130 likes | 432 Views
LES TRENTE GLORIEUSE S. SERI BAHAN KULIAH PENGANTAR SEJARAH PRANCIS PROGRAM STUDI PRANCIS. Terjadi selama 30 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945 di Prancis. Nama Les Trente Glorieuses pertama kali digunakan oleh seorang demografer Prancis yang bernama Jean Fourastié .
E N D
LES TRENTE GLORIEUSES SERI BAHAN KULIAH PENGANTAR SEJARAH PRANCIS PROGRAM STUDI PRANCIS
Terjadi selama 30 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945 di Prancis. • Nama Les Trente Glorieuses pertama kali digunakan oleh seorang demografer Prancis yang bernama Jean Fourastié. • Awalnya kata-kata tersebut berasal dari revolusi tiga hari (Les Trois Glorieuses) di Prancis pada 27-29 Juli 1830. Selama periode 30 tahun tersebut, ekonomi Prancis berjalan dalam kepemimpinan pemerintah Charles de Gaulle, yang berhasil mengembangkan pendapatan pada tingkat yang sangat tinggi. Standar kehidupan Prancis, yang pernah hancur akibat kedua Perang Dunia, kemudian menjadi bagian dari Negara-negara tertinggi ekonominya di dunia. • Sejak krisis energi 1973, ekonomi Prancis masih berada dalam keadaan stabil, kemudian pada pertengahan 1980 mulai terlihat tanda-tanda jatuhnya masa kejayaan ekonomi tersebut. Bagaimanpun juga, Prancis masih menjadi bagian ekonomi terbesar di dunia, yang tergabung dalam anggota G8. PENGERTIAN
Seusai Perang Dunia II, dimulailah masa-masa rehabilitasi, hal itu memunculkan berbagai modernisasi di bidang ekonomi dan infrastruktur. Selain itu, Prancis mulai memasuki proses pertumbuhan ekonomi yang pesat. • Penduduk Prancis menemukan banyak pekerjaan baru di bidang industri dan jasa. Penduduk mulai membangun kehidupan mereka di kota-kota. • Peran ekonomi baru ini tidak dapat disangkal lagi telah menawarkan warga Prancis sebuah kesempatan emas yang tak bisa dinikmati oleh generasi penerus. Hal ini juga menimbulkan urbanisasi dan orang-orang lebih memilih karir di bidang industri daripada pertanian. • Anak-anak tidak lagi mengikuti jejak orang tua mereka untuk bekerja di desa. Indikator Les Trente Glorieuses
Faktor yang paling mempengaruhi masa Les Trente Glorieuses ini adalah dampak dari Perang Dunia II. • Seperti telah diketahui bahwa pasca-Perang Dunia II keadaan di Prancis sangat buruk. Infrastruktur hancur dan jumlah penduduk berkurang. • Oleh karena itu, pemerintah Prancis berusaha keras memperbaiki keadaan Prancis. Latar Belakang
Bangkitnya perekonomian Eropa sebagai dampak dari Plan Marshall: mempercepat rekonstruksi Eropa, memicu pertumbuhan ekonomi di belahan bumi lainnya seperti Jepang, dan negara-negara ketiga. • Persaingan antara AS dan USSR sebagai akibat Perang Dingin: persaingan militer, dan ekspedisi luar angkasa, menstimulasi berkembangnya industri. • Persetujuan Bretton-Woods yang menghilangkan tarif douaniere melalui GATT. • Adanya faktor demografis, Baby Boom, yang memicu konsumsi, produksi, dan pergantian generasi yang memiliki human capital yang handal. • Perkembanagn industri bertumpu pada sumber energi yang murah: minyak dan listrik. • Ilmu pengetahuan berkembang pesat sehingga melahirkan berbagai inovasi yang dapat menaikkan angka produksi dan meurunkan biaya produksi. • Lahirnya kredit, marketing, advertising, hypermarket yang berkiblat pada model American way of life. FaktorPenyebabLahirnya Les TrenteGlorieuses
Natalité Pada masa Les Trente Glorieuses terjadi urbanisasi di Prancis yang dikenal dengan Les Années de béton. Antara tahun 1946-1985, populasi tumbuh dari 40,3 juta sampai 55 juta. 69% tinggal di perkotaan dibandingkan sebelum perang yang jumlahnya hanya 51%. Karena jumlah penduduk di kota semakin meningkat, pembangunan tempat tinggal cenderung vertikal seperti rumah susun. • Sebelum 1945, masyarakat Prancis cenderung memilih untuk tidak memiliki anak karena mereka takut keturunan mereka akan menjadi korban perang. Tahun 1881 angka kelahiran di Prancis hanya 25 per 1000 orang. Angka ini tergolong rendah dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Perkembangan Pada Masa Trente Glorieuses
Memasuki Republik III (1870-1914) pemerintah Prancis membuat kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran di Prancis. Contohnya pada tahun 1920-an, pemerintah melarang aborsi dan penjualan alat kontrasepsi. Tahun 1939, Code de la Famille ditujukan untuk memberikan tunjangan kepada pasangan suami istri yang memiliki anak. Kebijakan-kebijakan tersebut membuat angka kelahiran semakin meningkat hingga terjadi lebaby boom. • Dampak negatif dari le baby boom adalah adanya anggapan bahwa wanita harus menjadi ibu rumah tangga atau le retour au foyer. Hal ini menyebabkan pada tahun 1960-an le baby boom menurun karena wanita mulai ingin bekerja setara dengan laki-laki. Penurunan angka kelahiran juga disebabkan pelegalan kembali alat kontrasepsi pada tahun 1967 dan aborsi 1975.
