30 likes | 327 Views
3 . HITUNGAN PENURUNAN Penurunan (settlement ) fondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang jenuh dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu : penurunan segera (immediatesettlement), penurunan konsolidasi primer, penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan total adalah
E N D
3. HITUNGAN PENURUNAN Penurunan (settlement ) fondasi yang terletak pada tanah berbutir halus yang jenuh dapat dibagi menjadi 3 komponen, yaitu : penurunan segera (immediatesettlement), penurunan konsolidasi primer, penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan total adalah jumlah ketiga komponen penuruanan tersebut, dan bila dinyatakan dalam persamaan : S = Si + Sc + Ss (1) Dengan: S = penurunan total Si = penurunan segera Sc = penurunan konsolidasi primer Sc = penurunan konsolidasi sekunder Penurunan segera atau penurunan elastis adalah penurunan yang dihasilkan oleh distorsi masa tanah yang tertekan, dan terjadi pada volume konstan. Penurunan pda tanah- tanah berbutir kasar dan tanah-tanah berbutir halus yang tidak jenuh termasuk tipe penurunan segera, karena penurunan terjadi segera setalah terjadi penrapan beban. Penurunan Konsolidasi terjadi dari 2 tahap, yaitu tahap penurunan konsolidasi primer dan tahap penurunan konsolidasi sekunder. Penurunan konsolidasi primer adalah penurunan yang terjadi sebagai hasil dari pengurangan volume tanah akibat aliran air meninggalkan zona tertekan yang diikuti oleh pengurangan kelebihan tekanan air pori (excess pore water pressure). Penurunan konsolidasi merupakan fungsi dari waktu. tahap Penurunan konsolidasi sekunder, adalah penurunan yang tergantung dari waktu juga, namun berlangsung pada waktu setelah konsolidasi primer selesai, dimana tegangan efektif akibat bebannya telah konstan. Besarnya penurunan bergantung pada karakteristik tanah dan penyebaran tekanan fondasi ke tanah di bawahnya. Penurunan fondasi bangunan dapat diestimasi dari hasil- hasil uji laboratorium pada contoh-contoh tanah tak terganggu yang diambil dari pengeboran, atau dari persamaan- persamaan empiris yang dihubungkan dengan hasil pengujian dilapangan secara langsung. 1) Penurunan segera http://www.mercubuana.ac.id
Schleicher (1952) juga mengusulkan akto-faktor pengaruh Ip untuk pondasi kaku, seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1 . Untuk fondasi-fondasi yang terletak di permukaan (Das,1983) Si (rata-ratafleksible)≡0,85 Si (dipusatt, fleksible) Si (kaku)≡0,93 Si (rata-rata, fleksible) Si (kaku)≡0,80 Si (rata-rata, fleksible) (3a) (3b) (3c) Jika beban eksentris, fondasi yang kaku akan brotasi akibat momen pengulingan. Lee (1962) menyarankan nilai faktor pengaruh Im untuk fondasi yang kaku ada pembebanan eksentris, atau pembebanan yang menimbulkan momen. Rotasi pondasi, dinyatakan oleh persamaan: m Qe 1 2 B L tg (4a) I 2 E Atau m M 1 2 B tg (4b) I L 2 E Dengan θ Q e B = sudut rotasi fondasi = resiltan beban fondasi = eksentrisitas resultan beban fondasi = lebar fondasi http://www.mercubuana.ac.id L = panjang fondasi
Modulus elastisitas E tanah dapat pula diperoleh dari uji beban pelat (plate load test) . Jika modulus elastis tanah granuler diambil dari uji beban pelat, nilainya dapat ditentukan dari persamaan berikut: 2 B B BP E E P (5) BP 2B Dengan: Ep E B = modulus elastis dari uji beban pelat dengan lebar Bp = modulus elastis tanah = lebar fondasi sebenarnya Umumnya, modulus elastis tanah granuler bertambaah bila kedalaman bertambah, karena modulus elastis sangat sensitif terhadap tekanan kekang (confining pressure). Bowles (1977), memberikan persamaan yang dihasilkan dari pengumpulan data uji kerucut statis (sondir), sebagai berikut: (6a) (6b) E = 3qc (untuk pasir) E = 2 sampai 8qc (untuk lempung) dengan qc dalam kg/cm2 http://www.mercubuana.ac.id