980 likes | 2.53k Views
ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA. Oleh : DINI ROCHDIANI. PENGERTIAN ETIKA BISNIS :. SUATU KODE ETIK PERILAKU PENGUSAHA BERDASARKAN NILAI-NILAI MORAL DAN NORMA YANG DIJADIKAN TUNTUNAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN DAN MEMECAHKAN PERSOALAN -PERSOALAN YANG DIHADAPI. Etika Bisnis merupakan :.
E N D
ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA Oleh : DINI ROCHDIANI
PENGERTIAN ETIKA BISNIS : SUATU KODE ETIK PERILAKU PENGUSAHA BERDASARKAN NILAI-NILAI MORAL DAN NORMA YANG DIJADIKAN TUNTUNAN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN DAN MEMECAHKAN PERSOALAN -PERSOALAN YANG DIHADAPI.
Etika Bisnis merupakan : • Landasanpentingdanharusdiperhatikanterutamauntukmenciptakandanmelindungireputasi (goodwill) perusahaan, baikberupalingkunganusahakegiatanpadaagribisnismaupunberkaitandenganbidangbioteknologi’ EtikaBisnismerupakan: • masalah yang sangatsensitifdankompleks, karenamembangunetikauntukmempertahankanreputasi (goodwill) lebihsukardaripadamenghancurkannya.
ETIKA BISNIS • ETIKA, asalnyaadalahsuatukomitmentuntukmelakukan pa yang benardanmenghindariapa yang tidakbenar. • Etikabisnisadalahsuatuistilah yang seringdigunakanuntukmenunjukkanperilakuetikadariseorangmanajerataukaryawansuatuorganisasi.
ETIKA harus dikembangkan oleh perusahaan dengan memperhatikan stakeholders. STAKEHOLDERS ADALAH : SEMUA INDIVIDU ATAU KELOMPOK YANG BERKEPENTINGAN DAN BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN.
Ada 2 jenis stakeholders yang mempengaruhi keputusan perusahaan : 1. Internal Stakeholders : Investor, karyawan, manajemen, dan pimpinan perusahaan. 2. Eksternal Stakeholders : Pelanggan, assosiasi dagang, kreditor, pemasok, pemerintah, masyarakat umum, dan kelompok khusus yang berkepentingan terhadap perusahaan.
8 KELOMPOK STAKEHOLDERS YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN BISNIS, YAITU : • PARA PENGUSAHA DAN MITRA USAHA • PETANI DAN PERUSAHAAN PEMASOK BAHAN BAKU (SUPPLIER). • ORGANISASI PEKERJA YANG MEWAKILI PEKERJA • PEMERINTAH YANG MENGATUR KELANCARAN AKTIVITAS USAHA • BANK PENYANDANG DANA PERUSAHAAN • INVESTOR PENANAM MODAL • MASYARAKAT UMUM YANG DILAYANI • PELANGGAN YANG MEMBELI PRODUK
SELAIN KELOMPOK-KELOMPOK TSB, ADA BEBERAPA KELOMPOK LAIN YANG BERPERAN DALAM PERUSAHAAN YAITU : STAKEHOLDERS KUNCI (KEY STAKEHOLDERS ) EX. MANAJER, DIREKTUR DAN KELOMPOK KHUSUS.
LOYALITAS PARA STAKEHOLDERS (STAKEHOLDERS LOYALTY) SANGAT TERGANTUNG PADA KEPUASAN PARA STAKEHOLDERS (STAKEHOLDERS SATISFACTION), TERUTAMA : • LOYALITAS DARI PARA STAKEHOLDERS DAPAT MENDORONG DIFERENSIASI, MAKA LOYALITAS STAKEHOLDERS AKAN MENJADI HAMBATAN (BARRIER) BAGI PARA PESAING. • DIFERENSIASI MERUPAKAN BAGIAN DARI GENERIK STRATEGI UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN.
ADA 3 TINGKATAN NORMA ETIKA : • HUKUM, MENGATUR PERBUATAN YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN. • KEBIJAKAN DAN PROSEDUR ORGANISASI, YANG MEMBERI ARAHAN BAGI SETIAP ORANG DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN SEHARI-HARINYA SESUAI KEBIJAKAN DAN ATURAN PERUSAHAAN. • MORAL SIKAP MENTAL INDIVIDUAL, YANG PERILAKUNYA SANGAT DIPENGARUHI DARI KELUARGA, AGAMA, SEKOLAH, PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN,
10 PRINSIP ETIKA YANG MENGARAHKAN PERILAKU : • KEJUJURAN • INTEGRITAS • MEMELIHARA JANJI • KESETIAAN • KEWAJARAN/KEADILAN • SUKA MEMBANTU ORANG LAIN • HORMAT KEPADA ORANG LAIN • KEWARGANEGARAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB • MENGEJAR KEUNGGULAN • MEMILIKI TANGGUNG JAWAB
10 CARA MEMPERTAHANKAN STANDAR ETIKA : • CIPTAKAN KEPERCAYAAN PERUSAHAAN • KEMBANGKAN KODE ETIK • JALANKAN KODE ETIK SECARA ADIL DAN KONSISTEN • LINDUNGI HAK PERORANGAN • ADAKAN PELATIHAN ETIKA • LAKUKAN AUDIT ETIKA SECARA PERIODIK • PERTAHANKAN STANDAR YANG TINGGI TENTANG TINGKAH LAKU, JANGAN HANYA ATURAN. • HINDARI CONTOH ETIKA YANG TERCELA SETIAP SAAT.ETIKA DIAWALI DARI ATASAN. • CIPTAKAN BUDAYA YANG MENEKANKAN KOMUNIKASI DUA ARAH. • LIBATKAN KARYAWAN DALAM MEMPERTAHANKAN ETIKA
16 TOPIK-TOPIK KODE ETIK BIASANYA MEMUAT: • KETULUSAN HATI SECARA FUNDAMENTAL DAN KETAATAN PADA HUKUM. • KUALITAS DAN KEAMANAN PRODUK • KESEHATAN DAN KEAMANAN TEMPAT KERJA • KONFLIK KEPENTINGAN • PRAKTIK DAN LATIHAN KARYAWAN • PRAKTIK PEMASARAN DAN PENJUALAN • KEAMANAN DA KEBEBASANM • KEGIATAN BERPOLITIK • PELAPORAN FINANSIAL • HUBUNGAN DENGAN PEMASOK (SUPPLIER)
LANJUTAN 16 TOPIK-TOPIK KODE ETIK BIASANYA MEMUAT: 11. PENENTUAN HARGA, PENGAJUAN REKENING, DAN KONTRAK. 12. JAMINAN DAGANG/INSIDER INFORMATION. 13. PEMBAYARAN UNTUK MENDAPATKAN USAHA. 14. PERLINDUNGAN LINGKUNGAN. 15. INFORMASI PEMILIKAN. 16. KEAMANAN KEMASAN.
