530 likes | 1.76k Views
Ukuran Frekuensi Penyakit (Measures of Disease Occurrence). Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Ukuran Frekuensi. Bagaimana cara menyatakan besarnya morbiditas dan mortalitas akibat penyakit? Hitung (Counts) Proporsi
E N D
Ukuran Frekuensi Penyakit (Measures of Disease Occurrence) Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Ukuran Frekuensi • Bagaimana cara menyatakan besarnya morbiditas dan mortalitas akibat penyakit? • Hitung (Counts) • Proporsi • Berapa bagian dari populasi yang mengalami peristiwa (penyakit, kematian)? • Rates • Seberapa cepat terjadinya peristiwa?
Ukuran Frekuensi • Ukuran morbiditas • Prevalensi - proporsi • Cumulative incidence - proporsi • Incidence density - rate • Ukuran mortalitas • Mortality rate - proporsi • Standardized mortality (SMR)
Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease) Paparan Onset gejala (dx) Akibat penyakit Faktor risiko/ kausa/ etiologi penyakit Faktor prognostik penyakit Masa inkubasi (laten) Durasi Sembuh Meninggal Penyakit kronis Individu rentan terpapar agen etiologi Kasus baru (insidensi) Kasus baru + lama (prevalensi)
“Fenomena Gunung Es” Meninggal Hospitalisasi Pelayanan kesehatan primer formal Diagnosis oleh Kader Kesehatan Self-reported Skrining populasi
Hitung (Counts) • Ukuran frekuensi penyakit paling sederhana • Frekuensi (=banyaknya) individu yang terkena penyakit • Berguna untuk merencanakan alokasi sumber daya kesehatan • Sebagai contoh: • Jumlah kasus DHF
Rasio • Suatu fraksi tanpa hubungan tertentu antara pembilang dan penyebut • Rentang: 0 hingga • A/B • Contoh • sex ratio (L:P)
Rasio • Jumlah laki-laki dengan HIV/AIDS, 2010 2,412 • Jumlah perempuan dengan HIV/AIDS, 2010 2,314 • Rasio laki-laki terhadap perempuan 2,412/2,314 = 1.04 (Pembilang tidak merupakan bagian dari penyebut)
Contoh Ukuran Rasio • Laki-laki terhadap Perempuan • Urban terhadap Rural • Muda terhadap Tua
Proporsi • Pembilang merupakan bagian dari penyebut • Dapat dinyatakan dalam persen • Rentang: 0 hingga 1 • A/(A+B) • Contoh • Prevalensi • Cumulative Incidence
Rate • Suatu jenis khusus proporsi • Unit waktu di dalam penyebut • A/(A+B) per interval waktu • Populasi sering digunakan sebagai penyebut • Selalu dua komponen: • Kasus baru • Waktu
Ukuran Dasar pada Level Populasi Pembilang Penyebut Kematian Kasus Peristiwa Populasi Populasi berisiko Waktu berisiko
Prevalensi • Proporsi individu dalam populasi yang mengalami penyakit atau kondisi lainnya pada suatu periode waktu tertentu jumlah kasus (A) sekarang P = populasi total (A+B) sekarang • Tanpa dimensi –– bisa dinyatakan dalam persen • Jangan dianggap sebagai rate • Tergantung insidensi dan durasi
Prevalensi meningkat dengan bertambahnya kasus baru Prevalensi menurun dengan meninggalnya atau sembuhnya kasus Prevalensi = Insidensi X Durasi Prevalensi (existing cases) Kasus insidensi (baru) Populasi berisiko
Prevalensi • Point prevalence (Prevelansi titik)– proporsi semua kasus pada suatu titik waktu • Period prevalence (Prevalensi periode)– proporsi semua kasus selama suatu periode waktu • Contoh: • Frekuensi penyakit pada otopsi – semua kasus di antara semua yang diotopsi • Birth defect rate (angka kecacatan kelahiran)– jumlah kelahiran baru dengan kecacatan di antara semua kelahiran hidup
Prevalensi • Manfaat • Mendeskripsikan beban penyakit pada populasi • Mendeskripsikan status penyakit pada populasi • Menaksir frekuensi paparan • Menaksir kebutuhan pelayanan kesehatan untuk individu-individu yang terkena penyakit
Prevalensi • Keterbatasan • Semua kasus dengan suatu penyakit pada suatu titik waktu merupakan hasil dari: • Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit • Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup (survival) • Identifikasi siapa yang berpenyakit (definisi kasus) • Cara menemukan kasus (case ascertainment) • Penyebut (populasi berisiko)
Prevalensi • Prevalensi Virus Hepatitis B: • 4.4% dari populoasi menunjukkan adanya bukti sedang atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis B • Prevalensi Virus Hepatitis C: • 1.0% dari populoasi menunjukkan adanya bukti sedang atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis C
Insidensi • Angka terjadinya penyakit selama suatu periode waktu • Tiga elemen kunci: • Hanya kasus baru dimasukkan di dalam pembilang • Populasi total berisiko pada penyebut • Elemen waktu – periode waktu terjadinya kasus baru
Insidensi • Jenis • Cumulative Incidence (Insidensi Kumulatif) • Menaksir probabilitas (risiko) bahwa seorang akan mengalami penyakit selama suatu periode waktu kasus baru selama suatu periode waktu CI = populasi total berisiko selama suatu periode waktu
Insidensi • Ukuran frekuensi kasus baru penyakit atau kondisi pada populasi berisiko selama suatu periode waktu • Jumlah kasus baru penyakit • selama suatu periode waktu • CI= x multiplier • Total populasi berisiko selama periode waktu itu (mis., 100,000) • Asumsi: seluruh populasi pada awal studi telah diikuti sepanjang interval waktu untuk terjadinya penyakit atau kondisi yang diminati
Insidensi • Jenis • Incidence Density (ID) – ukuran kecepatan yang sesungguhnya tentang terjadinya penyakit kasus baru selama suatu periode waktu ID = total orang-waktu pengamatan
Onset A B Onset C D E F 1996 1998 2000 2002 2004 Berapa prevalensi penyakit pada 2002? Berapa insidensi penyakit antara 1996 dan 2002? Incidence, Prevalence
Menghitung Orang-Waktu x x ID = 2/17 = 11.8/100 orang-tahun pengamatan
Menghitung Orang-Waktu Jumlah subjekLama pengamatanOrang-Tahun 20 10 200 10 9 90 8 8 64 3 7 21 1 1 1 42 376 Terdapat 5 kasus baru selama periode 10 tahun. Incidence density 10 tahun = 5/376= 0.013298 Insidence density 10 tahun = 13.29 per 1000 orang tahun pengamatan Atau bisa dinyatakan 1329.78 per 100,000 orang tahun
Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi • Meningkatkan • Imigrasi kasus sakit • Emigrasi orang sehat • Durasi makin panjang karena pengobatan/ penyembuhan • Peningkatan insidensi • Menurunkan • Imigrasi orang sehat • Emigrasi kasus sakit • Perbaikan angka penyembuhan (penurunan durasi) • Peningkatan angka kematian • Penurunan insidensi
Faktor yang Mempengaruhi Insidensi • Meningkatkan • Peningkatan risiko (jumlah orang terpapar bertambah) • Kegagalan program pencegahan penyakit • Menurunkan • Perubahan dalam riwayat alamiah penyakit (misalnya perubahan patogenesitas) • Keberhasilan program pencegahan penyakit • Jumlah orang terpapar berkurang)