930 likes | 2.77k Views
MANAJEMEN PIUTANG. PIUTANG. Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit.
E N D
PIUTANG • Piutang merupakan hak untuk menagih sejumlah uang dari si penjual kepada si pembeli yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada umumnya piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit. • Penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli sehingga volume penjualan meningkat yang berarti menaikkan pendapatan perusahaan. Di lain pihak penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian, yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya.
Langkah utama dalam manajemen piutang: • 1. Penetapan Kebijakan Kredit • 2. Pemantauan • 3. Analisis Perubahan Kebijakan Piutang
Kebijakan Kredit (Credit Policy) • 1. Penetapan Standar Kredit (credit standar) Berguna untuk mengungkapkan kemampuan keuangan minimum pelanggan sehinga dapat ditetapkan kelayakan pemberian kredit. • 2. Syarat Kredit (credit term) Mencakup periode penagihan, yaitu penetapan awal penagihan serta batas waktu penagihan, dan discount yang akan diberikan (2/10,net/30) • 3. Kebijakan Penagihan (collection policy) Prosedur penagihan yang mencakup wakt dan cara penagihan
Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800 juta, keuntungan 15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit dengan syarat pembayaran n/60. hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan menjadi 1.050 juta pertahun. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut ditaksir sebesar Rp 148,75 juta pertahun. Apakah manejemen menerima alternatif penjualan kredit tersebut?
Manfaat : tambahan keuntungan = (1.050 jt – 800 jt) x 15% = Rp 37,5 jt • pengorbanan : perputaran piutang = 360/60 = 6 kali rata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jt dana untuk membiayai piutang = 148,75jt biaya dana yang ditanggung = 148,75 x 15% = 22,31 jt • manfaat bersih = Rp 15,19 jt • Benefit > cost, layak untuk diterapkan
Dasar Penetapan Kelayakan Pemberian Kredit: • 1. Character • 2. Capasity • 3. Capital • 4. Collateral • 5. Conditions
1. Character • Reputasi tingkat kepercayaan pelanggan, yang dapat dinilai dari catatan masalalu atau informasi dari pihak lain
2. Capacity • Kemampuan pelanggan membayar kewajibannya berdasarkan kinerja laporan keuangan, teutama aspek likuiditas (proporsi utang) dan solvabilitas (kemampuan membayar utang)
3. Capital • Kekayaan bersih (ekuitas) yang dimiliki perusahaan yang tercermin pada debt equity ratio dan rasio profitabilitas
4. Collateral • Jaminan yang dapat diberikan sebagai pengaman kredit yang diterima, biasanya aktiva yang dijaminkan adalah surat berharga
5. Conditions • Kondisi ekonomi makro yang dapat memengaruhi siklus bisnis.
Pemantauan Piutang Proses evaluasi atas kebijakan kredit yang telah dijalankan. Point utama dalam pemantauan ini adalah: • 1. Days Sales Outstanding (DSO) • 2. Aging Schedule
Days Sales Outstanding • Ukuran yang mengungkapkan berapa lama piutang tertagih (Average Collection Period) • Meningkatnya DSO menunjukkan pelanggan makin lambat membayar. • DSO akan menurun seiring penurunan piutan usaha akibat penerimaan lebih cepat atau penurunan penjualan • DSO = Piutang / (Penjualan Kredit : 360)
Suatu Perusahaan menetapkan syarat kredit 2/10, n/30. Penjualan Kredit saat ini Rp.600.000.000 per tahun. 40% pelanggan memanfaatkan diskon, 50% membayar pada hari ke-30, dan 10% membayar pada hari ke-50. • a. Berapa jumlah piutang rata-rata? • b. Berapa jumlah pituang rata-rata jika semua pelangganan memanfaatkan diskon?
a. DSO = 40%(10) + 50%(30) + 10%(50) = 24 hari • Piutang / (600.000.000:360) = 24 • Piutang = 24 x (360:600.000.000) = Rp.40.000.000 b. DSO = 100%(10) = 10 hari • Piutang / (600.000.000:360) = 10 • Piutang = 10 x (360:600.000.000) = Rp.16.666.666,67
Aging Schedule, DSO rata-rata = 45%(20) + 50%(51) + 3%(80) + 2%(96) = 52 hari45% pelanggan membayar hingga akhir batas penagihan, 55% membayar melebihi batas akhir.
