320 likes | 842 Views
MATERI 6. BENTUK-BENTUK NORMAL DNF/SOP/MINTERM CNF/POS/MAXTERM BENTUK KANONIK FUNGSI BOOLE KONVERSI ANTAR BENTUK NORMAL. MENGAPA BENTUK NORMAL? (1). Kemungkinan nilai dalam tabel kebenaran: Semua salah (kontradiksi) Semua benar (tautologi) Memuat paling sedikit 1 benar (satisfiable)
E N D
MATERI 6 BENTUK-BENTUK NORMAL DNF/SOP/MINTERM CNF/POS/MAXTERM BENTUK KANONIK FUNGSI BOOLE KONVERSI ANTAR BENTUK NORMAL
MENGAPA BENTUK NORMAL? (1) • Kemungkinan nilai dalam tabel kebenaran: • Semua salah (kontradiksi) • Semua benar (tautologi) • Memuat paling sedikit 1 benar (satisfiable) • Cara mencari nilai kebenaran, biasanya menggunakan tabel kebenaran.
MENGAPA BENTUK NORMAL? (2) • Pembuatan tabel kebenaran tidak terlalu praktis, bahkan dengan bantuan komputer, terutama untuk jumlah variabel yang besar. • Prosedur yang lebih mudah adalah dengan mereduksi ke bentuk-bentuk normal.
JENIS BENTUK NORMAL • Disjunctive normal form (DNF) atau Sum of products (SOP) atau Minterm • Conjunctive normal form (CNF) atau Product of sums (POS) atau Maxterm
DNF/SOP • DNF terdiri dari penjumlahan dari beberapa perkalian (sum of products = SOP). • Dalam tabel kebenaran, DNF merupakan perkalian-perkalian yang menghasilkan nilai 1. • Contoh: xy + x’y • Setiap suku (term) disebut minterm • Simbol minterm : m
CNF/POS • CNF terdiridariperkaliandaribeberapapenjumlahan (product of sum = POS). • Dalamtabelkebenaran, CNF merupakanpenjumlahan-penjumlahan yang menghasilkannilai 0. • Contoh: (x+y) . (x’+y) • Setiapsuku (term) disebutmaxterm • Simbolmaxterm : M
MINTERM & MAXTERM • Cara yang dipakai untuk mempermudah menyatakan suatu ekspresi logika • Pada dasarnya adalah mendaftar nomor baris atau nilai desimal dari kombinasi variabel input yang outputnya : • berharga "1" untuk minterm • berharga "0" untuk maxterm.
Membentuk Persamaan Boole dari Tabel kebenaran (1) • Jika yang dilihat adalah output "1" maka persamaan mempunyai bentuk "Sum of Product (SOP)“/DNF/ Minterm • Jika diberi input berikut : X Y Z = 0 0 0 ditulis : X’Y’Z’ X Y Z = 1 1 1 ditulis : XYZ X Y Z = 0 1 1 ditulis : X’YZ
Membentuk Persamaan Boole dari Tabel kebenaran (2) • Jika yang dilihat adalah output “0" maka persamaan mempunyai bentuk " Product of Sum(POS)“/CNF/ Maxterm • Jika diberi input berikut : X Y Z = 0 0 0 ditulis : (X+Y+Z) X Y Z = 1 1 1 ditulis : (X’+Y’+Z’) X Y Z = 0 1 1 ditulis : (X+Y’+Z’)
Contoh 1 • Nyatakan dalam bentuk SOP dan POS
Penyelesaian Contoh 1 (1) • SOP/DNF/MINTERM Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1 adalah 01, maka fungsi Booleannya dalam bentuk SOP: f(x, y) = x’y 01 1 atau f(x, y) = m1 = m (1)
Penyelesaian Contoh 1 (2) • POS/CNF/MAXTERM Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0 adalah 00, 10, 11, maka fungsi Booleannya dalam bentuk POS: f(x,y)=(x+y)(x’+y)(x’+y’) atau f(x, y) = M0 M2 M3 = M(0, 2, 3) 0 1 1 1 0 0
