1 / 15

PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA DAN GANGGUAN EKSKRESI KERINGAT AKIBAT PAKAIAN KETAT

OLEH : ASEP DIDI SURYADI (G84100016) WASIS TIARIANTO (G84100026) RIDWAN SOFYANDI (G84100078) . PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA DAN GANGGUAN EKSKRESI KERINGAT AKIBAT PAKAIAN KETAT. PENDAHULUAN. PETINGNYA MEMAHAMI KONSEP PENGATURAN SUHU TUBUH. SISTEM PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA.

chi
Download Presentation

PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA DAN GANGGUAN EKSKRESI KERINGAT AKIBAT PAKAIAN KETAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. OLEH : ASEP DIDI SURYADI (G84100016) WASIS TIARIANTO (G84100026) RIDWAN SOFYANDI (G84100078) PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIADAN GANGGUAN EKSKRESI KERINGAT AKIBAT PAKAIAN KETAT

  2. PENDAHULUAN PETINGNYA MEMAHAMI KONSEP PENGATURAN SUHU TUBUH SISTEM PENGATURAN SUHU TUBUH MANUSIA

  3. A. PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH • Pada bagian dalam inti tubuh, yang benar-benar mempunyai suhu rata-rata 37˚C, yaitu diukur pada daerah mulut, otot, membran timpani, vagina, dan esofagus (daerah Tr). Pada bagian luar yaitu permukaan kulit sampai ± 2 cm kedalam (daerah Ts). • Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa suhu tubuh rata-rata (TMB : Temperature Mean Body) dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : • TMB = 0,33 Ts + 0,67 Tr

  4. B. Organ Pengatur Suhu Tubuh

  5. C. Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh • Kulit  Reseptor ferifer  Hipotalamus (posterior dan anterior)  Prioptika hipotalamus  Nervus eferent  Kehilangan atau pembentukan panas.

  6. D. Sumber Panas 1) Metabolisme • Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama pada pembentukan atau pemberian panas tubuh. Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) ± 70 kkal/jam, sedangkan pada waktu kerja (otot melakukan kegiatan) naik sampai 20%. 2) Menggigil • Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil, maka produksi panas akan bertambah, bahkan sampai 5 kalinya.

  7. E. Mekanisme Peningkatan Suhu Tubuh 1) Vasodilatasi • Vasodilatasi pembuluh darah perifer dilakukan hampir pada semua area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak. 2) Berkeringat • Apabila suhu melewati batas normal yaitu 37˚C, maka keringat akan keluar melalui permukaan kulit. Pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1 ˚C akan menyebabkan pengeluaran keringat cukup banyak sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar. 3) Penurunan pembentukan panas • Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

  8. F. Mekanisme Penurunan Suhu Tubuh 1) Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh • Vasokontriksi ini terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior. 2) Piloreksi • Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut berdiri. 3) Peningkatan pembentukan panas • Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

  9. G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Suhu Tubuh • Kecepatan metabolisme basal • Rangsangan saraf simpatis • Hormon pertumbuhan • Hormon tiroid • Hormon kelamin • Demam • Status gizi • Aktivitas • Gangguan organ • Lingkungan

  10. Bagan keseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran panas :

  11. H. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Permukaan Kulit • RADIASI • KONDUKSI • EVAPORASI • USIA

  12. Gambar kelenjar keringat pada permukaan kulit:

  13. I. Bahaya Menggunakan Pakaian Ketat Terkait dengan Kesehatan • Jika dilihat dari segi kesehatan, penggunaan pakaian ketat memberi dampak negatif pada kesehatan tubuh, terutama pada kesehatan kulit. Manusia memiliki 3 juta kelenjar keringat. Kelenjar keringat dapat ditemukan di dermis, yaitu daerah di dekat permukaan luar kulit. Kebanyakan terdapat di telapak tangan dan kaki, dan tidak terdapat di bibir. Dengan aktivitas fisik yang berat dalam suhu hangat sampai panas, kelenjar akan mengeluarkan sekitar 2 liter keringat lebih banyak dari biasanya, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Kulit berfungsi antara lain sebagai alat ekskresi, organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, dan untuk pengaturan suhu tubuh, yaitu dengan mengeluarkan keringat.

  14. KESIMPULAN • Pakaian ketat dapat menutup permukaan kulit dan menghambat laju pengeluaran keringat. Apabila keringat tidak diekskresikan secara normal, maka kotoran yang seharusnya dikeluarkan akan tertahan di dalam tubuh dan dapat menyebabkan penyakit. • Salah satu cara untuk melancarkan laju pengeluaran keringat adalah dengan tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat atau pakaian yang membuat tubuh merasa tidak nyaman. Selain itu, berolah raga secara rutin dapat memperlancar laju ekskresi keringat dari dalam tubuh.

  15. TERIMA KASIH

More Related