1.2k likes | 15.29k Views
KERAJAAN BANTEN. KERAJAAN BANTEN. LETAK KERAJAAN BANTEN.
E N D
LETAK KERAJAAN BANTEN Secara geografis, Kerajaan Banten terletak di propinsi Banten. Wilayah kekuasaan Banten meliputi bagian barat Pulau Jawa, seluruh wilayah Lampung, dan sebagian wilayah selatan Jawa Barat. Situs peninggalan Kerajaan Banten tersebar di beberapa kota seperti Tangerang, Serang, Cilegon, dan Pandeglang. Pada mulanya, wilayah Kesultanan Banten termasuk dalam kekuasaan Kerajaan Sunda.
AWAL PERKEMBANGAN KERAJAAN BANTEN SemulaBantenmenjadidaerahkekuasaanKerajaanPajajaran. Rajanya (Samiam) mengadakanhubungandenganPortugis di MalakauntukmembendungmeluasnyakekuasaanDemak. Namunmelalui, Faletehan, DemakberhasilmendudukiBanten, SundaKelapa, dan Cirebon. Sejaksaatitu, Bantensegeratumbuhmenjadipelabuhanpentingmenyusulkurangnyapedagang yang berlabuh di PelabuhanMalaka yang saatitudikuasaiolehPortugis. Padatahun 1552 M, FaletehanmenyerahkanpemerintahanBantenkepadaputranya,Hasanuddin. Di bawahpemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-1570 M), Bantencepatberkembangmenjadibesar. Wilayahnyameluassampaike Lampung, Bengkulu, dan Palembang.
PadaawalnyakawasanBantenjugadikenaldenganBantenGirangmerupakanbagiandariKerajaanSunda. KedatanganpasukanKerajaanDemak di bawahpimpinanMaulanaHasanuddinkekawasantersebutselainuntukperluasanwilayahjugasekaliguspenyebarandakwah Islam. KemudiandipicuolehadanyakerjasamaSunda-Portugal dalambidangekonomidanpolitik, halinidianggapdapatmembahayakankedudukanKerajaanDemakselepaskekalahanmerekamengusir Portugal dari Melaka tahun 1513. AtasperintahTrenggana, bersamadenganFatahillahmelakukanpenyerangandanpenaklukkanPelabuhanKelapasekitartahun 1527, yang waktuitumasihmerupakanpelabuhanutamadariKerajaanSunda.[4]
Selainmulaimembangunbentengpertahanan di Banten, MaulanaHasanuddinjugamelanjutkanperluasankekuasaankedaerahpenghasillada di Lampung. Iaberperandalampenyebaran Islam di kawasantersebut, selainituiajugatelahmelakukankontakdagangdengan raja Malangkabu (Minangkabau, KerajaanInderapura), Sultan MunawarSyahdandianugerahikerisoleh raja tersebut. SeiringdengankemunduranDemakterutamasetelahmeninggalnyaTrenggana,[6] Banten yang sebelumnyavazaldariKerajaanDemak, mulaimelepaskandiridanmenjadikerajaan yang mandiri. Maulana Yusuf anakdariMaulanaHasanuddin, naiktahtapadatahun 1570[7] melanjutkanekspansiBantenkekawasanpedalamanSundadenganmenaklukkanPakuanPajajarantahun 1579. KemudianiadigantikananaknyaMaulana Muhammad, yang mencobamenguasai Palembang tahun 1596 sebagaibagiandariusahaBantendalammempersempitgerakan Portugal di nusantara, namungagalkarenaiameninggaldalampenaklukkantersebut.
