1 / 103

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN. FILSAFAT. RENUNGAN MENGENAI SEGALA SESUATU, SEBAGAI UPAYA PEMAHAMAN DAN MEMPEROLEH MAKNANYA , YANG PENTING BAGI LANDASAN PERTIMBANGAN KELAYAKAN TINDAKAN, SESUAI DENGAN NORMA YANG BERLAKU. PENGETAHUAN. PRA-ILMIAH

ganit
Download Presentation

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN Hery@File.Com

  2. FILSAFAT • RENUNGAN MENGENAI SEGALA SESUATU, SEBAGAI UPAYA PEMAHAMAN DAN MEMPEROLEHMAKNANYA, YANG PENTING BAGI LANDASAN PERTIMBANGAN KELAYAKAN TINDAKAN, SESUAI DENGAN NORMA YANG BERLAKU Hery@File.Com

  3. PENGETAHUAN • PRA-ILMIAH SEGALA SESUATU YANG DICATAT DALAM OTAK, HASIL PENCERAPAN INDERAWI (EMPIRIK) ATAU YANG DIPEROLEH SECARA INTUITIF . EMPIRIK : SECARA SADAR DIKETAHUI PROSESNYA . INTUITIF : SECARA TAK SADAR TAK DIKETAHUI PROSESNYA Hery@File.Com

  4. ILMU • HIMPUNAN PENGETAHUAN YANG TELAH : 1. DISISTEMATISASI 2. DIORGANISASI 3. MEMILIKI: - METODE TERTENTU - SIFAT INTERSUBYEKTIF (DAPAT DIPELAJARI OLEH SIAPA SAJA YANG MEMENUHI PERSYARATAN DAN METODENYA - SIFAT REPRODUKTIF (DPT DIULANG UTK DIUJI KEBENARANNYA DGN METODE DAN KONDISI YG SAMA Hery@File.Com

  5. ILMU YANG MANDIRI • 1. DIAKUI SEBAGAI DISIPLIN LMU • 2. MEMILIKI METODE ILMIAH YG KHAS • 3. CIRI KHAS UNSUR-UNSUR STRUKTUR ILMU: - ISTILAH - DEFINISI - PROPOSISI - KONSEP - TEORI - HUKUM - DALIL Hery@File.Com

  6. STRUKTUR ILMU • 1. FAKTA : KONSEP AWAL YG PALING SEDERHANA, BERUPA ABSTRAKSI DARI HASIL PENCERAPAN INDERAWI (DICATAT DALAM OTAK, DIINGAT DALAM PIKIRAN) (1) DIBERI LAMBANG/NAMA DIAMBIL DARI KATA SEHARI-HARI (2) SEHINGGA DPT DIKOMUNIKASIKAN SECARA ABSTRAK (TANPA MELIHAT WUJUD YBS) Hery@File.Com

  7. ISTILAH : SETIAP KATA ATAU DIKSI YG MEMPUNYAI MAKNA ARTI SPESIFIK, DLM BAHASA YBS, DAN DALAM LMU YBS • DEFINISI : PERNYATAAN ATAU PENJELASAN TENTANG APA MAKNA ARTI SESUATU KATA, AGAR DITAFSIRKAN SAMA • FAKTOR : FAKTA YG SATU YG MEMPENGARUHI YG LAIN DATA : ANGKA ATAU TOLOK UKUR MENGENAI FAKTA/KONSEP YBS Hery@File.Com

  8. KONSEP : MENYATAKAN SUATU ABSTRAKSI YG DIBENTUK MELALUI GENERALISASI DARI HAL-HAL YG KHUSUS, MISALNYA PAJAK, SIKAP DLL • KONSTRUK: KONSEP YG LEBIH ABSTRAK: - KEBJAKSANAAN - INTELEGENTIA . PROPOSISI : MENYATAKAN SUATU HUBUNGAN ANTAR FAKTA (EMBRIO TEORI) . TEORI : PERANGKAT SALING HUBUNGAN ANTAR-KONSEP, ANTAR-DEFINSI. ANTAR-PROPOSISI, YG DICANANGKAN UNTUK MENGGANTISIPASI, MERAMALKAN GEJALA-GEJALA Hery@File.Com

