470 likes | 1.77k Views
STRATEGI PELESTARIAN BUDAYA. stra·te·gi /stratégi/ n 1. ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dl perang dan damai; 2. ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dl perang, dl kondisi yg menguntungkan;
E N D
STRATEGI PELESTARIAN BUDAYA stra·te·gi /stratégi/ n 1. ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dl perang dan damai; 2. ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dl perang, dl kondisi yg menguntungkan; 3. rencana yg cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus; tempat yg baik menurut siasat perang; --nasional seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan berbagai kekuatan nasional, baik dl masa damai maupun dl masa perang, untuk mendukung pencapaian tujuan yg ditetapkan oleh politik nasional; --pemasaran rencana untuk memperbesar pengaruh thd pasar, baik dl jangka pendek maupun dl jangka panjang, yg didasarkan pd riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan, serta distribusi tak·tikn1 rencana atau tindakan yg bersistem untuk mencapai tujuan; pelaksanaan strategi; siasat: -- perang gerilya semakin mantap; 2 muslihat: dng -- yg jitu, akhirnya ia berhasil menangkap penjahat itu
les·ta·ria tetapsptkeadaannyasemula; tidakberubah; bertahan; kekal; me·les·ta·ri·kanvmenjadikan (membiarkan) tetaptidakberubah; membiarkantetapsptkeadaansemula; mempertahankankelangsungan (hidupdsb; pe·les·ta·ri·ann1proses, cara, perbuatanmelestarikan; 2perlindungandrkemusnahanataukerusakan; pengawetan; konservasi; ke·les·ta·ri·annkeadaanygtetapsptsemula; keadaanygtidakberubah-ubah: kitaharusselalumenjaga ~ alam
Budaya “dayadanbudi” yang berupacipta, karsa, dan rasa manusia. Kebudayaan “hasildaricipta, karsa, dan rasa manusia”.
Melekatpadakatabudayasifat “berubah, berkembang”. Dengandemikian, berdasarkananalisiskebahasaan, fraseataukalimat “pelestarianbudaya” merupakan “contradictio in terminis”. Olehkarenaitu, frasetersebuthendaklahdibaca/ditasirkansebagai “strategirevitalisasinilai-nilaibudaya”.
WARISAN KEBUDAYAAN KebudayaanAdiluhung: • kebudayaanluhur yang diciptakanutkmencapaitujuanluhur. • Kebudayaan yang bernilaitinggi, luhurutkselanjutnyadijadikanpedomanhidup. Keberadaankebudayaanadiluhungdianggapsebuahgivenygdiwariskansecaraturuntemurun. Setiapindividuselayaknyamenjadipendukungkebudayaanetnisnya, dansecara moral berkewajibanmelestarikannya.
PelestarianKebudayaan • Pengagungankebudayaanmasalalusertakeinginanpendukungnyauntukmewarisinyamemunculkansebuahpernyataan “pelestarianbudaya”. • Perubahanataugarapan “baru” terhadapkaryabudaya yang adiluhungdinilaisebagai “merusakpakem”. • Pelestarian: tetapdlmwujudsemula, tanpaperubahan = STATUS QUO. • Jikaorangmemproduksikembalisebuahkaryabudayadengancarapeniruan/penjiplakan, tanpamengetahuiproseskebudayaan yang menghasilkankaryabudayaitu, makaorangtersebuthanyabertindaksebagaipengguna. • Masyarakatyg pro-status quo menanggapigarapan “baru” sebagairendah, tdkadiluhung, tdkbernilaiseni.
Ide/gagasan adiluhung sebagiknya disajikan dg memanfaatkan perkembangan kemajuan iptek agar tidak mandeg dalam penciptaan kebudayaan. • Kemandegan akan terjadi jika masyarakat terus memuja keagungan masa lalu tanpa melakukan pembaharua.
WUJUD DAN UNSUR KEBUDAYAAN • WujudKebudayaan: • Komplekside, gagasan, nilai, norma, peratuturan, dsb. • Kompleksaktivitassertatindakanberpoladarimanusiadlmmasyarakat. • Benda-bendahasilkaryamanusia. • UnsurKebudayaan: • Bahasa • Sistempengetahuan • Organisasisosial • Sistemperalatanhidupdanteknologi • Sistemmatapencaharianhidup • Sistemreligi • Keseian.
DISKUSI 1. Contoh budaya adiluhung dari masing-masing unsur kebudayaan. 2. Mana saja yang perlu dilestarikan? 3. Mengapa harus dilestarikan? 4. Strategi apa saja yang harus dilakukan untuk melestarikannya?
SUMBER KamusBesarBahasa Indonesia dalamhttp://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php Koentjaraningrat. 1992. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. ……. 2009. PengantarIlmuAntropologi. Edisirevisi. Jakarta: RnekaCipta. Rahyono, F.X. 2009. KearianBudayadalamKata. Jakarta: Wedatamawid-yasastra.