430 likes | 755 Views
Jaringan Komputer I. Materi 5 Lapis Jaringan. Lapis Jaringan (Network Layer). Node Link Terminal Jaringan. Lingkup Kerja Lapis Jaringan. Fungsi lapis 3. Memilih jalan (routing)
E N D
Jaringan KomputerI Materi 5 Lapis Jaringan
Lapis Jaringan (Network Layer) Node Link Terminal Jaringan Lingkup Kerja Lapis Jaringan
Fungsi lapis 3 • Memilihjalan (routing) • Default: dipilihjalan yang terpendek (Shortest Path Algorithm) , saatiniterpendek = terkecilcostnya • Bellman-Ford • Prim-Dijkstra • Floyd-Warshall • RIP • BGP
Elemen Teknik Routing: • Performansi: Hop, jarak, kecepatan, delay, cost • Decision Time : paket, sesi • Decision Place : terdistribusi, sentralisasi • Informasi sumber : tidak ada, lokal, bertetangga, sepanjang rute, semua node • Strategi : tetap, adaptif, acak, flooding • Waktu update routing adaptif : kontinu, periodik, perubahan topologi, perubahan beban utama
Bellman-Ford • Mencari jalur terpendek antara 1 source node ke titik-titik lainnya didalam jaringan • Jarak dapat positif atau negatif • Diasumsikan tidak ada cycle dengan jarak negatif • di,j = ∞, jika (i,j) bukan arc dari graph • Didalam algoritma B-F, yang dicari mula-mula adalah • Jarak terpendek dengan maksimum 1 arc • Jarak terpendek dengan maksimum 2 arc, dst • Jarak terpendek dengan maksimum h arc SHORTEST (≤ h) path
Bellman-Ford • Di(h) adalah jalur terpendek (≤h) dari node 1 (source node) ke node I • = 0, untuk semua h • Start : Di(0) = ∞, untuk semua I ≠ 1. • Untuk setiap successive h ≥ 0, Di(h+1) = minj[Dj(h) + dji], untuk semua I ≠ 1 • jumlah step maks = |N| - 1
dij = jarakdari source ike destination j • dij = 0 i=j • dij = ~ i ≠ j • dij = 0 i=j
Contoh Soal Bellman-Ford: Mencari jalur terpendek dari Node(1) Source ke node-node lainnya di dalam graph
Algoritma Dijkstra • Complexity algoritma Dijkstra = Φ(N2) • Semua jarak d/p arc harus positif • Terdapat 1 set node P • Mencari jalur terpendek dari node 1 (source node) ke setiap node lainnya didalam graph • Estimasi jalur terpendek di update setiap kali, dan jika estimasi sudah mencapai actual distance, masukkan node dalam set P
Kondisi mula: P = {1}, D1 = 0, Dj = dij, j ≠ 1 • Step 1: Untuk setiap i* € P, dimana: Di* = min Dj ; j € P Set P = P U{i*}; jika P = N stop, else • Step 2: Update Dj untuk j € P Dj = min[Dj, Di* + di*j] Kembali ke step 1 jalur terpendek dari node 1 Jika tidak ada hubungan, maka Dj = ∞
Inisialisasi: P = {1} D1=0,D2=1,D3=4,D4=D5=∞ Iterasi 1: Step1: i* = 2, P={1,2} Step2: D3 = min(D3,D2+d23) = min(4,1+1) = 2 D4 = min(∞,1+8)= 9 D5 = ∞ = min(D5,D2+d25) = min(∞, ∞) Pilih min D D3=2, untukiterasiselanjutnya Contoh soal:
Iterasi 2: Step 1: i* = 3, P = {1,2,3} D3 = 2, D2 = 1, D4 = 9, D5 = ∞ Step 2: D4 = min (D4,D3+d34) = min (9,2+∞) = 9 D5 = min (D5,D3+d35) = min (∞,2+2) = 4 Pilih D5untukiterasiselanjutnya
Iterasi 3: Step 1: i* = 5, P = {1,2,3,5}, D5 = 4 Step 2: Update D4 = min (9,D5+d54) = min (9,4+4) = 8 Iterasi berakhir, karena jumlah node hanya 5. Hasil akhir : D1 = 0 D2 = 1 D3 = 2 D4 = 8 D5 = 4
Algoritma Floyd-Warshall • Mencari jalur terpendek diantara semua pasangan node secara bersama-sama • Jarak arc dapat positif atau negatif, tetapi tidak ada cycle dengan jarak negatif • Algoritma F-W melakukan iterasi pada set node, yang diperbolehkan sebagai intermediate nodes (titik-titik antara) didalam graph • Start dengan arc tunggal (tanpa intermediate nodes) • Selanjutnya jarak terpendek dihitung dengan batasan hanya node 1 (asumsi sebagai souce node) yang dapat digunakan sebagai intermediate node, diteruskan dengan batasan bahwa hanya node 1 dan node 2 yang dapat digunakan sebagai intermediate node, dst
Definisi : Dij(n) = jalur terpendek antara node i dan node j dengan batasan (ketentuan) bahwa hanya node 1,2,…..,n yang dapat digunakan sebagai intermediate nodes • Step (1): Start Dij(0) = dij, untuk semua i,j; i≠j • Step (2): Untuk n=0,1,…,N-1 Dij(n+1) = min [Dij(n),Di(n+1)(n) + D(n+1)j(n)] untuk semua i≠j dst. Algoritma stop setelah n = N – 1, dimana N = jumlah node dalam jaringan • Kompleksitas algoritma F-W adalah Φ(N3) karena N step dalam algoritma F-W harus dieksekusi untuk setiap node. = jika algoritma Dijkstra diulang untuk setiap pilihan yang mungkin untuk source node.
