360 likes | 1.19k Views
Model Inti. Ada dua model terkeneal untuk menggambarkan energi ikat,ukuran dan energetik inti serta stabilitas isotop. Liquid drop model (sticky billiard balls) , model tetes cair The shell model (Model Sel),analogi dengan perlakuan elektron atrom
E N D
Model Inti • Ada dua model terkeneal untuk menggambarkan energi ikat,ukuran dan energetik inti serta stabilitas isotop. • Liquid drop model (sticky billiard balls), model tetes cair • The shell model(Model Sel),analogi dengan perlakuan elektron atrom • Kedua model sangat berbeda tetapi mempunyai kegunaan masing-2
Model Tetes Cair • Gaya inti tolak menolak untuk jarak pendek dan tarik menarik untuk jarak panjang( tetapi stabil sekitar 2-3 fm). Gaya ini mirip gaya antar molekul air. • Air tak dapat dimanpatkan (roughly incompressible) dan mempunyai tegangan muka. • Partikel interaksi melalui “contact force”: hanya interaksi dengan partikel disekitar yg terdekat. Bayangkan bola pejal bilyard.
Energi Ikat Model Tetes Cair Ide utama adalah bahwa energi ikat total tergantung pada jumlah pasangan nukleon :nukleon bagian dalam mempunyai tetangga lebih banyak sehingga berkontribusi banyak terhadap energi ikat. • Suku Volume: Dengan mengabaikan nukleon permukaan maka energi ikat total proposional dengan nomor massa inti.
Suku Permukaan • Nukleaon pada permukaan mempunyai lebih sedikit tetangga sehingga kita perlu suku koreksi untuk mengurangi energi ikat keseluruhan. Jumlah nukleon pada permukaan proposional dengan luas permukaan sehingga (luas permukaan proposional dengan volume pangkat 2/3) • Suku Coulomb • Perlu diperhitungkan bahwa proton saling tolak menolak karena gaya Coulomb
Energi potensial proton pada pusat bola dengan jejari R dan muatanQ = (z-1)e adalah: • AdaZ proton, dan tidak semua di pusat maka energi potensianyal :
Karen enegi ikat merupakan negatip energi potensial maka • Suku Asymmetry : • Nukleon berada pada tingkat energi(akan diterangkan pada Model Sel) dan karena prinsip eksklusi bahwa hanya dua fermion dapat memenuhi per tingkat. (berlaku untuk proton dan neutron). Energi terendah ditempati dengan N yang hampir samaZ. • Anggap tingkat-2 energi berjarak
Jika awalnya Z=N dankemudianj nukleon satu jenis menjadi nukleon jenis lain,maka nukleon harus mengisi tingkat energi lebih tinggi. Hal ini mensyaratkan kenaikan energi sebesar
Jarak tingkat energi proposional dengan energi Fermi dibagi jumlah nukleon • Semua suku digabung maka diperoleh energi ikat semi empiris: j = (N-Z)/2
Energi Ikat Semi-Empiris: • FormulaMassa Semi-Empiris +η untuk N,Z genap -η untuk N,Z ganjil η=11A1/2 η=0 untuk A ganjil
Substitusikan Z ke B(A,Z), kita dapat tentukan B(A)/A danmenemukan harga maksimumnya yg terjadi secara teoritis pada A=63dansecara eksperimentalA=62 dan A=58. c1 = 15.8 c2 = 17.8 c3 = 0.71 c4 = 23.7 (all in MeV)
Dg maksimumkan B(A,Z) terhadap Z, kita dapat menemukan unsur paling stabil untuk A tertentu.Untuk harga A kecil, maka Z sekitar A/2. Untuk harga A lebih besar Z lebih kecil A/2 (utamanya dikarenakan Suku Coulomb repuls).
Model Tetes Cair sangat bagus tetapi ini hanya pendekatan: • Tidak semua inti speris • Nucleon dapat dimanpatkan(compressible) • Gaya kuat tidak tidak hanya pada gaya tetangga terdekat. • Struktur sel lebih rumit dari struktur sederhana bola gas Fermi • Gaya inti tergantu pada ‘spin-orbit coupling’!
The Shell Model • Quantum-mechanical treatment • Similar to treatment of multi-electron atoms. • Solve Schroedinger equation for a nucleon given the smeared-out potential due to the other nucleons. • Nucleons not modeled as billiard balls • Independent particle approximation: Other nucleons determine a potential field. Each nucleon interacts with this potential field rather than with individual other nucleons (no collisions!).
Potential Energy Distribution • Determining V(r) that each nucleon sees depends on both PE due to nuclear force and (for protons) the coulomb potential energy • PE due to nuclear force • form is rather speculative • crude model is a spherically-symmetric finite potential well • more accurate model accounts for probability distribution which determines the nuclear density.
Nuclear Potential Functions Square Well Potential Harmonic Oscillator Potential Woods-Saxon Exponential Potential Gaussian Potential Yukawa Potential: Note: R = nuclear radius r = distance from center of nucleus
Nuclear Potential Functions Exact shape of well is uncertain and depends on mathematical function assumed for the interaction Yukawa Exponential Gaussian Square Well
common model is to use (Woods-Saxon) • For model to work, two other terms are added • LS coupling term • Symmetry energy term
Coulomb Term • Treat nucleus as uniformly charged sphere of radius Rc and charge (Z-1)e. (for Z>> 1)
Potential well for neutrons doesn’t contain the coulomb potential, so its well is 1-2 MeV (for lightest nuclei) to 30 MeV (for the heaviest nuclei) lower than that of the protons. • Solve Schroedinger equation for a particle in the appropriate potential well, and find eigenenergies. • To reproduce observed magic numbers (number of protons and/or neutrons in very stable nuclei), an LS-coupling term was added to the potential (nuclear force depends on L and S; not a magnetic effect).
Results: • rules for l is not limited to n as it is for atoms • Magic Numbers: closed shells • very stable • closed shells • most abundant nuclides
http://www.kutl.kyushu-u.ac.jp/seminar/MicroWorld3_E/3Part2_E/3P26_E/shell_model_E.htmhttp://www.kutl.kyushu-u.ac.jp/seminar/MicroWorld3_E/3Part2_E/3P26_E/shell_model_E.htm
Neutron vs Proton Potential Wells Coulomb repulsion prevents potential well from being as deep for protons as for neutrons
Doubly magic nuclei: Nuclei which have both neutron number and proton number equal to one of the magic numbers. • Very stable. • High binding energies • LS coupling term in nuclear potential has nothing to do with magnetic fields. • For heavy nuclei, fewer protons than neutrons due to coulomb potential.