360 likes | 996 Views
Pendekatan Pendapatan. Amerika. Australia. INDONESIA. 1. Market Data Approach. 1. Market Data Approach : Market Continuum, Simple Comparison, Detailed Analysis (paired sales analysis, market adjustment grid). 1. Pendekatan Data Pasar.
E N D
Amerika Australia INDONESIA 1. Market Data Approach 1. Market Data Approach : Market Continuum, Simple Comparison, Detailed Analysis (paired sales analysis, market adjustment grid) 1. Pendekatan Data Pasar 2. Cost Approach : Quantity Survey, Unit in Place, Square Metre, Index 2. Cost Approach 2. Pendekatan Biaya : Metode Kalkulasi Biaya dan Metode DRC 3. Income Approach : Direct Capitalization, DCF, Land Development, Residual Technique (land, building, property) 3. Hypothetical Development Approach 3. Pendekatan Pendapatan : Metode Kapitalisasi Langsung, Metode GIM Metode Arus Kas Terdiskonto, Residual Technique 4. Computer Based Technique : Cash Flow Method, Regression (simple and multi regression analysis) Pendekatan Penilaian
Konsep Pendekatan Pendapatan • Berkaitan dengan Prinsip Penilaian : • Prinsip Antisipasi & Perubahan • Prinsip Supply & Demand • Substitusi • Keseimbangan : lokasi & jenis properti, penggunaan tanah yang efisien, disain bangunan yang efisien • Fakto-faktor eksternal : peraturan pemerintah, fasilitas transportasi
Konsep Pendekatan Pendapatan • Pendekatan pendapatan digunakan untuk penilaian properti yang menghasilkan pendapatan [income producing property]. • Pendekatan pendapatan terkait erat dengan investasi jangka panjang, sehingga faktor rate of return harus dapat mengakomodasi unsur risiko dan penghasilan dari investasi properti tersebut.
Konsep Pendekatan Pendapatan • Nilai objek penilaian merupakan fungsi dari pendapatan yang dapat dihasilkan oleh bangunan komersial tersebut. NOI 1 NOI 2 NOI 3 NOI n-1 NOI n Future Value Present Value Property Value
Konsep Pendekatan Pendapatan • Ada 4 [empat] metode dalam pendekatan pendapatan ini, yaitu : • Direct Capitalization • Gross Income Multiplier • Discounted Cash Flow • Residual Technique
Income Nilai Objek Penilaian / Value = Capitalization Rate Metode Pertama:DIRECT CAPITALIZATION • Nilai objek penilaian didapatkan dari membagi Income [pendapatan bersih satu tahun] dengan Capitalization Rate [tingkat kapitalisasi]
Metode Pertama:DIRECT CAPITALIZATION • Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat digunakan metode Direct Capitalization dalam melakukan penilaian properti komersial : • Pendapatan bersih per tahun dianggap tetap : tidak pernah berubah jumlahnya selama masa investasi • Lamanya investasi sifatnya tak terhingga atau menerus [perpetuity]
Metode Pertama:DIRECT CAPITALIZATION Langkah Kerja : • Melakukan riset terhadap Income & Expense [pendapatan dan pengeluaran] dari objek penilaian dan properti pembanding. • Melakukan estimasi besarnya Potential Gross Income [pendapatan kotor potensial] dari objek penilaian. • Melakukan estimasi besarnya Vacancy & Collection Loss [tingkat kekosongan dan kehilangan pendapatan] dari objek penilaian.
Metode Pertama:DIRECT CAPITALIZATION • Menghitung Effective Gross Income [pendapatan kotor efektif] dengan mengurangkan tingkat kekosongan dan kehilangan pendapatan dari total pendapata kotor potensial. • Melakukan estimasi besarnya total biaya operasional*, terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan cadangan. • Menghitung Net Operating Income [pendapatan bersih operasi] dengan mengurangkan total biaya operasional dari pendapatan kotor efektif.
Metode Pertama:DIRECT CAPITALIZATION • Menetapkan capitalization rate* [tingkat kapitalisasi] • Menghitung nilai objek penilaian melalui metode kapitalisasi langsung.
