320 likes | 820 Views
ALKALOID. Harwoko, M.Sc., Apt. e mail: woko_har84 @yahoo.com. POKOK BAHASAN. Definisi & Distribusi ( Penyebaran ) Sifat Fisika-Kimia Tata nama & Klasifikasi Bioaktivitas & Monografi. DEFINISI. Asal kata alkaloid : al kaly (Arab) berarti soda eidos ( Yunani ) artinya seperti
E N D
ALKALOID Harwoko, M.Sc., Apt. email: woko_har84@yahoo.com
POKOK BAHASAN • Definisi & Distribusi (Penyebaran) • SifatFisika-Kimia • Tata nama & Klasifikasi • Bioaktivitas& Monografi
DEFINISI • Asal kata alkaloid: al kaly(Arab) berarti soda eidos(Yunani) artinyaseperti • Istilah alkaloid (W. Meisner pada awal abadXIX), untukmenamaigolongansenyawa yg miripbasa, karenamolekulnyamengandung atom nitrogen. • Secara kimiawi, alkaloid sangat heterogen. Ciri-ciri (umum): • mengandung unsur Nitrogen (N) • bersifat basa/ alkalis • sering dalam bentuk cincin heterosiklik Alkaloid berasaldariasam amino disebutalkaloid sejati, di sampingituadaistilahprotoalkaloid (mis. efedrina, meskalina,serotonina) danpseudoalkaloid (mis. kafeina, koniina). ALKALOID ialah metabolitsekunder yang bersifatbasadan mengandungsatuataulebih atom –N- (nitrogen) sebagaibagiansistemsiklik.
DISTRIBUSI (PENYEBARAN) • Alkaloid terutamaterdapat dalam Angiospermae, sekitar 10-15% dapatdisintesis. • Monocotyledonae : Amaryllidaceae&Liliaceae Dicotyledonae : Rubiaceae,SolanaceaePapaveraceae, Apocynaceae, Loganiaceae, Ranunculaceae, dsb. • Alkaloid dalam tumbuhan berupa campuran, mis.: tapak dara (Catharanthusroseus) mengandung > 100 alkaloid. • Alkaloid tidakditemukan pada: • bakteri (kecualipiosianinadlmPseudomonas aeruginosa), • fungi (kecuali psilocin darijamurtertentu danergolinadlmClaviceps).
SIFAT FISIKA-KIMIAALKALOID • SIFAT FISIK : • Kristalpadat (kecuali nikotina), amorf, liquid, tidakberwarna (umumnya, kecualiberberina). • Bentukgaramlarutdlm air, bentukbasalarutdlmpelarutorganik. • Titik lebur tajam (< 200°C), tanpaperuraian. • SIFAT KIMIA : • BASA(sepasangelektronbebaspada atom –N-) Kebasaanbervariasi tergantung padajenissubstitusipada atom-N • Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron (gugus alkil) ketersediaan elektron pada nitrogen naik lebih bersifat basa. • Gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron (gugus karbonil) ketersediaan pasangan elektron berkurang alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam, mis.: piperinadankolkisina (netral). • Optis-aktif (Berwarna, visible, khromofor) (liquid)
TATA NAMA ALKALOIDA : • diberi akhiran –ina • diberi penamaan spt. Genus • diberi penamaan spt. Species • Asal alkaloida • Aktivitas fisiologis • Diberi penamaan sbg. penghargaan Misalnya : Atropina ---------------- Atropa belladona Cocaina ---------------- Erythroxylon coca Ergotamina ----------- Jamur Ergot(Claviceps purpurea) Emetina ---------------- Efek Emetika / muntah Pelletierina ------------ Nama Peneliti alkaloida Pelletiere
