230 likes | 774 Views
PENISILIN. Penisilin. Berasal dari biakan Penicillium notatum Penicillium chrysogenum Penisilin sintetik diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia penisilin alam atau sintesis dari inti penisilin yaitu: 6-aminopenisilinat atau 6-APA
E N D
Penisilin • Berasal dari biakan Penicillium notatum Penicillium chrysogenum • Penisilin sintetik diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia penisilin alam atau sintesis dari inti penisilin yaitu: 6-aminopenisilinat atau 6-APA • Penisilin termasuk senyawa antibiotika derivat β laktam I • Sefalosporin merupakan antibiotika β laktam II
Sifat kimia penisilin: • Penisilin t.d cincin berupa inti siklik pada gugus amida dan dapat diikat berbagai radikal dan diperoleh berbagai jenis penisilin. • Dalam suasana basa atau pengaruh enzim penisilinase inti β laktam terbuka sehingga penisilin terurai menjadi asam penisiloat. • Pengaruh amidase terurai menjadi asam 6-amino penisilinat.
Hubungan strukttur dan aktivitas: • Aktivitas antibiotika beta laktam ditentukan oleh kemampuannya mencapai dan berinteraksi dengan sasaran dalam membrane sitoplasma.
Mekanisme kerja • Antibiotika β laktam I bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel mikroba. • Efek bakterisida ditujukan pada mikroba yang sedang aktif membelah. • Pada waktu pembelahan sel sebagian dari dinding sel induk dilisis oleh enzim asetil muramidase. • Enzim transpeptidase yang diperlukan untuk pembentukan dinding sel baru diblokir oleh penisilin sehingga pembentukan dinding sel tidak sempurna sehingga bakteri mati.
Farmakokinetik Absorpsi: *Penisilin G tidak tahan terhadap suasana asam (pH 2). • Cairan lambung (pH 4) tidak terlalu merusak. • Garam Na Penisilin G oral diabsorpsi di duodenum. • Adanya makanan akan menghambat absorpsi. • Kadar maks dalam darah tercapai dalam 30-60 menit. • Pemberian i.m kadar maks dalam darah 15-30 menit. *Penisilin V walaupun relatif tahan asam, 30% mengalami pemecahan di bagian atas saluran cerna sehingga tidak sempat diabsorpsi *Ampisilin absorpsinya tergantung ada tidaknya makanan. • Adanya makanan dalam saluran cerna menghambat absorpsi. *Amoksisilin absorpsinya di saluran cerna jauh lebih baik dari pada ampisilin. T ½ nya sama. *Karbenisilin tidak diabsorpsi di saluran cerna
Distribusi #Penisilin G diistribusi luas dalam tubuh, jumlah yang besar terdapat dalam hati, empedu, ginjal, usus, limfe dan semen, cairan serebrospinal sukar dicapai. #Ampisilin didistribusi secara luas dalam tubuh. Penetrasi pada SSP efektif bila ada radang meningen. Pada bronchitis dan pneumonia ampisilin disekresi melalui sputum 10% dari kadar di serum. Bila diberikan sesaat sebelum persalinan kadar dalam fetus sama dengan kadar darah ibu. Pada bayi premature dan neonatus kadar dalam darah lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam darah. #Amoksisilin dan karbenisilin distribusinya sama dengan ampisilin.
Efek samping golongan penisilin: * Reaksi alergisering ditimbulkan oleh pemberian penisilin khususnya penisilin G. Bisa terjadi anemia hemolitik, gangguan fungsi hati dapat berkembang menjadi hepatitis. * Efek samping lain berupa gangguan mulut (lidah seperti ditumbuhi jamur), diare ringan, mual, muntah kadang-kadang kelemahan dan pengurangan bobot badan. * Efek toksik penisilin terhadap SSP dapat menimbulkan epilepsi karena pemberian penisilin intra vena dosis tinggi. Ampisilin, oksasilin dan karbenisilin dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
Penisilin G Penisilin G merupakan penisilin alam dari biakan P.Chrysogenum. Diperdagangan sebagai zat yang bersifat asam. Dalam larutan dapat terurai pada pH <5 dan >8 dan di tempat dingin. Penisilin aktif terhadap : • Neisseria gonorrhoeae • Neisseria meningitides • Corynebecterium difteriae • Bacillus anthracis • Leptotricia buccalis • Staphylococcus aureus resisten terhadap benzyl penisilin. • Gonococcus menunjukkan kenaikan resistensi terhadap penisilin.
