150 likes | 393 Views
Couple Therapy (1). KBK BLOK KLINIS 7 April 2014. Widya Risnawaty, M.Psi., Psi., Psikoterapis. Definisi Couple Therapy. Couples therapy : terapi yang ditujukan bagi pasangan, baik yang menikah maupun belum/tidak menikah.
E N D
Couple Therapy (1) KBK BLOK KLINIS 7 April 2014 Widya Risnawaty, M.Psi., Psi., Psikoterapis
Definisi Couple Therapy • Couples therapy : terapi yang ditujukan bagi pasangan, baik yang menikah maupun belum/tidak menikah. • Tujuan dari terapi: memperbaiki dan meningkatkan relasi pasangan agar lebih positif . • Desain secara umum ditujukan untuk: • Memperbaiki kemampuan problem solving • Ketrampilan komunikasi • Mengidentifikasi tujuan hidup • Mengidentifikasi tanggungjawab antar pasangan.
Issue yang umum muncul: • Perselingkuhan • Masalah keuangan • Penyakit dan perubahan lain dalam hidup. • Sexual problems dll • Durasi Terapi : tergantung pada distress yang dialami oleh pasangan.
Definisi “Relationship Distress” • Relationship distress : ongoing significant dissatisfaction with the relationship at least one partner subjective evaluations of the relationship by the participants. • significant dissatisfaction sejauh batas toleransi masing-masing pasangan terhadap masalahnya. • at least one partner one partner distress – partner have a relationship problems.
Dampak Relationship distress • Dampak dari Relationship distress: • Stressful event • Meningkatnya keluhan gangguan psikologis (depresi, alkohol abuse, disfungsi seksual, perilaku bermasalah atau berisiko baik yang dilakukan oleh pasangan ataupun anak2 mereka) • Kondisi kesehatan fisik yang menurun • Menjadi korban kekerasan
Perkembangan terbentuknya “Relationship distress” • Bradbury (1995) - Etiology dari Relationship distress: • Adaptive process within couple system • Stressful event • Individual characteristic • Context
1. Adaptive Process • Behavior exchange • Kognitif, afektif dan perilaku negatif sumber distress diubah menjadi positif • Affection • Pola ekspresi afek negatif menyebabkan distress (ekspresi menghina, muak, takut, menarik diri secara emosi) • Communication, Conflict management, agression • Komunikasi difungsional escalating • Role Functioning • Tidak menjalankan peran dengan tanggungjawab. • Ex. Kepala Rumah tangga tapi tidak bekerja
Sex • Disfungsi seksual • Sexual abuse • Mutual Support • Support for each other relationship satisfaction • Practical support saling membantu tugas antar peran • Emotional Support perhatian, dukungan, penghargaan • Belief & Expectantions • Unrealistic expectantions • Irasional Beliefs
2. Life Events • Peristiwa-peristiwa kehidupan terus berganti menuntut penyesuaian perubahan dalam sistem • Perceraian • Pernikahan kedua • Promosi/kenaikan jabatan • Perpindahan tempat kerja • Perubahan peran menjadi orangtua • Pensiun dll
3. Individual Characteristic • Latar belakang kehidupan keluarga asal (utuh/bercerai/disharmonis/harmonis) attachment style • Jenis kelamin, Usia, tingkat pendidikan, profesi • Karakteristik kepribadian individu • Gaya hidup / kebiasaan
4. Context • Latar belakang demografik keluarga asal (budaya, agama, ras) • Kawin campur
Individual characteristic – partner 1 Behavioral interacrion Partner 1: pikiran - perasaan Relationship outcomes Life events Context Partner 2: pikiran - perasaan Individualcharacteristic – partner 2