SELAIN ETIKA,ADA BEBERAPA PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN YANG BERKAITAN DENGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL YANG HARUS DILAKUKAN PERUSAHAAN, YAITU : • TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN. • TANGGUNG JAWAB TERHADAP KARYAWAN. • TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN. • TANGGUNG JAWAB TERHADAP INVESTOR. • TANGGUNG JAWAB TERHADAP MASYARAKAT.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN : PERUSAHAAN HARUS RAMAH LINGKUNGAN ARTINYA : PERUSAHAAN HARUS MEMPERHATIKAN, MELESTARIKAN DAN MENJAGA LINGKUNGANNYA. MISALNYA : TIDAK MEMBUAG LIMBAH YANG MENCEMARI LINGKUNGAN, BERUSAHA MENDAUR ULANG LIMBAH YANG MERUSAK LINGKUNGAN, MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG ADA DI LINGKUNGAN SEKITARNYA.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KARYAWAN : SEMUA AKTIVITAS MANAJEMEN SDM, YANG BERKAITAN DENGAN PEREKRUTAN, PENGUPAHAN, PELATIHAN, PROMOSI, DAN KOMPENSASI LAINNYA DALAM RANGKA TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP KARYAWANNYA,
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAANTERHADAP KARYAWAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA : • DENGARKAN PARA KARYAWAN DAN HORMATI PENDAPAT MEREKA. • MINTA INPUT KEPADA KARYAWAN. • BERIKAN UMPAN BALIK YANG BERSIFAT POSITIF MAUPUN NEGATIF. • CERITERAKAN SELALU KEPADA MEREKA TENTANG KEPERCAYAAN. • BIARKAN MEREKA MENGETAHUI SEBENAR-BENARNYA APA YANG MEREKA HARAPKAN. • BERIKAN HADIAH KEPADA KARYAWAN YANG BEKERJA DENGAN BAIK. • PERCAYAKANLAH MEREKA.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP PELANGGAN, YAITU : MELINDUNGI HAK-HAK PELANGGAN YANG BERKAITAN DENGAN : • MENYEDIAKAN BARANG DAN JASA BERKUALITAS. • MEMBERIKAN HARGA PRODUK DAN JASA YANG ADIL DAN WAJAR.
HAK-HAK PELANGGAN /KONSUMEN YANG HARUS DILINDUNGI : • HAK KEAMANAN TERHADAP KUALITAS, RASA AMAN DAN KEMASAN PRODUK/BARANG DAN JASA YANG DIHASILKAN PERUSAHAAN. • HAK UNTUK MENGETAHUI INFORMASI SEGALA ASPEK PRODUK/BARANG DAN JASA YANG DIHASILKAN OLEH PERUSAHAAN. • HAK UNTUK DIDENGAR MENGENAI KELUHAN KONSUMEN ATAS PRODUK/BARANG DAN JASA DARI PERUSAHAAN. • HAK ATAS PENDIDIKAN YANG BERKAITAN DENGAN TATACARA MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA PRODUK/BARANG DAN JASA DARI KONSUMEN. PERUSAHAAN HARUS MENYEDIAKAN PROGRAM PENDIDIKAN AGAR PELANGGAN/KONSUMEN TAHU INFORMASI PRODUK/BARANG DAN JASA YANG DIBELINYA. • HAK UNTUK MEMILIH PRODUK/BARANG DAN JASA YANG MEREKA PERLUKAN.TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ADALAH TIDAK MENGGANGGU PERSAINGAN DAN MENGABAIKAN UNDANG-UNDANG ANTITRUST.
Contoh Pelanggaran Etika Bisnis A. Contoh Pelanggaran dalam Praktek Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesangon sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.
Manipulasi laporan keuangan PT KAI Dalam kasus tersebut, terdeteksi adanya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang dapat menyesatkan investor dan stakeholder lainnya. Kasus ini juga berkaitan dengan masalah pelanggaran kode etik profesi akuntansi.
CONTOH ETIKA BISNIS COCA COLA BOTLLING INDONESIA Pesan dari President Director PT. Coca-Cola Botlling Indonesia dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (“Perusahaan”), memiliki nilai-nilai yang harus dijalankan bersama-sama. Seluruh nilai tersebut mengutamakan tanggung jawab kita, sebagai Direktur atau karyawan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan atas Perusahaan dan terhadap orang lain. Dimanapun kita bekerja, kejujuran, integritas, kepercayaan, rasa saling menghargai dan kerjasama selalu menjadi dasar terciptanya dan terjaganya reputasi bisnis yang sehat. Melalui perilaku kita di tempat kerja, kita menunjukkan komitmen kita pada semua nilai-nilai dan penerimaan atas semua tanggung jawab yang kita miliki. Etika Bisnis, yang berlaku pada setiap orang yang bekerja di Perusahaan, baik itu anggota Dewan Direksi, karyawan atau kontraktor perseorangan, menetapkan perilaku yang diharapkan dari masing-masing orang di Perusahaan.
