E N D
1. CREATED BY
MIFTAHUL JANNAH, S.Pd.
SMA NEGERI 1 RANTAU BAYUR KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM
3. Kehidupan Politik
4. Dinasti Meurah Khair
5. Dinasti Meurah Silu
6. Lanjutan .......
7. Perkawinan Politik
8. Kehidupan Ekonomi
9. Kehidupan Sosial
10. Kehidupan Budaya
12. Kehidupan Politik
13. Iskandar Syah (1396-1414) Iskandar Syah merupakan raja pertama Kerajaan Malaka.
Berdasarkan sumber sejarah yang ada, Iskandar Syah adalah seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit? Parameswara,
Melarikan diri ke Semenanjung Malaya dan membangun kerajaan baru yang diberi nama Malaka.
Pada masa pemerintahannya Kerajaan Malaka berkembang menjadi salah satu Kerajaan Islam terbesar yang disegani kerajaan lain.
14. Muhammad Iskandar Syah (1414-1424) Selama memerintah Malaka, Muhammad Iskandar Syah berhasil memajukan bidang perdagangan dan pelayaran.
Ia berhasil menguasai jalur perdagangan di kawasan selat Malaka.
Melakukan Perkawinan Politik, Muhammad Iskandar Syah menikahi Putri kerajaan Samudra Pasai.
Tujuannya menundukkan kerajaan Samudra Pasai secara politis dan menguasai wilayah perdagangan di sekitarnya.
20. Pertemuan ke-2
Miftahul Jannah, S.Pd.
SMA Negeri 1 Rantau Bayur Kerajaan Aceh Darussalam
23. Raja-Raja Aceh Darussalam
24. Sultan Ali Mughayat Syah dibawah kekuasaanya Aceh melakukan perluasan ke beberapa daerah yang berada di wilayah Sumatra Utara, seperti daerah Daya dan Pasai. Bahkan, ia mengadakan serangan terhadap kedudukan Portugis di Malaka serta menyerang kerajaan Aru.
26. Aceh berkembang menjadi bandar utama Asia bagi perdagangan muslim mancanegara.
Perluasan wilayah ke kerajaan Aru.
Kedudukan Aceh menjadikannya sebagai bandar transit lada dari Sumatra dan rempah-rempah dari Maluku.
Aceh membangun angkatan laut yang kuat.
Membina hubungan diplomatik dengan Turki Ottoman.
Aktif menyebarkan Agama Islam dengan mengirim ahli dakwah ke Pulau Jawa, salah satunya adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
28. Lebih menekankan pembangunan dalam negeri daripada politik ekspansi.
Hukum yang ditegakan berdasarkan syariat Islam, bukan kekuasaan sewenang-wenang.
Hubungan dengan wilayah taklukan dijalin dalam suasana liberal, bukan melalui tekanan politik atau militer.
Perhatiannya terhadap studi agama Islam. Didukung kehadiran Nuruddin ar-Raniri, seorang ulama besar dari Gujarat yang menulis kitab sejarah Aceh “Bustanu’s Salatin”.
29. Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama
30. Runtuhnya Kerajaan Aceh Tidak adanya pemimpin yang secakap Sultan Iskandar Muda.
Daerah taklukan melepaskan diri satu-persatu.
Terjadi perpecahan antara golongan Teuku (Bangsawan) dan Tengku (Ulama).
Kerajaan Aceh tidak mampu lagi berperan sebagai pusat perdagangan.
32. Kehidupan Politik Berdirinya kerajaan demak dilatarbelakangi oleh melemahnya pemerintahan Kerajaan Majapahit atas daerah-daerah pesisir utara Jawa. Tuban dan Cirebon sudah mendapat pengaruh Islam.
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa tepatnya di daerah Jawa Tengah.
Demak ? daerah Bintaro, merupakan daerah Vasal (bawahan) kerajaan Majapahit.
