770 likes | 1.43k Views
Striktur Uretra. dr. Arnold M Simanjuntak, SpU. PENDAHULUAN. Striktur urethra : Obstruksi uretra anterior akibat trauma atau inflamasi Spongiofibrosis Jaringan parut disekitar korpus spongiosum. PENDAHULUAN. Striktur uretra posterior
E N D
Striktur Uretra dr. Arnold M Simanjuntak, SpU
PENDAHULUAN Striktur urethra : Obstruksi uretra anterior akibat trauma atau inflamasi Spongiofibrosis Jaringan parut disekitar korpus spongiosum
PENDAHULUAN Striktur uretra posterior Berbeda dari striktur uretra anterior karena mekanisme cedera : disrupsi komplit atau parsial akibat trauma pelvis displacement aksis uretra dan obliterasi uretra akibat fibrosis
A N A T O M I • Urethra laki-laki, terdiri dari : 1. U. anterior a. Pars bulbaris b. Pars pendularis c. Pars glandularis 2. U. posterior a. Pars membranacea b. Pars prostatika
A N A T O M I • Urethra perempuan, pada perempuan dewasa panjang sekitar 4 cm dia. 8 mm, terdiri dari: 1. Pars pelvikal 2. Pars membranacae 3. Pars vagina
PEMBAGIAN & ETIOLOGI • Kongenital, kelainan pada pertemuan urethra membranacea dg bulbus urethra • Akuisita, kelainan disebabkan infeksi dan trauma dimana lapisan uroepitelial hilang.
PEMBAGIAN & ETIOLOGI Trauma pada urethra dibagi menjadi : • trauma interna • trauma eksterna Pada fr. Pelvis tipe Colapinto dan Mac Callum memberikan kualifikasi ruptur urethra menjadi :
PEMBAGIAN & ETIOLOGI • Tipe 1, prostat atau urogenital mengalami dislokasi. • Tipe 2, urethra pars membranacea diatas diafragma urogenital mengalami ruptur (total atau parsial). U pars bulbularis biasanya utuh. • tipe 3, urethra pars membranacea (atas atau bawah) mengalami ruptur (total atau parsial).
PEMBAGIAN & ETIOLOGI Penyebab lain striktur urethra a.l. : • batu keluar spontan • ekstraksi batu yg menyebabkan rusaknya mukosa • pada perempuan, karena trauma saat hub. intim, melahirkan atau saat repair vagina
DIAGNOSIS • Anamnesis Penderita datang dg keluhan pancaran air kencing yang kecil, menetes atau berhenti sama sekali. Riw. adanya trauma, infeksi sal kencing atau kateterisasi/ op prostat perlu di tanyakan.
DIAGNOSIS • Pemeriksaan fisik Indurasi dari area striktur kadang dpt di raba. • Pemeriksaan penunjang 1. Instrumentasi, dpt dilakukan dgn kateterisasi dg Nelaton atau Foley. 2. Radiologi, dapat menggunakan antegrad atau retrogard urethrografi (idealnya dg bipolar uretrosistografi)
DIAGNOSIS • Laboratorium Pada urinalisa akan ditemukan adanya lekosit dan bakteri bila infeksi. Dilanjutkan dengan kultur urine, periksa fungsi ginjal . • Pemeriksaan urodinamik u/ mengetahui urinary flow rate juga dilakukan. Pada striuktur urethra < normal (< 20 ml/dtk)
KOMPLIKASI Pd striktur urethra terjd penyempitan lumen, hingga terjadi dilatasi bagian proksimalnya. Otot vesica urinaria akan berkontraksi melawan aliran refluks, bila proses ini berlangsung lama otot tersebut tidak mampu lagi mengosongkan isinya. Proses selanjutnya akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis dan gagal ginjal.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL Striktur urethra mempunyai kesamaan gejala obstruksi dg hiperplasia prostat, tumor ganas prostat atau kontraktur leher vesica urinaria setelah op prostat. U/ menegakkan diagnosis dr kelainan prostat dilakukan pemeriksaan : colok dubur, urethroskopi, panendoskopi, atau biopsi pada keganasan prostat.
T E R A P I Dalam mengelola striktur urethra perhatikan keadaan umum penderita (retensi urine atau tidak), lokasi, panjang dan densitas jar. striktur. > 2 cm : open urethroplasty < 2 cm : urethrotomi interna
T E R A P I • Dilatasi, tidak menyembuhkan namun mematahkan jar. parut striktur dan melebarkan lumen sementara, saat penyembuhan jar. parut akan terbentuk kembali. Alat yg diperlukan : - busi metal - busi plastik - busi filiform
T E R A P I Dilatasi umumnya digunakan u/ striktur urethra kronik, dilakukan secara bertahap mulai dari uk. 20 F s/d 22 F. Komplikasi : nyeri, perdarahan, infeksi, false route, timbul striktur baru hingga memper- berat striktur lama.
T E R A P I • Urethrotomi interna, tehnik membuka jar. striktur dg insisi atau ablasi secara transurethral. Terapi dianggap berhasil jika proses epitelisasi terjadi sebelum ada kontraksi luka. Metode ini u/ striktur : - < 2 cm - lokasi distal dari pars bulbosa
T E R A P I • Urethrotomi eksterna, insisi kulit disebelah ventral secara longitudinal, jar fibrosis diangkat pasg kateter (sudah jarang digunakan). Keuntungannya : - dpt dilakukan dari luar - jarang residif - perdarahan mudah dikontrol
T E R A P I • Eksisi dan anastomose, metode terbaik u/ striktur sederhana (<2cm). Keberhasilan tergantung pembebasan korpus spongio-sum. Lakukan diversi urine dg kateter suprapubik (sistostomi), pasang kateter silikion yg dilepas setelah 7-10 hari.
T E R A P I • Urethroplasty dg marsupialisasi, metode : • Johanson (1953), dg 2 tahap : 1. Mengubah striktur urethra menjadi hipospadia. Diversi urine 1 minggu. 2. Repair dg tehnik buried strip dari Denise Brown. Diversi urine 10 hari. • Lead Better, dg 2 tahap : 1. Insisi flap pd perineum, perluas vertikal sampai scrotum, insisi sampai urethra pas bulbaris.
T E R A P I Eksisi striktur, insisi sampai urethra normal di sebelah proks & distal dr striktur. Bebaskan m. bulbocavernosa dr urethra. 2. Kulit yg menutupi lubang di insisi, jahit antara m bulbocavernosa dg jar sekitar & kulit. Sub kutis & kulit jahit u/ menutupi lubang.
T E R A P I • Tumer Warmick, dg 2 tahap. Utk repair striktur urethra pas membranacea. Diversi urine dg drainage supra pubik. • Perineostomi/Perineal urethrotomi, pada pasien tua dg striktur urethra anterior yg menolak tindakan urethroplasty.
T E R A P I Pd striktur urethra yg panjang & kom- pleks , dilakukan urethroplasty dg graft. Graft yg digunakan u/ rekosntruksi : • full thickness skin graft • split thickness skin graft • bladder epithelial graft • buccal mucosal graft