PEMBAGIAN ALKALOID BERDASARKAN INTI KERANGKA STRUKTUR • Pirol & pirolidina • Pirolisidina • Piridina & piperidina • Tropana (piperidina & N-metilpirolidina) • Kuinolina • Isokuinolina • Indol/benzopirol • Purina (pirimidina&imidazol) • Nirheterosiklik • Higrina, stakhidrina • Simpitina, senesionina • Trigonelina, arecolina,nikotina, piperina • Hiosiamina, atropina, hiosina, kokaina • Kinina, kinidina, kinkonina • Morfina, kodeina, narkotina, papaverina • Ergometrina, ergotamina, reserpina, ajmalisina, yohimbina, vinkristina, vinblastina • Kafeina, teofilina, teobromina • Efedrina, meskalina, taksol
PEMBAGIAN ALKALOID BERDASARKAN ASAM AMINO ASAL • Turunan ornitina • Turunan lisina • Turunan fenilalanina, tirosina, dihidroksifenilalanina • Turunan triptofan • Turunan purina • Alkaloid tropana • Peletierina, piperina • Tubokuranina, emetina • Alkaloid ergot, fisostigmina, strikhnina, reserpina, yohimbina • Kofeina, teofilina, teobromina
GOLONGAN LAIN-LAIN • Alkaloid imidazol : pilokarpina • Alkaloid piridina tereduksi : risinina, arekolina • Alkaloid steroidal: solasodina, alkaloid veratrum • Alkaloid terpenoid: akonitina • Alkaloid Amaryllidaceae: galantamina • Alkaloid feniletilisokinolina: kolkisina
MONOGRAFI Turunan benzilisokinolina Alkaloid Opium • Alkaloid dalam opium, diambil dari getah pada buah yang tua namun belum masak dari tanaman Papaver somniferum L. (suku Papaveraceae); dengan berbagai varitas, a.l. var. glabrum, var. album , var. nigrum, var. setigerum. • Dimana produksi Opium?? • Legal (diawasi pemerintah) di Turki, bekas Uni Soviet, Yugoslavia, dan Australia (Tasmania). • Ilegal diproduksi di Asia Tenggara (Golden Triangle Area, yaitu Burma, Laos, dan Thailand) dan Golden Crescent(Iran, Pakistan, dan Afganistan), dan Meksiko.
Opiumadalahgetah yang dikeringkanyang diperoleh dengan membuat luka ganda hati-hati pada kulit buah yang belum masak dari tanaman Papaver somniferum (Papaveraceae). Pendarasan dilakukan pada pagi hari dan dikumpulkan pada pagi hari berikutnya. Getah yang mengering di udara dikumpulkan dan dibungkus dengan daun opium (poppy leaves) dan dibentuk berupa bola atau blok. Opium yang baru bewarna coklat muda sampai coklat tua dan plastis, dalam penyimpanan akan mengeras dan rapuh. BUNGA OPIUM BUAH OPIUM DILUKAI
Derivatisasi Serbuk opium (Opii pulvis BP)mengandung morfina tidak kurang dari 10% dan kodeinatidak kurang dari 2%, kandungan tebaina dibatasi sampai 3%. Serbuk opium + akar ipekak + kalium sulfat = Pulvis Doveri untuk campuran obat flu,obat batuk sekaligus diaforetik (peluruh keringat). Tinctura Opii(Laudanum) digunakan untuk obat diare hebat dan disentri. Hasil sintesis total Opioid: • Dekstrometorfanuntuk obat penekan batuk, bersifat non-adiktif dan non analgesik. • Petidina(meperidin) - termasuk golongan narkotika Efeknya short-acting analgesicmirip morfinadan tidak menyebabkan sembelit; bentuk sediaan injeksi. • Noskapina (narkotina) yang bersifat genotoxicity, namun di Indonesia noskapina masih digunakan dalam obat batuk.
