260 likes | 792 Views
PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISTIK. Profesional Orang yang menyandang suatu profesi : “Dia orang yang profesional”. Penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya :
E N D
PRINSIP-PRINSIP TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Profesional • Orang yang menyandang suatu profesi : “Dia orang yang profesional”. • Penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya : istilah profesional dikontraskan dengan “non-profesional” atau “amatiran”
KONSELING PROFESIONAL • Dapat dipertanggungjawab- kan dasar keilmuan dan teknologinya • Berdasar acuan dari pendekatan konseling tertentu
TINGKAT KEPROFESIONALANPELAYANANKONSELING • PRAGMATIK • DOGMATIK • SINKRETIK • EKLEKTIK • MEMPRIBADI
TINGKAT PRAGMATIK • penyelenggaraan konseling yang menggunakan cara-cara yang menu-rut pengalaman konselor pada waktu terdahulu dianggap memberikan hasil yang optimal, meskipun cara-cara tersebut sama sekali tidak berdasarkan pada teori tertentu.
TINGKAT DOGMATIK • Konselor telah menggunakan pendekatan tertentu, bahkan pendekatan tersebut di-jadikan dogma untuk segenap permasa-lahan dari semua klien • Siapapun kliennya dan apapun permasa-lahannya konselor menggunakan pende-katan yang telah dijadikan dogma
TINGKAT SINKRETIK • Konselor telah menggunakan sejumlah pendekatan konseling, namun pengguna-an pendekatan tersebut bercampur aduk tanpa sistematika ataupun pertimbangan yang matang • Pendekatan-pendekatan yang digunakan sekedar dicomot dan diterapkan untuk menangani permasalahan tanpa memper-hatikan relevansi dan ketepatannya.
TINGKAT EKLEKTIK • Konselor memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai pende-katan konseling dengan berbagai teknologinya, dan berusaha memilih serta menerapkan sebagian atau satu kesatuan pendekatan beserta tekno-loginya sesuai dengan kondisi dan permasalahan klien
Konselor tidak mencampur aduk pende-katan yang digunakan, namun dipilah-pilah, masing-masing dipilih secara cermat untuk menangani permasalahan klien • Konselor tidak mengangungkan atau men-jadikan suatu pendekatan konseling ter-tentu sebagai dogma • Konselor secara mendasar memahami kapan menggunakan atau tidak menggu-nakan pendekatan konseling tertentu.
TINGKAT MEMPRIBADI • Konselor secara mendalam menguasai sejumlah pendekatan konseling beserta teknologinya • Konselor mampu memilih dan menerapkan secara tepat pendekatan berserta teknologinya untuk menangani permasalahan klien • Konselor mampu memberi warna pribadi yang khas sehingga tercipta praktik konseling yang benar-benar ilmiah, tepat guna, produktif, dan unik.
Pandangan terhadap Manusia • dilahirkan dgn pembawaan dasar yang baik; • memiliki kecenderungan yg bertujuan positif, konstruktif, rasional, dan sosial; • berkeinginan untuk maju;
memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu membawa dirinya utk mengaktualisasikan diri; • memiliki kesadaran diri; • memiliki kebebasan dan tanggung jawab untuk memilih/memutuskan nasibnya sendiri; • mencari makna yang unik dalam hi-dupnya
Belajar akan membawa perubahan bila orang yang belajar bebas menentukan bahan pelajaran dan cara yang dipakai untuk mempelajarinnya. • Pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinnya sesuai dengan minat dan kemampuan.
KONSELING • Membantu klien agar merasa bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupan yang dipilihnya
Menghilangkan penghambat ak-tualisasi potensi diri • Menemukan dan menggunakan kebebasan memilih • Menyajikan kondisi untuk memfasilitasi klien menyedari kebe-radaannya secara otentik • Memahami potensinya dan me-nyadari bahwa ia dapat bertin-dak sesuai dengan potensinya/ kemampuannya
KEBERADAAN OTENTIK • Menyadari sepenuhnya keadaan sekarang • Memilih bagaimana hidup pada saat sekarang • Siap memikul tanggung jawab atas pilihannya