280 likes | 561 Views
MENATA ULANG PEMBINAAN PRIBADI UMAT. Oleh. H. Yurnalis Etek. Sepanjang masa (masa lalu,saatini dan masa depan), pertarungan antara baik dan buruk. Dari kehidupan konvensional sampai pada kehidupan yang berlumuran iptek (teknologi). (Contoh terakhir : Facebook).
E N D
MENATA ULANG PEMBINAAN PRIBADI UMAT Oleh H. Yurnalis Etek
Sepanjang masa (masa lalu,saatini dan masa depan), pertarungan antara baik dan buruk. Dari kehidupan konvensional sampai pada kehidupan yang berlumuran iptek (teknologi). (Contoh terakhir : Facebook)
Fitrah yang baik: mendorong kepada kebaikan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. • Jiwa merasa gembira dapat menemukan dan melaksanakan kebaikan karena jiwa mengetahui garis atau jalan hidup yang benar.
Fitrah yang buruk, jiwa merasa kecewa, merasa sedih melakukannya. • Sedih dan kecewa karena menyeret jiwa keluar dari jalur yang benar.
Sehubungan dengan dua kecendrungan tersebut, pendidikan (pend. Agama) berperan mengembangkan potensi baik yang merupakan citra/potensi asli, dan upaya mencegah supaya kecendrungan/fitrah buruk tidak terjadi.
Peran mengarahkan pemilihan potensi tersebut dilakukan oleh sosok yang mumpuni, sosok yang sangat peduli, yang disebut pendidik (guru), yang mengarahkan kecendrungan positif
Kita semua sebagai guru menempati posisi atau derajat yang paling utama. Keunggulan itu disebut Rasul sbagai ‘alim. Kun’alim, kemudian baru Muta’alim. Namun keunggulan itu seringkali tidak dihayati dengan baik. • العالم والمتعلّم شريكان في الخير و لاخير في سائر الناس ( رواه إبن ماجه)
Guru atau pendidik itu sering disebut dengan Spritual Father, karena ybs. Memberikan santapan jiwa dan ilmu, pembinaan akhlak mulia, meluruskan prilaku yang buruk dan sederetan upaya-upaya postif lainnya.
Ghazali menyebut pendidik itu sebagai Nur (pelita) sepanjang zaman. Andaikata dunia tidak ada pendidik niscaya manusia seperti binatang. • Pendidikan adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebintangan kepada sifat insaniyah dan Ilahiyah. (Ghazali/Ihya Ulumiddin).
Menata Ulang Pembinaan Ummat, meliputi; • Pembinaan Aqidah • Pembinaan Akhlak • Ibadah
Kita sebagai bagian yang mempunyai tanggung jawab (Ro’in) harus lebih peduli • Deras upaya penangkalan Aqidah a.l. Maraknya ramal • Merebaknya kasus-kasus kejeahatan moral • Ibadah tidak lagi menjadi kewajiban utama (jauh dari ‘abid)
AQIDAH • Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, tidak tercampur sedikitpun dengan keraguan, dan mendatangkan ketentraman hati ( Hasan Al Banna)
Pembinaan Aqidah – terkadang kita tempatkan pada urusan/ perhatian yang kesekian • Rosul menempatkannya pada urusan urutan pertama/ utama. • Kesungguhan rosul mengahadapi soal aqidah • Sikap Rosul tentang Aqidah;antara lain - Tidak ada kompromi
Imanatau beraqidah itu harus lurus/ tidak boleh melenceng sedikitpun, harus jalan lurus dan tetap pada jalan itu: أمنت بالله ثم استقم (الحديث)
TIDAK BOLEH MELENCENG WALAU SEKEDAR ISENG • CONTOH: • KALUNG ENERGI • SEUTAS CINCIN AKIK و إن هذا صراطي مستقيما فاتبعوه ....
