700 likes | 2.02k Views
PSIKOTES. M. FAKHRURROZI. PERAN TESTER. Dalam asesmen adalah untuk menjawab pertanyaan yang spesifik dan membuat keputusan yang relevan . Tester harus mengintegrasikan berbagai macam data dan memfokuskan dari berbagai informasi yang diperoleh .
E N D
PSIKOTES M. FAKHRURROZI
PERAN TESTER • Dalamasesmenadalahuntukmenjawabpertanyaan yang spesifikdanmembuatkeputusan yang relevan. • Tester harusmengintegrasikanberbagaimacam data danmemfokuskandariberbagaiinformasi yang diperoleh.
Perbedaanantarapsikometridenganasesmenpsikologi.Psikometri • Cenderungmenggunakanteshanyauntukmendapatkan data. • Biasanyalebihmengarahkanpadakegiatan-kegiatan yang berhubungandenganaspekteknisdarisuatutesmisal: konstruksialattes. • Pendekatannya = data oriented. • Hasilakhirberupaserangkaiandesikripsikemampuanindividudandeskripsitersebuttidakmenjelaskankeunikanindividusecaramenyeluruh.
Asesmenpsikologi • Berusahamengevaluasi problem individudan data yang diperolehselamaasesmenbisadigunakanuntukmembantu problem solving. • Teshanyamerupakanmetodeuntukmendapat data danskortesbukanmerupakanhasilakhir, tapihanyabersifatmenyimpulkanhipotesis. • Asesmenpsikologimenempatkan data dalamperspektif yang lebihluasdanfokusnyaadalah problem solving sertapengambilankeputusan.
MACAM-MACAM TES 1. TES INDIVIDUAL DAN KLASIKAL • Perbedaannyaadalahpadajumlahindividu yang dites. TES INDIVIDUAL • Tes individual biasanyadigunakanuntukasesmen individual mendalam, misal: klienklinis, pasienrumahsakit. • Contohtes individual: TAT, CAT, SAT, Rorschach, WB, WAIS, WISC, dsb. • Psi.Klinisdan Psi. Perkembangan
TES KLASIKAL • Tesklasikalbiasanyadigunakanuntukseleksikaryawan, seleksisiswa, untuktujuanriset, screening, dsb. • Contohtesklasikal: IST, APM, SPM, CPM, EPPS, RMIB, TKD, CFIT, KRAEPLIN, PAULI, dsb. • PIO dan Psi. Pendidikan
2. TES VERBAL DAN PERFORMANCE • Yang membedakanadalahmaterites yang digunakansertaaktivitas yang dilakukanberhubungandengantes (carapengerjaantes). TES VERBAL • Misal: paper & pencil test, kuesioner, visual tes, pilihanganda, dsb.
TES PERFORMANCE • Tes Performance berkaitandenganaktivitasmotorik. • Misal: DAP, HTP, Baum, Wartegg, Bender Gestalt, sub tesmelengkapigambar, menatabalokdalamtes IQ, dsb.
TES TERSTRUKTUR DAN TIDAK TERSTRUKTUR • Perbedaannyaterletakpadaluasrespondankepastiantugasdarites. TES TERSTRUKTUR • Biasadisebutjugatesobjektif, misal: tesbenar-salah, tespilihanganda, tes IQ, dsb. • Lebihmudahdiskordandiinterpretasi TES TIDAK TERSTRUKTUR • Memberikankebebasantesteedankepastiantugasdarites, misal: soal essay, tesprojektif (TAT, Ro, Hand Test, dsb). • Lebihsulitdiskordandiinterpretasi.
SELF-REPORT TEST/INVENTORI • Testeemendeskripsikandirinyamisalnyamemberikancheklistpadasejumlahpernyataan, ataumelengkapikalimat. • Misalnya: MMPI, BDI, RMIB, SSCT, EPPS, dsb.
TES PERFORMANCE KEPRIBADIAN • Testeemenunjukkanpenampilankepribadiannya, misal: tesprojeksi (TAT, Ro, Hand Test, Grafis (DAP, HTP, BAUM, WARTEGG), Draw a family, Dragon Test, dsb).
PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH PSIKOTES • ORIENTASI TEORITIS • Tester lebihbaikmengetahuitentangkonstrukteori yang mendasaritestersebut. • Bisadilihatpada manual test. • Jikadalam manual tidakterdapatinformasi yang cukuptentanghaltersebut, tester harusmencarinyapadasumber lain. • Untukmelihatkesesuaianantara item tesdengankonstruk, dapatdilakukandenganmenganalisatiapitemnyaapakahsesuaidengankonstruknya.
