1 / 14

MONGIN-FERDINAND DE SAUSSURE (Pelopor Strukturalisme)

MONGIN-FERDINAND DE SAUSSURE (Pelopor Strukturalisme). Latar Belakang Pendidikan Saussure (1857-1913) Umur 15 tahun menulis “Essai sur les langues” Tahun 1874 belajar bahasa Sansekerta, kuliah ilmu kimia & Fisika di Universitas Jenewa Tahun 1876-1878 belajar ilmu bahasa di Leipzig

effie
Download Presentation

MONGIN-FERDINAND DE SAUSSURE (Pelopor Strukturalisme)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MONGIN-FERDINAND DE SAUSSURE (Pelopor Strukturalisme) • Latar Belakang Pendidikan Saussure (1857-1913) • Umur 15 tahun menulis “Essai sur les langues” • Tahun 1874 belajar bahasa Sansekerta, • kuliah ilmu kimia & Fisika di Universitas Jenewa • Tahun 1876-1878 belajar ilmu bahasa di Leipzig • Tahun 1878-1879 belajar ilmu bahasa di Berlin • (belajar dari tokoh besar linguistik Brugmann dan Hubschmann) • (Membaca karya linguis Amerika William Dwight Whitney) • Tahun 1878 menulis Mémoire sur le systéme primitif de voyelles • dans les langues indo-européennes (Catatan tentang sistem vokal • purba dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa) • Tahun 1880 mendapat gelar doktor summa cum laude dari Leipzig • (Disertasi: De l’emploi du génetif absolu en sanscrit) • Akhir tahun 1906 ia menggantikan seniornya di Jenewa mengajar • linguistik historis • Tahun 1908-1909 ia mulai memasukkan kajian linguistik sinkronik • Tahun 1910-1911 ia mengajar linguistik sinkronik secara penuh • Tahun 1913 meninggal • Tahun 1916 catatan kuliah yang diberikan diterbitkan dalam bentuk buku • Cours de linguistique générale oleh Charles Bally dan Albert Sechehaye.

  2. Dasar pemikiran Saussure: Kegelisahannya dalam menentukan objek linguistik. Biologi dan ilmu alam lain memiliki objek yang jelas sebagai data penelitian. Pada akhir abad 19 pandangan bahwa bahasa sama dengan makhluk hidup mulai ditinggalkan. Jika bahasa bukan lagi sebagai makhluk hidup, apa yang menjadi objek kajian linguistik? Pertanyaan itu terjawab lewat kuliahnya tentang linguistik umum di Jenewa

  3. Ajaran Saussure dalamkuliahlinguistikumum: • Perbedaanantara langue, parole, langage • Perbedaanantarakajiansinkronisdandiakronis • Hakekattandabahasa • Perbedaanantarahubunganasosiatif/paradigmatis (vertikal)dansintagmatis(horizontal) • Perbedaanantaravalensi, isi, danpengertian

  4. Bahasa sebagai fakta sosial • Dalammenentukanobjeklinguistik, Saussure dipengaruhioleh • Emile Durkheim (1858-1917) seorangahlisosiologi. • Masyarakatdapatditelitisecarailmiahkarenainteraksiantaranggota-angotanya • dapatmembentukfaktasosial yang dijadikansebagai data empiris. • Tugassosiologiadalahmempelajaridanmemajankanjangkauanfenomena • yang berbedadarifenomenafisikdanfenomenapsikologi. • Fenomenaitumelekatdalammasyarakatdandisebutfaktasosial. • Faktasosialadalahgagasandidalammindakolektif (collective mind) darisuatu • masayarakat. Contohfaktasosialadalahsistemkekerabatan, kepercayaan, • dantradisi. • Berdasarkanpemikiranitu, Saussure beranggapanbahwabahasadapatdianggap • sebagaifaktasosialkarena: • dapatdilepaskandaripenuturnya • diwariskankepadagenerasipenuturberikutnyamelaluipengajaran • meliputisuatumasyarakat • menjadikendalabagipenuturnyaalih-alihmemberipilihan lain • lepasdariperkembanganhistoris • sehinggabahasadapatdikajisecarailmiah.