33. Lanjutan......
34. Raja pertama kerajaan Demak adalah Raden Patah.
Pada masa pemerintahannya agama Islam mengalami perkembangan yang pesat.
Perkembangan Demak terlihat dari dibangunnya Masjid Demak dan dikirimnya pasukan tentara Demak ke Maluku ketika Malaka diserang oleh Portugis yang memutuskan jalur perdagangan.
Wilayah Demak meliputi daerah Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan.
Raden Patah bergelar Senopati Jimbun Ngabdurahman Panembahan.
35. Pemerintahannya tidak begitu lama hanya 3 tahun.
Ia meninggal dunia tahun 1521, dalam usahanya mengusir Portugis di Malaka.
Setelah ia wafat, terjadi kemelut politik dikerajaan Demak.
Kemelut disebabkan karena persaingan antara kedua adiknya, yaitu Pangeran Sekar Sedo Lepen dan Pangeran Trenggono.
Ditengah persaingan, Pangeran Sekar Sedo Lepen dibunuh oleh Sunan Prawoto, putra Pangeran Trenggono.
Tewasnya Pangeran Sekar Sedo Lepen melapangkan jalan bagi Pangeran Trenggono untuk naik tahta Kerajaan Demak
36. Demak mencapai puncak kejayaannya dan agama Islam berkembang lebih luas lagi.
Sultan Trenggono mengirim Fatahillah ke Banten, Fatahillah singgah di Cirebon untuk menemui Syarif Hidayatullah. Bersama-sama dengan pasukan Kesultanan Cirebon, Fatahillah kemudian dapat menaklukkan Banten dan Pajajaran.
Setelah Sultan Trenggono mangkat. Demak mulai mengalami kemunduran hingga terjadi peperangan yang berakibat terbunuhnya Sunan Prawoto oleh Arya Penangsang.
37. Lanjutan...... Usaha Arya Penangsang untuk naik tahta dihalangi Jaka Tingkir yang didukung oleh Ki Gede Pemanahan yang kemudian memindahkan pusat kerajaan ke Pajang.
Pengganti Jangka Tingkir adalah Aria Panggiri, anak Sunan Prawoto. Hal tersebut mengakibatkan perpecaha. Akhirnya Demak berada dalam kekuasaan kerajaan Mataram.
38. Kehidupan Ekonomi, Budaya dan Agama
40. Kehidupan Politik Kerajaan Banten meliputi wilayah sebelah Barat pantai Jawa sampai Lampung.
Peletak dasar kerajaan Banten adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Banten dijadikan basis Demak untuk menyerang kerajaan Pajajaran usaha ini dimulai dengan dikuasainya pelabuhan Sunda Kelapa.
Pada awal berdirinya kesultanan Banten telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam banyak bidang.
41. Lanjutan.......
42. Hasanuddin menikah dengan Putri dari Demak dan kemudian dinobatkan sebagai Panembahan Banten pada tahun 1552.
Dibawah pemerintahannya, Banten berkembang dengan pesat dan banyak dikunjungi pedagang asing, baik dari wilayah nusantara maupun negeri lain, seperti Gujarat, Persia, Cina, Turki, Pegu (Selatan Myanmar) dan Keling.
Para pedagang asing tersebut membentuk perkampungan sesuai dengan asalnya.
43. Ia memperhatikan kegiatan pertanian dan perdagangan.
Melakukan berbagai upaya untuk memperluas wilayah Banten sekaligus menyebarkan ajaran Islam, salah satunya adalah merebut Pajajaran (1579).
Wafat akibat penyakit yang dideritanya.
46. Kerajaan Banten mencapai kejayaannya.
Sultan Ageng Tirtayasa berusaha mengusir kekuasaan armada dagang Belanda VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) dari kerajaan Banten.
Sultan Ageng Tirtayasa menolak kemauan VOC untuk menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Tahun 1671, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Sultan Abdul Kahar atau Sultan Haji sebagai Raja Muda.
