680 likes | 1.58k Views
Iso 14000. Evi Gravitiani Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNS. Proyek Pembangunan. Benturan. Lingkungan. Dampak. Pembangunan merupakan interaksi antara berbagai faktor (komponen)
E N D
Iso 14000 Evi Gravitiani Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNS
Proyek Pembangunan Benturan Lingkungan Dampak Pembangunan merupakan interaksi antara berbagai faktor (komponen) yaitu :Sumberdaya alam (SDA), Sumberdaya manusia (SDM), Modal, Teknologi dan Kelembagaan serta Keterampilan manajerial.
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA • Good Environmental Governance • Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang kredibel & adil • Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih • Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif • Masyarakat madani yang tangguh. • Kebijakan Lingkungan • Kebijakan bensin bebas timbal • Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH • Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA • Peraturan Perundang-undangan • Baku mutu emisi • Baku mutu limbah cair • Golongan peruntukan air sungai • Pengelolaan limbah B3 • Kepedulian Konsumen • Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan etika lingkungan yg tinggi • Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu yang tidak ramah lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA • Market Based Instrument • Market creation (tradeable emmision/effluents permits) • Fiscal instrument (emmisions charges, property charges) • Financial instruments (technology subsidies, soft loans) • Liability system (joint liability, liability insurance) • Deposit refund system & guarantee bond (reforestation bonds, land reclamation bonds) • Teknologi • Teknologi produksi bersih • Verifikasi teknologi ramah lingkungan
Tujuan dan Sasaran pengelolaan lingkungan hidup, (Berdasarkan UU No.32/2009 Pasal 4) • Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup. • Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup. • Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan; • Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup; • Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana; • Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
Ilustrasi Siklus Manajemen Lingkungan Studi Kelayakan Pra Studi Kelayakan Desain Tapak AMDAL Tata Ruang Rencana Umum Desain Rinci • Audit • Lingk. • ISO 14000 • Ekolabel • Implemen- tasi AMDAL Kons-truksi Tahap Audit Operasi
Perangkat Manajemen Lingkungan Project level Market based Instrument PROTOKOL KYOTO Ecosystem Level Program DAS Kritis KONVENSI BAZEL Audit Cleaner Prod Kebijakan Lingkungan Teknologi Langit Biru Prokasih UKL & UPL Eko label AMDAL Peraturan Perundang- an Pantai & Laut Lestari Adipura ISO 14000 Kepedulian Konsumen PROTOKOL MONTREAL Keanekaragaman Hayati National/ Kabupaten level PROTOKOL CARTAGENA Good Enviromental Governance
Iso 14000 • ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. • Mengapa sangat penting??? • Segala aktivitas di semua sektor industri kecil, besar akan berpengaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, • Dampaknya pada manusia, hewan dan tumbuhan
SEJARAH DAN DEFINISI ISO • ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya satu anggota per negara, dengan sekretariatan pusat berada di Geneva, Switzerland, yang mengkoordinasikan sistem. ISO bukan organisasi pemerintahan. ISO menempati posisi spesial diantara pemerintah dan swasta. • ISO dapat bertindak sebagai organisasi yang menjembatani dimana konsensus dapat diperoleh pada pemecahan masalah yang mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat. • Standarisasi internasional dimulai dari bidang elektronik: the International Electrotechnical Commission (IEC) yang didirikan pada tahun 1906. Pada tahun 1946, delegasi dari 25 negara bertemu dan memutuskan membuat organisasi internasional baru, dengan tujuan ”untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan penyatuan standar industri.” Organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi pada 23 Februari 1947. • ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000 organisasi di 160 negara. ISO 9000 telah menjadi referensi internasional untuk keperluan manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan. • Pokok besar standar ISO sangat spesifik pada hasil, bahan, dan proses. Reputasi ISO 9000 dan 14000 dikenal sebagai ”standar sistem manajemen umum”.
MANFAAT ISO • Pengelolaanlingkungan yang lebihefektifdanefisiendalamorganisasi • Tools yang bergunadanbermanfaatdanfleksibelsehinggamencerminkanorganisasi yang baik. • IdEnfikasi, memperkirakandanmengatasiresikolingkungan yang mungkintimbul. • Menekanbiayaproduksidapatmengurangikecelakankerja, dapatmemeliharahubunganbaikdenganmasyarakat, pemerintahdanpihak – pihak yang peduliterhadaplingkungan. • Jaminankepadakonsumenmengenaikomitmenpihakmanajemenpuncakterhadaplingkungan. • Meningkatcitraperusahaan,meningkatkankepercayaankonsumendanmemperbesarpangsapasar. • Ketaatanperusahaanterhadapperundang – undangan yang berkaitandenganlingkungan. • Mempermudahmemperolehizindanakseskredit bank.