*Biaya Operasional • Biaya Variabel : Gaji, Bonus Karyawan, Listrik, Air, Biaya Pemeliharaan, dll. • Biaya Tetap : Insurance, PBB • Biaya Cadangan : Biaya penggantian/perbaikan sistem pendingin, elevator, karpet,dll • Catatan : Terdapat perbedaan penerapan biaya untuk kepentingan akuntansi dan penilaian
*Tingkat Kapitalisasi Properti Terdapat 6 [enam] teknik penentuan tingkat kapitalisasi : • Perbandingan Data Pasar • Perbandingan antara Net Income Ratio dan Effective Gross Income Multipliers • Band Of Investment : Modal Pinjaman dan Modal Sendiri • Band of Investment : Tanah dan Bangunan • Debt Coverage • Summation
Metode Ke Dua:GROSS INCOME MULTIPLIER … atau mengalikannya dengan Potential Gross Income Multiplier [pengali pendapatan kotor potensial]. Sale Price = Potential Gross Income x Potential Gross Income Multiplier
Metode Ke Tiga:DISCOUNTED CASH FLOW • Nilai objek penilaian didapatkan dengan mendiskontokan [mengalikan dengan discount factor tertentu] rangkaian pendapatan yang akan datang menjadi nilai sekarang. NOIn NOI1 NOI2 NOIn-1 V = + + + [1+i]n [1+i]1 [1+i]2 [1+i]n-1 V = Value NOI = Net Operating Income i = Discount Rate
Metode Ke Tiga:DISCOUNTED CASH FLOW Langkah Kerja : • Melakukan riset terhadap Income & Expense [pendapatan dan pengeluaran] dari objek penilaian dan properti pembanding. • Melakukan estimasi besarnya Potential Gross Income [pendapatan kotor potensial] dari objek penilaian. • Melakukan estimasi besarnya Vacancy & Collection Loss [tingkat kekosongan dan kehilangan pendapatan] dari objek penilaian.
Metode Ke Tiga:DISCOUNTED CASH FLOW • Menghitung Effective Gross Income [pendapatan kotor efektif] dengan mengurangkan tingkat kekosongan dan kehilangan pendapatan dari total pendapata kotor potensial. • Melakukan estimasi besarnya total biaya operasional*, terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan cadangan. • Menghitung Net Operating Income [pendapatan bersih operasi] dengan mengurangkan total biaya operasional dari pendapatan kotor efektif.
Metode Ke Tiga:DISCOUNTED CASH FLOW • Menetapkan discount rate* [tingkat diskon] dan terminal capitalization rate* [tingkat kapitalisasi terminal] • Menghitung nilai objek penilaian melalui proses diskonto.
Metode Ke Tiga:DISCOUNTED CASH FLOW Lima hal penting dalam metode DCF adalah : • Periode DCF • Frekuensi DCF • Proyeksi Pendapatan dan Pengeluaran • Capitalization Rate • Discount Rate
Metode Ke Empat:RESIDUAL TECHNIQUE • Nilai tanah/bangunan didapatkan dengan mengurangkan annual income dari elemen yang diketahui [tanah/bangunan] terhadap net operating income properti dan kemudian mengkapitalisasikannya dengan tingkat kapitalisasi tertentu. NOI = x Annual Income Tanah = y Annual Income Bangunan = x-y Nilai Bangunan = [x-y] / Rb Nilai Properti = Nilai Tanah + Nilai Bangunan
Penilaian Gedung Perkantoran Dengan Metode Direct Capitalization • Suatu Properti memenuhi syarat dilakukan penilaian dengan Metode Direct Capitalization. Dari hasil analisis penilaian dapat ditentukan data sebagai berikut : • Luas bangunan bruto 4.000 m2 • Luas bangunan efektif 80 % • Tarif sewa Rp 40.000/m2/ bulan • Tingkat Kekosongan &Collection Loss per tahun 20 % • Total Biaya per bulan Rp 75,000,000.- • Tingkat Kapitalisasi saat ini adalah 11 %
Penilaian Properti Komersial Dengan Residual Technique • Berdasarkan data pasar diperoleh hal – hal sebagai berikut : • NOI Rp 6, 000, 000, 000 • Nilai Pasar Tanah Rp 18, 000, 000, 000 • Tingkat Suku Bunga [Safe Rate] 12, 5 % • Tingkat Pengembalian /Recapture Rate Bgnan 3,5 %
Penilaian Gedung Perkantoran Dengan Metode DCF • Memenuhi Prinsip HBU • Pendapatan Kotor Efektif Tahun 1 Rp 2,000 juta • Total Biaya Tahun 1 Rp 800 juta • Kenaikan Pendapatan per Tahun 5% • Kenaikan Biaya per Tahun 7% • Discount Rate 11%
Penilaian Gedung Perkantoran Dengan Metode DCF • Terminal Capitalization Rate 11.75% • Data Pasar Saat ini untuk Gedung Perkantoran Sejenis Rp 20,000 juta • Pendapatan Bersih per Tahun untuk Gedung Perkantoran Sejenis Rp 1,850 juta
Penilaian Gedung Perkantoran Dengan Metode DCF 1/(1+11%)^1 0.7312 * 1,289