520 likes | 844 Views
JARINGAN KOMPUTER. Pengalamatan IPv4 & IPv6. Pengalamatan IP Address. Internet (International Network) merupakan “ jaringan raksasa ” yang terdiri atas komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain.
E N D
JARINGAN KOMPUTER Pengalamatan IPv4 & IPv6
Pengalamatan IP Address • Internet (International Network) merupakan “jaringanraksasa” yang terdiriataskomputer-komputer yang salingterhubungsatusama lain. • Untukdapatsalingberkomunikasi, masing-masingkomputerharusmempunyaikartujaringan. Kartujaringantersebutmempunyainomoridentitas yang unik. Rujianto Eko Saputro
contoh, nomor ID kartujaringan (MAC Address) 00:50:FC:FE:B1:E9 • ID tersebutsulituntukdiingat. Bayangkanbilauntukberkomunikasisesamakomputerdalamjaringanharusmenghapalkan ID kartujaringanmasing-masing. • Untukmemudahkanhalitu, makadigunakanprotokol TCP/IP padasetiapkomputer. Setiapkomputer yang menggunakanprotokoliniharusmemilikinomor yang disebutsebagaialamat IP Rujianto Eko Saputro
Untuk IPv4 nomor IP terdiriatas 32 bit dandibagimenjadi 2 buah field, yaitu: • Network address (Netid) = Nilaiunikygmengidentifikasikangrup network. Setiapmesindalam network ygsama, akanmemiliki network addressing ygsama pula. • host address (hostid) = disebutjuga node address, nilaiunik yang mengidentifikasikansetiapmesindalamsebuah network. Sebagaibagiandari address, nilaiiniharusspesifikkarenamembedakanmesin-mesin individual dalamsebuahgrup network. Rujianto Eko Saputro
Figure 4-2 Rujianto Eko Saputro
1010 0011 1001 0000 1010 1010 0101 1000 163 . 144 170 . 88 IP Addressing • Membaca bit biner terlalu sulit • Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit Rujianto Eko Saputro
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 = 1.27 + 1.26 + 1.25 + 1.24 + 1.23 + 1.22 + 1.21 + 1.20 = 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1 = 255 = 1.27 + 1.26 + 0.25 + 0.24 + 0.23 + 0.22 + 0.21 + 1.20 = 128 + 64 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 = 193 Biner ke Desimal Rujianto Eko Saputro
Alamat IP yang dapatdipakaidarialamat 0.0.0.0 - 255.255.255.255 adalah 28 x28x28x28 = 4,294,967,296 IP • Untukmemudahkanpengelolaanalamat IP darijumlah IP address sebanyakitudikelompokanmenjadibeberapakelasolehbadan yang mengaturpengalamatan Internet sepertiInterNIC, ApNICataudi Indonesia dengan ID-NICnyamenjadisebagaiberikutini : Rujianto Eko Saputro
Kelas A • Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHHBit Pertama : 0NetworkID : 8 bitHostID : 24 bitBit Pertama : 0 -127Jumlah subnet : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)Range Netid : 1.x.x.x – 126.x.x.xJumlah IP : 16.777.214Misalnya IP address 120.31.45.18 makaNetwork ID = 120HostID = 31.45.18 • UntukSubnetmask =255.0.0.0 • Jadi IP address diatasmempunyai host dengannomor 31.45.18 padajaringan 120 Rujianto Eko Saputro
Kelas B • IP address kelas B terdiridari 16 bit untuk network ID dansisanya 16 bit digunakanuntuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakanuntukjaringandenganjumlah host yang tidakterlalubesar. Pada 2 bit pertamaberikanangka 10, sehingga bit awal IP tersebutmulaidari (128 – 191). Rujianto Eko Saputro
Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHHBit Pertama : 10NetworkID : 16 bitHostID : 16 bitBit Pertama : 128 -191Jumlahsubnet: 16.384Range Netid: 128.1.x.x – 191.155.x.xJumlah IP : 65.532Misalnya IP address 150.70.45.18makaNetwork ID = 150.70HostID = 45.18 • Subnetmask =255.255.0.0 • IP diatasmempunyai host dengannomor45.18padajaringan 150.70 Rujianto Eko Saputro
Kelas C • IP address kelas C terdiridari 24 bit untuk network ID dansisanya 8 bit digunakanuntuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakanuntukjaringanuntukukurankecil. Kelas C biasanyadigunakanuntukjaringan Local Area Network atau LAN. BiasanyainiterdapatdalamWarnet-Warnetmaupunsebuahsekolah. Pada 3 bit pertamaberikanangka 110 sehingga bit awal IP tersebutmulaidari (192 – 223). Rujianto Eko Saputro
Karakteristik IP Kelas CFormat : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHHBit Pertama : 110NetworkID : 24 bitHostID : 8 bitBit Pertama : 192 – 223Jumlah subnet : 16.384Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.xJumlah IP : 254 IPMisalnya IP address 192.168.1.1 makaNetwork ID = 192.168.1HostID = 1 • Ø UntukSubnetmask =255.255.255.0 • Jadi IP diatasmempunyai host dengannomor 1 padajaringan 192.168.1. Rujianto Eko Saputro
Kelas D • Format : 1110NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN • IP kelas D digunakansebagai multicast address, yaitusejumlahkomputer yang memakaisuatuaplikasibersama. Salahsatupenggunaan multicast address adalahaplikasi real-time video confrence yang melibatkanlebihdari 2 host (multipoint) menggunakan Multicast Backbone (MBone). • Pada IP kelas D tidakmengenal bit-bit network dan host Rujianto Eko Saputro
Kelas E • 1111NNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN • Alamat IP kelas E disediakansebagaialamat yang bersifat "eksperimental" ataupercobaandandicadangkanuntukdigunakanpadamasadepan. Empat bit pertamaselaludisetkepadabilanganbiner1111. 28 bit sisanyadigunakansebagaialamat yang dapatdigunakanuntukmengenali host. Rujianto Eko Saputro
Figure 4-3 Rujianto Eko Saputro
Figure 4-4 Rujianto Eko Saputro
Network Address • Nilaiunikygmengidentifikasikangrup network. Setiapmesindalam network ygsama, akanmemiliki network addressing ygsama pula • Network address jugamenyederhanakanproses routing di Internet. Router cukupmelihat network address untukmenentukanke router mana datagram harusdikirimkan. • Network Address didapatdenganmembuat bit host menjadi 0 Rujianto Eko Saputro
Ex : Sebuah IP 167.205.9.35 Biner : 10100111.11001101.00001001.00100011 (klas B) Network Address : 10100111.11001101.00000000.00000000 decimal : 167.205.0.0 Rujianto Eko Saputro
Broadcast Address • IP khusus yang digunakanuntukmengirimataumenerimainformasi yang harusdiketahuiolehseluruh host padasuatu network. • Broadcast address digunakanjikamemangsemua host padasuatu network harusmenerima data atauuntukmemintainformasidarisemua host • Broadcast address diperolehdenganmembuat bit-bit host menjadi 1. Rujianto Eko Saputro
Ex : Sebuah IP 10.10.10.35 Biner : 00001010.00001010.00001010.00100011 (klas A) Broadcast Address : 00001010.11111111.11111111.11111111 decimal : 10.255.255.255 Rujianto Eko Saputro
Unicast Address • Adalah IP address yang hanyamemilikisatu host tujuan • IP address inihanyadigunakanolehsebuah host yang berkirim data Rujianto Eko Saputro