Analisis Perubahan Kebijakan Piutang • Untuk menentukan kelayakan syarat kredit yang telah berlaku dilakukan analisis denga dua macam pilihan pendekatan: • 1. Pendekatan Pertambahan Laba Pembandingan pertambahan pendapatan dengan pertambahan biaya. • 2. Pendekatan Nilai (Net Present Value) Pembandingan nilai sekarang arus kas masuk dari piutang dgn arus kas keluar dari biaya
Perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20;n/60. ditaksir 50% pelanggan akan membayar pada hari ke 20, dan sisanya pada hari ke 60. • Apakah kebijakan pemberian kredit ini masih layak dipertahankan?
Rata-rata periode pembayaran piutang = 0,5(20) + 0,5(60) = 40 hari • Perputaran piutang = 360/40 = 9 kali • Rata-rata piutang = 1.050/9 = 116,67 juta • Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang = 116,67 juta x 85% = 99,17 juta • Penurunan biaya dana = 116,67 jt – 99,17 jt = 17,5 juta • Manfaat : penurunan biaya dana = 17,50 jt • Pengorbanan: diskon = 2% x 50% x 1.050jt = 10,50 jt • manfaat bersih = 7,00 jt • n Benefit > cost, layak untuk dipertahankan.
Kerugian Piutang • Kerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap sebagai hal yang normal dan merupakan risiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar menunjukkan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sudah tepat. Kerugian piutang yang terlalu rendah memberikan petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu ketat, sebaliknya kerugian piutang terlalu tinggi dapat diartikan bahwa kebijakan kredit perusahaan terlalu longgar.
Pencatatan kerugian piutang • Metode cadangan • Metode Penghapusan Langsung
Metode cadangan Digunakan apabila kerugian piutang yang biasa terjadi, cukup besar jumlahnya. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode ini adalah sebagai berikut: • Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan ditandingkan (matched) dengan penjualan pada periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan. • Jumlah piutang yang ditaksir tidak akan dapat diterima dicatat dengan mendebet rekening kerugian piutang dan mengkredit rekening cadangan kerugian piutang. • Kerugian piutang yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebet rekening cadangan kerugian piutang dan mengkredit rekening piutang dagang pada saat suatu piutang dihapus dari pembukuan.
Metode Penghapusan Langsung • Apabila menggunakan metode penghapusan langsung, kerugian akibat piutang langsung didebetkan ke rekening kerugian piutang dan rekening piutang dagang dikredit. • Rekening kerugian piutang hanya akan menunjukkan jumlah kerugian yang sesungguhnya diderita, dan piutang dagang akan dilaporkan dalam neraca sebesar jumlah brutonya. Selain itu, biaya (kerugian) seringkali dilaporkan pada periode yang berbeda dengan periode penjualannya,metode ini tidak memberikan gambaran penandingan yang tepat dalam laporan rugi-laba. Di pihak lain neraca perusahaan juga tidak memberikan gambaran tentang nilai tunai piutang yang dapat direalisasi..
PIUTANG WESEL • Piutang yang tidak timbul dari penjualan sehari-hari, biasanya timbul karena transaksi peminjaman uang.
Jenis Wesel • wesel berbunga adalah wesel yang disebutkan suatu tingkat bunga tertentu (biasanya dinyatakan dalam persen). Pada wesel berbunga perlu dicatat dengan jelas mengenai jumlah bunga yang diperhitungkan. • wesel tidak berbunga adalah wesel yang tidak menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu. Pada wesel tidak berbunga tidak diperlukan pencatatan atas bunga.