230 likes | 930 Views
Irigasi 1. Sistem Jaringan Irigasi. Untuk menentukan lay out, aspek yang harus diperhatikan: Luas petak tersier Batas petak tersier Bentuk petak tersier yang optimal Kondisi medan. Petak Tersier yang Ideal. Petak tersier dikatakan ideal jika:
E N D
Irigasi 1 Sistem Jaringan Irigasi
Untuk menentukan lay out, aspek yang harus diperhatikan: • Luas petak tersier • Batas petak tersier • Bentuk petak tersier yang optimal • Kondisi medan
Petak Tersier yang Ideal • Petak tersier dikatakan ideal jika: • Masing-masing pemilikan sawah memiliki pengambilan sendiri dan dapat membuang kelebihan air langsung ke jaringan pembuang. • Petani dapat mengangkut hasil pertanian dan peralatan mesin atau ternak ke dan dari sawah melalui jalan petani yang ada.
Saluran tersier 40 m Saluran kuarter 40 m Pembuang kuarter Jalan petani 100 m 100 m
Ukuran dan Bentuk Petak Tersier dan Kuarter • Ukuran petak tersier tergantung pada besarnya biaya pelaksanaan jaringan irigasi dan pembuang (utama dan tersier) serta biaya eksploitasi dan pemeliharaan jaringan. • Ukuran optimum petak tersier adalah antara 50 – 100 ha. Ukurannya dapat ditambah sampai maksimum 150 ha.
Untuk petak tersier yang lebih kecil, efisiensi irigasi akan menjadi lebih tinggi karena: • Diperlukan lebih sedikit titik pembagian air • Saluran yang lebih pendek menyebabkan kehilangan air yang lebih sedikit • Lebih sedikit petani yang terlibat, jadi kerja sama lebih baik • Pengaturan air yang lebih baik sesuai dengan kondisi tanaman • Perencanaan lebih fleksibel sehubungan dengan batas desa.
Bentuk optimal petak tersier adalah bujursangkar. • Ukuran petak kuarter tergantung dari ukuran sawah, keadaan topografi, tingkat teknologi yang dipakai, kebiasaan bercocok tanam, biaya pelaksanaan, sistem pembagian air dan efisiensi. • Ukuran optimum petak kuarter adalah 8 – 15 ha. • Lebar petak bergantung pada cara pembagian air, apakah air dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter.
Di daerah datar atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke dua sisi. • Lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 100 m (2 x 200 m). • Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja, maksimum diambil 300 m. • Panjang maksimum petak ditentukan oleh panjang saluran kuarter yang diizinkan (500 m).
Kriteria pengembangan petak tersier: • Ukuran petak tersier = 50 – 100 ha • Ukuran petak kuarter = 8 – 15 ha • Panjang saluran tersier = < 1500 m • Panjang saluran kuarter = < 500 m • Jarak antar saluran&pembuang = < 300 m
Batas Petak • Batas petak tersier didasarkan pada kondisi topografi dan diatur sebaik mungkin. • Batas petak kuarter biasanya berupa saluran irigasi dan pembuang kuarter yang memotong medan dan saluran irigasi tersier serta pembuang tersier atau primer yang mengikuti kemiringan medan.
Kondisi Medan • Tipe medan: • Medan terjal : diatas 2% • Medan bergelombang : 0,25 – 2% • Medan berombak : 0,25 – 2%, pada umumnya kurang dari 1%. Ditempat tertentu mungkin lebih besar • Medan sangat datar : < 0,25%
Lay out pada medan terjal
Lay out pada medan terjal
Lay out pada medan agak terjal
Lay out pada medan datar berawa-rawa
Identifikasi Daerah-daerah yang Tak Diairi • Di beberapa petak tersier ada bagian-bagian yang tidak dialiri karena alasan-alasan tertentu : • tanah tidak cocok untuk pertanian • muka tanah terlalu tinggi tak ada petani penggarap • tergenang air.
Batasan pengembangan sawah: • Laju perkolasi lebih dari 10 mm/hari • Lapisan tanah atas tebalnya kurang dan 30 cm • Kemiringan tanah lebih dari 5% (tergantung pada tekstur dan kedalaman lapisan tanah atas) • Pembuang jelek yang tak dapat dlperbaiki ditinjau dan segi ekonomis • Biaya pelaksanaan jaringan irigasi tersier terlampau tinggi.
Hal-hal yang akan ditentukan: • Elevasi sawah yang menentukan • Muka air rencana di bangunan sadap • Kehilangan total tinggi energi di jaringan tersier.