Etika Bisnis terbagi atas tiga bagian: - Nilai yang mendasari cara/proses bekerja di Perusahaan - Standar yang mengarahkan cara kita dalam berperilaku -Tanggung jawab yang menjelaskan apa yang diharapkan dari diri kita. Sementara lingkungan bisnis kita berubah, penting bagi kita untuk tetap mempertahankan komitmen kita terhadap asas-asas yang terdapat dalam Etika Bisnis ini. Jika ada bagian dari Etika Bisnis yang tidak Saudara pahami, atau jika ada bagian yang menurut Saudara sulit untuk dilaksanakan, Saudara harus menghubungi manager langsung Saudara atau saya sendiri. Harap diingat bahwa saya atau salah satu dari Senior Manager selalu bersedia membantu jika Saudara mempunyai hal-hal yang ingin disampaikan terkait dengan Etika Bisnis ini. Saya merekomendasikan Etika Bisnis ini untuk Saudara. Marilah kita tunjukkan kepada para pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan, baik internal maupun eksternal, betapa bangganya kita dengan cara Perusahaan dan para karyawannya menjalankan bisnis. Jakarta, November 2007
Nilai-nilai yang berlaku di Perusahaan Komitmen kita dibangun atas dasar tujuan dan nilai-nilai Perusahaan. Visi Visi Perusahaan adalah “Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara”. Misi Misi Perusahaan adalah “Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari.” Agar kita dapat memenuhi visi dan misi kita, cara kerja kita dan cara kita berhubungan dengan semua pihak yang memiliki kepentingan atas Perusahaan mulai dari konsumen dan pelanggan hingga ke pemasok, terhadap pemerintah dan diri kita sendiri harus dibangun atas dasar nilai-nilai yang kuat. Bertumpu pada dasar kejujuran dan • integritas, nilai-nilai inti kita adalah:
Nilai-nilai Perusahaan 1. Sumber Daya Manusia : Mengembangkan Sumber Daya Manusia, menghargai prestasi serta menikmati apa yang kita lakukan. 2. Pelanggan : Menang untuk pelanggan dan untuk diri sendiri. 3. Semangat : Semangat untuk bertindak, bertanggung jawab dan sukses. 4. Inovasi : Selalu mencari cara yang lebih baik. 5. Keunggulan: Senantiasa melakukan pekerjaan yang terbaik. 6. Warganegara yang baik : Melakukan hal yang benar dari Perusahaan, masyarakat dan sesama. Kita diharuskan untuk memelihara nilai-nilai perusahaan dengan selalu mempertahankan standar dalam berperilaku.
Etika Bisnis ini dimaksudkan sebagai pedoman tentang cara kita berperilaku pada saat melakukan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan Perusahaan. Etika Bisnis ini tidak dimaksudkan untuk mencakup setiap keadaan/kondisi. Perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan tertentu untuk bidang-bidang lainnya, antara lain, lingkungan hidup, perdagangan saham, dan OH&S. Saudara harus mengetahui dan membaca semua kebijakan tersebut.
Saudara harus menghargai rekan kerja dan pihak yang memiliki kepentingan atas Perusahaan dengan memastikan bahwa Saudara tidak melecehkan, mempermalukan atau melakukan tindakan diskriminatif terhadap siapapun juga. Melaporkan kecurangan, perilaku yang tidak jujur atau perilaku yang tidak pada tempatnya Haruskah saya melaporkan kejadian kecurangan, perilaku yang tidak jujur atau perilaku yang tidak pada tempatnya? Ya. Jika Saudara mengetahui adanya atau mempunyai alasan kuat untuk mencurigai terjadinya kecurangan, korupsi, tindak pidana, perilaku tidak etis, pelecehan, diskriminasi atau perilaku yang bertentangan dengan Etika Bisnis ini, Saudara wajib untuk segera melaporkannya kepada • manager Saudara atau atasan yang lebih tinggi.
Jika Saudara tidak melakukannya, berarti Saudara melanggar Etika Bisnis ini. Jika Saudara merasa tidak nyaman untuk berhubungan dengan manajemen Perusahaan, Saudara dapat berbicara langsung, dengan kerahasiaan terjamin, kepada Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager dinomor (021) 2758 6028, National Examiner and Account Receivable Manager dinomor (021) 2758 6018, National Legal Manager and Corporate Secretary dinomor (021) 2758 6024, Human Resources Director dinomor (021) 2758 6068 atau President Director Perusahaan. Setiap upaya untuk menjaga kerahasiaan dari siapapun yang melaporkan kecurigaan tentang terjadinya pelanggaran Etika Bisnis akan dilakukan. Saudara tidak perlu takut akan adanya tindakan balasan atau balas dendam karena melaporkan kecurigaan pelanggaran Etika Bisnis.
Kecurangan, korupsi atau transaksi tidak wajar Karyawan tidak boleh terlibat dalam kegiatan yang tidak etis atau melanggar hukum, atau melakukan praktek pembayaran yang tidak wajar untuk memperoleh transaksi atau untuk memperoleh keuntungan pribadi. Pada khususnya, Saudara tidak boleh: 1. terlibat dalam penyuapan; 2. turut serta dalam penyuapan kepada pejabat negara; atau 3. dengan cara apapun juga mempermudah terjadinya penyuapan atau praktek-praktek tidak semestinya atau yang dapat dipertanyakan Tidak boleh memberikan sumbangan yang bersifat politis oleh atau atas nama Perusahaan kecualidisetujuiolehPresident Director Perusahaan.
