270 likes | 835 Views
Total Preventive Maintenance (TPM). Overview. Produktivitas Overview of TPM Definisi TPM Objektif TPM Sejarah TPM TPM MUDA dan Continuous Improvement Implementasi Kesimpulan. INPUT. PROCESS. OUTPUT. OUTPUT Productivity = INPUT.
E N D
Overview • Produktivitas • Overview of TPM • Definisi TPM • Objektif TPM • Sejarah TPM • TPM • MUDA dan Continuous Improvement • Implementasi • Kesimpulan
INPUT PROCESS OUTPUT OUTPUT Productivity = INPUT Apa yang dimaksud PRODUKTIVITAS? Productivity biasanya diukur dengan membandingkan proses keluaran terhadap masukan (sumber) yang di gunakan. Dalam rumusan bisa dituliskan sebagai ratio antara:
Output Revenue Equipment Down Customers Material Late or Lacking Uncontrolled Overtime Hours Employee Lack of Skills Raw Material Lack of Follow Up! Manpower Money Equipments not maintained Lost Time KEBOCORAN dalam CILINDER ?? Reject Resources
Definisi TPM • Total Preventive Maintenance adalah suatu pendekatan proaktif tentang kaidah perawatan peralatan kerja beserta aspek penunjangnya dengan tujuan untuk perawatan sehingga bisa menghindari kejadian yang tidak diinginkan sebelum hal tersebut terjadi. • TPM moto "zero error, zero work-related accident, and zero loss"(Keith Oliver, Booz Allen Hamilton, 1982). Introduction
Objectives of TPM • Memaksimalkan kegunaan peralatan kerja secara efektif dan benar. • Merancang sistem pemeliharaan agar peralatan selalu siap pakai. • Mengajak seluruh departemen untuk terlibat langsung dalam merancang, menggunakan, serta merawat semua peralatan kerja. • Mengajak manajemen dan pekerja untuk terlibat aktif dalam mensukseskan kegiatan ini. Introduction
Sejarah TPM • Pengaplikasian TPM pertama kali dilakukan di Jepang tahun 1951, sedangkan pemikiran awal tentang TPM ini sebenarnya datang dari industri di Amerika. • Toyota, adalah perusahaan pertama di Jepang yang memperkenalkan system ini di tahun 1960. • Nippondenso kemudian mengembangkan sistem ini dengan melibatkan seluruh karyawan secara langsung. Berdasarkan “operator involvement” ini, Nippondenso dianugerahi sebagai perusahaan yang berhasil mengaplikasikan dan mengembangkan sistem TPM oleh Japanese Institute of Plant Engineers (JIPE). Introduction
Pernyataan tentang TPM • Selalu siap saat kita membutuhkan “Ready to go when we need them”. • Dalam sebuah proses produksi, efisiensi dan kualitas adalah alat ukur utama. • TPM sistem harus saling melengkapi dengan 5S sistem. • Operator mengetahui bahwa tugas perawatan adalah juga tugasnya; tetapi mereka juga harus tahu sebatas mana sebuah pekerjaan bisa mereka lakukan serta pekerjaan mana yang hanya boleh dilakukan oleh kru maintenance yang terlatih. • TPM adalah philosophy pemberdayaan yang efeknya menimbulkan rasa tanggung jawab besar pada seluruh pekerja untuk selalu merawat peralatan kerjanya. Kerjasama antar pekerja adalah kata kunci untuk kesuksesan sistem ini. TPM
16 Waste TPM mengidentifikasi 16 jenis kegiatan proses produksi yang tidak bermanfaat/ 16 types of waste (Muda) kemudian bekerja secara sistematis untuk menghilangkannya dengan mengaplikasikan perbaikan berkesinambungan/ improvements (Kaizen) TPM
Latihan: TPM
TPM memiliki 8 pillar aktivitas: • Selalu fokus terhadap improvemen (Kobetsu-Kaizen) untuk menghilangkan hal yang tidak berguna. • Keterlibatan pekerja (Jishu-Hozen): Operator adalah key-player yang berperan penting demi kesuksesan program ini karena mereka terlibat aktivitas perawatan harian serta bisa memprediksi kerusakan yang mungkin terjadi. • Maintenance terjadwal untuk menghidari zero breakdowns. • Pelatihan harus menunjang produktivitas yang lebih baik. TPM
lanjutan: • Manajemen produksi/ product management harus selalu berfikir aktif untuk menghilangkan waste yang terjadi saat pertama sampai berakhirnya proses produksi. • Perawatan berkualitas-Quality maintenance (Hinshitsu-Hozen): termasuk prinsip “poka-yoke” yang bertujuan untuk mencapai zero loss dengan mengaplikasikan semua cara untuk menghindari kerugian. • Safety, hygiene, and environment harus selalu diterapkan untuk menghindari kecelakaan kerja serta peduli lingkungan. • Office TPM: TPM harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai termasuk sarana kantor yang resmi. TPM
Memulai implementasi • Kampanyekan dan literature study • Rancang sistem TPM yang sesuai • Catat • Pelatihan • Evaluasi dan diagnosa • Bila memungkinkan, libatkan auditor dari luar • Serta aspek lain yang dianggap perlu. TPM
Kesimpulan Manfaat dan kesempatan yang dihasilkan oleh TPM Masalah-masalah TPM Aktivitas pada berbagai tingkatan (Strategic, Tactical, and Operational) Process Integrasi Komponen-komponen integrasi TPM Literature dan references External links TPM
The End Thank You 5 December 2006