2. PERTIMBANGAN PRAKTIS • Penggunaanlebihberdasarkanpertimbanganpraktisdaripadakonstrukteorinya. • Beberapatesmempunyaidurasiwaktu yang lama sehinggadapatmenyebabkankelelahandanfrustrasitestee. Untukitu, administrasitesdipersingkat (bukan yang berhubungandenganbataswaktu yang digunakan).
3. STANDARDISASI • Ketepatanstandardisasisampel. • Tiaptesmempunyainorma yang merefleksikandistribusiskordarisampel yang standar. • Skortesindividuberartibahwaterdapatkesamaanantaraindividu yang ditesdengansampelstandar. • Testeedapatdibandingkandengansampeljikaterdapatkesamaankarakteristik, misal: sampeladalahmahasiswausia 18 – 25 tahun, normainihanyabisadigunakanpadatestee yang mempunyaikarakteristiksamasepertisampel.
Lanjutan • Standardisasijugaberlakupadaproseduradministrasibaikpemberianinstruksisertacarapenyajiantes. • Proseduradministrasiharussamaantarasatu tester dengan tester yang lain. • Standardisasijugameliputipencahayaan, setting, tanpainterupsidan rapport yang baik.
4. RELIABILITAS • Mengacukepadaderajatstabilitas, konsistensidanketepatantes. • Skor yang didapattesteeakansamajikaindividutersebutditeslagidengantes yang samapadakesempatan yang berbeda. • Perludiperhatikanderajat error, misal: testeesalahmengerjakantes, tester salahdalamprosedurtesatauterjadiperubahan mood testeed, dsb. • Jikaderajaterrornyabesarmakahasiltestersebutkurangreliabel (kurangdapatdipercaya).
Lanjutan Hal yang perludiperhatikan: a. Keragamanperformance seseorang. • Pengukurankepribadianmempunyaivariasi yang lebihbesardaripadapengukurankemampuan (ability). • Variabel ability (misal: intelegensi, bakat) berubahsecaraperlahandandipengaruhipertumbuhandanperkembangan.
Lanjutan • Padavariabelkepribadianperubahannyalebihbesarsalahsatunyadipengaruhioleh mood. b. Metodepsikotestidakbersifatpasti. • Ilmueksak; penelitibisasecarapastimengukursuatuvariabelmisalnyamembandingkanberatbadanseseorangdengan yang lain, dsb. • Psikologi; seringkaliberbagaivariabeldiukursecaratidaklangsungmisalnya: IQ tidakdapatditentukansecaralangsungtapidiukurmelaluiperilaku yang menunjukkankecerdasan.
5. VALIDITAS • Mengacukepadakonsepapakahtesbisadengantepatmengukursuatuvariabel. • Tes yang valid harusmengukurdengantepatsuatuvariabel yang seharusnyadiukurdandapatmemberikaninformasi yang bermanfaat
MEMILIH TES • Tesdisesuaikandengankebutuhanuntukmenjawabpermasalahan yang adabaikindividuataukelompok. Misalnyakliendepresiditesdengan BDI (Beck’s Depression Inventory), pasiendi RS ditesdengan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory).
Lanjutan • Sesuaidenganpengalaman, kebiasaanpenggunaandankecenderunganklinisi. Klinisi yang familiar dengan TAT, Ro atau yang lain, biasanyacenderungmenggunakantestersebutdalamasesmen yang dilakukannya. • Pertimbanganpraktisbaikwaktuatauekonomis. Biasanyadilakukanpadaprosesseleksiataupadaanalisissingkatmisal screening padapasienRumahSakitatauprosesrasionalisasiperusahaan.
BATTERY TEST • Penggunaan Battery Test (terdiridarisekumpulantes yang memberikaninformasilebihbanyakuntukasesmen). Jenistesdisesuaikandengankebutuhanindividu. Misal: untukkeperluanklien yang datangdengankeluhanbingungmencaripekerjaanmakates yang diberikanantara lain: WB, TAT, Ro, HTP, DAP, Baum, Wartegg, RMIB.
Lanjutan Tujuandaripenggunaan battery test antara lain: • Berfungsisebagaipengecekapabilaterdapatsalahsatuhasiltes yang menyimpang. • Untukmenjaringaspek-aspek yang lebihluasbaikkepribadianatau ability individu.