Multicast Address • adalahalamat yang digunakanuntukmenyampaikansatupaketkepadabanyakpenerima. • Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikandalamruangalamatkelas D, yakni224.0.0.0/4, yang berkisardari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. • Prefiksalamat 224.0.0.0/24 (darialamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidakdapatdigunakankarenadicadangkanuntukdigunakanolehlalulintas multicast dalam subnet lokal. Rujianto Eko Saputro
Netmask Address • Merupakan IP address khusus yang digunakanuntukmenentukan “pembagian” panjang bit network dengan bit host. • Kenapadibutuhkannetmask? • Komputertidakdapatmengetahuiperbedaan IP address kelas A,B dan C sehinggakomputertidakmengetahuipanjang bit network dan bit host dari IP address. Untukmengatasinyadibuatlahnetmask address Rujianto Eko Saputro
Netmaskdibentukdengancaramenggantisemua bit network dengan 1 danmenggantisemua bit host dengan 0. • Ex : IP 167.205.9.35 biner : 10100111.11001101.00001001.00000101 11111111.11111111.00000000.00000000 hasil : IP 255.255.0.0 Rujianto Eko Saputro
Bagaimanamencari network address menggunakannetmask? • Yaitudenganmelakukanoperasi bit menggunakan operator logika AND. • Sifat operator AND adalahsebagaiberikut : • Jika bit 1 bertemu bit 1 hasilnya 1, sedangkanlainnyaadalah 0 Rujianto Eko Saputro
Ex : IP 167.205.9.35 biner : 10100111.11001101.00001001.00000101 11111111.11111111.00000000.00000000 10100111.11000101.00000000.00000000 netid : 167.205.0.0 Subnetmaskjugabisadirepresentasikandengannotasi CIDR(Classless Inter-Domain Routing). CIDR merupakansebuahmetode yang digunakanuntukmengkategorikanalamat IP dengantujuanpengalokasianalamat IP kepada user danuntukefisiensidalamproses routing paket-paket IP didalam internet yang akanmenggunakantanda”/” dibelakangsebuahalamat IP. Contoh IP 167.205.9.35/16 subnetmask 255.255.0.0 AND Rujianto Eko Saputro
Selainpengelompokanalamatdiatas, alamat IP jugadibagiatasPrivate IP danPublic IP Private IP adalahalamat yang digunakanuntukpengalamatanLAN (Local Area Network) dantidakdikenaloleh internet Public IP adalahalamatyang digunakanuntukpengalamataninternet. SehinggaapabilaPrivate IP mengadakankomunikasidengan Public IP Atau internet diperlukansuatumekanisme yang disebutdenganNAT (Network Address Translation) lembagaresmiinternasionalpengelolaalamat IP dan DNS adalahIANA (Internet Assigned Numbers Authority) Rujianto Eko Saputro
User mendapatkan IP publikdari ISP(internet Service Provider) • ISP memperolehalokasialamat IP dari Local Internet Registery (LIR), National Internet Registry (NIR), ataudari Regional Internet Registry (RIR) antara lain : AfriNIC – BenuaAfrika APNIC – Asia dan Australia ARIN – Amerika Utara, Amerika Selatan & Afrikaselatan LACNIC – Amerikalatindankepulauankaribia RIPENCC – Eropa, Afrikautara (sahara) dan Asia tengah Rujianto Eko Saputro
Alokasi IPv4 sudahmulaihabis Sumber : http://www.potaroo.net Rujianto Eko Saputro
Dalamsetiapkomputer yang mempunyaisistemoperasijugaterdapatsebuahIP Default yang digunakansebagailoopback, yaitualamatIP yang menunjukkepadadirinyasendiri. AlamatIP iniadalah127.0.0.1yang biasanyamempunyai hostname localhost. Alamat IP inibiasanyahanyadipakaisebagailoopbacksaja (pengetesanlancard, sehinggaalamatinitidakdipakaiuntukmelakukanPengalamatankartujaringan Rujianto Eko Saputro
