840 likes | 1.5k Views
Penurunan nilai dari suatu aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat dari aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable amount). PENURUNAN NILAI. Ekstrnal :
E N D
Penurunan nilai dari suatu aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat dari aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable amount). PENURUNAN NILAI
Ekstrnal : • Selama periode tersebut nilai aset telah turun secara signifikan lebih dari yang diharapkan sebagai akibat berjalannya waktu dan pemakaian normal. INDIKASI PENURUNAN NILAI
b. Perubahan signifikan dalam teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum tempat pasar beroperasi atau tempat aset dikaryakan yang berdampak merugikan entitas telah terjadi selama periode tersebut atau akan terjadi dalam waktu dekat.
c. Suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama periode tersebut dan kenaikan tersebut mungkin akan mempengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai pakai dari aset dan menurunkan nilai terpulihkan aset secara material.
d. Jumlah aset tercatat netto entitas melebihi kapitalisasi pasar
Internal : • Terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset. • Telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara suatu aset digunakan atau diharapkan akan digunakan INDIKASI PENURUNAN NILAI
c. Terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk atau akan lebih buruk dari yang diharapkan.
d. Untuk suatu investasi dalam entitas anak, entitas sosial dan pengendalian bersama entitas yang disajikan dalam LK terpisah berdasarkan metode biaya, investor mengakui dividen melebih total laba komprehensif entitas anak dan entitas yang dikendalikan bersama dalam periode dividen diumumkan.
PT Laut Biru pada tanggal 31 Desember 20X5 melakukan pengujian atas penurunan nilai aset perusahaan yaitu bangunan akibat adanya krisis ekonomi yang menurunkan nilai dari aset perusahaan. Berdasarkan pengujian diperoleh informasi sbb: Harga jual Rp 350.000.000 Biaya penjualan Rp 8.000.000 Nilai pakai (Value in use) Rp 260.000.000 PENGUKURAN PENURUNAN NILAI
Bangunan kantor tersebut diperoleh pada tanggal 1 Januari 20X1 dengan biaya perolehan sebesar Rp 400.000.000. PT Laut Biru memperkirakan masa manfaat dari bangunan tersebut adalah 20 tahun dan memiliki nilai residu Rp 20.000.000. PT Laut Biru menggunakan metode garis lurus dalam menyusutkan aset ettapnya.
Nilai tercatat bangunan kantor per 31 Desember 20X5 Biaya Perolehan = 400.000.000 Akum Penyusutan =5* x (400.000.000-20.000.000) = 95.000.000 20 tahun Neraca tercatat 31 Desember 20X5 = 305.000.000 100 /20 = 5*
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka dapat dihitung nilai wajar dikurangi biaya penjualan sebesar Rp 342.000.000 (350.000.000-8.000.000) dan nilai pakai adalah Rp 260.000.000. Berdasarkan kedua nilai tersebut maka jumlah terpulihkan adalah 342.000.000. Jumlah tersebut masih lebih tinggi dari jumlah tercatat aset artinya tidak terjadi penurunan nilai.
Apabila informasi dari PT Laut Biru Sama, kecuali nilai wajar dari aset adalah Rp 250.000.000 (dengan biaya menjual yang sama) maka nilai wajar dikurangi biaya penjualan adalah Rp 242.000.000 (250.000.000-8.000.000). Oleh karena itu jumlah terpulihkan aset menjadi sebesar nilai pakainya Rp 260.000.000.
karena nilai pakai lebih besar dari nilai wajar dikurang biaya penjualan, maka terjadi penurunan nilai sebab aset tercatat lebih besar dari nilai terpulihkan
Kerugian yang diakui oleh perusahaan dicatat sebagai berikut: Rugi penurunan nilai- Aset Tetap 45.000.000 Akum Penurunan Nilai- Aset tetap 45.000.000
PENURUNAN NILAI PADA UNIT PENGHASIL KAS Unit penghasil kas adalah kelompok terkecil aset yang menghasilkan arus kas masuk yang independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika terdapat indikasi suatu aset turun nilainya, jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasikan jumlah terpulihkan aset individual , entitas menentukan nilai terpulihkan dari keseluruhan aset sebagai UPK.
JUMLAH TERPULIHKAN ASET DAPAT DITENTUKAN JIKA: • Nilai pakai aset tidak dapat diestimasi mendekati nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan (contoh, apabila arus kas masa depan dari penggunaan aset tidak dapat diestimasi menjadi tak berarti) dan.. • Aset tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari kelompok aset lain.