Distance Vector Algorithm • DX(Y,Z) = jarak dari X ke Y, melalui Z sebagai hop selanjutnya = c(X,Z) + minwZ{D (Y,w)}
Algoritma Distance Vector Pada semua node,X: • Inisialisasi • Untuk semua node bersebelahan v • DX(*,v) = ∞ {* berarti untuk semua baris} • DX(v,v) = c(X,v) • Untuk semua tujuan, y • Kirim minwXD (y,w) kesetiap tetangga • loop • tunggu (sampai ada perubahan cost link ke tetangga V atau diterima update dari tetangga V) • If (c(X,V) berubah dengan d) • then untuk semua tujuan y: DX(y,V) = DX(y,V) + d • Else if (diterima update dari V dengan tujuan Y) • then untuk tujuan tunggal y: DX(Y,V) = c(X,V) + nilai baru • IF ada nilai baru minwDX(Y,w) untuk semua tujuan Y • then kirim nilai baru minwDX(Y,w) ke semua tetangga • terus menerus
Segmentation And Reassembly • Tidaksetiap data (pdu) darisuatu lapis bisadibawautuholeh lapis berikutnya • Perluadalayananuntukmembagi data tersebutkedalamukuran yang bisaditerimaoleh lapis berikutnyadisisipengirim • Dan perluadalayananuntukmenyatukankembali data tersebutmenjadi data utuhpadasisipenerima • Prosesinidinamakan : fragmentation (atau segmentation) & reassembly
Fragmentasi dan Reassembly • Header IP harus memuat field berikut: • Penanda unit data (ID) • Panjang data • Offset • More Jaringan Komputer I
=1480 =1480
IP • Internet Protocol • Protokol paling populer dijagatraya • Kelebihan: • Mempunyai alamat sedunia/global (tidak ada alamat yang sama, unik) = 4 G = 2^32 • Mendukung banyak aplikasi (protokol lapis 7: FTP, HTTP, SMNP, dll) • De facto standar protokol lapis 3 (mulai digunakan tanpa protokol aplikasi standar: XoIP )
Version (4 bit) menyatakanversi IP yang digunakan : 0100 (4) = IPv4, memungkinkanevolusiprotokol Header length (4 bit) menyatakanpanjang header IP dalamdword : 0101 (5) = 20 byte Precedence (3 bit) =service type Delay : D=1 low delay ; segeradikirim Throughput : T=1 high throughput ; Reliability : R=1 high reliability ; pakettidakbolehdi drop X = future used ; default = 0 Total length = panjang total datagram dalamukuran byte (datagram=paket IP) Fungsi-fungsi Header IP
Identification = identifikasinomorpaketIP secaraunik (berurut, dimulai random olehprotokol IP) Flag (3bit) yang dipakaihanya 2 bit, yaitu: 1. Don’t Fragment : D = 1 tidakbolehdilakukanframentasiuntukpaketini 2. More Fragment : M = 1 masihadapaketberikutnya, M = 0 potonganpaketterakhir Fragment Offset : berisinomor byte awaldaripotonganpaketini, contoh : FO= 20 berartipaketinidimulaidari byte ke 20 paketasal (paketsebelumdifragmentasi/disegmentasi)
Time to live : Membatasilamanyapaketberadadijaringan, dalamdetikatau hop, contoh : TTL=128 pakethanyabolehadadijaringanselamamaksimum 128 detikatau hop Protokol : indikasiprotokollapis 4 yang akanmenerimaisi data daripaket IP, contoh : TCP : 06 UDP : 17
Alamat IP • Ada 2 jenis IP : IP standaratau IP versi 4 (sejak 1970) dan IPv6 (mulai 199x) • IPv4 : 32 bit ≈ 4G alamat 202.134.21.3 = CA.22.15.03 • IPv6 : 128 bit ≈ 256 exa2 FF:01:07::::::::::CA:22:15:03 • 2^32 bit = 1m 2^128 bit = lebar galaxy bimasakti
Alamat IP Jaringan Komputer I