Indikasi: Penisilin G merupakan obat pilihan untuk penyakit : • infeksi kulit • infeksi pernafasan secara i.v • infeksi endokarditis pada jantung Kombinasi penisilin G dengan Streptomisin untuk: • infeksi antraks • infeksi sifilis
Sifilis primer, sekunder dan laten kurang dari 1 tahun harus diobati dengan dosis tunggal 2,4 juta unit benzatin penisilin G secara i.m. Untuk yang tidak tahan dengan penisilin dapat digunakan tetrasiklin. • Sebagian besar pasien sifilis sekunder dapat timbul reaksi Jarisch-herheimer sesudah suntikan pertama berupa kedingin, demam, sakit kepada, mialgia dan udem, akan hilang setelah 48 jam. • Dosis tinggi penisilin G merupakan obat pilihan meningokokus.
Kontraindikasi: • Pemberian oral merupakan kontraindikasi pada penyakit berat karena kadar penisilin dalam darah rendah. • Hipersensitivitas terhadap penisilin merupakan kontraindikasi untuk pemakaiannya.
Penisilin V • Spektrum antimikroba sama dengan penisilin G yaitu terhadap bakteri gram positf aerob, kurang efektif terhadap bakteri gram negatif. • Resistensi terhadap penisilin V serupa dengan resistensi terhadap penisilin G. Indikasi: Penisilin V merupakan obat pilihan untuk rute oral dibandingkan penisilin G karena stabil dalam asam lambung, terutama untuk pengobatan: • infeksi streptococcs pyogenes paa faringitis • Kholera • Demam rematik • Endokarditis • Infeksi saluran pernafasan • Infeksi kulit dan mukosa.
Kontraindikasi: • Penisilin V tidak dapat diberikan pada infeksi berat karena konsentrasi dalam plasma rendah. Efek samping: • Hipersensitivitas, lidah seperti ditumbuhi jamur, diare disertai mual, muntah yang menimbulkan kejang perut, kelelahan, penurunan bobot badan. Sediaan: • Penisilin tersedia sebagai garam natrium, dalam bentuk tablet 250 mg dan 625 mg dan sirup 125 mg/5 ml.
Amoksisilin • Amoksisilin mempunyai spektrum antibiotika yang identik dengan ampisilin kecuali amoksisilin peka terhadap enzim penisilinase. Resistensi: • Mikroba yang resisten terhadap amoksisilin adalah bakteri yang memproduksi enzim penisilinase yaitu: Enterobacterpylori, Peudomonas aureus, Clostridium tetani. Efek samping: • Mual, Muntah, demam, Diare, Kelemahan, hipersensitivitas, gatal-gatal.
Indikasi: • Untuk mengobati penyakit : • infeksi pada kulit • infeksi jaringan mukosa • infeksi telinga, hidung, tenggorokan • infeksi saluran pernafasan bawah. • Infeksi saluran urin & genital • Gonorrhoeae akut. • Efektif untuk demam tifoid akibat Salmonella typhi yang sudah tidak peka terhadap kloramfenikol. Sediaan: • Amoksisilin tersedia sebagai kapsul atau tablet berukuran 125 mg, 250 mg dan 500 mg , sirup 125mg/5ml. • Dosis sehari bisa lebih kecil dari ampisilin karena absorpsinya lebih baik dan bias diberikan sesudah makan, 3 kali 250-500 mg sehari.
Ampisilin Spektrum kerjanya luas, aktif terhadap: • Haemofilus influenza • Bordetella pertusis • Neisseria gonorrhoeae • Neisseria meningitidis • Salmonella typhi • Enthamoeba Coli Resistensi: • Bakteri yang resisten adalah Proteus mirabilis Efek samping: • Mual, muntah, diare ringan, hipersensitivitas, demam, kejang perut, rasa nyeri, penurunan bobot badan, kelelahan.
Indikasi: • - Untuk infeksi saluran urin mis: pielonefritis krn E. coli. • - Infeksi Gonorrhoe • - Infeksi saluran pernafasan oleh streptococcus pneumonia • - Sinusitis • - Otitis media • - Infeksi saluran empedu. Sediaan • Pemberian oral dalam bentuk tablet atau kapsul sebagai ampisilin trihidrat 125 mg, 250 mg. 500 mg dan 1000 mg. Bentuk suspensi mengandung 125 mg dan 500 mg/5ml. Ampisilin dapat berbentuk suntikan. • Dosis dewasa untuk infeksi ringan sampai sedang 2-4 g sehari dibagi 4 kali, diberikan sebelum makan Untuk infeksi berat diberikan sediaan parenteral 4-5 g sehari.
Kombinasi: Kombinasi penisilin dimaksudkan untuk mendapatkan kerja panjang seperti: • Prokain-penisilin G (Depocillin) • Benzathin-penisilin G (Penadur LA)