Suatu entitas pertambangan memiliki jalur kereta api pribadi untuk mendukung aktifitas pertambangannya. Jalur kereta api pribadi dapat dijual hanya untuk nilai sisanya dan itu tidak menghasilkan arus kas masuk yang independen dari arus kas masuk dar aset lain pertambangan itu Contoh
Tidak dimungkinkan mengestimasi jumlah terpulihkan dari jalur kereta api pribadi itu karena nilai pakainya tidak dapat ditentukan dan kemungkinan berbedari dengan nilai sisanya. Solusinya entitas akan mengestimasikan jumlah terpulihkan dari unit dimana jalur kereta api tersebut tercakup, yaitu pertambangan tersebut secara keseluruhan.
Upgrade adalah reparasi (besar) yang dilakukan terhadap suatu aset tetap dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan agar aset memiliki peningkatan manfaat keekonomian dimasa yang akan datang pengeluaran setelah perolehan aktiva tetap UPGRADE
Tanggal 1 Okt 2008 telah diselesaikan reparasi terhadap suatu mesin dengan pengeluaran Rp 5.000.000, tujuan reparasi untuk meningkatkan kinerja mesin. Mesin diperoleh pada akhir September 2006 dan harga perolehannya RP 87.500.000 taksiran masa manfaat 8 tahun dengan nila residu 7.500.000. ILUSTRASI UPGRADE
Jurnal tgl 1 Oktober 2008: Mesin 5.000.000 Kas 5.000.000 Perhitungan beban Depresiasi Mesin yang baru: B Depr Mesin = 80.000.000:8 = 10.000.000 Solusi :
Harga Perolehan Mesin : 87.500.000 Pengeluaran Upgrading : 5.000.000 + Harga Perolehan Stl Upgrade : 92.500.000 Nilai Residu : 7.500.000- Nilai reproduksi : 85.000.000 Akk Depr Mesin: Th 2006= 3/12 x 10.000.000 =2.500.000 Th 2007 = 10.000.000 Tah 2008 = 9/12 x 10.000.000= 7.500.000+ Jumlah akumulasi mesin : 20.000.000- Sisa nilai reproduksi stlh upgrade 65.000.000.
Nilai sisa setelah Upgrade Rp 65.000.000 harus didepresiasikan selama masa manfaat aset tetap yang bersangkutan yaitu 6 tahun. Sehingga beban depresiasi mesin baru di upgrade adalah: 65.000.000 : 6 = 10.833.333 Sedangkan besarnya depresias periode 2008: 1 Jan – 1 Okt = 9/12 x 10.000.000 = 7.500.000 1 Okt – 31 Des = 3/12 x 10.833.333 = 2.708.333+ Jumlah Dep mesin periode 2008 = 10.208.333 Jurnal Penyesuaian th 2008 Beban Depresiasi Mesin 10.208.333 Akumulasi Depresiasi Mesin 10.208.333
Penghentian permanen aset tetap bertujuan untuk memaksimalkan laba. Jika suatu aset tetap secara ekonomis tidak menguntungkan atau tidak memberikan kontribusi bagi usaha lagi maka harus di hapus dengan cara : PENGHAPUSAN/PENYINGKIRAN ASET TETAP (WRITE OFF)
Pada awal April 2008 dijual kendaraan dengan hasil penjualan berish Rp 10.500.000 kendaraan tersebut diperoleh pada akhir maret 2005 dengan harga perolehan Rp 27.500.000 taksiran masa manfaat 5 tahun dengan nilai residu Rp 7.500.000. Perhitungannya: DIJUAL (Ilustrasi )
Depresiasi Kendaraan 20.000.000 :5= 4.000.000 Harga Perolehan Kedaraan 27.500.000 Akumulasi Depresiasi: 2005=9/12 x 4.000.000 =3.000.000 2006 = 4.000.000 = 4.000.000 : 3/12 x 4.000.000 = 1.000.000 Jumlah Akumulasi Depre= 12.000.000- Nilai buku kendaraan saat dijual 15.500.000 Hasil penjualan bersih 12.000.000- Rugi penjualan aset tetap 3.500.000
Depresiasi 1 Januari - 1 April 2008: B Depresiasi Kendaraan 1.000.000 Akumulasi Dep kendaraan 1.000.000 Mencatat Penjualan Kendaraa: Kas 12.000.000 Akm Kendaraan 12.000.000 Rugi Penj aset tetap 3.500.000 27.500.000 JURNALNYA:
Pada tanggal 1 April 2008 sebuah truk ditukar dengan truk baru yang harga pasarnya Rp 77.000.000. Truk lama diperoleh akhir maret 2005 dengan harga: Rp 64.000.000 masa manfaat 5 tahun dengan nilai residu 14.000.000. Perusahaan menyerahkan truk lama dan masih harus membayar tunai Rp 55.000.000. Truk baru masa manfaatnya 5 tahun dengan residu 12.000.000. PERTUKARAN ASET TETAP
