411 likes | 1.22k Views
Oleh : KH. M. Shiddiq Al Jawi, S.Si, MSI. KEGAGALAN DISERTASI “UPAYA MEMBONGKAR PROYEK KHILAFAH ALA HT DI INDONESIA”. DPP HIZBUT TAHRIR INDONESIA. Disampaikan dalam Bedah Buku BEM Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga , Yogyakarta, Sabtu 14 April 2012. DATA BUKU.
E N D
Oleh :KH. M. Shiddiq Al Jawi, S.Si, MSI KEGAGALAN DISERTASI “UPAYA MEMBONGKAR PROYEK KHILAFAH ALA HT DI INDONESIA” DPPHIZBUTTAHRIR INDONESIA DisampaikandalamBedahBukuBEMFakultasAdabUINSunanKalijaga, Yogyakarta, Sabtu 14 April 2012
DATA BUKU Judul : Membongkar Proyek Khilafah Ala Hizbut di Tahrir Indonesia Pengarang : Dr. Ainur Rafiq Al Amin Penerbit : LKiS, 2011, Yogyakarta Tebal : 228 hal + xxiv Bab Buku : Bab I Wacana Negara dan islam Bab II HT dan Konstruksi Khilafah Bab III Ideologisasi Politik Khilafah Bab IV Implikasi Politik Pemikiran Khilafah HT
DISERTASI YANG GAGAL (1) Karena judul dan isi tidak sesuai (2) Karena ditulis tanpa ketelitian alias gegabah (3) Karena cacat secara metodologis
JUDUL DAN ISI TIDAK SESUAI “Membongkar Proyek Khilafah Ala HT di Indonesia” judul yang menggambarkan penulisnya akan mengungkap sesuatu yang disembunyikan HTI. Padahal ide, visi, dan misi HTI tidak pernah disembunyikan. Berbagai kitab dan buku HT dapat diakses siapa saja.
JUDUL DAN ISI TIDAK SESUAI Kemungkinan judul tsb bukan judul asli disertasi, melainkan cuma bikinan LKiS agar bukunya laris. Tentu ini strategi marketing yang (mungkin) jitu / top markotop secara finansial. Tapi sangat murahan secara intelektual dan sangat nista secara moral.
JUDUL DAN ISI TIDAK SESUAI Cover buku juga menunjukkan kreativitas yang bodoh dan keji dari desainer grafisnya. Bodoh, karena mengira bendera dlm cover adalah bendera HTI, padahal itu bendera Rasulullah SAW. Keji, karena memfitnah dgn tudingan palsu seolah HTI boneka pihak lain.
BENDERA RASULULLAH SAW, BUKAN BENDERA HTI “Rayah Nabi SAW berwarna hitam sedang liwa berwarna putih.” Ibnu Abbas menambahkan : tertulis pada liwa` Nabi SAW “Laa ilaha illallah Muhammad Rasulullah.” (HR Ahmad, Tirmidzi, Thabrani) .(Al Kattani, Nizham Al Hukumah An Nabawiyah, I/266)
MEMFITNAH ADALAH KEBOHONGAN DAN DOSA NYATA وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِناتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتاناً وَإِثْماً مُبِيناً “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu`min dan mu`minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS Al Ahzab [33] : 58)
TIDAK TELITI (GEGABAH) (1) Ditulis HTI punya “Majalah Al Islam” (h. 4). Yang benar “Buletin Al Islam” (2) Ditulis ada kitab berjudul “Khilafah Sur’atul Badihah” (h. 10). Kitab ini tidak ada. (3) Ditulis Taqiyuddin Nabhani lahir 1914 (h. 21). Yang benar : lahir 1909. (4) Ditulis ada kitab “Khilafah Ajhizah Dawlat Al Khilafah” (h. 165) . Kitab ini tidak ada.
