430 likes | 1.07k Views
PEDOMAN PEMBUATAN CLINICAL VIGNETTE. Roostantia Indrawati TIM UKDI MERSDU FK UA. MENGAPA HARUS VIGNETTE, bukan MCQ? MCQ : H anya menguji kemampuan mengingat, sering hanya hal yang trivia T idak menguji aplikasi/integrasi pengetahuan
E N D
PEDOMAN PEMBUATAN CLINICAL VIGNETTE Roostantia Indrawati TIM UKDI MERSDU FK UA
MENGAPA HARUS VIGNETTE, bukan MCQ? MCQ : • Hanya menguji kemampuan mengingat, sering hanya hal yang trivia • Tidak menguji aplikasi/integrasi pengetahuan • Tidak menguji kemampuan daya nalar dan pemecahan masalah • Lebih meningkatkan kemampuan memorisasi dari pada daya nalar • Tidak konsisten dengan prinsip pendidikan masa kini
CLINICAL VIGNETTE Adalah soal pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban soal Terdiri dari : • Badan soal (stem) yang berbentuk skenario (vignette) • Pertanyaan (lead in) • 5 pilihan pilihan jawaban (options) dengan 1 jawaban benar dan 4 jawaban salah (distractor)
BADAN SOAL • Terdiri dari : Skenario klinik & Skenario compounding • Skenario klinik (”vignette”) terdiri dari deskripsi data pasien dan skenario kliniknya dengan beberapa atau seluruh informasi di bawah ini: • Usia , Jenis kelamin • Berat badan, tinggi badan • Kondisi sosial ekonomi • Tempat perawatan • Keluhan utama • Durasi dari keluhan • Riwayat penyakit dan pengobatan • Tanda klinik • Data laboratorium/lain • Terapi obat yang diterima
Skenario compounding (pembuatan//penyiapan) (”vignette”) terdiri dari deskripsi data sediaan farmasi dengan beberapa atau seluruh informasi di bawah ini: • Aturan perundangan • Persyaratan-standar • Sifat fisikokimia bahan aktif dan bahan tambahan • Aspek biofarmasetika • Aspek farmakologi- toksikologi, • Resipien • Bentuk sediaan • Rute pemakaian • Teknik pembuatan • Fasilitas penyiapan-pembuatan-pengemasan • Pelabelan-informasi penggunaan.
PERTANYAAN/LEAD IN • Diawali dengan kata bantu tanya • Contoh : • Apakah terapi yang paling tepat diberikan? • Manakah obat yang diperkirakan menyebabkan keluhan pada pasien ini? • Berapakah volume obat yang harus disuntikkan? • Bagaimanakah cara mencampur obat tersebut? • Manakah jenis penelitian yang sesuai? • Berapakah ods rasionya? • Manakah kaidah bioetik yang dilanggar? • Bentuk sediaan obat manakah yang sesuai untuk kasus ini?
Kaidah Penulisan Lead In →Pola vignette soal dan pertanyaan (lead in) • Setelah menjalani (suatu prosedur) seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan dangejala). • →Manakah dibawah ini yang paling tepat menyebabkan keadaan tersebut? • Seorang (deskripsi pasien) mengalami (temuan perjalanan penyakit) . Keluhan muncul setelah pasien minum obat 1 jam yang lalu. • → Manakah obat yang paling mungkin dapat mengakibatkan (keluhan, tanda, atau hasil lab)pada pasien tersebut?
Seorang (deskripsi pasien) mengalami ((keluhan dan gejala). Keluhan tersebut diduga diakibatkan oleh (adanya/kurangnya/tidak adanya) dari (enzim/mekanisme)tertentu • → Manakah (enzim/mekanisme) yang menyebabkan gangguan pada pasien ini? • Seorang (deskripsi pasien) mengalami (keluhan, gejala atau penyakit yang spesifik) dan saat ini sedang menjalani pengobatan dengan (obat atau golongan obat). • → Manakah (proses atau fungsi) dibawah ini yang di inhibisi sebagai akibat mekanisme kerja obat tersebut?
Berbagai contoh jenis pertanyaan • Memperkirakan obat yang dikonsumsi • Memperkirakan paparan zat beracun • Memperkirakan jenis diet • Memprediksi sekuel yang timbul • Mengidentifikasi penyebab/akibat • Mengidentifikasi sebab reaksi terhadap obat • Mengidentifikasi obat yang harus diberikan
OPTION Kaidah Penulisan Option • Option yang salah disebut distractor. • Option sebaiknya terdiri dari pilihan dengan masalah yang homogen (semuanya merupakandiagnosis, langkah2 penanganan pasien/langkah2 pembuatan sediaan obat/langkah2 distribusi obat, dan lain-lain). • Berbeda dari jawaban yang benar • Merupakan option yang masuk akal dan membuat mahasiswa yang tidak tahu akanmemilihnya. • Memiliki bentuk maupun panjang yang menyerupai jawaban yang benar • Tidak mengandung kesalahan susunan kalimat dan sesuai dengan bentuk kalimat pada stem.