Mencatat B Depresiasi 1 jan – 1 April 2008: Beban Depresiasi Truk 3.000.000 Akm Depresiasi truk 3.000.000 Jurnal mencatat transaksi Pertukaran truk: Truk baru 77.000.000 Akm dep truk 36.000.000 Rugi pertukaran 6.000.000 Truk lama 64.000.000 Kas 55.000.000 Jurnalnya :
Perhitungannya: Depresiasi Truk Lama 60.000.000:5 = 12.000.000 Harga Perolehan Truk lama = 64.000.000 Akm Depresiasi: Th 2005 =9/12 x 12.000.000 =9.000.000 Tahun 2006 = 12.000.000 Tahun 2007 = 12.000.000 Tahun 2008=3/12x12.000.000= 3.000.000+ Jumlah akumulasi depresiasi truk = 36.000.000- N Buku truk lama diserahkan =28.000.000 Tambahan pembayaran tunai =55.000.000+ Total nilai penyerahan =83.000.000 Harga Pasar truk baru =77.000.000- Rugi Pertukaran aset =6.000.000
Beban Depresiasi truk setelah pertukaran: Rp 77.000.000 – 12.000.000:5 = 13.000.000 Beban Depresiasi truk tahun 2008: 1 Jan-1 April= 3/12 x 12.000.000 = 3.000.000 1 April -31 Des= 9/12 x 13.000.000= 9.750.000+ Beban Dep truk tahun 2008 = 12.750.000 Jurnalnya: Beban Dep truk 12.750.000 Akm Dep truk 12.750.000
Revaluasi / appraisal adalah kebijakan yang diambil untuk menambah atau menaikkan harga perolehan suatu aset tetap. Kenaikan boleh diperlakukan sebagai keuntungan /kenaikan penilaian kembali /revaluasi). PENILAI KEMBALI ASET TETAP REVALUASI
Suatu mesin diperoleh awal Januari 2004 dengan harga perolehan Rp 100.000.000 dengan taksiran masa manfaat 10 tahun tanpa nilai sisa. Pada awal Januari 2008 mesin tersebut direvaluasi dan harga perolehannya ditetapkan menjadi Rp 150.000.000 dengan persentase taksiran keadaan 60 %. ILUSTRASI:
150.000.000 Masa Mnfaat setl revaluasi x 4 tahun = 10 tahun 60.000.000 Masa Penggunaan: 1 Jan 2004 - 1 Jan 2008 = 4 tahun Sisa Masa Manfaat mesin setelah revaluasi = 6 tahun PERHITUNGANNYA:
Jurnalnya: Mesin 50.000.000 Akm Penyusutan Mesin 20.000.000 Kenaikan Revaluasi 30.000.000
PERTEMUAN 24 ASET TAK BERWUJUD
Defenisi Aset Tak Berwujud Aset tak berwujud: Aset non moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud Fisik.
KARAKTERISTIK ASET TAK BERWUJUD 1. Dapat diidentifikasi (identifiability) Memenuhi kriteria ini jika: a. Dapat dipisahkan atau dibedakan dari entitas dan dijual, dipindahkan, dilisesnsikan disewakan atau ditukarkan baik secara sendiri atau bersama dengan kontrak terkait. b. Timbul dari kontak atas hak legal lainnya.
KARAKTERISTIK ASET TAK BERWUJUD 2. Kendali kontrol Entitas mengenalikan suatu aset jika entitas memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis dari aset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomis tersebut. 3. Tidak mempunyai wujud fisik Tidak memiliki wujud fisik, contoh perangkat lunak komputer (sofware). Komputer adalah aset berwujud dan sofware tidak berwujud, jika ini berada dalam satu unit aset maka tentukan nilai dari masing –masing aset tersebut.
MEREK DAGANG (Trademark) Merek dagang adalah suatu nama yang berbeda, tanda atau slogan yang membedakan suatu produk atau jasa lain yang serupa: Coke, Windows, Yahoo, Nike dan lain-lain
WARALABA(FRANCHISE) Hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa[3].
Contoh Waralaba • Macdonald’s • KFC • CFC • Primagama • Quantum Kids • Dan lain-lain
CADANGAN PESANAN(ORDER BACKLOG) Order backlog adalah jumlah pesanan yang diterima oleh perusahaan untuk peralatan yang belum diproduksi atau belum dikirimkan. Pesanan bukan penjualan karena tidak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan, yaitu produk telah selesai atau belum dikirimkan.
CADANGAN PESANAN(ORDER BACKLOG) • Order Backlog mewakili aktifitas ekonomi dimasa depan dan hak kontraktual untuk pesanan ini merupakan aset berwujud yang penting. • Contoh: Pesanan pesawat ke Boeing
Ilustrasi Backlog Kontrak Pesanan Perusahaan (Boeing)
GOODWILL Goodwill menggambarkan hubungan-hubungan usaha, reputasi, sistem yang berjalan, persaudaraan sesama staff dan pengalaman industri yang membuat suatu usaha lebih dari sekedar suatu kumpulan aset.