  9. HUKUM: TEORI YG SUDAH BERULANG KALI TERBUKTI TAHAN UJI & PASTI • DALIL : PROPOSISI TANPA BUKTI DIRI, TETAPI DAPAT DIBUKTIKAN DARI PREMIS-PREMIS YG DITERIMA, SEHINGGA DIJADIKAN HUKUM ATAU ASAS YG PASTI • POSTULAT ; YANG DIANGGAP BENAR, AKSIOMATIK, BUKTI DIRI • ASUMSI : TITIK TOLAK ATAU ASAS YG DAPAT DITERIMA (SECARA LOGIKA) Hery@File.Com

  10. BEDA : • HIPOTESIS : JAWABAN TENTATIF THDP MASALAH • TEORI : PUNYA LANDASAN KUAT UNTUK PREDIKSI GEJALA • HUKUM: PUNYA KEPASTIAN BERLAKUKNYA KERUNTUNAN ASAS Hery@File.Com

  11. FILSAFAT LMU • CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG MEMENUHI KEBENARAN LMIAH Hery@File.Com

  12. DEFINISI • Pengetahuan: Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. • Ilmu Pengetahuan: Kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya • Ilmu Pengetahuan : • bukan satu, melainkan banyak (plural) • bersifat terbuka (dapat dikritik) • berkaitan dalam memecahkan masalah Hery@File.Com

  13. Lanjutan . . . Jadi, Filsafat Ilmu Pengetahuan mempelajari esensi atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu secara rasional Filsafat Ilmu Pengetahuan : Cabang filsafat yang mempelajari teori pembagian ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang dasar kepastian dan jenis keterangan yang berkaitan dengan kebenaran ilmu tertentu. Filsafat Ilmu Pengetahuan disebut juga Kritik Ilmu, karena historis kelahirannya disebabkan oleh rasionalisasi dan otonomisasi dalam mengeritik dogma-dogma dan tahayul Hery@File.Com

  14. MEMBANGUN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN “TERTENTU” Jika Ilmu Pengetahuan Tertentu dikaji dari ketiga aspek (ontologi, epistemologi dan aksiologi), maka perlu mempelajari esensi atau hakikat yaitu inti atau hal yang pokok atau intisari atau dasar atau kenyataan yang benar dari ilmu tersebut. • Contohnya : • Membangun Filsafat Ilmu Teknik perlu menelusuri dari aspek : • Ontologi  eksistensi (keberadaan) dan essensi (keberartian) ilmu-ilmu keteknikan. • Epistemologi  metode yang digunakan untuk membuktikan kebenaran ilmu-ilmu keteknikan • Aksiologi  manfaat dari ilmu-ilmu keteknikan. Hery@File.Com

  15. ASPEK ONTOLOGI • Aspek ontologi dari ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan secara : • Metodis; Menggunakan cara ilmiah • Sistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan • Koheren; Unsur-unsurnya tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan • Rasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang benar (logis) • Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional – atau secara keseluruhan (holistik) • Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinya • Universal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja. Hery@File.Com

  16. ASPEK EPISTEMOLOGI • Epistemologi juga disebut teori pengetahuan atau kajian tentang justifikasi kebenaran pengetahuan atau kepercayaan. • Untuk menemukan kebenaran dilakukan sebagai berikut [AR Lacey] : • Menemukan kebenaran dari masalah • Pengamatan dan teori untuk menemukan kebenaran • Pengamatan dan eksperimen untuk menemukan kebenaran • Falsification atau operasionalism (experimental opetarion, operation research) • Konfirmasi kemungkinan untuk menemukan kebenaran • Metode hipotetico – deduktif • Induksi dan presupposisi/teori untuk menemukan kebenaran fakta Hery@File.Com