KEPENDUDUKAN • KemajuanKesultananBantenditopangolehjumlahpenduduk yang banyakserta multi-etnis. MulaidariJawa, SundadanMelayu. Sementarakelompoketnisnusantara lain denganjumlahsignifikanantara lain Makasar, BugisdanBali. • Dari beberapasumberEropadisebutkansekitartahun 1672, di Bantendiperkirakanterdapatantara 100 000 sampai 200 000 orang lelaki yang siapuntukberperang, sumber lain menyebutkan, bahwa di Bantendapatdirekrutsebanyak 10 000 orang yang siapmemanggulsenjata. Namundarisumber yang paling dapatdiandalkan, padaDagh Register-(16.1.1673) menyebutkandarisensus yang dilakukan VOC padatahun 1673, diperkirakanpenduduk di kotaBanten yang mampumenggunakantombakatausenapanberjumlahsekita 55 000 orang. Jikakeseluruhanpendudukdihitung, apa pun kewarganegaraanmereka, diperkirakanberjumlahsekitar 150 000 penduduk, termasukperempuan, anak-anak, danlansia.
Sekitartahun 1676 ribuanmasyarakatCinamencarisuakadanbekerja di Banten. Gelombangmigrasiiniakibatberkecamuknyaperang di Fujian sertapadakawasanCina Selatan lainnya. Masyarakatiniumumnyamembangunpemukimansekitarpinggiranpantaidansungaisertamemilikiproporsijumlah yang signifikandibandingkanmasyarakat India dan Arab. Sementara di BantenbeberapakelompokmasyarakatEropasepertiInggris, Belanda, Perancis, Denmark dan Portugal jugatelahmembangunpemondokandangudang di sekitarCiBanten.
SISTEM KEPERCAYAAN Agama Berdasarkan data arkeologis, masaawalmasyarakatBantendipengaruhiolehbeberapakerajaan yang membawakeyakinan Hindu-Budha, sepertiTarumanagara, SriwijayadanKerajaanSunda. DalamBabadBantenmenceritakanbagaimanaSunanGunungJatibersamaMaulanaHasanuddin, melakukanpenyebaran agama Islam secaraintensifkepadapenguasaBantenGirangbesertapenduduknya. Beberapaceritamistisjugamengiringi proses islamisasi di Banten, termasukketikapadamasaMaulana Yusuf mulaimenyebarkandakwahkepadapendudukpedalamanSunda, yang ditandaidenganpenaklukanPakuanPajajaran.
Islam menjadipilarpendirianKesultananBanten, Sultan BantendirujukmemilikisilsilahsampaikepadaNabi Muhammad, danmenempatkanparaulamamemilikipengaruh yang besardalamkehidupanmasyarakatnya, seiringitutarekatmaupuntasawufjugaberkembang di Banten. Sementarabudayamasyarakatmenyerap Islam sebagaibagian yang tidakterpisahkan. Beberapatradisi yang adadipengaruhiolehperkembangan Islam di masyarakat, sepertiterlihatpadakesenianbeladiri Debus. • KadimemainkanperananpentingdalampemerintahanKesultananBanten, selainbertanggungjawabdalampenyelesaiansengketarakyat di pengadilan agama, jugadalampenegakanhukum Islam sepertihudud.[22]
Toleransiumatberagama di Banten, berkembangdenganbaik. Walaudidominasiolehmuslim, namunkomunitastertentudiperkenankanmembangunsaranaperibadatanmereka, di manasekitartahun 1673 telahberdiribeberapaklentengpadakawasansekitarpelabuhanBanten.
AspekKehidupanEkonomidanSosial Bantentumbuhmenjadipusatperdagangandanpelayaran yang ramaikarenamenghasilkanladadanpala yang banyak. PedangangCina, India, gujarat, Persia, dan Arab banyak yang datangberlabuh di Banten. KehidupansosialmasyarakatBantendipengaruhiolehsistemkemasyarakatan Islam. Pengaruhtersebuttidakterbatas di lingkungandaerahperdagangan, tetapimeluashinggakepedalaman
KEHIDUPAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN KERAJAAN BANTEN • Pada awal berkembangnya masyarakat pantai Banten, Banten merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Namun pada tahun 1524 wilayah Banten berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak di bawah pimpinan Syarif Hidayatullah. Pada waktu Demak terjadi perebutan kekuasaan, Banten melepaskan diri dan tumbuh menjadi kerajaan besar. • Setelah itu, kekuasaan Banten diserahkan kepada Sultan Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah. Sultan Hasanudin dianggap sebagai peletak dasar Kerajaan Banten. Banten semakin maju di bawah pemerintahan Sultan Hasanudin karena didukung oleh faktor-faktor berikut ini: • Letak Banten yang strategis terutama setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, Banten menjadi bandar utama karena dilalui jalur perdagangan laut. • Banten menghasilkan rempah-rempah lada yang menjadi perdagangan utama bangsa Eropa menuju Asia.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Hal-hal yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa terhadap kemajuan Kerajaan Banten adalah sebagai berikut: • Memajukan wilayah perdagangan. Wilayah perdagangan Banten berkembang sampai ke bagian selatan Pulau Sumatera dan sebagian wilayah Pulau Kalimantan. • Banten dijadikan sebagai tempat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal dengan para pedagang asing dari Eropa. • Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam sehingga banyak murid yang belajar agama Islam ke Banten.
Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel. Sejumlah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Banten dapat kita saksikan hingga sekarang di wilayah Pantai Teluk Banten. • Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan. Kekuatan ekonomi Banten didukung oleh pasukan tempur laut untuk menghadapi serangan dari kerajaan lain di Nusantara dan serangan pasukan asing dari Eropa. • Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu raja yang gigih menentang pendudukan VOC di Indonesia. Kekuatan politik dan angkatan perang Banten maju pesat di bawah kepemimpinannya. Namun akhirnya VOC menjalankan politik adu domba antara Sultan Ageng dan putranya, Sultan Haji. Berkat politik adu domba tersebut Sultan Ageng Tirtayasa kemudian berhasil ditangkap dan dipenjarakan di Batavia hingga wafat pada tahun 1629 Masehi.
Puncakkejayaan • KesultananBantenmerupakankerajaanmaritimdanmengandalkanperdagangandalammenopangperekonomiannya. Monopoliatasperdaganganlada di Lampung, menempatkanpenguasaBantensekaligussebagaipedagangperantaradanKesultananBantenberkembangpesat, menjadisalahsatupusatniaga yang pentingpadamasaitu.[9] Perdaganganlautberkembangkeseluruh Nusantara, Bantenmenjadikawasan multi-etnis. Dibantu orang Inggris, Denmark danTionghoa, Bantenberdagangdengan Persia, India, Siam, Vietnam, Filipina, CinadanJepang.
Masa Sultan AgengTirtayasa (bertahta 1651-1682) dipandangsebagaimasakejayaanBanten.[11] Di bawahdia, Bantenmemiliki armada yang mengesankan, dibangunatascontohEropa, sertajugatelahmengupah orang EropabekerjapadaKesultananBanten.[12] DalammengamankanjalurpelayarannyaBantenjugamengirimkan armada lautnyakeSukadanaatauKerajaanTanjungpura (Kalimantan Barat sekarang) danmenaklukkannyatahun 1661.[13] PadamasainiBantenjugaberusahakeluardaritekanan yang dilakukan VOC, yang sebelumnyatelahmelakukanblokadeataskapal-kapaldagangmenujuBanten.[12]
Perangsaudara Sekitartahun 1680 munculperselisihandalamKesultananBanten, akibatperebutankekuasaandanpertentanganantara Sultan Agengdenganputranya Sultan Haji. PerpecahaninidimanfaatkanolehVereenigdeOostindischeCompagnie (VOC) yang memberikandukungankepada Sultan Haji, sehinggaperangsaudaratidakdapatdielakkan. Sementaradalammemperkuatposisinya, Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qaharjugasempatmengirimkan 2 orang utusannya, menemui Raja Inggris di London tahun 1682 untukmendapatkandukungansertabantuanpersenjataan.[1] Dalamperangini Sultan Agengterpaksamundurdariistananyadanpindahkekawasan yang disebutdenganTirtayasa, namunpada 28 Desember 1682 kawasaninijugadikuasaioleh Sultan Haji bersama VOC. Sultan Agengbersamaputranya yang lain PangeranPurbayadanSyekh Yusuf dariMakasarmundurkearahselatanpedalamanSunda. Namunpada 14 Maret 1683 Sultan Agengtertangkapkemudianditahan di Batavia.