Latihansoal • Tentukanklas, network id, broadcast address dannetmask address pada IP berikutinimengunakanbiner! a. 172.15.10.12 b. 10.13.12.1 c. 192.168.15.16 Rujianto Eko Saputro
IPv6 Tahun 1991 terjadikekhawatiran IPv4 jumlah host yang terhubung internet akanmelebihikapasitas, Hal-hal yang menjadipenyebabhabisnyaalokasi IPv4 antara lain: • Seluruhperangkatkomunikasisaatiniberbasis IP. • SaatiniparaprovidermemberikanlayananBroadband, dimanapenggunaakanselaluterhubungdengansentraltidaksepertipadalayanan dial-up. • Pengguna internet bertambahdenganpesat, terutamadinegaraberkembang. • Padaawalnya, banyakperusahaan yang mendapatkanblok IP /8 (Class A)atau /16 (Class B)sehinggapemakaian IPv4 kurangefisien. • Denganditemukannyateknologivirtualisasi, makadalamsatuperangkatseolah-olahterdapatbeberapamesin yang masing-masingmendapatkan IP address sendiri. Rujianto Eko Saputro
IPv4 Address Report Sumber : http://www.potaroo.net Rujianto Eko Saputro
Internet Engineering Task Force (IETF), tahun 1994 merillisteknologimasadepanpengalamatan internet, yaitu IPv6. • IPv6 memangsecararesmidisebutsebagai IP Next Generation, disingkatIPng, yang dimasadepandipersiapkanmenjadiintidariteknologi internet masadepan. • Berbagaikelebihan IPv6 dibandingkan IPv4 menjadikannyalayakdiimplementasikandanmenjadisolusiuntukkebutuhanpenggunaan internet diwaktumendatang. Rujianto Eko Saputro
IPv6 • Dalam IPv6, alamat 128-bit akandibagikedalam 8 blokberukuran 16-bit, yang dapatdikonversikankedalambilanganheksadesimalberukuran 4-digit. • Setiapblokbilanganheksadesimaltersebutakandipisahkandengantandatitikdua (:). • Karenanya, format notasi yang digunakanoleh IPv6 jugaseringdisebutdengancolon-hexadecimal format, • berbedadengan IPv4 yang menggunakandotted-decimal format. Rujianto Eko Saputro
IPv5? • Spesifikasi IPv5 dirancangpadaakhirtahun 1980 • Internet Stream Protocol (ST) dimasukanpada header v5. • IPv5 tidakpernahdibuatuntukkeperluanpublik, hanyadigunakanuntukprotokoleksperimental Rujianto Eko Saputro
IPv6, yang memilikipanjang 128-bit, atausejumlah 2128 IP address • Nilaidiatassetaradengan 340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456 atau (3.4 x 1038) IP address • bisadikatakansetiappendudukdiduniabisamemiliki 5140 IP address • Total alamat yang sangatbesarinibertujuanuntukmenyediakanruangalamat yang tidakakanhabis (hinggabeberapamasakedepan), danmembentukinfrastruktur routing yang disusunsecarahierarkis, sehinggamengurangikompleksitasproses routing dantabel routing. Rujianto Eko Saputro
Format penulisan IPv6 Ada 3 carapenulisan IPv6 address, yaitu : • preferred, cara formal ataustandar • Compressed, carakompresiataupenyingkatan • Mixed, caragabungan Rujianto Eko Saputro
Preferred • Yaitumenggunakan 8 segmenbilanganheksadesimal yang masing-masingdipisahkanoleh colon atausimbol “:”, contoh : F10A:B000:0000:1201:9812:7341:2312:0AC1 • IPv6 seringkaliditulisdalambentuk xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx Format penulisandiatasseringdisebutdengan colon-hexadecimal format. Jikadikonversikanmenjadibentukbinermakasetiapsegmen (x) panjanganya 16 bit atau 2 octet Rujianto Eko Saputro