Contoh 2 • Nyatakan dalam bentuk SOP dan POS
Penyelesaian Contoh 2 (1) • SOP Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 1 adalah 001, 100, dan 111, maka fungsi Booleannya dalam bentuk SOP: f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m7 = m (1, 4, 7) 001 111 100
Penyelesaian Contoh 2 (2) • POS Kombinasi nilai-nilai peubah yang menghasilkan nilai fungsi sama dengan 0 adalah 000, 010, 011, 101, dan 110, maka fungsi Booleannya dalam bentuk POS: f(x,y,z)= (x+y+z)(x+y’+z)(x+y’+z’) (x’+y+z’)(x’+y’+z) atau f(x, y, z) = M0 M2 M3 M5 M6 = M(0, 2, 3, 5, 6) 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0
BENTUK KANONIK FUNGSI BOOLEAN (1) • Bentuk kanonik/bentuk lengkap adalah bentuk fungsi boolean dimana setiap term mengandung/memuat semua variabel yang ada • melengkapi literal untuk setiap suku agar jumlahnya sama • Jumlah literal sama dengan jumlah variabel
BENTUK KANONIK FUNGSI BOOLEAN (2) • Contoh bentuk kanonik: • f(x,y) = xy’ + xy Minterm • f(x,y,z) = xyz’ + x’y’z +xyz Minterm • f(x,y) = (x+y) . (x’+y) Maxterm • Contoh bentuk non-kanonik : • f(x,y,z) = x + y’z Minterm • f(x,y,z) = (x+y+z’) . (x+z) . (y’ + z) Maxterm
Contoh 3 • Nyatakan fungsi Boolean f(x,y,z) = x + y’z dalam bentuk kanonik SOP dan POS.
Penyelesaian Contoh 3 (1) • SOP/DNF/Minterm x = x (y + y’) = xy + xy’ = xy (z + z’) + xy’(z + z’) = xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ y’z = y’z (x + x’) = xy’z + x’y’z Jadi f(x, y, z) = x + y’z = xyz + xyz’ + xy’z + xy’z’ + xy’z + x’y’z = x’y’z + xy’z’ + xy’z + xyz’ + xyz atau f(x, y, z) = m1 + m4 + m5 + m6 + m7 = m(1,4,5,6,7)
Penyelesaian Contoh 3 (2) • POS/CNF/Maxterm f(x, y, z) = x + y’z = (x + y’)(x + z) x + y’ = x + y’ + zz’ = (x + y’ + z)(x + y’ + z’) x + z = x + z + yy’ = (x + y + z)(x + y’ + z) Jadi, f(x, y, z) = (x+y’+z)(x+y’+z’)(x+y+z)(x+y’+ z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’) atau f(x, y, z) = M0M2M3 = M(0, 2, 3)
Konversi Antar Bentuk Normal (1) • Konversi SOP menjadi POS Komplemen Minterm Maxterm • Konversi POS menjadi SOP • Komplemen Maxterm Minterm
Konversi Antar Bentuk Normal (2) • Misalkan f(x, y, z) = m (1, 4, 5, 6, 7) dan f’ adalah fungsi komplemen dari f, maka f’(x, y, z) = m (0, 2, 3) = m0+ m2 + m3 • Dengan menggunakan hukum De Morgan, diperoleh fungsi f dalam bentuk POS.
Konversi Antar Bentuk Normal (3) • f(x, y, z) = (f’(x, y, z))’= (m0+m2+m3)’ = m0’ . m2’ . m3’ = (x’y’z’)’ (x’y z’)’ (x’y z)’ = (x + y + z) (x +y’+z) (x+ y’+ z’) = M0 M2 M3 = M (0,2,3) • Jadi, f(x, y, z) = m (1, 4, 5, 6, 7) = M (0,2,3). • Kesimpulan: mj’ = Mj
Contoh 4 • Nyatakan f(x, y, z)=M(0,2,4,5) dalam SOP Penyelesaian : f(x, y, z) = m (1, 3, 6, 7) • Nyatakan g(w, x, y, z)=m(1,2,5,6,10,15) dalam POS Penyelesaian: g(w, x, y, z) = M (0,3,4,7,8,9,11,12,13,14)