5.53k likes | 19.58k Views
PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA. Disusun oleh: Iwan Muharji, S.Pd. A. Kedatangan Bangsa Barat di Berbagai Daerah. Faktor pendorong bangsa barat melakukan penjelajahan samudra: 1. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan bangsa Turki
E N D
PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA Disusun oleh: Iwan Muharji, S.Pd
A. Kedatangan Bangsa Barat di Berbagai Daerah Faktor pendorong bangsa barat melakukan penjelajahan samudra: 1. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan bangsa Turki Sehingga muncullah semangat Reconguesta (Semangat untuk membalas kekuasaan Islam dimanapun berada) 2. Semangat bangsa barat G3: • Adanya keinginan mencari kekayaan (gold) • Adanya keinginan mencari kejayaan (glory) • Adanya keingingan menyebarkan agama Nasrani (gospel)
Lanjutan..... 3. . Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi • Ditemukannya Teori Heliosentris dari Copernicus • Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra luas • Mulai ditemukannya mesiu untuk persenjataan. • Ditemukannya kompas 4. Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292). Catatan perjalanan Marco Polo mengelilingi dunia.
B. Terbentuknya Kekuasaan Kolonial di Indonesia 1. Pemerintahan Portugis di Indonesia Pada tahun 1512 Portugsis mendarat di Maluku, kemudian mendirikan Benteng Sao Paulo. Portugis dapat menguasai Maluku dengan mudah, karena pada awalnya kedatangan mereka disambut baik. Setelah Sultan Hairun wafat, rakyat melakukan perlawanan. 2. Pelayaran Cornelis de Houtman Pada tahun 1595 Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten. Sejak pelayaran de Houtman,maka banyak berdiri perusahaan-perusahaan dagang Belanda yang masing-masing memiliki kapal sendiri dan berlayar ke Indonesia.
3. Pemerintahan VOC Untuk mengatasi persaingan di antara pedagang Belanda dan persaingan pedagang Belanda dengan Portugis, maka pedagang Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oost Indishe Compagnie) pada tanggal 20 Maret 1602. VOC adalah badan yang bersifat partikelir, di mana para pedagang Belanda bergabung di dalamnya.
VOC (Vereenidge Oost Indishe Compagnie) Tujuan dibentuknya VOC antara lain: 1) Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting. 2) Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia. 3) Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah. Agar VOC dapat berkembang dengan baik, pemerintah Belanda memberikan hak Octroi (istimewa), yaitu hak untuk dapat bertindak sebagai suatu negara. Hak-hak tersebut antara lain: 1) Hak monopoli perdagangan dari ujung selatan Afrika ke sebelah timur sampai ujung selatan Amerika. 2) Hak memiliki tentara sendiri dan pengadilan. 3) Hak memiliki mata uang sendiri. 4) Hak menguasai dan mengikat perjanjian dengankerajaankerajaan lain di daerah kekuasaan monopoli perdagangannya.
Lanjutan..... Markas pertama VOC adalah di Ambon, di Ambbon VOC melakukan pelayaran Hongi (Pelayaran untuk mengawasi produksi rempah-rempah di Maluku dan sekitarnya.
Setelah hampir 200 tahun berkuasa di Indonesia,akhirnya pada Abad ke-18 VOC mengalami kemunduran. Faktor yang menyebabkan adalah: 1. Persaingan rempah-rempah di dunia Internasional semakin ketat 2. Banyaknya perdagangan gelap yang dilakukan pedagang Indonesia 3. Wilayah Indonesia terlalu luas untuk dikuasai 4. Persaingan dengan Inggris 5. Kesulitan Keuangan Korupsi Membayar gaji pegawai Membiayai perang Pemeliharaan Benteng dan lain-lain
Akibat kebangkrutan tersebut, VOC kemudian dibubarkan. Indonesia kemudian diserahkan kepada Pemerintah Belanda (Republik Bataaf). Sehingga Indonesia dijajah langsung oleh pemerintah Belanda dan Indonesia sering disebut Hindia Belanda dan Pemerintah Belanda disebut Pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun 1806 Kaisar Perancis “ Napoleon Boonaparte” membubarkan Republik Bataaf. Pada tahun 1808 Herman Willem Daendles diangkat menjadi gubernur jenderal Hindia Belanda.