TIDAK TELITI (GEGABAH) (5) Ditulis bhw kitab “Demokrasi Sistem Kufur” (Arab) sbg tanpa tahun (t.t.) (h. 179 & 219). Yang benar : Kitab tsb terbit tahun 1990. (6) Ditulis nama “Zyno Baran” secara salah sebanyak 10 kali (h. 23, 34, 35, 36, 53, 59, 64, 75, 170, 212). Hanya 1 kali saja ditulis secara benar yaitu “Zeyno Baran” (h.58). Masya Allah, penelitian tapi kok tidak teliti !?
ZEYNO BARAN, BUKAN ZYNO BARAN Lihat “Transnational Islamist Movements in Asia” Report on ICPVTR, Singapore, 2006, hlm. 5.
ZEYNO BARAN, BUKAN ZYNO BARAN Buku ini berulang kali dikutip oleh Ainur Rafiq Al Amin, tapi ternyata dia tidak Al Amin (amanah) dalam menulis nama “Zeyno Baran” !
TIDAK TELITI (GEGABAH) (7) Berkali-kali penulis buku menjanjikan akan ada penjelasan lebih detail mengenai suatu hal, di dalam lampiran (lihat h. 50, 62, 159). Tapi faktanya : LAMPIRAN TIDAK ADA. Jadi pembaca akan merasa tertipu dan hanya mendapat pepesan kosong. Please deh, ini mau nulis disertasi atau mau menipu orang?
CACAT METODOLOGIS CACAT PERTAMA : Penelitian ini disebut masuk kategori : “library research” (studi pustaka). (h. 9) B O H O N G ! Karena ybs juga melakukan pengumpulan data empiris berupa wawancara. (lihat h. 4, khabar terakhir ttg Abdurrahman Al Baghdadi; h. 23, interview dgn Al Khaththah).
CACAT METODOLOGIS Lebih adil kiranya peneliti mengakui bahwa penelitiannya juga mengambil data empiris berupa wawancara. Contohlah misalnya Kristine Sinclair dalam disertasinya “The Caliphate as Home Land : Hizb ut-Tahrir in Denmark and Britain” (2010) Metodologinya : combination of theoritical studies and empirical data collection.
CACAT METODOLOGIS DISERTASI SINCLAIR & KUTIPAN HALAMAN 15 TTG METODOLOGINYA.
CACAT METODOLOGIS CACAT KEDUA : Penelitian ini diklaim “netral dan tak berpihak pada ideologi manapun” (h. xvii) B O H O N G ! Karena ybs berkali-kali menggunakan perspektif Qamarudin Khan untuk menghukumi ide HT. (h. 123) Qamaruddin Khan, bukan seorang netral, tapi penganut paham liberal.
QAMARUDIN KHAN : PENGANUT LIBERAL Prof Hasan Ko Nakata menilai Qamaruddin Khan seorang liberal, karena memotret ide Ibnu Taimiyah dengan kerangka demokrasi liberal. (Hasan Ko Nakata, An Nazhariyah Siyasiyah Inda Ibn Taimiyah, h. 12)
CACAT METODOLOGIS Selain Qamaruddin Khan, penulis juga menggunakan perspektif Ali Abdur Raziq (h. 17) yang menganut paham sekuler dan anti Khilafah. Penulis juga menggunakan kerangka pikir Politik Barat, ala Mahajan dan Vincent (h. 13 & 199), yang jelas-jelas sekuler. JADI, KLAIM PENULIS BHW IA NETRAL SCR IDEOLOGI ADALAH KEBOHONGAN YANG NYATA.
CACAT METODOLOGIS CACAT KETIGA : Penelitian ini diklaim mengambil data primer berupa buku terbitan HT atau karya tokoh gerakan ini. (h. 9) M I S K I N D A T A ! Karena data yang diambil sedikit sekali dari yang seharusnya. (hanya 26 %) Ybs hanya membaca 60 buku (buku HT atau pengikut HT), dari jumlah yang seharusnya (yakni sekitar 227 buku, yg berbahasa Arab saja.)
MISKIN DATA Jumlah kitab yang dikeluarkan HT ada sekitar 50 (kitab).
