1.34k likes | 3.54k Views
Etika Bisnis Konvensional dan Etika Bisnis Islam. Maiza Fikri, ST, SE, M.M maizafikri@rocketmail.com. Pengertian Etika.
E N D
EtikaBisnisKonvensional dan Etika Bisnis Islam Maiza Fikri, ST, SE, M.M maizafikri@rocketmail.com
Pengertian Etika EtikaataudalambahasaInggrisdikenaldengansebutanEthicsmerupakansebuahkata yang berasaldaribahasaYunani (Greek) yang berartikebiasaanmenurutadat yang berlaku. Sim (2003) dalambukunya Ethics and Corporate Social Responsibility – Why Giants Fall, menyebutkan, “Ethics is a philosophical term derived from the Greek word “ethos,” meaning character or custom. This definition is germane to effective leadership in organizations in that it connotes an organization code conveying moral integrity and consistent values in service to the public”.
Pengertian Etika Bisnis Definisietikabisnismenurut Business & Society - Ethics and Stakeholder Management (Caroll & Buchholtz, : dalamIman, 2006):”…Business ethics, therefore, is concerned with good and bad or right and wrong behavior that takes place within a business context. Concepts of right and wrong are increasingly being interpreted today to include the more difficult and subtle questions of fairness, justice, and equity.” Etikabisnisadalahstandar-standarnilai yang menjadiacuandarisetiapkegiatanbisnissuatuperusahaanmulaidaritingkatmanajerialhinggatingkatpegawaibiasaberdasarkankewajaran, keadilan, danpersamaan.
Penggolongan Etika Bisnis Normative ethics: Concerned with supplying and justifying a coherent moral system of thinking and judging. Normative ethics seeks to uncover, develop, and justify basic moral principles that are intended to guide behavior, actions, and decisions (DeGeorge, 2002) Etika Normatif: Prihatin dengan penyediaan dan membenarkan suatu sistem moral yang koheren berpikir dan menilai. Etika normatif berusaha untuk mengungkap, mengembangkan, dan membenarkan prinsip-prinsip moral dasar yang dimaksudkan untuk memandu perilaku, tindakan, dan keputusan (Degeorge, 2002)
Penggolongan Etika Bisnis Descriptive ethics: Is concerned with describing, characterizing, and studying the morality of a people, a culture, or a society. It also compares and contrasts different moral codes, systems, practices, beliefs, and values (Bunchholtz and Rosenthal, 1998). Etika deskriptif: Apakah berkaitan dengan menjelaskan, karakteristik, dan mempelajari moralitas suatu bangsa, budaya, atau masyarakat. Hal ini juga membandingkan dan kontras kode yang berbeda moral, sistem, praktek, keyakinan, dan nilai-nilai (Bunchholtz dan Rosenthal, 1998).
CSR-Corporate Social Responsibility The Classical Model of Corporate Social Responsibility: Pembeladari model iniadalahseorangekonompemenanghadiah Nobel, Milton Friedman. DalambukunyaCapitalism and Freedom, diamenyatakan: “…In such economy, there is one and only one social responsibility of business—to use its resources and engage in activities designed to increase its profits so long as it stays within the rules of the game, which is to say, engage in open and free competition, without deception or fraud…”. Milton Friedman menekankanaspekbahwadalam model klasik CSR, satu-satunyatanggungjawabsosialdaribisnisadalahmeningkatkankeuntungannamunharussesuaidenganaturan main. Pahamsepertiinimasihterusdipakaiolehbeberapaperusahaan.
CSR-Corporate Social Responsibility Modern CSR: TanggungjawabSosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnyadalamartikelakandisingkat CSR) adalahsuatukonsepbahwaorganisasi, khususnya (namunbukanhanya) perusahaanadalahmemilikisuatutanggungjawabterhadapkonsumen, karyawan, pemegangsaham, komunitasdanlingkungandalamsegalaaspekoperasionalperusahaan. CSR berhubunganeratdengan "pembangunanberkelanjutan", dimanaadaargumentasibahwasuatuperusahaandalammelaksanakanaktivitasnyaharusmendasarkankeputusannyatidaksemataberdasarkanfaktorkeuangan, misalnyakeuntunganataudevidenmelainkanjugaharusberdasarkankonsekuensisosialdanlingkunganuntuksaatinimaupununtukjangkapanjang.
CSR PT Telkom Tahun 2007 Bandung, 2 April 2007 – PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) menyerahkan 100 unit personal computer (PC) untukdidistribusikankesekolah-sekolahdiwilayahJawa Barat dalamrangkalebihmengefektifkan program JejaringPendidikanNasional. Bantuandiserahkanoleh Senior Manager Marketing Divisi Enterprise Telkom NurulHerminakepadaKepalaDinasPendidikanNasionalJabar Dr Dadang Dally dalamacaraSosialisasidan Survey Jardiknasuntuk 16.000 Siswa SMU/K se-kota Bandung diSasanaBudayaGanesa Bandung (2/4) yang diorganisasikanoleh IZI Consulting, - sebuahlembagakonsultasipendidikan yang berkedudukandi Bandung. Acara yang didalamnyajugadiisikegiatanPameranPendidikanTinggi, PelatihandanTeknologi 2007 rencananyaakanberlangsungdaritanggal 2 s/d 5 April 2007 sertamelibatkanparapakar IT dariInstitutTeknologi Bandung (ITB).
Etika bisnis dalam Islam Pengertian etika adalah a code or set of principles which people live (kaedah atau seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia). Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas
Continue ....... Terminologi yang paling dekatdenganpengertianetikadalam Islam disebutsebagaiakhlak (bentukjama’nyakhuluq)
Landasan filosofis TUHAN Hablum minallah Hablum minannas
Parameter Sistem Etika Islam* • Tindakan dan keputusan dianggap sesuai etika tergantung karena niatnya. Allah yang Maha Melihat mengetahui niat yang sebenarnya dari tindakan individu. • Niat yang baik diikuti dengan tindakan yang baik yang dinilai sebagai ibadah. Niat yang baik ( halal intention ) tidak serta merta mengubah tindakan yang haram menjadi halal . Dengan kata lain, tidak ada doktrin menghalalkan cara *(Beekun, 1997:19-20)
Prinsip Islam dalam bisnis • Kejujuran • Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis • Tidak melakukan sumpah palsu • Ramah-tamah • Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut
Continue......... • Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain • Tidak melakukan ihtikar • Takaran, ukuran dan timbangan yang benar • Tidak boleh menggangu kegiatan ibadah kepada allah • Membayar upah sebelum kering keringat karyawan • Tidak monopoli
Continue ..... • Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial • Dilakukan dengan suka rela • Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya • Memberi tenggang waktu apabila pengutang (kreditor) belum mampu membayar • Bersih dari unsur riba