1.35k likes | 5.31k Views
FESES . dr. Tri Lestari Bagian Patologi Klinik Jurusan Kedokteran UNSOED. Tujuan pembelajaran. Menjelaskan cara pengambilan sample feses M e njelaskan indikasi pemeriksaan feses Menjelaskan macam2 pemeriksaan laboratorium feses. REFERENSI.
E N D
FESES dr. Tri Lestari BagianPatologiKlinik JurusanKedokteran UNSOED
Tujuanpembelajaran • Menjelaskan cara pengambilan sample feses • Menjelaskan indikasi pemeriksaan feses • Menjelaskan macam2 pemeriksaan laboratorium feses
REFERENSI • Gandasoebrata R. 2001. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta. Dian Rakya • Rachmawati B. Feses. Diktat Kuliah PK. Bagian Patologi Klinik FK UNDIP.
Orangdewasaterdiridari : • Air (70%) • Sisamakananygtdkdapatdicerna • Pigmendangaramempedu • Sekresi intestinal termasukmukus • Lekosit yang migrasidarialirandarah • Epitel • Bakteri • Material anorganikterutamakalsiumdanfosfat • Makananygtdktercerna (dalamjumlahygsangatkecil) • Gas
Jenissampel Sampelfesesberupa - Fesessewaktu - Feses 24 jam volume: 300 - 400 gram / hari • Cara memperolehsampel • Spontan ( dapatmenggunakanpencahar) • Rectal toucher • Rectal swab dengan cotton wool (terutama pd bayi)
SyaratPengambilan 1. Tempat kering, bersih, bebas urin segera dikirim ke laboratorium : • Feses yang masih hangat pemeriksaan telur dan parasit • Feses yang disimpan dalam almari es dibiarkan dulu pada temperatur ruang diperiksa • Tidak boleh disimpan pada inkubator
2. Sampelterbaikadalah yang fres (baru) 3. Pengumpulandilakukansebelumterapiantibiotikadanseawalmungkinsaatsakit 4. Jumlahsampelsebesaribujari + mukus, darahygada 5. Fesesdikloset / terkontaminasi barium / produk x-ray tidakboleh 6. Beri label identitasnama, tanggal, alamat, jenispemeriksaan
PenundaanPemeriksaan : Fesesdimasukkanalmaries Diberi formalin Diberi nitrogen
Persiapanpenderita • Terangkan cara penampungan & macam pemeriksaan • Penderita defekasi pd penampung feses bermulut lebar • Jangan tercampur kencing • Jangan diletakkan di kertas toilet
Sembelit • Darah lendir • Problem makanan • Diare INDIKASI PEMERIKSAAN
GANGGUAN GASTROINTESTINAL Penyebab: • Kuman : Salmonella, Shigella, dsb • Bukan kuman : Ulcus Peptikum, Carsinoma, infestasi, steatorrhoe ( tinja dg komposisi lemak yg tinggi)
FREKUENSI • Normal • Abnormal terdapat pada: - Surgical resection - Fistel/ sunt pada usus - Diare: frekuensi defekasi >4x / hr & cair
DIARE 1. Cair a. Diaresekretorik • Infeksi stafilococcus, shigella, salmonella, protozoa, E. coli, clostridium, kolera • Mukosaluka • Vagotomi • Hipertiroid b. Diareosomotik • Operasitraktus gastrointestinal, parasit, obat, efekpadamukosa, defisiensiimunoglobulindansebagainya c. Hipermotilitas • Post vagotomi • Kelainanfungsi gastrointestinal • Hipokalemia • Hipertiroid
2.Steatorrhoe a.Mal digesti pancreas insufisiensi b.Mal absorbsi tropical sprue 3.Diare sedikit-sedikit rectum dan kolon yang iritabel.
ALUR PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pd DIARE AKUT 1. Diareakutkarenamakanan (masal) • Disertaidemam/panaspemeriksaankultur : - hasil (+) diobatisesuaikuman - hasil (-), kondisipenderitamakinberatpemeriksaanmikroskopiktinjautkmelihatjmllekosit • Tidakdisertaidemam kemungkinanpenyebabstafilococusatau clostridium dalammakanan.