MISKIN DATA Jumlah kitab karya ulama HT ada sekitar 177 (hanya yg berbahasa Arab)
MISKIN DATA Dari miskinnya data primer yang dijadikan bahan penelitian, lalu bagaimana mungkin peneliti akan memperoleh data yang mencukupi untuk dianalisis? Dampak dari kemiskinan data ini sangat besar, yakni yang dianalisis adalah KHAYALAN (FANTASI) penulis ttg HT, bukan FAKTA OBJEKTIF HT itu sendiri.
MISKIN DATA Apa bukti bhw penulis lebih banyak menganalisis KHAYALAN penulis TTG HT, bukan FAKTA OBJEKTIF HT? Misalnya tentang struktur HT (h. 34), penulis berspekulasi dengan mengutip struktur HT ala Zeyno Baran (bukan Zyno Baran lho) yang tidak jelas asal usulnya. Padahal struktur HT dijelaskan dgn gamblang dlm kitab “Hizbut Tahrir Tsaqafatuhu wa Manhajuhu” karya M. Muhsin Radhi. (h. 19-20)
MISKIN DATA Pembahasa struktur administasi (Al Haikaliyah al idariyah) HT dlm kitab Muhsin Radhi (tesis, h. 19-20)
MISKIN DATA MESTINYA DAPAT DIRUJUK kITAB “HIZBUT TAHRIR TSAQAFATUHU WA MANHAJUHU FI IQAMAH DAULAH AL KHILAFAH AL ISLAMIYAH” (M. Muhsin Radhi) Tesis Magister di Universitas Baghdad, tahun 2006.
MISKIN DATA MESTINYA DAPAT DIRUJUK kITAB “HIZBUT TAHRIR AL ISLAMI : ‘ARDHUN TARIKHI DIRASAH ‘AMMAH” (Auni Judu` Al Ubaidi) Penerbit Darul Liwa` Amman, tahun 1993.
CACAT METODOLOGIS CACAT KEEMPAT : Penelitian ini diklaim menganalisis ide HT dengan prinsip logika “non-kontradiksi” sbgmn diaplikasikan M. Baqir Shadr dlm Falsafatuna. (h. 11) BOHONG DAN NGAWUR ! BOHONG, karena M. Baqir Shadr tidak menggunakan pisau analisis itu untuk mengkritisi pemikiran Islam. Shadr mengaplikasikan prinsip tsb justru untuk mengkritisi ide dan filsafat Barat, spt Pragmatisme, Marxisme, dll.
CACAT METODOLOGIS NGAWUR, karena prinsip “non-kontradiksi” tidaklah mencukupi untuk mengkritisi ide HT tentang Khilafah. Sebab ide HT ttg Khilafah hakekatnya adalah sekumpulan pembahasan hukum syara’ (fiqh). Maka alat analisisnya adalah ILMU USHUL FIQIH, bukan ILMU MANTHIQ (prinsip non kontradiksi). Maka, penerapan non kontradiksi untuk pembahasan fiqih adalah NGAWUR.
CACAT METODOLOGIS Ngawur artinya : berkata asal berkata saja (tidak dng dipikirkan baik-baik). (Lihat WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1982, hlm. 675). Jadi, disertasi ini telah rusak dan batal dengan sendirinya, karena menggunakan metodologi yang NGAWUR.
KESIMPULAN (1) Buku karya Dr Ainur Raqiq Al Amin adalah disertasi yang G A G A L, karena : (a) tidak sesuai antara judul dan isi, (b) penuh dengan ketidaktelitian, (c) terdapat cacat metodologis yang parah dan sulit terampuni. (2) Penulisnya (Dr Ainur Raqiq Al Amin) bukan orang yang netral ideologi, namun seorang penganut paham liberal dan sekuler.
KESIMPULAN (3) Berdasarkan kesimpulan 1 dan 2, dapat dibongkar tujuan yg sangat jahat dari penulisan disertasi ini, yaitu : Pertama, menghambat perjuangan umat untuk kembali menerapkan syariah dalam bingkai negara Khilafah. Kedua, mendukung kafir penjajah dengan cara memberi justifikasi terhadap sistem demokrasi-sekuler Barat yang dipaksakan atas Dunia Islam kini. [ ]