70 likes | 356 Views
DIAN SAFITRI PURWANINGRUM, 5401402059 Pengaruh Lama Waktu Mordan Tawas Terhadap Ketuaan Warna dan Kekuatan Tarik Kain Sutera Dalam Proses Pewarnaan Dengan Zat Warna Daun Mangga Pada Busana Pesta Anak. Identitas Mahasiswa.
E N D
DIAN SAFITRI PURWANINGRUM, 5401402059Pengaruh Lama Waktu Mordan Tawas Terhadap Ketuaan Warna dan Kekuatan Tarik Kain Sutera Dalam Proses Pewarnaan Dengan Zat Warna Daun Mangga Pada Busana Pesta Anak
Identitas Mahasiswa • - NAMA : DIAN SAFITRI PURWANINGRUM - NIM : 5401402059 - PRODI : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Busana) - JURUSAN : PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA - FAKULTAS : Teknik - EMAIL : nugrohoeko84 pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Dra. Uchiyah Achmad, M.Pd - PEMBIMBING 2 : Dr. Asih Kuswardinah, M.pd - TGL UJIAN : 2007-04-04
Judul • Pengaruh Lama Waktu Mordan Tawas Terhadap Ketuaan Warna dan Kekuatan Tarik Kain Sutera Dalam Proses Pewarnaan Dengan Zat Warna Daun Mangga Pada Busana Pesta Anak
Abstrak • Daun mangga dapat digunakan sebagai pewarna tekstil khususnya yang berasal dari serat protein, misalnya serat sutera, karena kain ini memiliki daya serap yang cukup tinggi. Agar warna dapat terserap dengan baik diperlukan proses mordanting. Dari kenyataan tersebut peneliti tertarik mengkaji permasalahan: Apakah ada pengaruh perbedaan waktu mordan tawas selama 8 jam, 12 jam dan 16 jam terhadap ketuaan warna dan kekuatan tarik kain sutera dalam proses pewarnaan daun mangga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh perbedaan waktu mordan tawas selama 8 jam, 12 jam dan 16 jam terhadap ketuaan warna dan kekuatan tarik kain sutera dalam proses pewarnaan daun mangga. Obyek dalam penelitian ini adalah daun mangga, kain sutera dan tawas. Variabel dalam penelitian ini adalah lama waktu mordan tawas 8 jam, 12 jam, dan 16 jam dalam proses pewarnaan kain sutera, ketuaan warna dan kekuatan tarik kain sutera sebagai variabel terikat dan konsentrasi pemakaian daun mangga 1 kg/10 l, konsentrasi pada tahap pembasahan (TRO) 1 g/l dengan suhu kamar selama 5 menit, konsentrasi pada tahap mordanting tawas 50g/l dan alat pencelupan sebagai variabel kontrol. Pengumpulan data menggunakan metode eksperimen. Analisis data menggunakan analisis varian dilanjutkan uji tukey. Berdasarkan hasil analisis varian menunjukkan bahwa ada pengaruh perbedaan waktu mordan tawas selama 8 jam, 12 jam dan 16 jam terhadap ketuaan warna kain sutera dalam proses pewarnaan daun mangga ditunjukkan dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung = 14,338 dengan signifikansi 0,001<0,05. Tidak ada pengaruh perbedaan waktu mordan tawas selama 8 jam, 12 jam dan 16 jam terhadap kekuatan tarik (arah lusi dan arah pakan) kain sutera dalam proses pewarnaan daun mangga ditunjukkan dari hasil uji F yang memperoleh Fhitung = 0,203 dan 2,009 dengan signifikansi 0,819 dan 0,177 lebih besar dari 0,05. Hasil uji tukey menunjukkan bahwa lama waktu mordan tawas yang menghasilkan ketuaan warna yang optimal adalah minimal 12 jam. Mengacu hasil penelitian tersebut, maka disarankan: 1) Produsen busana pesta anak dari serat sutera dapat menggunakan pewarna alami dari daun mangga yang mempunyai sifat ramah lingkungan, dan 2) Untuk peneliti lain, dapat melakukan penelitian yang serupa dengan menambah variasi bahan lain, baik dari jenis zat pewarna alam (kayu, daun, buah, pohon, dan akar) maupun konsentrasi mordannya.
Kata Kunci • Mordan Tawas, Ketuaan Warna, Kekuatan Tarik, Zat Warna Daun Mangga.
Referensi • AAK.1991. Budidaya Tanaman Mangga.Yogyakarta: Kanisius. Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Chariono, N. 1998. Teori dan Aplikasi Penandingan Warna Dengan Spektrofotometer. Bandung: STTT Esmail, F. 1999. Bangkitnya Warna-Warna Alam. Bandung: Dekranas Gumbolo. 1994. Pengantar Pencelupan. Yogyakarta: FTI UII. Hasanudin, M. 2001. Penelitiann Penerapan Zat Warna Alam dan Kombinasinya Pada Produk Batik dan Tekstil Kerajianan. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri dan Kerajinan Batik. Jufri, R.1978. Pengantar Kimia Zat Warna. Bandung.ITT. Jumaeri. et.al. 1977. Pengetahuan Barang Tekstil. Bandung: ITT. Kartika, B. et al.. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta. Khayati, Z. Enny. 1997. Bahan Perkuliahan Ilmu Tekstil. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta. Paimin, R. Fendy. 1993. Bertanam Mangga Ala Petani Thailand. Jakarta: Penebar Swadaya. Poepo, G. 2002. Aneka Pakaian Balita. Yogyakarta: Kanicius. Pracaya. 1993. Bertanam Mangga. Jakarta: Penebar Swadaya. Rasyid, D. 1973. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan, dan Pencapan. Bandung:ITT. Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: TTB. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukamto, D. 2004. Membuat Busana Anak. Jakarta: Kawan Pustaka. Sumarjono, H. Hendro. 1997. Prospek Berkebun Buah. Jakarta: Penebar Swadaya. Susanto, S. 1980. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: BPBK, LPPI dan Dep. Perindustrian RI Suyanti, S. 1997. Penanganan Mangga Segar untuk Ekspor. Jakarta: Penebar Swadaya. Syamsuri, I.et al. 2000. Biologi 2000 Jilid 3A. Jakarta: Airlangga. Wibowo, E. Mungin. 2006. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: UNNES. http://amsor.com/usingdyes.htm (www.Tecnopreneor.net)
Terima Kasih • http://unnes.ac.id