  17. Lanjutan . . . • Untuk memperoleh kebenaran, perlu dipelajari teori-teori kebenaran. Beberapa alat/tools untuk memperoleh atau mengukur kebenaran ilmu pengetahuan adalah sbb. : • Rationalism; Penalaran manusia yang merupakan alat utama untuk mencari kebenaran • Empirism; alat untuk mencari kebenaran dengan mengandalkan pengalaman indera sebagai pemegang peranan utama • Logical Positivism; Menggunakan logika untuk menumbuhkan kesimpulan yang positif benar • Pragmatism; Nilai akhir dari suatu ide atau kebenaran yang disepakati adalah kegunaannya untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang dinamis, tersusun sebagai teori-teori yang saling mengeritik, mendukung dan bertumpu untuk mendekati kebenaran Hery@File.Com

  18. Teori • Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu disiplin ilmu, dan dianggap benar • Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu : pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih • Teori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori ilmiah • Tiga syarat utama teori ilmiah : • Harus konsisten dengan teori sebelumnya • Harus cocok dengan fakta-fakta empiris • Dapat mengganti teori lama yang tidak cocok dengan pengujian empiris dan fakta Hery@File.Com

  19. Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan : • Axioma • pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena telah terlihat kebenarannya • Postulat • suatu pernyataan yang diterima “benar” semata-mata untuk keperluan berkomunikasi • Presumsi • suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif dianggap sebagai benar walaupun kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar • Asumsi • suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya maupun kemungkinan benar tidak tinggi Hery@File.Com

  20. Filsafat Ilmu Pengetahuan selalu memperhatikan : dinamika ilmu, metode ilmiah, dan ciri ilmu pengetahuan. • Dinamis : dengan aktivitas/perkembangan pengetahuan sistematik dan rasional yang benar sesuai fakta • dengan prediksi dan hasil • ada aplikasi ilmu dan teknologi, dinamika perkembangan karena ilmu pengetahuan bersimbiose dengan teknologi • Metode Ilmiah : dengan berbagai ukuran riset yang disesuaikan. • Ciri Ilmu : perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi ilmu Hery@File.Com

  21. Konsisten (antara teori satu dengan yang lain tak bertentangan) Sifat ilmu Eksplisit (disepakati dapat secara universal, bukan hanya dikalangan kecil) Ilmu Alam (Natural Wissenschaft) Ilmu Alam / Eksakta Ilmu Pengetahuan Ilmu Sosial Ilmu Moral Ilmu Humaniora Lanjutan . . . Sistematik Ilmiah, benar (pembuktian dengan metode ilmiah Salah satu Klasifikasi Ilmu : Hery@File.Com

  22. ASPEK AKSIOLOGI Tujuan dasarnya : menemukan kebenaran atas fakta “yang ada” atau sedapat mungkin ada kepastian kebenaran ilmiah Contohnya : Pada Ilmu Mekanika Tanah dikatakan bahwa kadar air tanah mempengaruhi tingkat kepadatan tanah tersebut. Setelah dilakukan pengujian laboratorium dengan simulasi berbagai variasi kadar air ternyata terbukti bahwa teori tersebut benar. Hery@File.Com