47. Lanjutan....... Selama memerintah, Sultan Haji Cenderung bersahabat dengan VOC.
1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan dipenjarakan di Batavia.
1692 Sultan Ageng Tirtayasa wafat, dan Banten menjadi kerajaan Boneka di bawah kendali Belanda.
48. Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama
50. Kehidupan Politik
51. Panembahan Senopati adalah gelar Sutawijaya.
Pendiri Kerajaan Islam Mataram
Bercita-cita menjadian Mataram sebagai pusat kekuasaan di Jawa
Mengadakan perluasan wilayah kerajaan dan menduduki daerah-daerah pesisir pantai.
Di bantu oleh Ki Juru Martani
52. Gelarnya Sultan Anyokrowati
Mataram diperluas, Ponorogo,Kertosono, Kediri, Wirosobo (Mojoagung)
Banyak terjadi pemberontakan oleh para Adipati Pesisir ingin melepaskan diri dari Mataram
1613, Mas Jolang wafat.
53. Raja Pertama yang memakai gelar Sultan.
Menulis buku filsafat yang berjudul Sastro Gending
Kekuasaan Mataram meliputi; sebagian Jawa Barat, seluruh Jawa Tengah, dan seluruh Jawa Timur.
Anti Belanda, mengadakan serangan dua kali (1628 dan 1629)
Mengalami kegagalan, karena kurangnya persiapan logistik
1645, Sultan Agung wafat.
54. Mengadakan kerja sama dengan VOC, diperbolehkan mendirikanBenteng di Mataram
Ketidakpuasan Pangeran Trunajaya dari Madura
Dipadamkan oleh Belanda
Sultan Amangkurat wafat dimakamkan di kota Tegal.
55. Kejayaan Mataram menurun.
Wilayah kekuasaan di kuasai VOC
Raja memindahkan pusat pemerintahan dari Mataram ke Kartasura.
Campur tangan VOC (1755), kerajaan Mataram dibagi menjadi dua wilayah melalui Perjanjian Giyanti.
56. Perjanjian Giyanti Kesultanan Yogyakarta atau Ngayogyakarta Hadiningrat diperintah oleh Mangkubumi dengan Gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I
Kasuhunan Surakarta atau Kasunanan Surakarta diperintah oleh Sri Susuhunan Pakubuwono III
57. Lanjutan......
Pada tahun 1757, kembali dengan campur tangan VOC, Mataram terpecah belah lagi melalui Perjanjian Salatiga. Mataram menjadi kerajaan kecil sebagai berikut:
Kesultanan Yogyakarta
Kasunanan Surakarta
Kadipaten Pakualam
Kadipaten Mangkunegara
58. Kehidupan, Ekonomi dan Budaya
60. Kerajaan Makasar terdiri dari dua kerajaan yakni, Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo
Bersatu dibawah pimpinan Raja Gowa yaitu, Daeng Manrabba
Setelah menganut agama Islam bergelar Sultan Alauddin.
Raja Tallo yaitu, Karaeng Mattoaya dengan Gelar Sultan Abdullah, menjadi Mangkubumi.
Bersatunya kerajaan Gowa dan Tallo bersamaan dengan tersebarnya agama Islam ke Sulawesi Selatan.
Pusat kerajaan Makassar terletak di Sombaopu.
61. Kehidupan Politik
62. Raja pertama kerajaan Makassar
Dibawah pemerintahannya, Makassar mulai menempatkan diri sebagai salah satu pusat perdagangan di Nusantara.
Memperhatikan pengembangan pelayaran dan perdagangan.
63. Sultan Hasanuddin adalah raja yang berhasil membawa Makassar pada puncak kejayaan
Menguasai kerajaan kecil di Sulawesi Selatan yaitu; Ruwu, Wajo, Soppeng, dan Bone
Sebagai penguasa tunggal di jalur perdagangan Indonesia bagian Timur
VOC meminta agar Makassar untuk memberikan hak monopoli perdagangan
64. Lanjutan......
Sultan Hasanuddin menolak
Terjadi peperangan dan VOC berupaya memblokir pelabuhan Sombaopu.