Pertentangan Kepentingan atau Tugas Pertentangan kepentingan terjadi ketika kepentingan atau tugas pribadi atau profesi bertentangan secara l angsung atau tidak langsung dengan kewajiban terhadap Perusahaan. Dalam semua hubungan bisnis dengan orang atau badan di luar Perusahaan dan dalam semua urusan bisnis pribadi, Saudara harus: • Menghindari transaksi, situasi atau suatu keterlibatan dimana kepentingan pribadi Saudara bertentangan dengan atau berpotensi untuk bertentangan dengan kepentingan Perusahaan. • Bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku dan standar serta kebijakan Perusahaan termasuk hal-hal yang tercakup dalam Etika Bisnis ini. 3. Melindungi reputasi Saudara, serta harta milik, hak, kepentingan, tanggung jawab, informasi rahasia dan reputasi Perusahaan.
Apa yang harus saya lakukan jika timbul pertentangan? Jika Saudara menghadapi pertentangan kepentingan atau Saudara memperkirakan akan timbulnya pertentangan kepentingan, Saudara harus segera melapor kepada manager Saudara yang akan membahas cara-cara untuk mengatasi pertentangan kepentingan tersebut dengan Saudara. Bolehkah saya menerima uang, hadiah atau jamuan? Saudara tidak boleh menerima suatu hadiah jika diterimanya hadiah tersebut akan menimbulkan kemungkinan terpengaruhnya keputusan Saudara atau Perusahaan. Saudara tidak boleh menawarkan, memberi atau menerima hadiah atau jamuan yang berlebihan dari pejabat pemerintah atau karyawan atau calon pelanggan atau pemasok Perusahaan. Jika Saudara merasa tidak yakin bagaimana seharusnya, Saudara harus meminta nasihat kepada manager Saudara
Melakukan Pekerjaan Lain Apakah saya dapat melakukan kerja sosial atau kerja lain dengan mendapatkan bayaran? Perusahaan mengijinkan stafnya melakukan kerja sosial atau kerja lain dengan mendapatkan bayaran. Namun apabila Saudara melakukan pekerjaan tersebut Saudara harus memastikan bahwa Saudara tidak: • Membiarkan pekerjaan tersebut mempengaruhi mutu pekerjaan Saudara di Perusahaan. • Menggunakan informasi rahasia yang dapat Saudara ketahui selama bekerja pada Perusahaan. • Menggunakan aset Perusahaan tanpa persetujuan terlebih dahulu. • Menimbulkan pertentangan kepentingan atau tugas. Karyawan tidak boleh menerima jabatan sebagai eksekutif atau direktur, atau konsultan dari bisnis di luar yang berkaitan dengan perusahaan (kecuali badan amal atau bisnis keluarga yang tidak ada hubungan apapun dengan Perusahaan) sebelum karyawan memperoleh persetujuan tertulis dari Director atau President Director Perusahaan (dalam hal terjadi pertentangan kepentingan). Setelah persetujuan diperoleh, Director atau President Director akan meninjau jabatan tersebut setiap tahun untuk menentukan apakah persetujuan tersebut tetap berlaku. Karyawan akan memberikan semua informasi yang diminta untuk mempermudah pengambilan keputusan tersebut. Jika pada suatu waktu terjadi perubahan yang dapat memberikan pengaruh yang merugikan kepada Perusahaan, karyawan tersebut harus segera memberitahu Director atau President Director Perusahaan. Menggunakan Informasi Bagaimana saya harus memperlakukan informasi milik Perusahaan? Dari waktu ke waktu Saudara akan memperoleh akses ke informasi rahasia tentang Perusahaan atau pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan. Informasi merupakan aset yang berharga dan Saudara bertanggung jawab untuk selalu menjaga kerahasiaannya. Jika Saudara merasa tidak yakin apakah informasi tersebut bersifat rahasia atau tidak, Saudara harus beranggapan bahwa informasi tersebut bersifat rahasia sampai Saudara menanyakan hal tersebut kepada manager Saudara. Jika Saudara ingin menggunakan informasi rahasia Saudara harus meminta persetujuan tertulis terlebih dahulu dari manager Saudara. Informasi palsu atau menyesatkan Saudara tidak boleh dengan sengaja memberikan informasi palsu atau yang menyesatkan kepada Perusahaan, atau pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan. Memberikan Tanggapan di muka Umum Saudara tidak boleh memberikan tanggapan di muka umum yang dapat memberikan kesan bahwa apa yang Saudara katakan merupakan tanggapan resmi Perusahaan kecuali Saudara telah diberi kewenangan untuk melakukannya.
Tanggapan di muka umum termasuk berbicara dalam seminar dan konferensi di luar Perusahaan, memberikan tanggapan kepada media cetak dan/atau media lain. Karyawan yang ingin berbicara pada acara-acara yang terbuka untuk umum, atau menulis artikel sendiri, tetapi tidak sebagai wakil Perusahaan, dapat melakukan hal tersebut asalkan: • tidak mengungkapkan informasi rahasia; • nama atau logo Perusahaan tidak akan digunakan tanpa ijin; • jika perlu, para karyawan tersebut menjelaskan bahwa mereka tidak berbicara dalam kedudukan mereka sebagai wakil Perusahaan; • memberikan sebuah salinan artikel kepada HR Director sebelum memberikan tanggapan di muka umum. Catatan dan Laporan Pembukuan Catatan pembukuan Perusahaan digunakan sebagai dasar untuk membuat laporan kepada manajemen Perusahaan, pemegang saham, kreditur, instansi berwenang, dan pihak lain. Semua catatan dan laporan pembukuan Perusahaan yang dihasilkan dari catatan pembukuan tersebut harus disimpan dan disajikan sesuai dengan hukum yang berlaku di suatu wilayah dan harus secara tepat dan wajar • mencerminkan rincian mengenai aktiva, pasiva, pendapatan dan biaya Perusahaan. • Saudara harus memastikan bahwa semua transaksi didukung oleh dokumentasi yang sesuai dan tidak ada akun • yang salah atau sengaja dibuat menyesatkan di dalam catatan pembukuan Perusahaan.
