270 likes | 467 Views
AOSIS Workshop on Trade, Sustainable Development and Small Island States. Jamaica’s Programme Towards Achieving Sustainable Development – The National EMS Policy and Strategy Presented by Denise Forrest, NEPA EMS Consultant December 13, 2001.
E N D
ImplementasiPdM( Predictive Maintenance )di PT PJB UP Gresik
Preview PLTGU 3 X 500 MW PLTU 2 X 200 MW 2 X 100 MW PLTG 2 X 20 MW
Tata kelola unit pembangkitan • Tata Kelola Unit Pembangkitan yaitu Sistem Manajemen Unit Pembangkitan yang berlaku sebagai pedoman kerja dalam mengelola Unit Pembangkitan untuk mencapai sasaran Kinerja Unit
Definisi PdM Predictive Maintenance : • Adalah pemeliharaan yang ditentukan berdasarkan analisa pemantauan kondisi operasi ( Condition Base Maintenance ) yang bertujuan untuk mengetahui kelainan peralatan secara dini. • Adalah sebuah proses yang membutuhkan teknologi dan kecakapan (skill) SDM, yang memadukan dan menggunakan semua data diagnosa dan kinerja, sejarah kerusakan, data operasi dan data desain yang tersedia, untuk membuat keputusan tentang kegiatan pemeliharaan terhadap sebuah peralatan kritikal
Incipient Conditional Impending kondisi yang bisa mendorong terjadinya kerusakan – misalnya pelumas tercemar air, konduktifitas air tinggi Precipitous mulai terbentuk kerusakan – misalnya akibat pelumas kehilangan fungsinya, terjadi gesekan metal-to-metal muncul gejala – dengan analisis vibrasi diketahui adanya frekuensi kegagalan bearing/bearing failure frequency telah terjadi kerusakan tidak fatal, bisa diperbaiki Catastrophic kerusakan fatal terjadi – bearing rusak, shaft macet, unit tidak berproduksi End of Life Tahapan kerusakan mesin
Failure Management AUTONOMOUS MAINTENANCE Kebersihan, Keterlumasan, Kekencangan, Ketercemaran + PM, PaM PM, PdM PaM PM, PdM PaM PM, PdM PaM Eliminate Failure CM = Fixed it after break + PaM Prevent Failure Prevent + Predict Failure Predict Failure, Prevent Loss CM = Fixed it after break + PaM + Capital Inv Prevent Bigger Loss
Tujuan PdM • Menghindari unplanned breakdown, meningkatkan availability • Meningkatkan umur mesin (MTBF = mean time between failure) • Perusahaan yang telah mencapai best practice, 80 % kegiatan pemeliharaannya adalah kegiatan terencana (planned maintenance), di mana ~ 50 % adalah kegiatan PdM Best Cost Producer Present Reliability Magazine: 2002
Set Up PdM di UPGresik • Mengidentifikasiperalatan yang akandimonitor • Membuat criticality ranking ( MPI ) • MemilihTeknologiPdM yang tepat • Membuat Equipment and Technology Matrix ( E & T Matrix ) • Membuatjadwaldan route monitoring • Set up data base di Software Teknologi • Pengukuran/monitoring • Prosedurkerja ( prosesantarbidang ) • InstruksiKerja ( proses internal ) • Mengembangkan team SDM yang kompetenuntukmelaksanakanPdM • Melakukan training dansertifikasiuntukanalis • Mengadakan Peer Group Discussion PdM • MengukurkematanganprosesPdMmelalui Maturity Level berdasarkan 8 Frame Work PdM • Self assessment tiaptriwulanolehTim Manajemen Mutu, Resiko danKepatuhan • Assesmenttiap semester oleh Tim Kantor Pusat
Output dan Customer PdM • Output : - Rekomendasi dan CBA - Laporan Bulanan : • Resume kondisi peralatan dalam satu bulan • Matrix kondisi peralatan berdasarkan teknologi ( Vibrasi, Thermography, MCSA, Oil Analysis, DGA, EWS dan PD ) • Tindak lanjut rekomendasi dalam bentuk WO, kesesuaian rekomendasi, dll • Customer rekomendasi PdM - Rendal Har ( Daily maintenance program ). - Rendal Outage ( Yearly maintenance program ). - Operasi - Engineering ( sistem owner ) • Root Cause Failure Analysis • Historical data
Tugas PdM • Monitoring kondisiperalatanberdasarkanteknologi ( rutin ) • Rekomendasi • Laporanbulanan • Usulan RJPU dan RKAP • Quality Control Overhaul • Laporanketidaksesuaian • Corrective action • Balancing Turbin, Generator, Fan, Motor, pompa.