Konsumerisme Kelas pekerja sejahtera menikmati gaya hidup yang lebih baik. Masyarakat Prancis menikmati masa libur yang lebih panjang. Sebelumnya pada tahun 1956 mereka mendapatkan masa liburselama tiga minggu. Pada tahun 1969, masa libur mereka bertambah menjadi empat minggu. Masyarakat kelas menengah melihat ini sebagai sebuah peluang untuk mengembangkan usaha di bidang pariwisata. Pada akhir tahun 1950-an konsumsi masyarakat Prancis meningkat. Sebagai contoh, 7,5% keluarga Prancis memiliki lemari es, 10% memiliki mesin cuci, 26% memiliki televisi dan 21% memiliki mobil. Kepemilikan mobil menjadi salah satu simbol kekayaan di Prancis. Sebagai contoh, pada tahun 1939 terdapat 500.000 mobil di Paris. Namun, pada tahun 1960 meningkat menjadi 1 juta mobil dan pada tahun 1965 menjadi 2 juta mobil.
Urbanisasi Pada tahun 1945 kondisi tempat tinggal di kota mengalami sedikit perubahan dibandingkan dengan abad 19. Pada abad tersebut, sebagian besar rumah di Prancis memiliki fasilitas yang kurang baik. Sebagai contoh, sanitasi yang kurang baik, tidak memiliki dapur dan tidak ada aliran air bersih. Hal-hal tersebut di atas mendorong para penduduk untuk berurbanisasi ke kota-kota besar. Antara tahun 1946-1985 populasi meningkat dari 40,3 juta menjadi 55 juta. Sebanyak 69% penduduk Prancis tinggal di kota-kota besar. Populasi yang meningkat ini disebabkan adanya jaminan sosial dari pemerintah yang berakibat semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat. Taraf hidup masyarakat yang semakin baik dan berkurangnya kekhawatiran masyarakat akan terjadinya perang mendorong masyarakat untuk memiliki anak.
Sektor pertanian mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Seperti dalam tabel di bawah ini. (sumber: Les Trentes Glorieuses, 1979) produktivitas di sektor pertanian ini banyak mendapat kontribusi dari investasi teknologi mesin dan sistem manajemen dan administrasi yang lebih baik.
Di sektorindustri, mempekerjakan 30% populasiaktif, menyerap 40% investasidanmerealisasikan 80% eksporkeluarPrancis. • PerindustriandiPrancis yang berkembangpesatmelahirkanbeberapajenisIndustri, seperti yang terlihatpadatabeldibawahini. L’Évolution de l’emploiIndustriel (au sens strict) (en miliers) (sumber : L’économiefrançaise, 1989)
Sektor Tersier (Jasa) Perkembangan ekonomi juga meningkatkan standar hidup masyarakat Prancis yang tercermin dari meningkatnya jumlah anggota keluarga dalam satu rumah (meningkat setengah kali), penurunan jam kerja dalam seminggu (35 jam) dan banyaknya masyarakat Prancis yang berlibur pada akhir pekan. Indikator lain dari peningkatan standar hidup masyarakat Prancis pada tahun 1960-1970 adalah banyaknya anggota masyarakat yang memiliki peralatan-peralatan mewah dan meningkatnya konsumsi masyarakat, seperti kepemilikan mobil, komputer, kulkas, mesin cuci, dan televisi. Pendapatan masyarakat yang semakin meningkat membuat mereka menjadi konsumtif dan sejahtera, seperti dalam hal makanan, pakaian, dan kesehatan.