Undang-Undang dan peraturan lain Apa yang perlu saya ketahui? Saudara harus berusaha memahami hukum, peraturan dan praktek-praktek industri yang berkaitan dengan pekerjaan Saudara, dan selalu mengikuti perkembangannya. Manager Saudara dapat memberi Saudara nasihat mengenai apa yang Saudara perlu ketahui dan/atau mengarahkan Saudara ke sumber informasi yang berkenaan. Keluar dari Perusahaan Apa kewajiban saya setelah keluar dari Perusahaan? Pada umumnya, apa yang Saudara lakukan dan ketahui di Perusahaan akan tetap menjadi milik Perusahaan ketika Saudara keluar dari Perusahaan. Jika Saudara tidak lagi bekerja untuk Perusahaan atau tidak lagi menjadi kontraktor Perusahaan, Saudara tidak boleh menggunakan atau mengungkapkan informasi rahasia apapun tentangPerusahaan, termasuk, tetapitidakterbatas pada, informasitentang tata cara, rahasiadagang, pelanggan dan pihak yang memilikikepentingan atas Perusahaan milik Perusahaan yang Saudara ketahui selama Saudara bekerja pada Perusahaan. Saudara harus merahasiakan semua informasi yang bersifat rahasia kecuali: 1. informasi tersebut merupakan bagian dari keterampilan dan pengetahuan Saudara; 2. Saudara diharuskan untuk mengungkapkan informasi tersebut atas nama hukum; atau 3. informasi tersebut sudah menjadi rahasia umum pada waktu Saudara keluar dari Perusahaan atau karena menjadi rahasia umum setelah Saudara keluar dari Perusahaan. Pengungkapan informasi rahasia dapat membuat Saudara dikenakan tindakan hukum. Jika Saudara mengetahui bahwa Saudara akan bekerja untuk sebuah perusahaan yang menjalankan usaha yang sama, atau yang menjadi pesaing Perusahaan, Saudara harus segera memberitahu manager Saudara. Pelanggaran Etika Bisnis Etika Bisnis menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari setiap orang yang bekerja untuk Perusahaan -direktur, karyawan dan kontraktor luar. Pelanggaran atas Etika Bisnis akan mengakibatkan adanya tindakan disipliner. Tindakan disipliner yang diberikan mulai dari teguran dengan pembinaan dan penyuluhan hingga pemutusan hubungan kerja, atau kontrak, bergantung pada seberapa parah pelanggaran itu dilakukan. Diharapkan para pemasok akan menegakkan perangkat standar yang sama terhadap para karyawannya.
Tanggung jawab kita Kita bertanggung jawab atas perilaku kita kepada pihak yang memiliki kepentingan atas kita. Pihak yang memiliki kepentingan atas kita termasuk: Pemegang saham Perusahaan Aset Perusahaan akan digunakan dengan cara yang dapat mengoptimalkan rentabilitas investasi para Pemegang saham. Perusahaan akan selalu menyampaikan kepada para pemegang saham mengenai semua masalah yang berkaitan secara tepat waktu. Kita mengharapkan agar para pemegang saham mendukung pengelolaan perusahaan yang lebih baik. Pelanggan Para pelanggan kita berhak untuk berharap agar kita: 1. bertindak secara profesional dan santun; dan 2. memberikan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Kita mengharapkan para pelanggan kita memperlakukan orang-orang kita dengan santun dan hormat.
Pemasok Barang dan Jasa Kita menghargai perjanjian dan bertindak dengan itikad baik. Perusahaan mengharapkan agar para pemasoknya menjalankan bisnis mereka secara taat asas (konsisten) dengan standar bisnis kita. Kolega Harapan kita dan mereka yang menjadi kolega kita adalah agar kita: § bertindak dengan jujur dan terhormat; § adil dan kooperatif; dan § memenuhi tugas dan tanggung jawab. Masyarakat Masyarakat mengharapkan agar kita berperilaku sesuai dengan spirit dan maksud undang-undang dan peraturan serta mempunyai tanggung jawab sosial dan peka terhadap lingkungan. Kita mengharapkan masyarakat menyadari berbagai kewajiban yang harus kita penuhi dan membantu membina lingkungan yang membuat kita mampu menjalankanbisnis secara berdayaguna dan berhasilguna. Pesaing Perusahaan mematuhi asas-asas kebijakan dan undang-undang tentang persaingan. Kita mengharapkan agar para pesaing juga berlaku sama seperti kita. Instansi Berwenang Perusahaan selalu mematuhi undang-undang dan peraturan yang berkaitan yang dikeluarkan oleh instansi berwenang di masing-masing unit operasi tempat Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perusahaan mengharapkan agar semua badan ini memperlakukan Perusahaan tanpa keberpihakan. Administrasi Etika Bisnis Setiap pertanyaan yang berkenaan dengan Etika Bisnis ini, arti atau penerapannya harus disampaikan kepada: § Manager Saudara § Human Resources Manager (Unit Operation) § Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager (National Office) § National Examiner and Account Receivable Manager (National Office) § National Legal Manager and Corporate Secretary (National Office) § Human Resources Director (National Office) Untuk membantu pengadministrasian dan memahami Etika Bisnis ini, lihat “Pedoman Tata Cara” yang tidak terpisah dari Etika Bisnis ini yang berisikan contoh-contoh bagaimana menerapkan Etika Bisnis ini di Perusahaan.