SERTIFIKASI ISO 14000 ELEMEN ISO • suatuorganisasidiauditsecaraeksternalolehbadan audit yang telahterakreditasi. Badansertifikasiharusdiakreditasioleh ANSI-ASQ, BadanAkreditasiNasionaldiAmerikaSerikat, atauBadanAkreditasiNasionaldiIrlandia • Polusiudara • Pembuangankesumber air • Pasokan air danpengolahanlimbahdomestik • Limbahdanbahan – bahanberbahaya • Gangguan • Bunyi/kebisingandangetaran • Radiasi • Perencanaanfisik • Pengembanganperkotaan • Gangguanbahan / material • Penggunaanenergi • Keselamatandankesehatankerjakaryawan
Karakteristik ISO 14000 Generik • Dapatditerapkanuntukseluruhtipedanukuranorganisasi. • Mengamodirberagamkondisigeografis, sosialdanbudaya. Sukarela • Tidakmemuatpernyatankinerjalingkungan (misal, kriteriauntuksaranapengolahanlimbahcair) • Saranasecarasistematispengendaliandanmencapaiorganisasikinerjalingkungan yang dikehendaki. Memuatkinerja fundamental untukdicapai • Mentaatiperaturanperundang – undangandankekuatanlingkungan yang relevan. • Komitmenuntukterus – menerusmemperbaikisejalandengankebijakanorganisasi. Komitmenterusmenerusmemperbaikisejalandengankebijakanorganisasi • Didisainkomplemendenganstandarserisistemmanajenmutu ISO 9000 • Dapatdigunakanuntukkeperluansertivikasidanataudideklarasisendiri. Dinamisaditifterhadap • Perubahandidalamorganisasi • Perubahandiluarorganisasi
PRINSIP POKOK ELEMEN ISO 14000 PrinsipPertama • Organisasiharusmenetapkankebijakanlingkungandanmemastikanmemilikikomitmenterhadap SML. PrinsipKedua • Organisasiharusmenyusunrencanauntukmenaatikebijakanlingkungan yang ditetapkansendiri. PrinsipKetiga: ImplementasidanOperasi • Agar terlaksanadenganefektif, organisasiharusmengembangakankemampuandanmekanismependukung yang diperlukanuntukmenaatikebijakanlingkungan, tujuandansasaranmanajemen. Prinsipkeempat: pemeriksaandankoralasi • Organisaisharusmemeriksa, memantaudanmengorelasikinerjalingkungan. Prinsipkelima: kajiulangmanajemen • Organisasiharusmengkajiulangdanterusmenerusmemperbaikistandartmanajemenlingkungandenganmaksuduntukmenyempurnakankinerjalingkunga yang telahdicapai.
kedudukandankaitan ISO 14000 denganperaturanperundang-undanganlingkunganhidup • Penerapan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan. • Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000 diharapkan dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha.
Iso 14000 series • ISO 14001 : Sistem Manajemen Lingkungan • ISO 14010 – 14015 : Audit Lingkungan • ISO 14020 – 14024 : Label Lingkungan • ISO 14031 : Evaluasi Kinerja Lingkungan • ISO 14040 – 14044 : Assessment/Analisa Berkelanjutan • ISO 14060 : Aspek Lingkungan dari Produk
PENGERTIAN AMDAL DAN ISO 14000 AMDAL ISO 14000 • kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan di Indonesia. • Amdal dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap lingkungan hidup disekitarnya. • Dasar hukum Amdal adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup • standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. • Tujuan dari sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis.
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah 2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha atau kegiatan 3. Memberi masukan untuk penyususnan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup 4. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha atau kegiatan DOKUMEN AMDAL 1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) 2. Dokumen Analisis Bampak Lingkungan Hidup (ANDAL) 3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) 4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
MANFAAT AMDAL 1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah 2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha atau kegiatan 3. Memberi masukan untuk penyususnan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup 4. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha atau kegiatan
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES AMDAL • Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL • Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha atau kegiatan yang dilaksanakan • Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
STUDI KASUS • Setiap industri mempunyai potensi untuk menimbulkan limbah. Limbah merupakan bahan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu,cair atau padat. • Menurut PP No. 18 Tahun 1999, perlu dilakukan pengelolaan limbah B3 untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan. Meskipun demikian, tidak semua limbah industri merupakan limbah B3, tetapi hanya sebagian saja. Kenyataannya, sebagai besar limbah B3 memang berasal dari kegiatan industri dan harus ditangani secara khusus.
STUDI KASUS (cont…) • PT ABC adalahperusahaan yang bergerakdibidangindustriotomotifmanufaktur. Perusahaan mempunyaisalahsatuvisidanmisiyaitumenciptakanproduk yang amandanramahterhadaplingkungan. Olehkarenaituuntukmenghasilkansuatuproduk yang berkualitastinggiamandanramahlingkunganprosesdalammanufakturharusmemilikistandart-standart yang telahditetapkan, gunauntukmenjaga agar setiapprosesberjalandenganlancar. • Seksi MCA adalahsalahsatuseksi yang denganruanglingkuppekerjaanperakitanengine sepeda motor. Mulaidarikomponen-komponenengine dirakitmenjadisatu-kesatuanengine. Seksiinimenghasilkanlimbahbersifatberbahayadanberacundarikegiatanprosesproduksidanberpotensimenjadipencemarbagilingkunganjikatidakdikeloladenganbaik.
analisis Anda diminta melakukan analisis pada perusahaan tersebut mengenai pemilahan: • Limbah non B3 padat • Limbah non B3 cair • Limbah B3 padat dan cair • Limbah B3 cair