70 likes | 304 Views
WAHYU CANDRA APRILIYANTO, 1301406013 PERBEDAAN KINERJA KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN ANTARA KONSELOR LULUSAN PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR DENGAN KONSELOR YANG BELUM MENEMPUH PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR SE-JAWA TENGAH TAHUN 2010. Identitas Mahasiswa.
E N D
WAHYU CANDRA APRILIYANTO, 1301406013PERBEDAAN KINERJA KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN ANTARA KONSELOR LULUSAN PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR DENGAN KONSELOR YANG BELUM MENEMPUH PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR SE-JAWA TENGAH TAHUN 2010
Identitas Mahasiswa • - NAMA : WAHYU CANDRA APRILIYANTO - NIM : 1301406013 - PRODI : Bimbingan dan Konseling - JURUSAN : Bimbingan Dan Konseling - FAKULTAS : Ilmu Pendidikan - EMAIL : achilez pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd.,Kons - PEMBIMBING 2 : Drs. Suharso, M.Pd.,Kons - TGL UJIAN : 2011-02-23
Judul • PERBEDAAN KINERJA KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN ANTARA KONSELOR LULUSAN PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR DENGAN KONSELOR YANG BELUM MENEMPUH PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR SE-JAWA TENGAH TAHUN 2010
Abstrak • Layanan konseling perorangan harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan dan prosedur yang ada. Akan tetapi, kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan kurang optimalnya kinerja Konselor dalam menyelenggarakan layanan konseling perorangan. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keprofesionalan Konselor, maka diadakannya Pendidikan Profesi Konselor (PPK). Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja Konselor lulusan PPK dan Konselor yang belum menempuh PPK dalam melaksanakan layanan konseling perorangan, serta adakah perbedaan kinerja antara kedua kelompok Konselor tersebut dalam melaksanakan layanan konseling perorangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan perbedaan kinerja Konselor antara Konselor lulusan PPK dengan Konselor yang belum menempuh PPK dalam melaksanakan konseling perorangan. Populasi penelitian ini adalah semua Konselor SMP, SMA, SMK Negeri Se-Jawa Tengah. Jumlah sampel penelitian adalah 25 Konselor lulusan PPK dan 25 Konselor yang belum menempuh PPK, teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik area sampling. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket tertutup. Analisis datanya menggunakan analisis deskriptif persentase dan Uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan dari 25 Konselor lulusan PPK terdapat 19 Konselor (76%) memiliki kinerja dalam kriteria tinggi dan dari 25 Konselor yang belum menempuh PPK terdapat 13 Konselor (52%) memiliki kinerja dalam kriteria sedang. Hasil Uji t-test menunjukkan bahwa nilai t hitung ( 6,37) > t tabel (2,01), jadi terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara Konselor lulusan PPK dengan Konselor yang belum menempuh PPK dalam melaksanakan layanan konseling perorangan. Kesimpulannya bahwa kinerja Konselor lulusan PPK termasuk dalam kriteria tinggi, kinerja Konselor yang belum menempuh PPK termasuk dalam kriteria sedang, dan terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara kedua kelompok Konselor tersebut dalam melaksanakan layanan konseling perorangan. Saran yang diberikan yaitu, 1) Konselor hendaknya selalu meningkatkan keprofesionalannya salah satunya dengan mengikuti PPK, 2) bagi Kepala sekolah hendaknya mengetahui dan memahami dengan benar konteks tugas Konselor sekolah, 3) bagi MGBK hendaknya selalu meningkatkan kompetensi Konselor di daerahnya melalui pelatihan maupun seminar, 4) bagi PPPPTK Penjas dan BK dan LPMP, hendaknya menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan layanan konseling perorangan terutama pada tahap pelaksanaan.