PedomanTata Cara Etika Bisnis Pedoman Tata Cara Pembagian Seluruh direktur dan karyawan (pengertian “karyawan” merujuk pada karyawan tetap dan karyawan yang dipekerjakan untuk jangka waktu tertentu dengan jabatan apa pun) PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (selanjutnya disebut “Perusahaan”) akan menerima satu salinan Pedoman Tata Cara Etika Bisnis ketika mereka diterima bekerja pada Perusahaan dan wajib untuk mematuhi Pedoman Tata Cara Etika Bisnis tersebut dalam menjalankan pekerjaannya. Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dapat diubah setiap saat oleh Perusahaan dan perubahan tersebut berlaku terhadap setiap direktur dan karyawan Perusahaan terhitung sejak tanggal perubahan tersebut diumumkan oleh Perusahaan. Selain itu, setiap pihak ketiga yang bekerja sama dengan Perusahaan harus menerima Pedoman Tata Cara Etika Bisnis ini serta memahami kewajibannya berdasarkan Pedoman Tata Cara Etika Bisnis tersebut. Persetujuan Direktur dan/atau atasan langsung karyawan (dengan jabatan minimal manager) Perusahaan (sesuai dengan tingkatan kasus) harus meninjau dan dapat memberikan persetujuan secara tertulis untuk setiap keadaan yang mensyaratkan ijin khusus, sebagaimana diuraikan dalam Pedoman Tata Cara Etika Bisnis. Salinan persetujuan ini harus disimpan oleh Human Resources Manager dan diberikan kepada pemeriksa atau penyidik, dalam hal ini adalah IR,Fraud Control, and Security Manager (jika diminta).
Penyimpangan Atas Pedoman Tata Cara Etika Bisnis Permohonan Penyimpangan terhadap ketentuan Pedoman Tata Cara Etika Bisnis oleh manager atau direktur harus disetujui oleh dewan direksi Perusahaan dan segera akan diungkapkan kepada pihak yang berwenang sejauh disyaratkan oleh hukum atau peraturan. Memantau Kepatuhan Terhadap Hukum Setiap direktur dan karyawan bertanggung jawab untuk mengambil langkah yang diperlukan guna mencegah pelanggaran terhadap Pedoman Tata Cara Etika Bisnis. Setiap direktur dan karyawan wajib untuk melaporkan setiap dugaan pelanggaran Etika Bisnis kepada manager mereka atau atasan yang lebih tinggi. Selain kepada manager atau atasan yang lebih tinggi, setiap direktur atau karyawan juga dapat melaporkan secara langsung dengan dijamin kerahasiaannya kepada Industrial Relations, FraudControl and Security Manager dinomor (021) 2758 6028, National Examiner and Account ReceivableManager dinomor (021) 2758 6018, National Legal Manager and Corporation.
Secretary dinomor (021) 2758 6024, Human Resources Director dinomor (021) 2758 6068 atau President Director Perusahaan. Dalam hal direktur atau karyawan memilih untuk melaporkan dugaan pelanggaran Etika Bisnis kepada manager atau atasan yang lebih tinggi, pihak yang dilapori wajib untuk meneruskan laporan tersebut kepada Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager dinomor (021) 2758 6028, National Examiner and Account Receivable Manager dinomor (021) 2758 6018, National Legal Manager and Corporate Secretary dinomor (021) 2758 6024, Human Resources Director di nomor (021) 2758 6068 atau President Director Perusahaan. Perusahaan akan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk menjaga kerahasiaan identitas setiap orang yang melaporkan dugaan pelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis, dan Perusahaan menjamin bahwa Perusahaan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan akan terjadinya tindakan pembalasan atau balas dendam terhadap orang tersebut. Terhadap dugaan terjadinya kegiatan melawan hukum, maka Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager Perusahaan harus diberitahu. Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager harus melaporkan pelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan tindakan perbaikan atau koreksi yang dilakukan kepada Human Resources Director dan President Director secara berkala. Penyidikan Tanggung jawab untuk menegakkan Pedoman Tata Cara Etika Bisnis, melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan menentukan tindakan perbaikan atau koreksi berikut tindakan disipliner berada ditangan Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager dan dilakukan atas nama President Director. National Examiner and Account Receivable Manager dan/atau National Legal Manager and Corporate Secretary akan dilibatkan apabila diperlukan dalam proses penyidikan. Mereka akan bekerja sama dengan direktur atau manager dari karyawan yang melakukan pelanggaran untuk memberikan saran mengenai tindakan perbaikan dan disipliner. National Examiner and Account Receivable Manager berikut stafnya harus secara terus menerus mewaspadai kepatuhan terhadap Pedoman Tata Cara Etika Bisnis. Setiap pelanggaran terhadap Pedoman Tata Cara Etika Bisnis harus diuraikan dalam laporan rahasia dan diteruskan kepada Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager. Hal yang sama berlaku terhadap auditor eksternal. Jika auditor eksternal menemukan adanya pelanggaran terhadap Pedoman Tata Cara Etika Bisnis, mereka harus melaporkan hal tersebut kepada Industrial Relations, Fraud Control and Security Manager.
Tindakan Disipliner Pelanggaran atas Pedoman Tata Cara Etika Bisnis oleh direktur atau karyawan Perusahaan dapat mengakibatkan dikenakannya tindakan disipliner terhadap yang bersangkutan, yang, bergantung pada kondisi masalah, dapat berupa surat peringatan, pembebasan tugas, penurunan jabatan, pembayaran kompensasi kepada Perusahaan dengan pemotongan gaji, penghapusan atau pengurangan insentif atau pemutusan hubungan kerja. Tindakan disipliner juga akan berlaku terhadap mereka yang: § Mengetahui adanya rencana perilaku yang dilarang oleh Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan tidak melakukan tindakan apa pun untuk mencegahnya; atau § Mengetahui bahwa perilaku yang dilarang oleh Pedoman Tata Cara Etika Bisnis telah dilakukan oleh seorang direktur atau karyawan dan tidak melakukan tindakan perbaikan sebagaimana mestinya. Pelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis bukan merupakan satu-satunya dasar diambilnya tindakan disipliner berkenaan dengan direktur dan karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan dan tata cara yang mengatur perilaku karyawan. Pertanyaan seputar kebijakan dan tata cara tambahan ini harus diajukan kepada atasan langsung direktur atau karyawan tersebut. Selain tindakan disipliner dari Perusahaan, beberapa pelanggaran terhadap Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dapat berakibat tuntutan perdata atau pidana. Tandatangan dan Pernyataan Menerima Setiap direktur, karyawan dan pihak ketiga yang bekerjasama dengan Perusahaan harus menandatangani formulir pernyataan penerima yang menegaskan bahwa mereka telah membaca Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan memahami ketentuannya. Bagaimanapun juga tidak dibacanya Pedoman Tata Cara Etika Bisnis atau tidak ditandatanganinya formulir pernyataan oleh penerima tidak dapat dijadikan alasan untuk memberi toleransi untuk tidak mematuhi Pedoman Tata Cara Etika Bisnis ini. Contoh perilaku dalam praktek Kecurangan, Korupsi dan Transaksi Tidak Wajar Tindakan: General Manager menjamu pejabat pemerintah yang bertanggung jawab untuk menerbitkan ijin khusus agar truk dapat melewati daerah terlarang. Dalam pertemuan tersebut, General Manager memberikan televisi dan DVD player kepada pejabat sebagai “tanda penghormatan untuk pejabat yang mulia.” Keputusan: Hal tersebut merupakan tindakan penyuapan. Tindakan tersebut melanggar Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan hukum.