1.Isi soal : • Relevan dengan kompetensi (disesuaikan dengan standar kompetensi) dan topik soal • Fokus pada topik penting (must know), dan kasus yang sering • Hindari hanya menguji kemampuan mengingat fakta • Badan soal dapat berupa kasus klinik tetapi pertanyaan dan pilihan jawaban dapat beroriantasi pada ilmu dasar maupun ilmu klinik • Badan soal bisa juga merupakan kasus pada masyarakat, dimana membutuhkan penelitian/penyelesaian Prinsip Pembuatan Soal Objektif Clinical Vignette
2.Tingkat kesulitan • Sesuai dg cetak biru dan rambu-rambu yg telah ditentukan • Menilai aplikasi pengetahuan, tidak hanya menguji daya ingat 3.Sesuai sasaran pembelajaran Lanjutan..........
Relevan dengan kompetensi • Yakin bahwa setiap soal dapat dijawab tanpa harus melihat pilihan jawaban atau yakinkan bahwa pilihan jawaban 100 % benar • Usahakan agar data atau informasi penting cukup tercantum pada badan soal, (hindari informasi berlebihan), sedangkan pilihan jawaban diusahakan sesingkat mungkin. • Hindari soal yang bersifat menjebak dan terlalu kompleks. • Gunakan pilihan jawaban yang secara gramatikal konsisten dan secara logis kompatibel dengan soal. Panduan Umum Pembuatan Soal
Seluruh jawaban salah (pengecoh, distraktor) dibuat homogen (dari sisi gramatikal, taksonomi) • Fokuskan soal pada konsep-konsep penting, dan • hindari hanya menguji kemampuan mengingat fakta. • utamakan kasus yg sering dan memiliki potensi masalah serius • Setiap soal : • tidak terlalu menekankan aspek klinik yang subspesialis. • tekankan pada pertanyaan ttg pengambilan keputusan klinik Lanjutan ......
Lanjutan .... Hindari kata-kata : • Absolut seperti : SELALU, TIDAK PERNAH, dan SEMUA • Istilah yang tidak jelas seperti : BIASANYA dan SERING • Negatif seperti KECUALI, TIDAK, atau BUKAN • Diulang atau memiliki makna sama baik pada soal maupun jawaban.
Lanjutan ..... Hindari kesalahan tehnis : • Istilah yang rancu pada pilihan jawaban • Bahasa pada jawaban tidak paralel • Pilihan jawaban tidak menurut urutan logis • Pilihan jawaban yang benar adalah frase atau kalimat terpanjang • Kalimat yang bersifat ambigus
Kesalahan struktur soal • Berbagai kesalahan struktur soal yang harus dihindari : • Testwiseness • adalah suatu keadaan di mana peserta ujian dapat menjawab suatu soal bukan karenapenguasaannya terhadap isi materi yang ditanyakan pada soal tersebut, tetapi karenakepintarannya dalam menebak jawaban yang benar. • Irrelevant difficulty • berkaitan dengan kesulitan yang dihadapi peserta ujian untuk menjawab suatu soal, bukan karena sulitnya materi yang diujikan, namun lebih ke arah sulitnya menjawab, yang ditimbulkan oleh struktur soal tersebut.