Sultan Hasanuddin = Ayam Jantan dari Timur
Pada tahun 1667, Belanda dengan bantuan Kerajaan Bone (Aru Palaka) berhasil menekan Makassar untuk menyetujui “Perjanjian Bongaya”
65. Perjanjian Bongaya
66. Menentang Belanda
Pasukan Kerajaan Makassar akhirnya berhasil dipukul mundur oleh Belanda
Makassar dan jalur perdagangannya dikuasai oleh Belanda
67. Kehidupan Ekonomi Sosial dan Budaya
69. Kehidupan Politik Ternate dan Tidore terletak di Halmahera, Maluku Utara
Terkenal dengan sebutan Spice Island
Adanya persekutuan Uli Lima (Ternate, Obi, Bacan, Seram dan Ambon), dan Uli Siwa (Tidore, Makyan, Jahilolo, Halmahera dan pulau-pulau didaerah sampai Papua)
Terjadi persaingan, tahun 1512: Portugis masuk ke Ternate, tahun 1521: Spanyol masuk ke Tidore
10 tahun kemudian: Portugis mendirikan Benteng Sao Polo di Ternate
Tujuannya untuk melindungi Ternate dari serangan Tidore (menurut Portugis)
70. Raja-Raja Ternate dan Tidore
71. Pada masa pemerintahannya Islam tersebar di Maluku
Terusirnya Spanyol dari Maluku membuat Portugis bertindak sewenang-wenang, dan melaksanakan monopoli perdagangan
Menyerang Benteng Sao Polo dan berhasil direbut rakyat Ternate
Negosiasi, Belanda mengundang Sultan Hairun ke Benteng unutk berdamai, tapi akhirnya Sultan Hairun dibunuh di tempat itu.
72. Melanjutkan perjuangan melawa Portugis
Tahun 1575, Benteng Portugis di Ternate dapat direbut
Dua tahun berikutnya Portugis terusir dari Maluku (merdeka untuk sementara waktu)
Tahun 1605, VOC telah berhasil menduduki Ambon
Dari Ambon VOC menanamkan pengaruhnya diseluruh Maluku
Antara tahun 1797-1805, Sultan Nuku dari Ternate berhasil mempersatukan Ternate dan Tidore untuk melawan VOC
73. Kehidupan Ekonomi dan Sosial
74. Periodesasi Kerajaan Islam di Indonesia
75. Created By
Miftahul Jannah, S.Pd. Akulturasi Antara Tradisi Lokal, Hindu-Budha dan Islam Di Indonesia
76. Akulturasi Budaya Hindu-Budha dan Budaya Lokal Indonesia Seni Bangunan; candi Hindu-Budha yang ditemukan di Indonesia pada dasarnya merupakan wujud akulturasi.
Seni Rupa/Lukis; pada candi brobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief cerita Sang Budha Gautama, Candi Prambanan (cerita Ramayana).
Seni Sastra; bahasa sansekerta yang terdapat pada sebagian besar prasasti yang ditemukan di Indonesia berasal dari India.
Kalender; diadopsi sistem kalender atau penanggalan India
Kepercayaan Filsafat; animisme dan dinamisme
Sosial; sistem kasta.
77. Perpaduan Tradisi Lokal, Hindu-Budha dan Islam di Indonesia Seni Bangunan; bangunan makam, bangunan masjid.
Seni Rupa; hiasan pada jirat,bingkai candi, kaligrafi.
Aksara; tulisan Arab yang dipakai untuk menulis dalam bahasa Melayu (Arab Gundul).
Seni Sastra; Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, cerita 1001Malam.
Sistem Pemerintahan; raja tidak lagi dipanggil maharaja, tetapi diganti dengan julukan Sultan
78. Seni Bangunan Masa Hindu-Budha
79. Akulturasi Bangunan Hindu-Budha dan Islam
80. Lanjutan......