4. Pemerintahan Hindia Belanda (1808 – 1811) Daendles mempunyai tugas utama: • Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. • Menjalankan pemerintahan di Indonesia termasuk memberantas korupsi / membereskan keuangan. Untuk menjalankan tugasnya, Daendles melakukan beberapa tindakan dalam bidang pemerintahan antara lain: • membagi Pulau Jawa menjadi sembilan perfektur (keresidenan); • bupati diubah dari penguasa tradisional menjadi aparat pemerintahan; • Memperbaiki gaji dan memberantas korupsi • Melaksanakan pemerintahan diktator • Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan • Membentuk pengadilan keliling bagi orang pribumi
Dalam bidang Ekonomi, Daendles melakukan: a) Contigenten, artinya pajak yang harus dibayar rakyat dengan menyerahkan hasil bumi. b) Verplichte leverente, artinya kewajiban menjual hasil bumi pada pemerintah dengan harga yang telah ditentukan. c) Preanger stelsel, artinya kewajiban yang dibebankan kepada rakyat untuk menanam kopi. d) Menjual tanah kepada partikelir Belanda dan Tionghoa
Dalam bidang Pertahanan/ Militer: • membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya; • membangun armada pangkalan tentara di Anyer dan Ujung Kulon; • menarik orang-orang Indonesia untuk dijadikan tentara; dan • membangun jalan raya Anyer sampai Panarukan.
5. Pemerintahan jan willem jansens (1811) Pada masa ini pemerintahan Belanda sangat lemah, karena kedatangan Inggris dan perlawanan dari kerajaan yang ada. Akhirnya Belanda menyerah dan menandatangani Rekapitulasi Tungtang (18 September 1811); • Pemerintahan Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Calcuta (India) • Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris • Orang-orang Belanda dapat dipekerjakan oleh Inggris
6. Pemerintahan inggris (raffles) 1811 - 1816 Lord Minto selaku Gubernur EIC (East India Company) yang berkedudukan di India mengangkat Thomas Stamford Raffles untuk menjadi penguasa di wilayah pemerintahannya, Raffles menerapkan kebijakanberdasarkan pada asas-asas liberal. Tujuannyaadalah menciptakan sistem ekonomi Jawa yang lepas dari tekanan dan paksaan. Dalam menjalankan pemerintahan Raffles dibantu Dewan Penasehat yaitu; Gillespie, Cranssen dan Montinghe.
Kebijakan Pemerintahan Raffles Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berupa: 1) Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan termasuk Jogjakarta dan Surakarta. 2) Masing-masing karesidenan mempunyai badan pengadilan. 3) Melarang perdagangan budak. 4) Mengurangi kekuasaan bupati 5) Mendirikan Paku Alaman di Yogyakarta dengan Paku Alam sebagai rajanya.
Kebijakan Ekonomi Raffles: • Memberlakukan pajak tanah • Melarang perbudakan • Menganjurkan perdagangan bebas • Menghapus kerja paksa kecuali di Priangan dan Jateng • Menjual tanah kepada swasta • Menghapus segala bentuk penyerahan barang
Kebijakan Raffles dalam ilmu pengetahuan Dalam bidang pengetahuan, Raffles menetapkan kebijakan berupa: 1) Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia. 2) Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi. 3) Raffles menulis buku “History of Java” 4) Merintis pembangunan Kebun Raya Bogor sebagai kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia bahkan dari berbagai penjuru dunia.
Pokok-pokok kebijaksanaan sistem pajak tanah pada masa Raffles adalah sebagai berikut: • segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa dihapuskan, rakyat diberi kebebasan untuk menentukan jenis tanaman yang akan ditanamnya; • peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan sebagai gantinya mereka dijadikan aparat negara yang bertanggung jawab kepada pemerintah; dan • pemerintah Inggris adalah pemilik tanah. Setiap petani yang menggarap tanah dianggap sebagai penyewa tanah dan diwajibkan untuk membayar pajak sebagai uang sewa.
Namun Pajak Tanah gagal karena: • tidak adanya dukungan bupati yang telah dihapuskan hak-haknya sebagai pemungut pajak; • rakyat pedesaan belum mengenal sistem ekonomi uang; • kesulitan untuk menentukan luas tanah dan tingkat kesuburannya; dan • kesulitan untuk menentukan besarnya pajak bagi setiap penyewa tanah.
Pemerintahan Raffles tidak berlangsung lama sebab Pemerintahan Napoleon di Prancis pada tahun 1814 jatuh. Akibat berakhirnya kekuasan Louis Napoleon 1814, maka diadakan Konferensi London. Isi Konferensi London antara lain: • Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dahulu direbut Inggris. • Penyerahan Indonesia oleh Inggris kepada Belanda berlangsung tahun 1816. • Jhon Fendall diberi tugas oleh pemerintah Inggris untuk menyerahkan kembali Indonesia kepada Belanda. Belanda menerima penyerahan Inggris melalui KomisiJenderal yang terdiri dari 3 orang, yaitu Elaut, Van der Cappelen, dan Buykes. Sejak saat itu terjadi perubahan kekuasaan di Indonesia dari tangan Inggris ke tangan Belanda. Belanda menunjuk Van Der Cappelen sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda.
Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (Johanes Van Den Bosch) KekosongankeuanganBelanda yang disebabkanolehperangkemerdekaandariBelgiamaupunperangDiponegoro, mendorongBelandauntukmenciptakansuatusistem yang dapatmenghasilkankeuntungandalambidangekonomi/keuanganbagiBelanda. PadamasakepemimpinanJohanes Van Den Bosch Belandamemperkenalkanculturstelselataucaltivitaion system (tanampaksa). Sistem tanan paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkandidaerah-daerah lain diluarJawa.
Aturansistemtanampaksa • Setiappendudukwajibmenyerahkanseperlimadarilahangarapannyauntukditanamitanamanwajib yang berkualitasekspor. • Tanah yang disediakanuntuktanahwajibdibebaskandaripembayaranpajaktanah. • Hasilpanentanamanwajibharusdiserahkankepadapemerintahkolonial. Setiapkelebihanhasilpanendarijumlahpajak yang harusdibayarkankembalikepadarakyat. • Tenagadanwaktu yang diperlukanuntukmenggaraptanamanwajibtidakbolehmelebihitenagadanwaktu yang diperlukanuntukmenanampadiataukuranglebih 3 bulan. • Mereka yang tidakmemilikitanah, wajibbekerjaselama 66 hariatauseperlimatahundiperkebunanpemerintah. • Jika terjadi kerusakan atau kegagalan panen menjadi tanggungjawabpemerintah (jikabukanakibatkesalahanpetani). • Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada kepaladesa.
Pelaksanaantanampaksa Dalamkenyataannya, pelaksanaanculturstelselbanyakterjadipenyimpangan, karenaberorientasipadakepentinganimperialis, diantaranya: • Jatahtanahuntuktanamanekspormelebihiseperlimatanahgarapan, apalagitanahnyasubur. • Rakyat lebihbanyakmencurahkanperhatian, tenaga, danwaktunyauntuktanamanekspor, sehinggabanyaktidaksempatmengerjakansawahdanladangsendiri. • Rakyat tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun. • Waktu pelaksanaan tanaman ternyata melebihi waktu tanampadi (tigabulan) sebabtanaman-tanamanperkebunanmemerlukanperawatan yang terus-menerus. • Setiapkelebihanhasilpanendarijumlahpajak yang harusdibayarkankembalikepadarakyatternyatatidakdikembalikankepadarakyat. • Kegagalanpanentanamanwajibmenjaditanggungjawabrakyat/petani.
Akibattanampaksa 1) BagiBelanda Bagi Belanda tanam paksa membawa keuntungan melimpah, diantaranya: • KasBelandamenjadi surplus (berlebihan). • Belandabebasdarikesulitankeuangan. 2) Bagi Indonesia Akibatadanyapenyimpangan-penyimpanganpelaksanaantanampaksa, makamembawaakibat yang memberatkanrakyat Indonesia, yaitu: • Banyaktanah yang terbengkalai, sehinggapanengagal. • Rakyat makinmenderita. • Wabahpenyakitmerajalela. • Bahayakelaparan yang melanda Cirebon memaksarakyatmengungsikedaerah lain untukmenyelamatkandiri. • KelaparanhebatdiGrobogan, sehinggabanyak yang mengalamikematiandanmenyebabkanjumlahpendudukmenuruntajam.
Penentangantanampaksa Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyatamengakibatkanaksipenentangan. Orang yang menentang tanam paksa terdiri dari: 1. Golonganpendeta Golonganinimenentang atas dasarkemanusiaan. Adapuntokoh yang mempeloporipenentanganiniadalah Baron Van Hovel. 2. Golongan liberal Golongan liberal terdiri dari pengusaha dan pedagang, di antaranya: • Douwes Dekker dengannamasamaranMultatuli yang menentangtanampaksadenganmengarangbukuberjudulMax Havelaar. • Frans Van de PutedenganmengarangbukuberjudulSuikerConstracten (KontrakKerja).
Penghapusantanampaksa Berkatadanyakecamandariberbagaipihak, akhirnyapemerintahBelandamenghapustanampaksasecarabertahap: 1) Tahun 1860 tanam paksa lada dihapus. 2) Tahun 1865 tanam paksa nila dan teh dihapus. 3) Tahun 1870 tanam paksa semua jenis tanaman, dihapus kecuali kopi diPriangan.