Kesalahan struktur soal 1. Berhubungan dengan testwiseness(kepintaran menebak jawaban benar)1. Grammatical Cues2. Logical Cues3. Istilah yang absolut4. Jawaban benar yang panjang5. Pengulangan kata dari badan soal ke jawaban6. Konvergensi soal
Kesalahan struktur soal 2. Berhubungan dengan irrelevant difficulty(kesulitan menjawab ok struktur soal)1. Jawaban panjang, kompleks, duplikasi2. Jawaban berupa angka tidak diurut sesuai besarnya3. Jawaban dengan unsur frekuensi multiinterpretasi4. Jawaban tidak paralel, urutan tidak logis5. Jawaban menggunakan BSSD6. Badan soal terlalu panjang, sulit dan kompleks
CONTOH SOAL Seorang laki-laki, berusia 60 tahun, dibawa ke UGD RS oleh polisi, yang menemukannya dalam keadaan tergeletak tidak sadarkan diridi sisi jalan. Setelah memastikan saluran pernafasan dalam keadaan tidak tersumbat, langkah pertama dalam manajemen adalah administrasi intravena:A.pemeriksaan cairan serebrospinalB. glukosa dengan vitamin B1 (thiamine)C. CT scan kepalaD. fenitoinE. diazepam→ Gramatical cues (1/lebih jwban tdk sesuai pertanyaan)
Kejahatan adalah A. Terjadi secara merata pada berbagai kelas sosial B.lebih sering muncul pada golongan orang miskin C. lebih sering muncul pada kelompok masyarakat menengahsampai kaya. D. Pada dasarnya merupakan suatu indikasi psikoseksual maladjustment E. Mencapai keadaan toleransi yang plateau terhadap negara →Logical cues
KETERANGAN: • sebagian opsi jawaban telah memperlihatkan kemungkinan jawaban yang benar.Pada soal di atas mhs yang cukup cerdas dapat melihat bahwa kemungkinan besar dari jawaban A, B, atau C terdapat jawaban yang benar, sementara mhs yang tidak terlalucerdas dlm menghadapi soal lebih banyak waktunya untuk mempertimbangkan opsi D dan E. • Seringkali, jawaban2 ini pun sebagian mengandung kebenaran dan membingungkankarena tidak terlihat dalam dimensi yang sama atau tidak bisa diurutkan kedudukannya.Kesalahan ini sering terjadi apabila menggunakan opsi yang mengandung kata-kata “bertambah”,“berkurang”, atau “tetap”
Pada pasien dengan demensia lanjut,tipe Alzheimer, defek memori yang terjadi A. Dapat diberikan terapi secara adekuat dengan lesitin B. Dapat merupakan sekuel dari parkinsonism dini C. Tidak pernahterjadi pada pasien dengan neurofibrillary tangles pada otopsi D. Tidak pernah menjadi berat E. Mungkin melibatkan sistem kolinergik → ISTILAH ABSOLUT
Kata “selalu” atau “tidak pernah” digunakan dalam opsi jawaban pada soal di atas, opsi A, B, dan E mengandung makna yang tidak mutlak. Mahasiswa yang cerdas akan menyingkirkan jawaban C dan D karena kedua opsi itu terlihat lebih tidak mungkin sebagai jawaban yang benar karena sifatnya yang cenderung mutlak. • Kesalahan semacam ini tidak akan terjadi apabila kalimat pertanyaan terfokus dan opsi jawabannya pendek, hal ini muncul ketika kata kerja dimasukan kedalam opsi jawaban dan bukan di dalam pertanyaan „lead-in“
Secondary gain adalah A. Sinonim dengan malingering B.Problem yang biasa timbul pada orang dengan gangguan obsessive-compulsive C. Komplikasi dari berbagai penyakit dan cenderung untuk memperlama waktu penyakit D. Tidak pernah timbul pada gangguan otak organic • pilihan jawaban C lebih panjang. • Penulis soal kadang terlalu memberi perhatian lebih pada jawaban yang benar sehingga tidak memikirkan distraktor atau pilihan yang salah. →muncul banyak pernyataan pada jawaban yang benar secara berlebihan, sementara pada distraktor lebih pendek pernyataannya. • → JAWABAN BENAR YANG PANJANG
Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat penggunaan alkohol yang berat dan sebelumnya pernah dirawat karena gangguan psychiatric mengalami kebingungan dan agitasi. Dia mengatakan bahwa dunia ini tidak nyata (unreal). Keadaan ini disebut: A. Depersonalisasi B. Derailment C. Derealisasi D. Focal memory deficit E. Tanda anxietas → Pengulangan kata dari badan soal
Anestesi lokal akan bekerja paling efektif pada kondisi: A. Dalam bentuk anionic, bekerja dari dalam membrane syaraf B. Dalam bentuk cationic, bekerja dari dalam membrane syaraf C. Dalam bentuk cationic, bekerja dari luar membrane syaraf D. Dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari dalam membrane syaraf E. Dalam bentuk tidak bermuatan, bekerja dari luar membrane syaraf → konvergensi soal
Keterangan • Jawaban benar mengandung komponen2 yang plg seringmuncul. • Dapat terjadi ketika seorang penulis soal mencoba membuat jwban yang benar, kemudian mencoba membuat jwban yg salah dg membuat kombinasi dari jwban yang benardg suatu elemen yang salah. • Dari soal di atas peserta dapat mengeliminasi „bentuk anionic“, dan „dari luar membrane syaraf“ yang lebih jarang muncul sebagai jawaban yang benar dibandingkan dengan „dari dalam membrane syaraf“. Sehingga hanya pilihan B dan D yang mungkin benar, dan karena tiga pilihan mengandung „tidak bermuatan“ maka peserta akan menebak jawabanya adalah B
→Pilihan jawaban yang panjang, kompleks, atau duplikasi Komite Peer review di HMO bisa menolak keputusandokter dalam penanganan kesehatan anggotanya.Berkaitan dengan hal ini dokter sebelumnya harus telah menerima prosesklarifikasi. Proses kalrifikasi tersebut termasuk apa saja? A. Peringatan, sebuah forum tertutup, pengadilan, kesempatan untuk didengar dan ditunjukkan bukti yang memberatkan. B.Peringatan yang tepat, pengadilan pengambilan keputusan, kesempatan untuk bertemu dipengadilan dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yangmeringankannya.