Keberhasilan- keberhasilan PdM • Vibrasi ( untuk rotating equipment ): • Unbalance • Misalignment • Loosenes • Bearing failure • Gear failure • Cavitation • Electric problem • Thermography : • Leakage • Abnormal temperature distribution • Crack • MCSA ( motor current signature analysis ) • Rotor bar defect • Current unbalance • Oil view analysis ( untukminyakpelumas ) • Contaminant • Wear • Chemistry
Keberhasilan- keberhasilan PdM • DGA ( Dissolved gas analysis ) • Untukmengetahuikandungan gas terlarutdalamtrafo. • Mengetahuijenisgangguan yang terjadididalamtrafodanpenyebabnya. - MENGETAHUI KONDISI GAS TERLARUT DALAM MINYAK TRAFO 7 GAS - Hydrogen ( H2 ) - CarboneDioxide ( CO2 ) - CarbonMonoxide ( CO ) - Ethylene ( C2H4 ) - Ethane ( C2H6 ) - Mehane ( CH4 ) - Acethylene ( C2H2 ) - Water ( H2O ) • EWS ( Early warning system ) - GAS TERLARUT DALAM MINYAK TRAFO 4 GAS, DALAM BENTUK KOMPOSIT OVERALL SECARA REALTIME. - Hydrogen ( H2 ) - CarbonMonoxide ( CO ) - Ethylene ( C2H4 ) - Acethylene ( C2H2 ) • PD ( Partial discharge ) • Untukmengetahuikondisididalam winding Stator Generator tingkat partial discharge yang terjadisecararealtimekarenaterpasang online.
GAS TURBINE GENERATOR PLTGU 3X 3Y 4X 2X 4Y 2Y 1Y 1X K View GENERATOR TRB COMP Starting unit No. 4 BRG No. 3 BRG No. 2 BRG No. 1 BRG GAS TURBINE MITSUBISHI MW-701D (100 MW) GENERATOR SIEMENS TLRI 108/36 CONFIGURATION OF GAS TURBINE VIBRATION SENSOR GRESIK CCPP
Monitoring Trafo dengan EWS • Dalam monitoring Trafo dengan EWS menggunakan trending data berupa angka dari nilai gas yang diukur,dalam satuan ppm
Monitoring Generator Partial Discharge • Hampir sama dengan EWS PD juga menggunakan Trending data untuk mengukur tingkat kerusakan yang terjadi pada Stator Generator yang mana data yang terukur bisa berupa numerik atau angka,juga bisa berupa gambar atau pattern / pola dari pada Partial Discharge tersebut • Sedangkan Pattern tersebut bisa berupa 3PARD ,PRPD dan 3DPRPD.
Meningkatkan Fungsi PdM • TujuanPdMtentunyauntukmemaksimalkanproduktifitasdari plant/equipment, bukan semata2 hanyamenurunkan Cost of Maintenance, yaitumeningkatkan availabilitydariperalatan yang adadenganmeningkatkanreliability-nya. kalauhanyauntukmenurunkan maintenance cost tidakperluPdM, karenaterkadanginvestasiPdMpastilebihmahaldaripadainspeksikonvensional (berdasarkaninderaatauperalatanatau gejala2 sederhana yang terdeteksi). Faktor-faktor yang mempengaruhipemilihanstrategiperawatan: • Umurperalatan/mesinproduksi• Tingkat kapasitaspemakaianmesin• Kesiapansukucadang• Kemampuanbagianperawatanuntukbekerjacepat• Situasipasar, kesiapandanadan lain-lain. MeningkatkanfungsiPdM: • Dukungandarisemuapihak (level atasansampai level bawahan)• Merubahprosesbisnispemeliharaandari PM kePdM• Mengurangiskope OH (PM)• Tidakmengurangikesiapandankeandalan unit
METODE PEMELIHARAAN MESIN PLTGU METODE PEMELIHARAAN SAAT INI (VIBRATION TECHNOLOGY) MENGURANGI SKOPE OH
CASE STUDY EQUIPMENT
METODE PEMELIHARAAN MESIN PLTGU kalaukitamenerapkanPdMdalamkerangka PM (waktunya overhaul sudahdischeduledahulu) makamanfaat PdMmenjaditidak optimal,karenamanfaatuntuk ‘tidak dibongkarsebelum unit mengalamikerusakan' tidaktercapai. Jadiagakmubazir ) sudahbelialat mahal2 danmentraining SDM denganbiayabanyak, waktu overhaul tidak bisadiperpanjang.