Uji untuk alkaloid opium (Farmakope Indonesia) Morfina larut dalam NaOH (ada gugus fenol), sedangkan kodeina tidak larut. • Penyimpanan opium: terlindung udara. Bila dipanaskan 100C dan dihindarkan dari udara akan awet/ kadar morfina hanya turun sedikit diketahui adanya enzim peroksidase (opiase) serta fenoloksidase. • Penurunan daya adiksi alkaloid Opium: morfina > > kodeina > noskapina. • Opium dan morfina analgetikakuat (dikombinasi dengan atropina sulfat) & hipnotik, aksinya pada sel syaraf perasa di cerebrum. • Kodeina sebagai anti tusif/ penekan batuk dengan efek sedatif lemah. • Pulvis Doveri untuk obat batuk. Efek samping kodeina dan opium konstipasi dan menurunkan metabolisme.
4. Alkaloid purina Turunan purina (xantina) adalah kafeina, teobromina, dan teofilina disebut alkaloid purina. Kafeina terdapat dalam minuman teh, kopi, coklat, dan kola yang merupakan stimulan alami. Teofilina merupakan obat yang bersifat relaksan otot, digunakan pada asma bronkial. Teobromina terdapat banyak pada produk coklat (cocoa), bersifat sebagai stimulan dan diuretika.
a. Coffee, Coffea Semen, kopi adalah biji masak yang dihilangkan kulitnya dan dikeringkan dari tanaman Coffea arabica, C. liberica, C. robusta, C. canephora, dan jenis lainnya. Tanaman ini diperkebunkan di Indonesia, Brazil, dan negara Amerika Latin lainnya, dan Kenya. Selain sebagai minuman, kopi juga digunakan sebagai korigen saporis.
b. Biji coklat, Cacao Semen, cocoa beans, cocoa seeds diperoleh dari tanaman Theobroma cacao (Sterculiaceae). Daerah penghasil di negara Amerika Selatan (Equador, Kolumbia, Brazilia, Venezuela, Guyana), Amerika Tengah, Hindia Barat, Afrika Barat (Nigeria dan Ghana), Srilangka, dan Jawa. • Kandungan kimia. Biji coklat mengandung teobromina 0,9-3,0%; kulit biji 0,19-2,98%. Biji mengandung kafeina 0,05-0,36%, minyak lemak (Oleum cacao) atau cocoa butter ( biji tanpa kulit 45-53%; kulit biji 4-8%). Selain itu, juga mengandung polifenol (epikatekol, leukoantosianin, dan antosianin) yang akan terurai waktu prosesing (fermentasi dan penggorengan). Selain tanin, juga mengandung lebih dari 84 senyawa dan glukosinolat yang membuat aroma khas. • Kegunaan. Coklat merupakan nutrisi (sumber lemak), bersifat stimulan, dan diuretika. Coklat merupakan komoditi yang penting seperti teh dan kopi.
c. Biji kola, kola seeds dikumpulkan dari tanaman Cola acuminata, C. nitida, dan C. vera (Sterculiaceae). Penghasil dari daerah Afrika Barat, Hindia Barat, Brazilia, dan Jawa. • Kandungan kimia. Kafeina (1-1,25%), sedikit teobromina, 5-10% tanoid (“kolatin”), utamanya katekol dan epikatekol. Pada waktu pemanasan menjadi flobafen yang tidak larut (“kola-red”). Biji kola kering mengandung senyawa komplek kafeina-katekin yang memiliki efek stimulans lebih besar dari pada yang terdapat dalam biji segar.
d. Daun teh. Berasal dari pucuk tanaman Camellia thea, C. sinensis (L.) O. Kuntze, atau C. asamica (fam. Theaceae). Dalam perdagangan dikenal dua macam teh, yaitu teh hijau (green tea) dan teh hitam (black tea). Asli dari Asia, dibudidaya Cina, Jepang, India, dan Indonesia. Kandungan: alkaloid kafeina (teina) (1-4%), minyak atsiri (pembawa aroma dan rasa), asam galotanat (15%), campuran senyawa turunan katekin (antioksidan), yaitu EGCG, EGC, CG, C, lipid, dsb. Kegunaan: Minuman harian, diaforetik, stimulan.