KITA HARUS MENJAGA IMAN (AQIDAH) JANGAN SAMPAI MELENCENG • BATAS YANG TIPIS SEKALI • TIPU DAYA SETAN, Setan selalu berupaya memecah belah, mencerai berai, menghancurkan, mengajak kepada kemusyrikan, mengharamkan yang halal, dan menghalalkan yang haram. ( Sayyid Sabiq/ Aqidah Al – Islamiyah)
إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر , فسئل عنه قال الرياء, يقول الله عز و جل يوم القيامة للمرائين إذهبوا إلي الذين ترائون في الدينا فانظروا هل تجدون عندهم جزاء فذكر معناه
AkhlakHubungannya dengan Aqidah (Iman) الحياء و الإيمان قرينا جميعا فإذا رفع أحدهما رفع الأخر
Bicara Akhlak Pasti Rujuknya Kepada Rosulullah SAW. “ Sesungguhnya pada diri Rosul adalah USWATUN HASANAH لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة (الأية ) و خالق الناس بخلق حسن ( الحديث )
Akhlak bukanlah merupakan barang-barang mewah yang mungkin tida terlalu dibutuhkan, tetapi akhlak adalah pokok-pokok kehidupan yang esensial yang diharuskan agama, dan agama menghormati orang-orang yang memilikinya (memiliki akhlak). ( Ghozali/ Khulukul Muslim)
Ajaran Agama (dalam hal ini: Akhlak)bukan merupakan “kulit luar) yang sekadar menempel, kemudian mudah terkelupas oleh goncangan badai kehidupan. Bukan uga warna-warni imitasi,tapi merupakan ajaran Muhammad yang mengawasi dan mengarahkan dalam memberi reaksi terhadap godaan-godaan. ( Ghozali/ Khulukul Muslim).
SARANA PERBAIKAN MORAL / AKHLAK • Ilmu Pengetahuan • Perhatian terhadap kemantapan makna atau pemahaman akidah Islam yang utuh dalam jiwa • Melakukan serangkaian perbuatan baik. • Menciptakan kebiasaan. • Berbaur dengan lingkungan yang baik. 6. Keteladanan. 7. Meninggalkan atau menjauhkan diri dari lingkungan yang buruk. 8. Menerima nasehat. 9. Berkeinginan menyandang sifat-sifat yang baik. ( M. Sayyid Yusuf/ Manhaj Aqidah Fil Islam Al Mujtama’)
MENJADI PRIBADI TELADAN • TUJUAN TERAKHIR DALAM PEMBINAAN AKHLAK • SUDAHKAH UMMAT INI MENDAPATKAN SOSOK TELADAN • SUDAHKAH MUHAMMADIYAH (khusus lampung) MEMPUNYAI SOSOK TELADAN • SUDAHKAH HUBUNGAN SESAMA TERBINA DENGAN BAIK
IBADAH • DUA FUNGSI UTAMA MANUSIA SEBAGAI KHOLIFAH DAN SEBAGAI ABID • IBADAH ( عبادة ): DARI KATA “ABADA (عبد)= TAAT, TUNDUK, MEMPERHAMBAKAN DIRI DSB. • ‘ABID (عابد) : MEREKA YANG TAAT (BERIBADAH/ HAMBA ALLAH).
MENGAPA MANUSIA HARUS BERIBADAH ? • Memenuhi tujuan penciptaan. • Memenuhi janji kepada Allah SWT. • Memberi makan rohani. • Jalan kebahagiaan di dunia. • Jalan kebahagiaan di akhirat. • Syarat memperoleh rahmat Allah SWT. (Syahminan Zaini )
IBADAH itu ditunaikan sesuai dengan tuntunan Rosul , dan Rosul menuntun tidak hanya syarat dan rukun tapi sampai kepada keutamaannya; لا يقبل الله من العمل الأماكان له خالصا ( رواه إبن ماجه ).
Ibadah seperti sholat tidak hanya berhubungan dengan anggota tubuh dan bacaan-bacaan, tapi berhubungan denga n hati. • TENANGKANLAH HATI DALAM MENJALANKAN SHOLAT,……(Al Hadits) • SEORANG HAMBA PALING DEKAT DENGA N TUHANNYA, SAAT IA BERSUJUD. ( Al Hadits).
PELAKSANAAN IBADAH TIDAK HANYA SEKADAR MENGGUGURKAN KEWAJIBAN • TAPI SEPENUH JIWA, HATI DAN PERASAAN. • MERASAKAN KENIKMATAN/ KEINDAHAN (SHOLAT). ألا بذكر الله تطمئن القلوب MAKNA إن الصلاة تنهي عن الفخشاء و المنكر