  5. Langue, Parole, dan Langage • Parole: • Keseluruhan apa yang diujarkan orang • Manifestasi dari individu dari bahasa. • Bukan fakta sosial karena merupakan hasil individu yang sadar. • Bersifat perorangan, berubah-ubah, heterogen, dan mengandung banyak hal baru. • Pemeriannya bersifat takterbatas karena dituturkan oleh banyak orang. • Dirumuskan sebagai (1 +1’ +1’’ + 1’’’ …) • Langue: • Keseluruhan kebiasaan yang diperoleh secara pasif. • Diajarkan oleh masyarakat sebelumnya. • Merupakan kesadaran kolektif dalam diri penutur (1+1+1+1…) = 1. • Suatu sistem nilai yang murni yang ditentukan oleh pengamatan atas parole. • Merupakan keseluruhan kesan yang tersimpan dalam otak setiap orang. • Produk sosial dari kemampuan bahasa dan sekaligus merupakan keseluruhan • konvensi yang dipengaruhi oleh keompok sosial tertentu.

  6. Langage [ parole + Langue] Langue adalah fakta sosial yang di dalamnya mengandung pola-pola di belakang tuturan-tuturan dari penuturnya. Pola tersebut bersifat abstrak dan stabil sepanjang waktu karena Perubahan yang terdapat dalam langue sangat lambat sehingga hampir tidak terasa perubahannya. Objek penelitian adalah LANGUE, bukan PAROLE atau LANGAGE

  7. Kajian sinkronis vs. diakronis • Pada abad ke-19 kelompok Junggrammatiker berpendapat bahwa • pendekatan historis komparatif merupakan satu-satunya kajian linguistik • yang ilmiah. Namun, pendapat tersebut ditentang oleh Saussure karena: • 1. Ada fakta-fakta bahasa lain yang hanya dapat dikaji secara sinkronis, • yaitu bahasa yang dilihat dari sudut pandang penggunanya. • 2. Kajian sinkronis menghasilkan deskripsi bahasa yang lebih sistematis • dibandingkan dengan kajian diakronis. • Kajian diakronis dapat dilakukan dengan memerikan bahasa secara • sinkronis terlebih dahulu. • 4. Kajian diakronis yang dilakukan oleh kelompok Junggrammatiker tidak • menjelaskan efek atas perkembangan bahasa pada masa tertentu. • Oleh karena itu, Saussure berpendapat bahwa kajian sinkronis merupakan • kajian bahasa yang bersifat ilmiah, alih-alih kajian diakronis.

  8. konsep signifié petanda Signe Linguistique “tanda bahasa” = = = Citra akustik signifiant penanda Tanda bahasa Langue adalah “khazanah tanda” sehingga objek linguistik: “Tanda Bahasa” Tanda Bahasa menyatukana konsep dan citra akustik

  9. HUBUNGAN ASOSIATIF DAN SINTAGMATIS John gave Mary a ring He They Table Sun Etc. See Meet Write Knew Etc. Him Them Room Mind Etc. Flowers Present Warning Surprise Etc. The An One Those Etc.

  10. KONSEP VALENSI, ISI, DAN PENGERTIAN Valensi: Nilai atau hubungan antarunsur yang dapat dipertukarkan atau beroposisi Pengertian: signification, asosiasi suatu bunyi dengan suatu konsep. (makna referensial dalam semantik) Isi : konten, yang mencakup valensi dan pengertian Ketiga konsep tersebut oleh Saussuredigunakan untuk menjelaskan bahwa bahasa adalah forma atau bentuk, bukan substansi yang identik Dengan aspek material dari bahasa.

  11. PENGARUH SAUSSURE DALAM LINGUISTIK KONSEP RELASI LINIER IC ANALYSIS (AMERIKA) John kicked the ball

  12. LONDON SCHOOL ( JR FIRTH) SYSTEM VS STRUCTURE NEO-FIRTHIAN (HALLIDAY) SYSTEM VS STRUCTURE PARADIGMATIS VS SINTAGMATIS Penerapan dalam bidang fonologi bahasa Inggris: C1 V C2 p i t b i t p i n p e n

  13. BAHASA ADALAH STRUKTUR ALIRAN GLOSEMATIK (LOUIS HJELMSLEV) BAHASA ADALAH STRUKTUR TANDA TATA BAHASA STRATIFIKASI SEMANTIK PRANCIS SEMIOTIK

  14. ANCANGAN STRUKTURALISME: SUATU CARA PANDANG YANG MENEKANKAN DESKRIPSI TENTANG STRUKTUR, YAITU SUATU TATANAN WUJUD-WUJUD YANG MENCAKUPI KEUTUHAN, TRANSFORMASI, DAN PENGATURAN DIRI (JEAN PIAGET) CLAUDE LEVI-STRAUSS MENGGUNAKAN ANCANGAN STRUKTURAL (LANGUE-PAROLE) DAN SINTAGMATIK-PARADIGMATIK UNTUK MENELITI KEBUDAYAAN (UPACARA, SISTEM KEKERABATAN, DLL)

More Related