  23. PENGENALANFILSAFAT • ASPEK ONTOLOGI • ASPEK AKSIOLOG III. ASPEK EPISTEMOLOGI Hery@File.Com

  24. I. ASPEK ONTOLOGI (BEING, WHAT, WHO) • Filsafat dipelajari karena ketakjuban manusia atas fakta (Plato + Aristoteles, 381-322 SM). • Philosophi = The Greek Miracle (Keajaiban Yunani). Philein = Philos = Cinta Sophia = Kebijaksanaan • Filsafat :  Ilmu tentang Kebijaksanaan atau Ilmu mencari kebijaksanaan  Ilmu pengetahuan umum tentang kebijaksanaan / kebenaran • Filsuf = Pencinta / Pencari Kebenaran atau kebijaksanaan (K) = Pencari kebijaksanaan (relatif) akal budi untuk tindakan. Kebijaksanaan Absolut : - ada pada Tuhan - Adimanusiawi Pythagoras (582-496 SM) -> Seorang Filsuf = Filosofos -> mendapatkan Rumus Pythagoras, namun tidak merasa hebat.  Philosophos = Kawan kebijaksanaan, bukan orang bijaksana = Pencari / Pencinta Kebijaksanaan Bukan Sofis yang merasa hebat tahu segalanya. • Mitos = kepercayaan akan kebenaran (mis. Hantu) merupakan warisan turun temurun, tabu ditanyakan, dan menghindari ratio (logos, akal budi) • Setiap fakta dari aspek ontologi dapat dinyatakan kebenaran definisinya dan dapat dipandang dari dua obyek, yaitu obyek materi dan obyek formal. • Filsafat (Ontologi) : Ilmu tentang kebijaksanaan atau kebenaran Yang dipelajari adalah obyek sebenarnya Obyek sebenarnya :  Obyek materi : Seluruh fakta kenyataan, misalnya : manusia, alam, dll  Obyek formal : bidang kajian semua pengetahuan, mis : biologi, faal, kedokteran, dll • Menurut Witgenstein, Titus : Filsafat : Usaha untuk menyatakan kebenaran fakta secara menyeluruh, mendalam dan sejelas mungkin. Hery@File.Com

  25. II. ASPEK AKSIOLOGIFor What (Untuk Apa, Apa Nilainya) A. Filsafat = Ilmu tanpa batas dan universal untuk menemukan pengetahuan secara menyeluruh dan dapat diungkapkan dengan jelas B. Filsafat = Ilmu yang mencari kebenaran paling dalam tentang seluruh kenyataan. Usaha menjawab secara metodis, sistematis koheren tentang seluruh fakta / kenyataan C. Filsafat = Ilmu pengetahuan umum untuk mencari kebenaran seluruh fakta / kenyataan  Filsafat (Aksiologi) : Adalah untuk mencari kebenaran tentang seluruh fakta / kenyataan.  Kegunaannya : 1. Menemukan kebenaran 2. Menimbulkan keyakinan 3. Menemukan ide Hery@File.Com

  26. III. ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW) • WHY : karena keinginan berfilsafat untuk menemukan kebenaran dengan :  memakai ratio-logos-akal budi. Seterusnya ditanyakan mengapa benar karena didiskusikan, dianalisis dengan ratio untuk menemukan kebenaran.  mengapa ditanyakan oleh karena : 1. Ketakjuban akan dirinya “yang ada” (Plato & Aristoteles ± 350 SM), dan ketakjuban akan moral hukum dan langit dengan bintang. Imanuel Kant(± 1750) memikirkan untuk ditemukan bagaimana kebenarannya. 2. Kesangsian kemampuan panca indra (Agustinus ± 400, Descartes ±1600) karena indrawi seringkali menipu -> bagaimana kebenarannya 3. Kesadaran eksistensi dirinya yang kecil dibanding alam semesta -> bagaimana kebenaran fakta / kenyataan tersebut. Hery@File.Com

  27.  HOW • Bagaimana pendekatannya berdasarkan gejala atau phenomenologi? • Bagaimana klasifikasinya? • Bagaimana model atau metodenya? Hery@File.Com

  28. 1. Pendekatan Fenomenologi / Gejala • Gejala hubungan kesatuan asasi subyek (manusia)-obyek (pengetahuan, benda untuk menemukan hasil bersifat sementara dan terbuka) yang dapat dikritik. • Gejala jasmani-inderawi yang merupakan hasil pengalaman kongkrit (hasil tergantung tempat + waktu) • Gejala umum, pengalaman abstrak (hasil tak tergantung tempat + waktu) Cara/metode pendalaman gejala tersebut terus dilakukan dan filsafat mencari kebenaran sesuai klasifikasi filsafat dan model pendalamannya. Hery@File.Com

  29. 2. Klasifikasi Filsafat Menuju Filsafat Pengetahuan • Filsafat Manusia • Filsafat Alam • Filsafat KeTuhanan • Filsafat Etika • Filsafat Pengetahuan  Filsafat Pengetahuan Umum  Filsafat Ilmu Pengetahuan diperlukan ilmu alam ilmu pasti ilmu kemanusiaan Hery@File.Com

