210 likes | 373 Views
Serial Communication II. Yunifa Miftachul Arif S.ST., M.T. Asynchronous. Sederhana dan murah tetapi memerlukan tambahan 2 sampai 3 bit per karakter untuk synchronisasi.
E N D
Serial Communication II YunifaMiftachulArif S.ST., M.T
Asynchronous • Sederhana dan murah tetapi memerlukan tambahan 2 sampai 3 bit per karakter untuk synchronisasi. • Persentasetambahandapatdikurangidenganmengirimblok-blok bit yang besarantara start dan stop bit, tetapiakanmemperbesarkumulatif timing error.
Synchronous • Ada level lain darisynchronisasi yang perlu agar receiver dapatmenentukanawaldanakhirdarisuatublok data. • Tiapblokdimulaidengansuatupola preamble bit dandiakhiridenganpolapostamble bit disebutdenganpola control informasi.
MetodeTransmisi Synchronous • Transmisi character-oriented • Transmisi bit-oriented
Transmisi character-oriented • Blok data diperlakukansebagairangkaiankarakter-karakter (biasanya 8 bit karakter) • Semuakontrolinformasidalambentukkarakter.
Step - Transmisi character-oriented • Frame dimulaidengan 1 ataulebih 'karaktersynchronisasi' yang disebut SYN • SYN : pola bit khusus yang memberisinyalke receiver bahwainiadalahawaldarisuatublok. • Sedangkanuntukpostamblenyajugadipakaikarakterkhusus yang lain. • Jadi receiver diberitahubahwasuatublok data sedangmasuk, olehkarakter SYN, danmenerima data tersebutsampaiterlihatkarakterpostamble. • Kemudianmenunggupola SYN yang berikutnya.
Alternatif lain Transmisi character-oriented • Alternatif lain yaitudenganpanjang frame sebagaibagiandarikontrolinformasi; • Receiver menunggukarakter SYN, • Menentukanpanjang frame, • Membacatandasejumlahkarakter • Kemudianmenunggukarakter SYN berikutnyauntukmemulai frame berikutnya.
Transmisi bit-oriented • Blok data diperlakukansebagaiserangkaian bit-bit. • Kontrolinformasidalambentuk 8 bit karakter. • Preamble bit yang panjangnya 8 bit dandinyatakansebagaisuatu flag sedangkanpostamble-nyamemakai flag yang sama • Receiver mencaripola flag terhadapsinyal start dari frame. • Diikutiolehsejumlahkontrol field. • Kemudiansejumlah data field, • kontrol field danakhirnya flag-nyadiulangi.
KeuntunganTransmisi Synchronous • Efisiendalamukuranblok data; transmisi asynchronous memerlukan 20% ataulebihtambahanukuran. • Kontrolinformasikurangdari 100 bit.
KelasProbabilitas • Ketikasuatu frame ditransmisikan, tigaklasprobabilitas yang dapatmunculpadaakhirpenerimaan : • Klas 1 (P1) : frame tibatanpa bit-bit error. • Klas 2 (P2) : frame tibadengansatuataulebih bit-bit error yang tidakterdeteksi. • Klas 3 (P3) : frame tibadengansatuataulebih bit-bit error yang terdeteksidantidakada bit-bit error yang tidakterdeteksi.
Deteksi Error • error-detecting-code • Yaitutambahan bit yang ditambaholeh transmitter. • Dihitungsebagaisuatufungsidaritransmisi bit-bit lain. • Pada receiver dilakukanperhitungan yang samadanmembandingkankeduahasiltersebut, danbilatidakcocokmakaberartiterjadideteksi error.
Deteksi Error • Tigateknik yang umumdipakaisebagaideteksi error : • Parity bit. • Longitudinal Redudancy Check. • Cyclic Redudancy Check.
Parity Checks ‘deteksi error paling sederhana’ • Even parity : jumlahdari binary '1' yang genap --> dipakaiuntuktransmisi asynchronous. • Odd parity : jumlahdari binary '1' yang ganjil --> dipakaiuntuktransmisi synchronous.
Parity Checks • Ataumenggunakanoperasi exclusive-OR dari bit-bit tersebutdimanaakanmenghasilkan binary '0' untuk even parity danmenghasilkan binary '1' untuk odd parity. • note : exclusive-OR dari 2 digit binary adalah 0 bilakeduadigitnyaadalah 0 ataukeduanya = 1; jikadigitnyabedamakahasilnya = 1.
Tiap-tiapkarakterditambahkan parity bit dandinyatakansebagai :
Parity Checks • Suatu parity bit yang dibentukuntuktiapposisi bit yang melaluisemuakarakterataudinyatakansebagai longitudinal redundancy check (LRC) ataudinyatakansebagai :
Parity Checks • Problem dari parity bit : Impulse noise yang cukup panjang merusak lebih dari satu bit, pada data rate yang tinggi. • Kelemahandari parity check untuktiapjenisyaitutidakdapatmendeteksijumlah error -error genap.