Ex : 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A Penggunaan “:” membuataplikasi browser kebingungan, karenasimbol colon biasadigunakansebagaipemisahalamatsitusdengan port, untukmengatasinyadigunakansimbol “[]”,contoh : http://[2001:odb8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:7344]:8080 Rujianto Eko Saputro
Compressed • Banyakdigunakanuntukkasus-kasus IP yang beberapasegmennyamenggunakansejumlahbilangan 0, contoh : 1024:0176:0251:0000:0000:0000:0000:0005 dapatditulismenjadi 1024:0176:0251:0:0:0:0:5 atau 1024:176:251::5 Rujianto Eko Saputro
Contoh lain : 0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0001 dapatditulis 0:0:0:0:0:0:0:1 atau ::1 khusus IP denganalamat 0:0:0:0:0:0:0 dapatditulismenjadi ::. Rujianto Eko Saputro
Penulisankompresibilangan 0 hanyabolehdilakukansatu kali, tidakbolehlebih contoh : 1024:0176:0000:0000:7756:0000:0000:ff65 tidakbolehditulismenjadi 1024:0176::7756::ff65 kitabisamelakukankonversi 0 salahsatusaja 1024:0176::7756:0:0:ff65 atau 1024:0176:0:0:7756::ff65 Rujianto Eko Saputro
Mixed • banyakdigunakanuntukmenggabungkan IPv4 dengan IPv6 • Alamatdapatdidefinisikandalam format : x:x:x:x:x:x:d.d.d terdapat 6 segmenbilanganheksadesimalsepanjang 16bit (x) yang dipasaholeh “:” dan 4 segmenbilangandesimalsepanjang 8 bit (d) yang dipisahkanoleh “.” • Istilah yang diberikanuntukjenisalamatiniyaitu “IPv4-Compatible IPv6 address” • Contoh : 0:0:0:0:0:0:27.23.113.1 Rujianto Eko Saputro
Manakalalingkungan IPv4 tidakmendukung IPv6, maka format penulisanberbeda. • Alamatdirepresentasikandalambentuk lain disebut “IPv4-Mapped IPv6 address” • Contoh : 0:0:0:0:0:FFFF:27.23.113.1 • Sebuahjaringan IPv6 dapatdihubungkandenganjaringan IPv4 denganbantuan Router yang melewatkanpaketdengan format berbeda • Paket IPv6 akandibungkussehinggadapatdipahamioleh router maupun host yang belummendukung IPv6. kasustersebutdisebuttunneling IPv6 over IPv4 Rujianto Eko Saputro
Type IPv6 Address Pada IPv4 sebuahintreface (NIC) dapatmemungkinkanmemiliki IP address unicastdan multicast, sedang IPv6 dapatmemiliki 3 kemungkinan, yaitu : - Unicast address • Anycast address • Multicast address Rujianto Eko Saputro
Unicast address merupakan IP address yang digunakanuntukidentifikasisebuah interface saja. Secaraumumunicastpada IPv4 dan IPv6 sama • Anycast address merupakan IP address yang digunakanuntukidentifikasisekumpulan interface. Paket yang dikirimkankeanycastaddresakanditerimaoleh interface terdekat (salahsatu interface) darisekumpulan interface yang menggunakanalamattersebut. sebenarnyaanycastadalahunicast yang diberikankepadasekumpulan interface denganpersyaratankhusus. Rujianto Eko Saputro
Persyaratanyaadalah ; - anycast address hanyadigunakanpada router IPv6 saja. Tidakbolehdigunakanuntukalamat host - anycast address tidakbolehdigunakansebagaialamatasaldaripaket Ipv6 • Multicast address digunakanuntukidentifikasisekumpulan interface. Paket yang dikirimke multicast akanditerimaolehsemua interface yang menggunakanalamattersebut. Rujianto Eko Saputro
IPv6 tidakmengenal broadcast dan subnet mask. • Multicast telahmenggantikanfungsi broadcast address Rujianto Eko Saputro