140 likes | 330 Views
Monitoring Partisipatif Penguatan Kelembagaan. PKBI Jawa Barat. Pengembangan program. Program Harm Reduction berbasis masyarakat melalui (WPA/WaPA) Bandung, Sumedang, Cirebon dan Tasikmalaya. Tersusunya module pelatihan HIV-AIDS bagi Warga
E N D
Monitoring Partisipatif Penguatan Kelembagaan PKBI Jawa Barat
Program Harm Reduction berbasis masyarakat melalui (WPA/WaPA) Bandung, Sumedang, Cirebon dan Tasikmalaya • Tersusunya module pelatihan HIV-AIDS bagi Warga • Terselenggaranya pelatihan Warga Peduli AIDS di 12 desa Kab Sumedang, 5 Kabupaten Cirebon, 10 Kota Cirebon, 7 Kab Bandung, 5 Kota Tasik, dan 4 Kota Bandung • Pelatihan diselenggarakan bekerjasama dengan KPA kota/Kab Setempat. • Terbentuknya kesepakatan dengan kelurahan dalam membentuk pos informasi di tingkat RW
Revitalisasi Day Care Komprehensif ( Terapi pasca pendampingan) • Melakukan terapi kepada 3 orang penasun di Tasikmalaya • Melakukan terapi kepada 4 orang penasun di kota Bandung (bekerjasama dengan Puskesmas Salam dan BNN) • Sedangkan di cirebon terapi dilakukan kepada 2 orang penasun dan dilakukan oleh Komunitas
Peningkatan kapasitas Staff • Dilaksanakannya pelatihan konselor • Dilaksanakannya pelatihan Komunikasi, presentasi dan representasi pada pelaksana program HR
Pengembangan data base • Disuatnya sistem pengelolaan data kelompok dampingan bekerja sama dengan Staff HCPI • Dibuatnya sistem data survey melalui jaringan internet • Dibuatnya sistem informasi program HR melalui Blog HR PKBI Jabar
Peningkatan Penggalangan Dana • Penyewaan wisma PKBI Jabar dan fasilitasnya kepada pihak luar (kantor, ruang seminar, penginapan) telah dimulai sejak bulan Januari 2006 • Tersosialisasikannya strategi pengembangan keberlangsungan program melalui penjualan dana reksa mandiri • Terselenggaranya pengembangan kelompok Usaha bersama di masing masing kota/Kab dalam bentuk kantin,counter pulsa&HP, sewa kendaraan
Tantangan/hambatan • Proses monitoring terhadap warga yang telah dilatih • Fasilitas tempat untuk melakukan terapi yang masih kurang memadai • Schedule Capacity building yang masih belum terlaksanakan secara konsisten • Terbatasnya fasilitas internet yang dapat diakses oleh seluruh staff/personel program
Solusi • Dibentuknya tim evaluasi bagi warga yang telah dilatih, terdiri dari ; lurah, PKM, dan warga • Memanfaatkan tempat yang ada • Menyusun jadwal kegiatan dilapangan secara realistis • Membangun jaringan internet dengan sistem wireless/hotspot