C.Peringatan yang tepat waktu dan dipercaya, pengadilan tertutup untuk pengambilan keputusan, kesempatan untuk mendengarkan bukti yang memberatkan dan bertatap muka dengan saksi yang memberatkan dan kesempatan untuk menunjukkan bukti yang meringankan • pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban terlalu panjang sehingga menimbulkan kesulitan bagi peserta untuk menjawabnya karena hal teknis tersebut.
→Jawaban berupa angka tidak diurut sesuai besarnya Apabila terjadi infeksi pada rongga pelvis yang berulang ( kedua kalinya), berapa kemungkinan seorang wanita mengalami keadaan infertile? A. kurang dari 20% B. Lebih dari 50% C. 20 - 30% D. 90% E. 75% • Pada soal di atas dapat terlihat bahwa pilihan jawaban yang mengandung suatu ukuran tidak diurutkan dari yang kecil (paling atas) sampai yang besar (paling bawah), dengan demikian dapat menyulitkan mahasiswa dalam menjawabnya
→Pilihan yang mengandung unsur frekuensi suatu kejadian bersifat multiInterpretative Penderita obesitas berat dewasa muda: A. Biasanya berrespon secara dramatis terhadap regimen diet B. Sering berkaitan dengan kelainan hormon C. Memiliki kemungkinan 75 % untuk kembali normal secara spontan D. Mempunyai prognosis yang buruks E. Biasanya berrespon terhadap terapi obat dan psikoterapi intensif • Terlihat bahwa pilihanjawaban mengandung unsur frekuensi yang mengundang perdebatan, seperti „biasanya“,„sering“, dll. Hal ini sebaiknya dihindari karena jawabannya bisa bersifat subjektif.
→Badan soal terlalu panjang, sulit, dan kompleks Di bawah ini merupakan orang tua yang memiliki anak dengan Sindroma Down dengan urutan risiko muncul dari yang tertinggi sampai terendah. Diasumsikan umur wanita pada waktu hamil pada semua kasus adalah 22 tahun dan kehamilan terjadi dengan jarak lima tahun. Karyotype anak perempuan adalah: I: 46, XX, -14, +T (14q21q) pat II: 46, XX, -14, +T (14q21q) de novo III: 46, XX, -14, +T (14q21q) mat IV: 46, XX, -21, +T (14q21q) pat V: 47, XX, -21, +T (21q21q) (orang tua tidak karyotyped) A. III, IV, I, V, II B. IV, III, V, I, II C. III, I, IV, V, II D. IV, III, I, V, II E. III, IV, I, II, V
CONTOH SOAL Seorang peneliti ingin meneliti perbandingan penyakit napas pada para pekerja dengan subyek pekerja yang menderita penyakit napas dan tidak menderita penyakit napas. Data diambil dari rekam medis pekerja. Manakah jenis penelitian yang cocok? A. Cross sectional B. Case control C. Cohort D. Case Report E. Deskriptif
Hasil penelitian case control pada bayi dengan katarak kongenital didapatkan 400 bayi sebagai sampel. 200 bayi lahir dari ibu yang menderita rubella saat kehamilan. 120 bayi tersebut menderita katarak kongenital. 40 bayi menderita katarak kongenital dan ibunya tidak menderita rubella saat kehamilan. Manakah Odds ratio yang sesuai dari kasus ini? A. (120 x 160)/ (40 x 80) B. (120 x 40)/ (80 x 160) C. (120 x 80) / (160 x 40) D. (40 x 80) / (120 x 160) E. (80 x 160) / (120 x 40)
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke dokter dengan keluhan sesak napas. Sebelumnya pasien mengeluh sering kesulitan membuka kedua matanya terutama pada sore hari tetapi keluhan membaik pada saat bangun tidur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 90x/menit, frekuensi napas 28x/menit, ptosis bilateral dan tetraparesis ringan pada otot proksimal. Apakah diagnosis pasien tersebut? A. Miopati B. Polineuropati C. Myasthenia gravis D. Stroke batang otak E. Guillain Barre Syndrome
TERIMA KASIH Semoga bermanfat