Tindakan: Staf penjualan (BDR) telah mengambil cuti sakit selama 45 hari dalam setahun dan dibuktikan dengan surat keterangan dokter dalam setiap cuti sakit yang diambil. Penyidikan atas cuti tersebut menunjukkan adanya perbedaan tandatangan antara surat keterangan yang sah dan surat keterangan yang lain. Ternyata karyawan tersebut telah mencuri buku surat keterangan dan menulis surat keterangan tersebut sendiri. Keputusan: Tindakan tersebut melanggar Pedoman Tata Cara Etika Bisnis dan hukum. Karyawan tersebut diberhentikan dan dituntut karena tindak kecurangan dan pidana. Tindakan: Anggota tim produksi ditugaskan untuk sementara waktu di kantor pusat dan diberikan kartu kredit Perusahaan. Dengan menggunakan kartu tersebut ia mengeluarkan Rp.5.000.000 untuk biaya pribadi dan menjamu manager dalam beberapa kesempatan. Kartu kredit tersebut disetujui oleh manager tanpa pertanyaan atau peninjauan. Keputusan: Pengeluaran pribadi tidak boleh menggunakan kartu kredit Perusahaan kecuali dalam keadaan darurat. Pada waktu menjamu, staf seniorlah yang harus membayar tagihan. Karyawan ybs dan manager diberhentikan karena melanggar Pertentangan Kepentingan atau Tugas Tindakan: Suami asisten administrasi memiliki perusahaan ATK dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan perusahaan pemasok lain.Tugas asisten di Perusahaan termasuk memesan ATK, jadi dia memesan ATK tersebut dari perusahaan suaminya. Namun dia tidak meminta persetujuan terlebih dahulu dari atasannya atas transaksi dengan anggota keluarga tersebut. Keputusan: Karyawan ybs melanggar Pedoman Tata Cara Etika Bisnis. Atasan harus memberikan persetujuan terlebih dahulu atas setiap transaksi jika dalam transaksi tersebut karyawan memiliki kepentingan keuangan. Karyawan tersebut akan dikenakan tindakan disipliner. Tindakan: Staf penjualan melayani restoran waralaba yang dimiliki oleh sepupunya. Staf penjualan tersebut bertanyatanya apakah hubungan tersebut mensyaratkan tindakan khusus. Keputusan: Ya, hal tersebut memerlukan tindakan khusus. Semua pelanggan harus diperlakukan secara adil dan jujur. Bahkan walaupun restoran yang dimiliki sepupu tidak menerima perlakuan istimewa, hubungan tersebut dapat memberi kesan timbulnya perlakuan tersebut. Staf penjualan tersebut harus memberitahu managernya tentang hubungan tersebut, dan atasan staf penjualan dapat memutuskan untuk menugaskan staf penjualan lain ke restoran tersebut.
Tindakan: Koordinator pembelian menerima jam berlian dari pemasok yang melakukan banyak transaksi usaha dengan Perusahaan. Koordinator pembelian dan pemasok adalah teman. Koordinator pembelian dengan sopan mengembalikan jam, dan menerangkan bahwa Perusahaan tidak memperbolehkan untuk menerima hadiah mewah dan melaporkan peristiwa tersebut kepada atasannya. Keputusan: Karyawan tersebut membuat keputusan yang tepat. Dia mengetahui bahwa jam berlian tersebut dapat mempengaruhi keputusan membelinya atau dapat mempengaruhi keputusan staf lain. Tindakan: Pelanggan meminta staf penjualan untuk memberikan kredit sebagai persediaan dan menandainya sebagai produk kadaluarsa namun produk tersebut sebenarnya disimpan digudang dengan imbalan makan siang gratis. Staf penjualan tersebut tidak suka dengan usulan tersebut dan melaporkan hal tersebut kepada atasannya. Keputusan: Tindakan tersebut sudah tepat. Karyawan tidak boleh terlibat dalam setiap kegiatan yang melanggar Pedoman Tata Cara Etika Bisnis atau hukum.Pelanggan diberitahu bahwa praktek tersebut tidak dapat dibenarkan. Tindakan: Manager mencari pemasok untuk melakukan pekerjaan konstruksi untuk kepentingan Perusahaan dan menerima tiga penawaran dalam amplop tertutup untuk pekerjaan tersebut. Manager memberikan perusahaan favoritnya rincian tentang penawaran pesaingnya sehingga perusahaan tersebut dapat memenangkan tender tersebut. Keputusan: Tindakan tersebut salah. Manager mengungkapkan informasi Perusahaan yang bukan untuk konsumsi umum dan menghindari proses lelang. Dia akan dikenakan tindakan disipliner. Menggunakan Aset Perusahaan Tindakan: Plant Manager mengunakan telepon Perusahaannya dan telepon genggamnya untuk panggilan pribadi secara berlebihan. Keputusan: Mungkin kedengarannya tidak banyak, namun kerugian Perusahaan dalam hal waktu kerja dan biaya telepon jika dihitung berjumlah ratusan ribu rupiah. Dia akan dikenakan tindakan disipliner. Peninjauan ulang terhadap kebijakan penggunaan telepon selular yang sekarang berlaku harus digunakan sebagai pedoman Saudara mengenai hal ini. Tindakan: Staf penjualan memegang kendaraan “tool of trade” dan, tanpa memberitahu manager, bepergian dari Jakarta ke Surabaya pada cuti tahunan, yang diketahui karena terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor di Surabaya. Keputusan: Peninjauan kebijakan yang berlaku sekarang di Perusahaan menunjukkan bahwa kendaraan “tool of trade” hanya dapat dikendarai untuk