Tujuan Condition Monitoring Secaraumum, ditinjaudarisaatpelaksanaanpekerjaanperawatan, dapatdibagimenjadiduacara: 1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance). 2. Perawatan yang tidakdirencanakan (Unplanned Maintenance). Faktor-faktor yang mempengaruhipemilihanstrategiperawatan: • Umurperalatan/mesinproduksi• Tingkat kapasitaspemakaianmesin• Kesiapansukucadang• Kemampuanbagianperawatanuntukbekerjacepat• Situasipasar, kesiapandanadan lain-lain. Implementasi PdM selalu melibatkan TEKNOLOGI, ORANG dan PROSES. Teknologi hanya salah satu bagian saja sebagai alat bantu. Yang tidak kalah pentingnya juga skill orang yang menggunakan teknologi tsb dan proses bisnis maintenance yg baru sebagai konsekuensi dari rekomendasi PdM tsb. Contoh simpel, misalnya dari hasil diagnosis tim PdM (analisis vibrasi, misalnya) ditemukan bahwa kondisi bearing masih dalam kondisi baik dan normal. Namun tim maintenance mengatakan bahwa pengalaman dia selama ini, setiap 5 thn bearing harus diganti. Terjadinya 'perseteruan' di sini, diganti apa tidak? Tim mantenance men'challenge' ke tim PdM, kalau misalnya bearing tdk diganti, siapa yg akan menjamin bahwa bearing tidak akan rusak dlm bbrp bulan ke depan? Siapa yg akan bertanggung jawab seandinya tiba2 bearing tsb rusak? Yg satu percaya bahwa bearing hrs diganti berdasarkan time based, yg satunya condition based. Jika ingin berhasil, tentunya dari kasus sederhana tsb, proses bisnis maintenance harus diubah.
TujuanPdMtentunyauntukmemaksimalkanproduktifitasdari plant/equipment, bukan semata2 hanyamenurunkan Cost of Maintenance, yaitumeningkatkan availability dariperalatan yang adadenganmeningkatkan reliability-nya. kalauhanyauntukmenurunkan maintenance cost sihgakperluPdM, karenaterkadanginvestasiPdMpastilebihmahaldaripadainspeksikonvensional (berdasarkaninderaatauperalatanatau gejala2 sederhana yang terdeteksi). • MaksuddariPdMadalah agar kita (maintenance dept - corrective team & planning) bisamempunyaiwaktulebih lama untukmerencanakanperbaikanbegitupotensikegagalanterdeteksidenganperalatanPdM. • Untukbeberapa Equipment memang preventive maintenance menjadipilihanutama, tetapibukannyatidakbisamenggunakanPdM, terkadangterkaitdenganregulasi. Misalnya fire/smoke detector biasanyaterkenaaturansetahunsekali minimal dicek. atau yang lebihekstrimlagiadalahdipenerbangan, dimanaadabeberapa item yang dikategorikansebagai Hard Time (HT) atau Life Limited Part (LLP). tanpapedulikondisibarangtersebut, kalauumurnyasudahtercapaiyaharusganti. gakadaalasansudahmelakukanPdMdanhasilnyabagus..... Tapiseiringdengankemajuanteknologidantentunyapertimbanganekonomis, beberapaperalatansudahdilepasdarikategori HT atau LLP, danmasukkekategori Condition Monitoring. Peralatan2 sepertiinibiasanyamempunyaisatusistemtersendiriuntukmengecekstatusnyayaitu yang disebutdengan BITE (Built In Test Equipment). • Untuk Gas turbine, samahalnyadipesawat, sepertinyaakantetapbertahandenganbanyak LLP dikarenakanadafaktorkeselamatan. TetapiadanyabanyakteknologiPdMsepertinyatidak lama lagi part replacement rutinbisadigantikandenganinspeksirutin, terutamauntuk rotating part-nya. sedangkanmasalahdegradasi material akanterjadibila engine tersebutsudahmencapaibatasan-batasantertenu, misalnya exhaust gas, rpm, dsb. jadiselamatidakmelewati batasan2nya yatidakperlumemonitordegradasimaterialnya.
rekomendasi PdM tidak dijalankan, kemungkinan akan terjadi unplanned breakdown --> akan keluar biaya sekian + lost production, bila dijalankan rekomendasinya --> planned maintenance --> cost lebih rendah. • Tinggal dikurangkan saja diantara keduanya, maka akan didapatkan gambaran benefit secara finansial dari setiap rekomendasi PdM yg muncul. • kalau kita menerapkan PdM dalam kerangka PM (waktunya overhaul sudah dischedule dahulu) maka manfaat PdM menjadi tidak optimal karena manfaat untuk ‘tidak dibongkar sebelum unit mengalami kerusakan' tidak tercapai. Jadi agak mubazir ) sudah beli alat mahal2 dan mentraining SDM dengan biaya banyak, waktu overhaul tidak bisa diperpanjang.