  30. 3. Model/Metode (Cara Mencari Kebenaran) • Apriori (Plato) : universal partikuler • Aposteriori (Aristoteles) : partikuler universal Kebenaran pengetahuan (Epitesmi) • Episteme : pengetahuan yang sejati berdasar : - obyektifitas (empiri+rasio) - untuk menemukan kebenaran - kepastian - abstraksi - intuisi • Epistemologi : pengetahuan sejati tentang : - Apa : fakta - Mengapa : causa - Bagaimana : metode - Benar : Verifikasi Hery@File.Com

  31. Bila Kumpulan pengetahuan yang benar/episteme/diklasifikasi, disusun sitematis dengan metode yang benar dapat menjadi epistemologi. Aspek epistemologi adalah kebenaran fakta / kenyataan dari sudut pandang mengapa dan bagaimana fakta itu benar yang dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya. Hery@File.Com

  32. Filsafat : Kebenaran yang dibuktikan secara :  Radikal (individu)  Rasional (obyektif)  Sistemik (ilmiah)  Semesta (universal) Pembuktian Filsafat lebih luas daripada pembuktian Ilmu, oleh karena mempertimbangkan : • Ratio  Agama • Ilmu sendiri + Ilmu lain Seni • Moral  Kebahagiaan • Nilai  Kesemestaan Hery@File.Com

  33. Menurut Witgenstein, Titus :Filsafat : Usaha untuk menyatakan kebenaran ilmiah secara menyeluruh sejelas mungkin. Menurut KattSoff (1963) :Filsafat : Berpikir secara kritis, sistematis, rasional, dan komprehensif hingga menghasilkan suatu yang runtut dan benar Jadi Filsafat adalah berpikir dengan cara yang benar (teoritis) untuk menemukan keputusan pengetahuan yang benar (praktis) Hery@File.Com

  34. Klasifikasi Lain dari Filsafat Logika Deskriptif (Apa adanya) Etika Normatif (seharusnya) F. Kategori Metaetik (Analisis) Metafisika = Ontologi = Filsafat Pertama Epistemologi = Filsafat Pengetahuan Filsafat Umum Matematika Filsafat Ilmu Pengetahuan Hukum Agama Dan lain-lain Hery@File.Com

  35. RINGKASAN SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT • Masa Yunani Kuno (Abad 6 SM – Akhir Abad 3 SM) • Masa Abad Pertengahan (Akhir Abad 3 SM – Awal Abad 15) • Masa Modern (Akhir Abad 15 – Abad 19) • Masa Kontemporer (Abad 20) Hery@File.Com

  36. Masa Yunani Kuno (Abad 6 SM- Akhir Abad 3 SM) 1. Filsafat = pengetahuan tahyul, dongeng, mitos = mitologi : Mitos -> Logos (mitos mengurang, ratio tumbuh) Thales / air Pythagoras / bilangan Demokritos / atom 2. Filsafat = Logos Sokrates : (469-399 SM) Dialektika Salah Sokratik -> kesimpulan Benar Plato : (427-347 SM) penyair, inspirasi tinggi (Aristokles) – Melawan sofis -> Mencari kebenaran Sokrates dengan tulisan Filsafat : Apologia (pembelaan Sokrates). - Model abstrak dan matematik = apriori dengan ratio menemukan episteme (ingatan yang benar atau ide abadi) Kebenaran adalah : relatif, subyektif, ide dalam diri obyektif : kenyataan / fakta diluar yang benar Tulisannya : 1. Apologia, Kriton, Politea : negara 2. Simposium : diskusi tentang cinta 3. Phaedo : diskusi tentang jiwa yang tak mati 4. Phaidros : diskusi tentang ide 5. Parmenides : kritik terhadap ide ajarannya 6. Timaios : susunan alam semesta 7. Nomoi : Hukum-hukum Mendirikan Akademi yang menjadi dasar Perguruan Tinggi jaman Pertengahan Ajarannya = Platonisme yaitu kebenaran jasmani yang tak kekal dan kebenaran rohani / ide yang kekal. Lima abad kemudian = Neo Platonisme yang menggabungkan Platonisme dengan ajaran Gereja Kristen Hery@File.Com