2. Diare akut perorangan pemeriksaan mikroskopik feses: • dijumpai banyak lekosit dilakukan kultur • tdk dijumpai lekosit /dbn kemungkinan krn virus 3. Diare menetap 1 mggu diperiksa parasit : • hasil (+) diobati sesuai jenis parasit (Entamobae histolitika / G. lamdia / dll) • hasil (-) dilakukan kultur.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1.Makroskopis Warna, darah, lendir, konsistensi, bau, pH, sisa makanan 2. Mikroskopis Epitel, eritrosit, lekosit, kristal, lemak, makrofag, sisa makanan 3. Kimiawi Karbohidrat, Protein, Lemak, Darah samar, benzidin test, Urobilinogen 4. Bakteriologi ( mikrobiologi)
MAKROSKOPIS 1. Warna • Normal kuningmuda • Abnormal keadaanpatologis: • Kuninghijau diareberat. • Hitam perdarahan TGI atas. • Dempul penurunan pigmen empedu & obstruksi saluran empedu. • Merah perdarahan traktus GI bagian bawah
DARAH a. Darahsegar • Darahsegar kelainandisebelah distal lambung • Dijumpaipada: - Hemoroid menetes, dipermukaan, rasa tdkenak pd anus - Ca colon lokasidiproksimaldarahbercampurfeses lokasidi distal darahtdktercampurfeses - Disentri amoeba volume fesessedikit, frekuensidefekasisering, darah&lendir, rasa mules yghebat
Darah tidak segar b. Darahtidaksegar • Darahtidaksegarkelainandisebelahproksimallambung • Dijumpaipada: - Varisesoesopaghus, ulcuspeptikum, karsinoma TGI, radang.
3. Lendir Lendir pd fesesdikeluarkan o/ kolonkrnrangsangansarafparasimpatis a. Lendir kental pd permukaan feses • Dijumpai pada Konstipasi spastik, kolitis, emosi b. Lendir dan darah pd permukaan feses • Dijumpaipada Neoplasma, Iritasipadarektum. c. Lendir disertai dgn nanah dan darah • Dijumpai pada kolitis ulseratif, disentri basiler, ca kolon dgn ulserasi, divertikulitis akut, TBC usus sangat jarang.
4. Konsistensi • Keadaan normal ukuran & konsistensi feses menggambarkan keadaan lumen & motilitas kolon berbeda pd masing-2 orang dipengaruhi oleh kebiasaan
Keadaan yg menyebabkan perubahan konsistensi • Diare dgn lendir&darah • Amobiasis, thyphoid,thypus abdominalis, kolera • Diare dgn lendir&nanah • Kolitis ulseratif, enteritis, salmonellosis, shigellosis • Seperti adonan tepung lemak yg berlebihan • Keras • absorbsi cairan yg berlebihan, intake cairan yg • tdk adekuat, atau krn defekasi ditahan
5. Bau, pH, sisa makanan • Bau khas dipengaruhi oleh pH feses pH normal feses adalah netral ~ sedikit basa. • pH dipengaruhi oleh fermentasi bakteri usus dan proses pembusukan dihasilkan indol, skatol sebabkan bau pada feses. • Makanan mengandung karbohidrat pH menjadi asam feses berbau asam
Makanan mengandung protein pH mjd basa bau yg lebih tajam • Makanan mengandung lemak bau tengik • Sisa makanan makroskopis : sisa serat atau sayur yg tdk tercerna
MIKROSKOPIS 1. Epitel • Normal Epiteldaridindingusussebelah distal • perangsangandanperadangandindingusus 2. Eritrosit • Normal eritrosit (-) dalamfeses • Abnormal/(+) adalesipadakolon, rektumatau anus 3.Makrofag • Normal makrofag (-) • Ciri: selbesar, dalamsitoplasmanyaseringdijumpaisel lain sepertilekosit.
4. Lekosit • Normal beberapa sel lekosit. • Jumlah lekosit sangat meningkat pada: - Kolitisulseratifkronik - Disentribasilerkronik - Abses yang terlokalisir - Fistula pada sigmoid, rectum atau anus • Jumlahlekositmeningkatdanberbentukpolinuklear: - Shigellosis - Salmonellosis - Diare oleh karena E coli infasif - Kolitisulseratif
Jumlah lekosit meningkat &berbentuk mononuklear: - Tiphoid • Diare tanpa kenaikan lekosit: - Cholera, non spesifik, virus, E coli yg tidak invasif - Parasit: Giardia lamdia, toksigenik: clostridium, stafillococcus
5. Kristal • tdk mempunyai arti penting, kecuali charcot leyden dan hematoidin • Macam : - Triple fosfat, Kalsium oksalat , asam lemak - Hematoidin pada perdarahan - charcot-leyden pada penderita eosinofilia
6. Sel ragi 7. Sisa makanan: • hampir selalu ditemukan dari daun (sayur) dan dari hewan seperti serat otot
KIMIAWI 1. Karbohidrat • larutan lugol tampak butiran biru 2. Lemak • larutan sudan III tampak butiran jingga 3. Protein • larutan asam asetat 30% tampak butiran kuning muda
4. Darahsamar • Cara pemeriksaan : - hematest, occultest (orthotoluidine) sensivitasnya 1-10x lbhbaikdrpdcarabenzidine - bezidine test sensifitasnya 10-1000x lebihbaikdrpdcaraguaiac test - guaiac test paling tidaksensitif
5. Urobilinogen • peningkatanbilirubinpenderita anemia hemolitik. • kelainanheparbilirubinpadaususturunturunnyaurobilinogendifeses • terjadiobstruksiurobilinogensangatrendah • terapiantibiotikaperoralmematikan flora ususmetabolismebilirubin