590 likes | 1.74k Views
RASIONALISME MODERN DAN EMPIRISME MODERN. Rene Descartes dan Blaise Pascal Thomas Hobbes dan John Locke. Rasionalisme Pandangan tentang pengetahuan diperoleh dari rasio, bukan pengalaman. Representasionis. Apologetika. Blaise Pascal. Rene Descartes.
E N D
RASIONALISME MODERNDANEMPIRISME MODERN Rene Descartes dan Blaise PascalThomas Hobbes dan John Locke
RasionalismePandangan tentang pengetahuan diperoleh dari rasio, bukan pengalaman Representasionis Apologetika Blaise Pascal • Rene Descartes
Latar belakang pemikiran • Hidup dalam masyarakat aristokrat • Sekolah di La Fleche yang dikelola oleh pater-pater Yesuit • Berkontak dengan Thomas More, Hobbes, dll. • Menjadi musuh kaum Yesuit • Dalam kesendiriannya di barak, temukan asas: Kontemplasi atas kebenaran
Metode Kesangsian dan Cogito ergo Sum • Fundamentum certum et inconcussu (kebenaran dasariah dan kebenaran yang kokoh) • Melontarkan pertanyaan metafisis dalam le doute methodique (metodekesangsian) • Aku yang menyangsikan pasti exist • Menyangsikan adalah berpikir • Je pense donc je suis atau Cogito ergo Sum (aku berpikir, maka aku ada)
Subyektifitas lewat kesangsian metodis • Cogito (kesadaran diri) itu kebenaran dan kepastian yang tak tergoyahkan karena aku mengertinya secara jelas dan terpilah-pilah (claire et distincte) • Lewat pikiran kita sendiri, bukan kitab suci, dongeng, prasangka, dst.
Problem • Cogito mengandaikan bahwa pikiran atau kesadaran melukiskan kenyataan di luar kesadaran itu melalui refleksi diri. • Teori macam ini disebut representasionisme • Masalahnya lukisan belum tentu menampilkan kenyataan di luar
Latar belakang pemikiran • Terbalik dengan filsuf lain, ia menekankan IMAN MELEBIHI RASIO. • Iman dan wahyu dapat mengatasi situsasi manusia • Seorang apologet Kristiani • Aneh karena dia rasionalis, tapi hidup asketis • Penelitian sebagai pengabdian kepada Allah • Dia pengikut Katolik yang serang Yesuit karena terlalu longgar dalam moralitas, sehingga membuat agama Kristen duniawi.
Agama tidak bisa didekati secara rasional melulu, tetapi melalui apologetika. • Unsur kehendak dan keinginan memainkan peran yang besar
EMPIRISMEPengetahuan tidak diperoleh secara apriori (mendahului pengalaman), melainkan secara aposteori (melalui pengalaman) Absolutisme Liberalisme John Locke • Thomas Hobbes
Latar belakang pemikiran • Hidup dalam era perang saudara di Inggris abad ke-17 • Pengalaman itu memberi kesan bahwa anarki (tidak adanya pemerintah dan peraturan) adalah sebuah bencana kemanusiaan yang paling tragis. • Kehidupan bermasyarakat adalah sebuah usaha yang rapuh
Berusaha memecahkan masalah kodrat manusia • Dianggap atheis oleh Katolik, Anglikan, dan Kalvinis • Sikap hidup: berbudi bahasa, toleran, dan mengabdi pada ilmu pengetahuan
Kemandirian filsafat • Teologi bukanlah filsafat • Subustansi Allah (tidak berubah) dan Substansi malaikat, roh, dst. (dapat berubah) harus disingkirkan karena tidak bisa dialami oleh tubuh • Manusia kuasai pengetahuan untuk taklukan alam kodrat • Geometri, fisika, etika, dan politik sebagai filsafat rigorus
Perintis Materialisme Modern • Metafisika implisit • Bukan Allah sebagai penyebab pertama kenyataan, tetapi asas pertama adalah materi dan gerak • Pengetahuan harus berdasarkan observasi dan pengalaman • Bagi batin dilakukan melalui introspeksi diri
Teori Pengetahuan sebagai Teori Bahasa • Kata sebagai tempelan pada benda, bukan kenyataan seperti yang Descartes katakan
Manusia sebagai Mesin Antisosial (De Homine) • Determinasi psikologis: persaingan antara nafsu (+) dengan pengelakan (-) untuk menghasilkan kehendak • Kepentingan diri sendiri sebagai etika dasar:Cari nikmat, elakan rasa sakit eoisme hedonisme • Manusia sebagai makhluk antisosial karena kepentingan akan kekuasaan saling bertabrakan sehingga saling serang
Negara sebagai ‘Leviathan’ • Kontrak sosial rapuh, maka serahkan kekuasaan dan hak-hak kodrati kepada negara • Negara yang memonopoli penggunaan kekerasan • Negara hanya memiliki hak atas rakyat untuk memaksakan norma-norma dan ketertibannya, dan tidak memiliki kewajiban, maka bersifat absolut
Teks: Kalau tidak ada yang diperangi bersama, maka perangnya antar individu • Agama sebagai sarana kontrol sosial bersumber dari rasa takut untuk menciptakan ketertiban • Ortodoksi agama adalah sebuah kejahatan karena akan memunculkan anarki • Agama dapat digunakan sebagai instrumen politik
Absolutisme • Demokrasi pada latar belakang kehidupan Hobbes menciptakan perang saudara, maka menurutnya: • Absolutisme negara + Instrumen gereja = dukung monarkisme
Latar belakang pemikiran • Seperti Hobbes, hidup dalam zaman yang penuh gejolak di Inggris • Persaingan faksi imam dan faksi independen (menang) • Locke berpihak pada pemberontakan borjuisi melawan pemerintahan absolut Glorious Revolution: tahun 1688, tanpa tumpah darah, gerakan demokrasi klasik terbentuk
Sikap puritan: kemewahan dan kesenangan adalah dosa • Pikiran liberal dipengaruh oleh dosennya, John Owen • Diasingkan bersama musuh kerajaan ke Belanda • Balik ke Inggris jadi juru bicara liberalisme
Usaha memukul ajaran tentang idea-idea bawaan • Melawan rasionalisme Descartes dalam karyanya: An Essay Concerning Human Understanding • Idea bawaan tidak terbukti • Pikiran anak sebagai ‘Tabula rasa’, yaitu kertas kosong • Dosa awal ditolak karena manusia dapat berubah dan bukan budak dari keadaan awalnya
Proses pikiran, idea simpleks dan kompleks • Idea Simpleks
Abstraksi Refleksi dan sensasi
Adanya dunia obyektif • Idea: pengertian dari pengalaman • Kualitas : kekuatan obyek untuk memberi pengertian • Kualitas primer: inheren pada obyek • Kualitas sekunder: subyektif (dapat berubah) - hasilkan macam-macam penginderaan dalam diri subyek • Adanya dunia obyektif, tetapi hanya kualitas-kualitas dunia obyektifnya saja
Etika yang memuja kenikmatan • Indrawi: rasa nikmat dan rasa sakit sebagai dasar moral • Senang = baik • Sakit = jahat • Moral yang baik hasilkan kenikmatan • Moral yang jahat hasilkan penderitaan
Kritik atas etika kenikmatan • Tidak memadai dan superefisial (dipermukaan/ tidak berbobot) • Misalnya mengesampingkan penundaan kenikmatan ataupun pengorbanan diri