360 likes | 1.49k Views
TEKNOLOGI EMULSI. EMULSI. Oleh : Hendrix Yulis Setyawan. JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. EMULSI. S istem heterogen yang mengandung dua fasa cairan :.
E N D
TEKNOLOGI EMULSI EMULSI Oleh : Hendrix Yulis Setyawan JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
EMULSI Sistem heterogen yang mengandung dua fasa cairan : 1. Fasa terdispersi / fasa diskontinu / fasa diam 2. Fasa pendispersi / fasa eksternal / fasa kontinu / fasa bergerak Makro emulsi : ukuran globula 0,10 - 0,15 m • Tampak berwarna opaque dan keruh • Kurang stabil • Cth: susu sapi, santan kelapa, lateks, kuning telur Mikro emulsi : ukuran globula 0,14m - 0,002 m • Transparan • Relatif lebih stabil • Cth: colloid mill
minyak minyak air air Emulsi Temporer
Alasan Penggunaan Emulsi • Untuk membuat formulasi tunggal yang komponen penyusunnya tidak dapat bercampur, misal : pembuatan lotion atau cream • Untuk mengontrol flavour • Untuk mengatur kondisi fisik produk, seperti tekstur dan tingkat kekentalannya • Untuk menekan biaya produksi • Mengurangi resiko penggunaan bahan beracun, misalnya sebagai bahan pencampur insektisida digunakan air
Tipe Emulsi a. Tipe minyak dalam air atau oil in water (o/w) Contoh : • susu • santan • lateks • lotion • mayonaise • salad dressing • es krim • cat b. Tipe air dalam minyak atau water in oil (w/o) Contoh : •mentega • margarin • shortening • lipstik • cream • coklat batangan • selai kacang • sabun padat • semir
Metode untuk membedakan antara emulsi o/w dan emulsi w/o 1. Penampakan visual •Emulsi o/w biasanya berwarna putih dan agak creamy •Emulsi w/o bewarna lebih gelap dan menunjuk- kan tekstur minyak
2. Metode Dilusi Meneteskan emulsi dalam permukaan air dan minyak • Emulsi o/w jika penyebarannya sempurna • Emulsi w/o jika tidak terjadi perubahan dan tetesan emulsi tadi mengapung di permukaan air
3. Metode Pewarnaan Dapat digunakan dua jenis zat warna berdasarkan sifat kelarutannya yakni yang larut dalam air dan yang larut dalam minyak • Jika yang digunakan zat warna yang larut dalam air - Emulsi tipe o/w jika antara emulsi dan zat warna dapat tercampur dengan merata - Emulsi tipe w/o jika antara emulsi dan zat warna tidak dapat tercampur rata • Jika zat warna yang digunakan zat warna yang larut dalam minyak - Emulsi yang dapat tercampur merata adalah tipe w/o - Emulsi yang tidak dapat tercampur merata adalah tipe o/w
4. Metode Penyerapan Digunakan kertas filter yang berdasarkan sifat kapilaritas air yang lebih tinggi daripada minyak, misal CoCl2 Benda dengan permukaan licin dapat digunakan dengan mengamati kecepatan alir emulsinya Jika tetesan emulsi ini tersebar berarti emulsi ini bertipe o/w dan jika tidak tersebar merata berarti emulsinya bertipe w/o
5. Metode Konduktivitas Dengan menggunakan dasar bahwa air memiliki resistensi yang rendah dan konduktivitas yang tinggi, sehinggga emulsi tipe o/w menunjukkan nilai seperti di atas. Untuk emulsi tipe w/o maka akan menunjukkan nilai resistensi tinggi dan konduktivitas yang lebih kecil.
6. Metode Flourensi Cahaya Metode ini berdasarkan sifat cairan dalam memfluoresensi cahaya. Minyak merupakan cairan yang mampu memfluoresensi cahaya lebih baik dibandingkan dengan air sehingga emulsi w/o ditunjukkan apabila cahaya yang dilalui pada emulsi dapat terflouresensi dengan jelas. Kebalikannya, emulsi o/w jika cahaya tidak dapat terfluoresensi dengan jelas
Konfigurasi Partikel Fasa Terdispersi 1. Random atau Acak 2. Bentuk Bujur Sangkar 3. Segi Enam Sama Sisi
a c b Konfigurasi partikel fasa terdispersi pada permukaan (a) Random (b) Bujur sangkar (c) Segi enam sama sisi