Kepentingan bisnis dan tidak diperkenankan untuk digunakan pada cuti tahunan, kecuali dengan persetujuan tertulis sebelumnya dari Department Head. Staff Penjualan tersebut akan dikenai tindakan disipliner. Melakukan Pekerjaan Lain Tindakan: Senior Manager ditawarkan posisi di sebuah perusahaan sebagai direktur non-eksekutif untuk bisnis yang tidak terikat dengan Perusahaan. Dia menanyakan kepada manager apakah hal tersebut diperbolehkan. Keputusan: Tindakan yang tepat. Sebelum menerima suatu jabatan, harus diperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari President Director Perusahaan berkenaan dengan semua usaha (kecuali badan amal atau usaha keluarga yang tidak ada kaitannya dengan Perusahaan). Persetujuan bergantung pada kepastian bahwa persetujuan tersebut tidak berdampak pada mutu kerja, tidak menggunakan informasi atau aset Perusahaan atau dengan cara lain menimbulkan pertentangan kepentingan dengan tugasnya. Menggunakan Informasi Tindakan: Finance Manager memiliki teman yang ingin meminjam daftar alamat e-mail Perusahaan. Teman tersebut ingin mengirim e-mail penawaran usahanya kepada para karyawan Perusahaan. Keputusan: Finance Manager mengetahui bahwa tindakan tersebut merupakan penyalahgunaan aktiva/data Perusahaan. Dia menjelaskan hal tersebut kepada temannya, dan menolak permintaan tersebut. Tindakan tersebut adalah tindakan yang tepat. Tindakan: Sales Manager mempersiapkan presentasi tentang promosi baru Perusahaan. Dia tertarik dengan rencana tersebut dan ingin membahasnya dengan teman di luar Perusahaan. Dia tidak yakin apakah tindakan tersebut akan melanggar Etika Bisnis, jadi dia menanyakannya kepada managernya. Keputusan: Tindakannya sudah tepat. Berbagi informasi yang bukan untuk konsumsi umum merupakan pelanggaran Pedoman Tata Cara Etika Bisnis, walaupun penerima tidak bekerja untuk perusahaan pesaing, pelanggan atau pemasok. Tindakan: Senior Manager mengadakan perjalanan dengan pesawat udara bersama rekan kerja untuk melakukan akuisisi. Mereka mulai membahas proses akuisisi dan salah satu dari mereka memperhatikan seseorang di seberang sana mendengarkan secara seksama dan mencatatnya. Keputusan: Mereka dengan cepat memutuskan sudah saatnya untuk mengganti topik pembicaraan. Tidaklah baik untuk membahas masalah Perusahaan di keramaian yang mungkin didengar oleh orang lain dan mengambil keuntungan dari informasi tersebut. Catatan Pembukuan dan Laporan Tindakan: Karena sudah menjelang akhir tahun, General Manager menyadari bahwa kegiatan operasionalnya telah melebihi sasaran laba dalam rencana usaha intinya. Manager menanyakan bagian Keuangan apakah dia harus mencatat setiap pendapatan selanjutnya yang diterima pada tahun tersebut di luar pembukuan untuk dibukukan pada permulaan tahun depan. Keputusan: “Jangan pernah berfikir untuk melakukan hal tersebut! demikian perintahnya. Semua pendapatan dan pengeluaran harus dicatat dalam periode yang bersangkutan. Tindakan: Staf penjualan berhenti bekerja di Perusahaan dan bekerja di perusahaan pesaing dan sebelum meninggalkanPerusahaan, dia mengambil catatan pelanggan yang kemudian digunakan di tempat kerjanya yang baru. Pelanggan mengeluh setelah menerima presentasi tentang apa yang dapat dilakukan perusahaan pesaing untuknya. Keputusan: Informasi tetap menjadi milik Perusahaan dan tidak dapat diambil dari Perusahaan. Dalam hal ini dapat dikenakan tuntutan hukum
Yth.: Human Resources Director Hal : Penerimaan dan Pengakuan atas Etika Bisnis Saya, Nama : .................................................................................................................... Karyawan atau kontraktor luar PT. Coca-Cola Bottling Indonesia / PT. Coca- Cola Distribution Indonesia, atau anak perusahaan atau divisi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia / PT. Coca-Cola Distribution Indonesia, menyatakan bahwa saya telah menerima sebuah salinan Etika Bisnis PT. Coca-Cola Bottling Indonesia / PT. Coca-Cola Distribution Indonesia; bahwa saya telah membaca dan memperhatikan Etika Bisnis tersebut; bahwa saya memahami isinya dan bahwa saya, dan karyawan di bawah saya akan terikat pada semua ketentuannya. Tanda tangan ---------------------------------------Tanggal ------------------------------------- Jabatan ------------------------------------------------------------------------------------------------ Nama Perusahaan ---------------------------------------------------------------------------------- Alamat (Kantor) -------------------------------------------------------------------------------------- Kode Pos ---------------------------------------------------------------------------------------------- Propinsi ------------------------------------------------------------------------------------------------ Harap tanda tangani dan kembalikan kepada manager Saudara atau Human Resources Manager.