Sementara VOC terusmengejardanmematahkanperlawananpengikut Sultan Ageng yang masihberadadalampimpinanPangeranPurbayadanSyekh Yusuf. Pada 5 Mei 1683, VOC mengirimUntungSurapati yang berpangkatletnanbesertapasukanBalinya, bergabungdenganpasukanpimpinanLetnan Johannes Maurits van HappelmenundukkankawasanPamotandanDayeuhLuhur, di manapada 14 Desember 1683 merekaberhasilmenawanSyekh Yusuf.[14] SementarasetelahterdesakakhirnyaPangeranPurbayamenyatakanmenyerahkandiri. KemudianUntungSurapatidisuruholehKapten Johan RuisjuntukmenjemputPangeranPurbaya, dandalamperjalananmembawaPangeranPurbayake Batavia, merekaberjumpadenganpasukan VOC yang dipimpinoleh Willem Kuffeler, namunterjadipertikaian di antaramereka, puncaknyapada 28 Januari 1684, pospasukan Willem Kuffelerdihancurkan, danberikutnyaUntungSurapatibesertapengikutnyamenjadiburonan VOC. SedangkanPangeranPurbayasendiribarupada 7 Februari 1684 sampai di Batavia.[15]
Penurunan Bantuandandukungan VOC kepada Sultan Haji mestidibayardenganmemberikankompensasikepada VOC di antaranyapada 12 Maret 1682, wilayah Lampung diserahkankepada VOC, sepertiterteradalamsurat Sultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedangberlabuh di Banten. Suratitukemudiandikuatkandengansuratperjanjiantanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperolehhakmonopoliperdaganganlada di Lampung.[16] Selainituberdasarkanperjanjiantanggal 17 April 1684, Sultan Haji jugamestimenggantikerugianakibatperangtersebutkepada VOC.[17]
Setelahmeninggalnya Sultan Haji tahun 1687, VOC mulaimencengkramkanpengaruhnya di KesultananBanten, sehinggapengangkatanpara Sultan BantenmestimendapatpersetujuandariGubernurJendralHindia-Belanda di Batavia. Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahyadiangkatmengantikan Sultan Haji namunhanyaberkuasasekitartigatahun, selanjutnyadigantikanolehsaudaranyaPangeranAdipatidengangelar Sultan AbulMahasin Muhammad ZainulAbidindankemudiandikenaljugadengangelar Kang SinuhuningNagariBanten.
Perangsaudara yang berlangsung di Bantenmeninggalkanketidakstabilanpemerintahanmasaberikutnya. KonfikantaraketurunanpenguasaBanten[18] maupungejolakketidakpuasanmasyarakatBanten, atasikutcampurnya VOC dalamurusanBanten. Perlawananrakyatkembalimemuncakpadamasaakhirpemerintahan Sultan AbulFathi Muhammad SyifaZainulArifin, di antaranyaperlawananRatuBagusBuangdanKyai Tapa. Akibatkonflik yang berkepanjangan Sultan Bantenkembalimemintabantuan VOC dalammeredambeberapaperlawananrakyatnyasehinggasejak 1752 Bantentelahmenjadi vassal dari VOC.[13]
Penghapusankesultanan ReruntuhanKraton Sultan di tahun 1859 (gambaroleh C. BuddinghdariGeschiedenis van NederlandschIndiëatau "SejarahHindiaBelanda")
ReruntuhanKratonKaibon, bekasistanakediamanIbuSuri Sultan Banten, di tahun 1933
KemunduranKerajaanBanten PenyebabkemunduranKerajaanBantenberawalsaatmangkatnya Raja BesarBantenMaulana Yusuf. Setelahmangkatnya Raja Besarterjadilahperangsaudara di BantenantarasaudaraMaulana Yusuf denganpembesarKerajaanBanten. SejaksaatituBantenmulaihancurkarenaterjadipeangsaudara, apalagisudahtidakadalagi raja yang cakapsepertiMaulana Yusuf.