Kata Kunci • kinerja, konselor, konseling perorangan, Pendidikan Profesi Konselor (PPK)
Referensi • Arifin dan Eti Kartikawati. 1995. Syarat-Syarat Pembimbing (Konselor) Sekolah dan Madrasah. http://alfaruq2010.blogspot.com. {accessed 2010/08/29}. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Syaifudin. 2000. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. ---------------. 2006. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Dewi Anggraeni. 2006. Perbedaan Unjuk Kerja Guru Pembimbing SMP Ditelaah Dari Latar Belakang Kependidikannya (Studi Tentang Perbedaan Unjuk Kerja Guru Pembimbing SMP Di Gugus 02 Bandung Barat Utara (BBU) Padalarang Tahun 2006). Fatoni, M. 2003. Perbedaan Kinerja Guru Pembimbing antara yang Berlatar Belakang Pendidikan BK dengan yang tidak Berlatar Belakang Pendidikan BK dalam Pelaksanaan Pelayanan BK di SLTP N Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2002/2003. Hajati, Kartika. 2009. Pengembangan Kompetensi Konselor Sekolah Menengah Atas Menurut Standar Kompetensi Konselor Indonesia (Studi Berdasarkan Profil Diskrepansi Kompetensi Aktual dengan Kompetensi Standar pada Konselor SMA Negeri di Wilayah X). Jakarta. Hidayah, Nur. 1998. Pemahaman Individu : Teknik Non Tes. Malang : UNIBRAW Press. Ifdil. (2005). Konseling Perorangan. Available at http://konselingindonesia.com {accessed 2010/03/07}. Jalal, Fasli. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kartadinata, Sunaryo. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Mugiarso, Heru. 2005. Bimbingan dan Konseling. Semarang. UPT MKK UNNES. Muhlisin. (2009). Profesionalisme Kinerja Guru Menyongsong Masa Depan. Available at www.muhlis.files.wordpress.com {accessed 2010/08/29}. Munadhifah, Umik. 2005. Persepsi Klien Tentang Keefektifan Konselor Dalam Melaksanakan Konseling Individual Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja Dan Gender Konselor Di SMA Negeri Se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2004/2005. Mustafa, Hasan. (2000). Teknik Sampling. Available at www.damandiri.or.id {accessed 2008/11/24}. Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nurihsan, Juntika. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara Offset. Nuryakin. (2001). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman dan Motivasi Terhadap Kinerja AnggotaDPRD Kab.Barito Prop.Kalteng. Available at www.damandiri.or.id {accessed 2008/11/24}. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Jakarta. Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: P2LPTK Depdikbud Prayitno. 1987. Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Padang: IKIP Padang. -----------. 2004. Layanan Bimbingan dan Konseling. Padang: UNP Press. Setiawati, Elisabeth. 2006. Kemampuan Guru Pembimbing Dalam Melaksanakan Proses Konseling Individual : Studi Kasus Untuk Penyusunan Program Hipotetik Pelatihan Konseling Individual Bagi Guru Pembimbing Sekolah Menengah SMP Santo Yusup dan SMA Santa Maria 3. Setiawan, Deni. 2010. Akreditasi Sekolah. Available at www. denioioi.blogspot.com {accessed 2011/02/25}. Stein, M. David dan Scott DeBerard. 2001. Does Holding a Teacher Education Degree Make a Difference in School Counselors' Job Performance. Journal of Professional Counseling 2001. Vol. IV No. 7 Academic Research Library page 6 Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sukaemi. 2004. Persepsi siswa tentang kinerja konselor sekolah dalam melaksanakan layanan pembelajaran dalam bimbingan belajar di SMP N 30 Semarang. Semarang. Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang. Taufik. 1996. Pemahaman Guru Pembimbing Tentang Layanan Bimbingan Dan Konseling Serta Kebutuhan Meningkatkan Kemampuan Untuk Melaksanakannya: Studi Desktiptif-Analitik Dalam Rangka Pengembangan Program Peningkatan Kemampuan Guru Pembimbing Di SMU Kodya Bukittinggi Dan Kabupaten Agam Sumatra Barat. Tim Penyusun. 2005. Kode Etik Bimbingan dan Konseling. Bandung: ABKIN. ------------------. 2008. Handout tentang Pendidikan dan Latihan Profesi Guru dan Program Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Semarang: UNNES. ------------------. 2009. Proposal Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesional Konselor. Padang. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Willis, S. Sofyan. 2004. Konseling Perorangan (Teori dan Praktek). Bandung: Alfabeta. Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. 1991. Bimbingan dan Konseling di Instutusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Pengertian Kinerja. Online at http://id.wikipedia.org {accessed 2010/06/24}. Definisi Kinerja. Online at http://ronawajah.wordpress.com {accessed 2010/08/29}. Definisi Konselor. Online at http://wikipedia.org. {accessed 2010/08/29}. Pengertian Kode Etik. Online at www.archive_file.com. {accessed 2010/08/29}.
Terima Kasih • http://unnes.ac.id