  37. 3. Aristoteles (384 – 322 SM) • Murid terpandai Akademi, guru Alexander Agung • Mendirikan Lyceum dengan ajaran model kongkrit • Ajaran Aristotelesanisme yaitu pengenalan inderawi atau empiris-aposteriori (terikat pada waktu dan tempat) ; lalu pengenalan rasional yaitu episteme = pengetahuan benar yang diperoleh dari sebab musabab. • Tujuh karya : Logika / organon (analisis apriori- aposteriori), Ilmu eksakta, Biologi, Psikologi, Metafisika, Etika & Politik, Sastra/Retorika • Ia membagi 3 ilmu pengetahuan (IP) :  I.P. Produktif = Pedomen bidang kesenian  I.P. Praktis = Etika & Moral atau pedoman tingkahlaku  I.P. Teoritis = Tak memihak Fisika, Matematika, Filsafat Pertama (metafisika = ontologi) Hery@File.Com

  38. Masa Abad Pertengahan (akhir abad 3 SM – awal abad 15) • Filsafat Yunani Kuno diambil alih Mesir (Cleopatra 69-30 SM) • Filsafat dilarang -> kembali ke Dogma Gereja = Theologi (Kaisar Justianus ± 529 M) • Filsuf Islam Bagdad -> Cordoba Ibnu Sina (980 -1037) • Filsafat : kembali ke mitos = mistik Plotinus -> Neo Platonisme ( abad ke 13) yaitu Platonisme manunggal dengan Dogma Gereja. • Thomas Aquines (1225 – 1274) Filsafat Yunani kuno tak dilarang malah untuk justifikasi Dogma Gereja. Hery@File.Com

  39. Masa Modern (Akhir abad 15 – 19) • Gerakan Renaissance (kelahiran kembali) mentalitas individual – kebebasan, persamaan, emansipasi, otonomi diri. 2. Revolusi Copernicus (1473 – 1543) Matahari : pusat alam semesta Metode induktif – experimental • Zaman Aufklarung (pencerahan / abad 18) Menggunakan akal budi dengan inti : a. Ajaran Rasionalisme (Descartes, 1596-1650) b. Ajaran Empirisme (Francis Bacon, 1561-1626) Pengetahuan inderawi c. Ajaran Kritisisme (Immanuel Kant, 1724-1804)gabungan a + b d. Filsafat Pragmatisme (William James, 1842-1910) Kebenaran konsep/ide harus dilihat konsekuensi praktisnya / kegunaannya. e. Filsafat Fenomenologi (Edmund Husserl, 1839-1939) kebenaran = kenyataan benda itu sendiri Tiga tahap dalam metode fenomenologis yaitu :  Reduksi Fenomenologis  Reduksi Eidetis  Reduksi Transendental f. Filsafat Eksistensialisme (S. Kierkegaard, 1813-1855) Hery@File.Com

  40. Masa Kontemporer (abad 20) • Filsafat Analitik (Ludwig Wittgenstein, 1889-1951). 2. Filsafat Ekstensialisme (lanjutan Jean Paul Sarte, 1905 – 1980)  Ia menganggap manusia bebas memilih moralitas yang diinginkan hingga menciptakan eksistensi dirinya. Manusia melakukan kebaikan, pendidikan bagi keturunannya dan hidup bermasyarakat.  Menganggap Tuhan tidak ada dan manusia dapat memerankan peranan Tuhan (Vincent Martin)  Ada 2 kelompok : anti agama & kelompok agama (percaya pada Tuhan) 3. Ethics and Limits of Philosophy (Bernard Williams) Hery@File.Com

