1.03k likes | 3.36k Views
Pertumbuhan dan Perkembangan Mahkluk Hidup. Risqi Pratama, S. Si. SMP VIP Al Huda Jetis Kebumen 2013. Definisi. Pertumbuhan – pertambahan ukuran dan jumlah sel (kuantitatif) Perkembangan – menuju kedewasaan (kualitatif) Pada makhluk hidup bersifat irreversibel (tidak dapat kembali).
E N D
Pertumbuhan dan Perkembangan Mahkluk Hidup Risqi Pratama, S. Si. SMP VIP Al Huda Jetis Kebumen 2013
Definisi • Pertumbuhan – pertambahan ukuran dan jumlah sel (kuantitatif) • Perkembangan – menuju kedewasaan (kualitatif) • Pada makhluk hidup bersifat irreversibel (tidak dapat kembali)
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan • Daur hidup secara umum: Zigot – embrio – bayi/larva – dewasa • Urutan pertumbuhan atau perkembangan pada hewan disebut dengan metamorfosis, yang terdiri dari: • Metamorfosis sempurna (telur – larva – pupa – imago). Contoh: kupu-kupu, katak, nyamuk • Metamorfosis tidak sempurna (telur – nimva – imago). Contoh: belalang, kecoa
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan • Daur hidup secara umum: Zigot – embrio – bibit/biji – kecambah – dewasa • Siklus pertumbuhan atau perkembangan pada hewan disebut dengan metagenesis, fasenya: • Gametofit (fase generatif, hasil: gamet atau sel kelamin) • Sporofit (fase vegetatif, hasil: spora)
Lanjutan: Pertumbuhan biji • Benang sari pada kepala putik (penyerbukan) • Serbuk sari (inti generatif) membelah menjadi 2 sel sperma • Pembuahan ganda: sel sperma bertemu sel telur menjadi zigot, sel sperma bertemu inti polar menjadi endosperma
Lanjutan: Perkecambahan Hipogeal Epigeal
Lanjutan: Metagenesis lumut dan paku Lumut Paku Paku = sporofit (menghasilkan spora) Spora menghasilkan protalium • Lumut = gametofit (menghasilkan gamet) • Spora menghasilkan protonema
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia • Daur hidup secara umum: Zigot – embrio – bayi – anak – remaja – dewasa • Fertilisasi: bertemunya sel sperma dengan ovum pada tuba fallopii (oviduk/saluran telur) • Sel sperma + ovum = zigot • Ekstraembrio (plasenta) menjadi amnion + tali pusat
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup • Faktor internal: • Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya • Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh • Faktor eksternal: Makanan (mineral), air, cahaya matahari, suhu, dll
Hormon-hormon pada hewan • Tiroksin: mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis • Somatomedin: mempengaruhi pertumbuhan tulang • Ekdison dan juvenil: mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata (hewan bertulang belakang)
Hormon-hormon pada tumbuhan • Auksin: berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru • Sitokinin: memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas • Giberelin: merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal • Etilen: berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun • Asam absisat: berperan dalam proses perontokan daun
Hormon-hormon pada manusia • Hormon tiroksin: dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan. • Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH): hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali. • Hormon testosteron: mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. • Hormon estrogen/progresteron: mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.