IPv4 • Punya 32 bit alamat = 4G alamat • Format DDD.DDD.DDD.DDD • Dibagi menjadi kelas-kelas (kelompok): • A anggota : 2G ciri 0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 0.0.0.0 sd 127.255.255.255 • B anggota : 1G ciri 10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 128.0.0.0 sd 191.255.255.255 • C anggota : 0.5 G ciri 110xxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 192.0.0.0 sd 223.255.255.255
Grouping IP • Grup A anggota 2G terbagimenjadi: • Mask : 11111111.000000000.00000000.00000000 • 128 subnetworkdengan 16M host • Grup B anggota 1G terbagimenjadi: • mask : 11111111.11111111.00000000.00000000 • 16k subnetworkdengan 64k host • Grup C anggota512M terbagimenjadi: • Mask : 11111111.11111111.11111111.00000000 • 2M subnetworkdengan 256 host
IP reserved • # 10.0.0.0 - 10.255.255.255 - reserved for intranet local networks • # 127.0.0.0 - 127.255.255.255 - reserved for local loop on each computer • # 172.16.0.0 - 172.31.255.255 - reserved for intranet local networks • # 192.168.0.0 - 192.168.255.255 - reserved for intranet local networks • # 224.0.0.0 - 239.255.255.255 - used for multicast routing
PR 30-4-7 dibahas 2-5-7 • Suatujaringandengan IP 10.14.15.xxx mask 255.255.255.240 • Pertanyaan: • Berapa subnet dijaringantersebut? • Jikainginmengirimsemuaanggota subnet ke 4, berapakahalamat IP yang harusdituju?
Subnet • Teknikpeminjamanbagian host untukdijadikanbagian network sehinggamemperbanyakjumlah network danmengurangijumlah host • Alasan : • Mengurangitrafikjaringan • Meyederhanakanmanagemen, lebihmudahmengidentifikasidanmengisolasimasalahdalamjaringan, kemudahanpengelolaandanpengaturan routing • Meningkatkanperformansijaringanakibatberkurangnyatrafik • 10.14.64.255 mask 255.255.255.128 00001010.00001110.01000000.11111111 11111111.11111111.11111111.10000000 mask Hasiloperasi and 10.14.64.128 Hasiloperasixor (dgn bit 0 di mask) 127 • 10.14.64.255/25 : subnet 10.14.64.128 dengan host 127 • 10.14.64.64 mask 255.255.255.128 00001010.00001110.01000000.01000000 11111111.11111111.11111111.10000000 mask Hasiloperasi and 10.14.64.0 Hasiloperasixor (dgn bit 0 di mask) 64 • 10.14.64.64/25 : subnet 10.14.64.0 dengan host 64 • Kesimpulan : mask /25 membagimenjadi 2 kelompok
Subnet • 10.14.64.xxx/25 akan membagi menjadi 2 kelompok: • 10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast 10.14.64.127) • 10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast 10.14.64.255) • 10.14.64.xxx/26 akan membagi menjadi 4 kelompok: • 10.14.64.0 (lokal 10.14.64.0, broadcast 10.14.64.63) • 10.14.64.64 (lokal 10.14.64.64, broadcast 10.14.64.127) • 10.14.64.128 (lokal 10.14.64.128, broadcast 10.14.64.191) • 10.14.64.192 (lokal 10.14.64.192, broadcast 10.14.64.255)
IP Routing Protocol RIP (Routing Information Protocol) • Berbasis algoritma distant vector (vektor jarak ke tujuan) • Dibatasi maksimum 15 hop • Bertukar jarak vektor setiap 30 detik melalui Response Message yang biasa juga disebut dengan istilah advertisement • Setiap advertisement bisa membawa informasi routing sampai 25 tujuan
Protokol Routing Lainnya • RIP2 • Exterior Gateway Protocol (EGP) • Border Gateway Protocol (BGP) • BGP4 • Protocol Independent Multicast (PIM) • Intermediate System – Intermediate System (IS-IS) • Next Hop Routing Protocol (NHRP)