  41. Perangkat IlmuIstilah Ilmiah Istilah Ilmiah • Ilmu memerlukan sejumlah pengertian yang dituangkan ke dalam istilah ilmiah Meliputi bidang • Besaran atau dimensi • Aturan • Penjelasan aturan Besaran atau Dimensi Mencakup • Konstanta dan variabel • Faktor • Definisi • Fakta • Konsep • Konstruk • Data • Sekor • Dan sejenisnya Hery@File.Com

  42. Aturan Ilmu Mencakup • Masalah • Hipotesis • Proposisi • Aksioma dan Asumsi • Postulat • Dalil dan Hukum • Prinsip • Dan sejenisnya Penjelasan Aturan Mencakup • Teori • Model dan Paradigma • Dan sejenisnya Hery@File.Com

  43. Besaran atau Dimensi 1. Konstanta dan Variabel • Konstanta memiliki nilai yang tetap; • Variabel memiliki nilai yang dapat berubah • Berubah tak acak (matematik) • Berubah acak (probabilitas, statistik) Variabel Berkenaan dengan apa dari siapa atribut obyek makhluk benda peristiwa Hery@File.Com

  44. Contoh Variabel AtributObyek Kepemimpinan manajer (orang) Hasil belajar mahasiswa (orang) Kebuasan buaya (hewan) Kekuatan gajah (hewan) Kesuburan pohon mangga (tumbuhan) Nilai saham (benda) Titik didih air (benda) Keterjualan rumah (benda) Kecepatan olah data (peristiwa) Temperatur kebakaran (peristiwa) Kelancaran penjualan (peristiwa) Hery@File.Com

  45. Simbol Variabel • Variabel sering dinyatakan dalam bentuk simbol • Simbol variabel dapat berbentuk: • Gambar     . . . • Abjad Latin A B X Y a b c . . . • Abjad Yunani Φ Δ Γ Ω α β μ . . . • Sering ditambahkan dengan lambang indeks atau pangkat Hery@File.Com

  46. Abjad Yunani Nama Kapital kecil Nama Kapital kecil alpha Α α nu Ν ν beta Β β xi Ξ ξ gamma Γ γ omicron Ο ο delta Δ δ pi Π π epsilon Ε ε rho Ρ ρ zeta Ζ ζ sigma Σ σ ς eta Η η tau Τ τ theta Θ θ upsilon Υ υ iota Ι ι phi Φ φ kappa Κ κ khi Χ χ lambda Λ λ psi Ψ ψ mu Μ μ omega Ω ω Hery@File.Com

  47. 2. Faktor • Sering dimaksudkan sebagai variabel penyebab Sebab ----- akibat (faktor) • Ada kalanya diartikan sebagai kumpulan variabel sejenis Faktor 1 Faktor 2 A = Membaca D = Tambah B = Menulis E = Kurang C = Mengisi rumpang F = Kali Faktor 1 = verbal Faktor 2 = numerik Hery@File.Com

  48. 3. Definisi • Definisi adalah batasan secara singkat tentang pengertian dan lingkup suatu besaran • Definisi Substansi Batasan tentang pengertian substansinya • Definisi Operasional Batasan pengertian berkenaan dengan cara pengukurannya • Biasanya rumusan definisi berupa satu kalimat saja sedangkan pengertian luas atau pengertian lengkapnya dijelaskan di dalam konsep atau konstruk Hery@File.Com

  49. 4. Fakta • Merupakan kenyataan konkrit yang teralami • Biasanya dinyatakan di dalam bentuk sekor atau data Contoh: • Umur di dalam tahun • Tingkat pendidikan • Tempat lahir • Jumlah mahasiswa • Luas kampus • Gaji karyawan • Sering dicatat melalui inventori (misalnya melalui kuesioner). Hery@File.Com

  50. 5. Konsep • Berkenaan dengan pengertian secara lengkap tentang sesuatu Misalnya: Arti dari • Mahasiswa • Karyawan • Manajer • Komputer • Jurusan teknik elektro • Bayi • Remaja • Sesuatu yang sama bisa saja memiliki uraian konsep yang berbeda karena perbedaan bidang ilmu, aliran, atau pakar • Dicari dari literatur; memerlukan diskusi Hery@File.Com

More Related