120 likes | 448 Views
II. KOMPONEN KEHIDUPAN. Fokus Perhatian Komponen Kehidupan dalam Sistem Kesehatan Lingkungan: Kehidupan Mikro (Mikroorganisme). Jasad renik yang menguntungkan, dalam proses daur ulang (ingat ekosistem) Jasad renik yang merugikan, sebagai penyebab penyakit (Agent).
E N D
II. KOMPONEN KEHIDUPAN • Fokus Perhatian Komponen Kehidupan dalam Sistem Kesehatan Lingkungan: • Kehidupan Mikro (Mikroorganisme) • Jasad renik yang menguntungkan, dalam proses daur ulang • (ingat ekosistem) • Jasad renik yang merugikan, sebagai penyebab penyakit (Agent) 2. Kehidupan Makro (Makroorganisme) • Flora • Dalam hubungannya dengan Fotosintesis yaitu penambahan O2 (Aerasi) dalam lingkungan. • Fauna • Serangga penyebar penyakit • Binatang yang dapat menularkan penyakit pada manusia • Manusia • Kondisi dan perilaku
Kehidupan Mikro (Makroorganisme) • Pembagian berdasar bahan makanan yang digunakan • Autotrop • Memperoleh bahan makanan dari senyawa An-Organik • Contoh : Kel. Baccillus • Heterotrop • Memperoleh bahan makanan dari senyawa organik • Parasitik (Bahan makanan dari jasad hidup) • Saprofit (bahan makanan dari bahan-bahan yang mati • (sisa-sisa jasad mati) atau dekomposer. • Pembagian berdasar pada cara memperoleh kebutuhan O2 • Aerobik (butuh O2 bebas) • An-Aerobik (tidak butuh O2 bebas • Fakultatif An-Aerobik (Situasional butuh/tidak O2 bebas)
Untuk mencapai daya dukung yang optimal Memusnahkan jasad renik yang merugikan Tujuan: Perlindungan terhadap benda (agar aman/hygiene) Memelihara jasad renik yang menguntungkan Tujuan: Pengendalian terhadap interaksi agar ekosistem tidak rusak (Sanitasi)
Kehidupan Makro (Makroorganisme) Flora • Untuk mencapai daya dukung yang optimal, maka flora harus terkendali. • Memenuhi syarat estetik • Aman (tidak menjadi penyebab sakit) • Jangan menjadi sarang nyamuk/binatang pengganggu: tikus, ular, dll. • Jangan menjadi penyebab kecelakaan : buahnya jangan menjatuhi • orang lewat (tanaman ini jangan ditanam di halaman, misalnya • durian, kelapa, dsb. Tujuan: Pengendalian interaksi agar tidak menjadi penyebab sakit (rusaknya ekosistem) SANITASI
FAUNA • Untuk mencapai daya dukung yang oftimal, maka: • Serangga penyebar penyakit harus dimusnahkan. • Binatang yang dapat menularkan penyakit pada manusia • Tikus sebagai resource penyakit pes harus • dimusnahkan. • Binatang anthropoveteriner harus mendapat • pengawasan Tujuan: Pencegahan interaksi Agar tidak menjadi Penyebab sakit SANITASI
Serangga Penyebar Penyakit Melalui Proses Biologis • Agent penyakit mengalami proses biologis dalam tubuh serangga • Nyamuk Anopheles (Plasmodium malaria) • Nyamuk Aedes Aegypti (virus DHF/Dengue Haemoragic Fever) • atau Demam Berdarah Dengue. Melalui Proses Biologis • Agent penyakit mengalami proses biologis dalam tubuh serangga • Nyamuk Anopheles (Plasmodium malaria) • Nyamuk Aedes Aegypti (virus DHF/Dengue Haemoragic Fever) • atau Demam Berdarah Dengue.
Upaya untuk memusnahkan nyamuk atau lalat adalah tidak mungkin, namun Upaya tersebut untuk menurunkan Density sampai dengan pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan. Density = Kepadatan Populasi Density tidak membahayakan = 0 (sempurna) Density Nyamuk adalah jumlah nyamuk yang menggigit per orang per jam dalam relung nyamuk tersebut (kelaziman perilaku nyamuk). Density lalat adalah jumlah lalat y7ang hinggap pada hidangan makanan per orang per jam dalam relung lalat tersebut.
Binatang-binatang yang dapat menularkan penyakit kepada manusia. • Tikus • (sebagai Resource penyakit pes) • Kutu tikus sebagai serangga yang mengandung agent pes. • Binatang Anthropo-Veteriner • (Binatang yang dapat menularkan penyakit yang diidapnya kepada manusia) • Kera, kerbau, sapi • Dapat menularkan TBC-nya pada manusia • Anjing • Dapat menularkan rabies kepada manusia melalui gigitan. • Burung • Dapat menularkan Anthraz, dan flu burung (H5N1)
Manusia • Kondisi Harus Sehat • Jasmani • Rihani • Sosial • Produktif Perilaku Harus Sehat Program Penyuluhan Kesehatan Program Pelayanan Kesehatan • Prinsip-Prinsip • Komunikasi • Mitivasi • Inovasi • Persuasi • Adopsi • 4 Pola Pelayanan Kesehatan • Promotif • Preventif • Curratif • Rehabilitatif
Faktor-faktor yang Menentukan Perilaku Manusia 1. Sosial Budaya (S) (Membentuk karakter/perilaku dasar) (Sulit dirubah/ perilaku resisten) a. Adat Istiadat b. Kepercayaan c. Kebiasaan 2. Tingkat Pendidikan (Pd) 3. Tingkat Pengetahuan (Pn) 4. Tingkat Kebutuhan (K) (Kebutuhan; Biologis, perlindungan, cinta kasih sayang, penghargaan, pengakuan) 5. Tingkat Emosional (E) Rumus P = f (S, Pd, Pn, K. E)
Adat Istiadat Adalah: Aturan tidak tertulis yang dibentuk sejak nenek moyang turun temurun. Contoh; 1. Merari`/ kawin 2. Mengutmakan orang yang dihormati 3. Dsb Kepercayaan Adalah hal yang diyakini yang dibentuk sejak nenek moyang turun temurun terdiri dari: 1. Anjuran (sorcery) 2. Larangan (tabu) Kebiasaan Adalah hal yang biasa nyaman dilakukan tanpa disadari salah benarnya. Misal: 1. Biasa berak di kali 2. Biasa tidur campur ternak.