80 likes | 797 Views
KD : 1. Mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia. Materi Pelajaran Ke-NU-an Kelas VII / semester I SMP Pembangunan Ponjong. a. Beberapa tempat persinggahan para mubaligh Islam sebelum masuk ke Indonesia.
E N D
KD : 1. Mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia. Materi Pelajaran Ke-NU-an Kelas VII / semester I SMP Pembangunan Ponjong
a. Beberapa tempat persinggahan para mubaligh Islam sebelum masuk ke Indonesia • Sejak zaman sebelum Islam, bangsa Arab terkenal bukan saja sebagai pengembara di darat tetapi juga sebagai bangsa pelaut. Jalur laut ini sudah ramai menjadi lalu lintas para pedang Arab dan Gujarat. Bangsa Arab membawa berlian, permadani, dan perhiasan emas, perak dan perunggu sedangkan bangsa Gujarat membawa keramik. Kedua bangsa tersebut menjual barang bawaannya kemudian hasil penjualan dibelikan rempah-rempah dan di jual di bangsa asal mereka. • Tempat yang disinggahi bangsa Arab dan Gujarat diantaranya : • Bandar Gujarat : terletak di negara Hindia, yang menjadi tempat pertama bangsa tersebut singgah. • Bandar nusantara : wilayah pulau Sumatera karena letaknya yang sangat strategis .
b. Masuknya Islam ke Indonesia • Terjadi dalam tiga gelombang yaitu: • Di mulai dari abad ke I Hijriyah (VII M) – IV H. Gelombang ini dinamakan gelombang islamisasi yaitu pengislaman masyarakat pribumi Indoneisa. • Gelombang kedua di mulai pada abad ke X M – XIII M islam pada gelombang ini masuk secara besar-besaran karena yang datang para pedagang dan kaum sufi. • Gelombang ke tiga terjadi pada abad ke XIII – XV M, pada gelombang ini yang datang adalah para ahli sufi dan para ahli politik, yang melatar belakangi berdirinya kerajaan Islam seperti Naqsabandiyah, Qadariyah, Satariyah, dan sebagainya.
c. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia • Kerajaan samudra pasai Berada di wilayah Kabupaten Aceh Utara di muara sungai Peusangan. Kerajaan ini penting keberadaannya bagi pedagang mancanegara, mata uangnya sudah mempunyai sendiri yang cirinya bergambar sultan yang memerintah. Kerajaan ini didirikan oleh Malik as-Shaleh, dan beragama resmi Islam yang bermahzab Imam Syafi’i.Pada bulan ramadhan 635 H Sultan Malik as-Shaleh wafat, beliau berkuasa selama 22 tahun. Penggantinya adalah putranya Sultan Muhammad Malik at-Thahir, raja yang arif dan bijaksana, alim, fuqaha fasih dan menguasai bahasa Arab. Hidupnya penuh dengan kesederhanaan. Beliau menjadap julukan a-zahir karena memenangkan peperangan dengan patih gajah mada. Beliau wafat pada tanggal 12 dzulhijjah 726 H . Kemudian digantikan oleh sultan mahmud malik at-zahir, namn pada masa pemerintahannya samudra pasai pecah menjadi 2 sehingga kerajaan ini menjadi terpuruk.
2. Kerajaan Perlak kerajaan islam yang terletak di sumatra bagian utara. Kerajaan ini berdiri hampir bersamaan dengan kerajaan samudra pasai. Perlak didirikan oleh Sultan Alauddin, pada tahun 1161. sultan yang termasyhur adalah sultan ke enam yang bernama mahdum alauddin muhammad amin. Setelah pemrintahan sultan mahdum malik ibrahim kerajaan menjadi makmur dn sukses. Namun setelah itu para pemimpinnya lemah-lemah sehingga kerajaan perlak mudah dikuasai penjajah.
3. Kerajaan aceh darusalam merupakan hasil dari dua kerajaan yg dipersatukan, yakni kerajaan mahkota alam yang di pimpin muzaffar syah dan darul kamal yang dipimpin inayat syah, kedua kerajaan kecil ini selalu berperang namun tidak ada yang kalah dan menang. Setelah lelah berperang keduanya dipersatukan oleh ali mughayat syah dalam satu kerajaan yakni kerajaan aceh yang terletak di darusalam sebagai ibu kota kerajaannya.
4. Kerajaan demak 5. Kerajaan kerajaan pajang 6. Kerajaan mataram 7. Kerajaan cirebon 8. Kerajaan banten 9. Kerajaan kesultanan banjarmasin
d. Faktor pendukung penyebaran Islam • Ajaran islam tidak berat dan tidak memberatkan pemeluknya. Syarat-syarat masuk islam sangat mudah. Seorang sudah dianggap masuk islam apabila ia telah mengucapkan dua kalimah syahadat. • Agama islam tidak mengenal sistem kasta dan menganggap semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di sisi Alloh. • Penyebaran Agama Islam di Indonesia dilakukan secara damai dan disesuaikan dengan tradisi yang ada. • Keruntuhan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit akibat peperangan saudara memperlancar penyebaran Islam di Indonesia. • Upacara-upacara dalam Islam sangat mudah dan sederhana dibandingkan dengan agama Budha dan Hindu.