220 likes | 1k Views
ETIKA DAN PROFESIONALISME ASESOR. “Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”. Disampaikan pada : TOT Asesor S ekolah/Madrasah Bandung, September –Oktober 2013. PROFESI. KODE ETIK. FUNGSI KODE ETIK. Fungsi. Memberi pedoman bagi profesi
E N D
ETIKA DAN PROFESIONALISME ASESOR “Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu” Disampaikan pada : TOT AsesorSekolah/Madrasah Bandung, September –Oktober 2013
FUNGSI KODE ETIK Fungsi • Memberipedomanbagiprofesi • Saranakontrolbagimasyarakattentangprofesi yang bersangkutan • Mencegahpihakluaruntukcampurtangan Etik Mengatur • AsesorAkreditasisebagaidiri • AsesorAkreditasidalaminteraksinyadengan stake holder • Sesamaasesorakreditasi, dankelembagaan lain yang dilayani Stakeholder
Kodeetik ASESOR BAN-S/M Asesor adalah insan terpilih yang terdidik, terlatih, dan terkondisikan untuk senantiasa: • menjunjung tinggi kejujuran dan obyektifitas, baik dalam niat, ucapan, maupun perbuatan; • merahasiakan informasi tentang sekolah/madrasah yang diakreditasi; • bersikap dan bertindak adil yang berarti tidak membedakan antara sekolah atau madrasah, negeri atau swasta, jauh dan dekat, dan status awal akreditasi; • menjaga kehormatan diri, rendah hati, dan lugas dalam berkata, bersikap, dan bertindak; • mematuhi aturan yang berlaku bagi asesor, dan bersedia menerima konsekwensi atas pelanggaran yang dilakukan;
menciptakan suasana kondusif dan tidak menekan dalam melakukan kegiatan visitasi; • menghindari kesepakatan atau bargaining dalam arti negatif, dengan tidak menerima pemberian uang, barang, dan jasa di luar hak-nya sebagai asesor; • bersahabat dan membantu secara profesional; • menghormati budaya setempat; • membangun kerjasama tim asesor; • tidak menggurui responden; • tidak mendebat argumentasi yang disampaikan oleh responden; dan • tidak menanyakan atau meminta hal-hal di luar akreditasi.
SANKSI Keputusan sanksi yang diberikan ditentukan melalui Sidang Pleno BAP-S/M.
Asesor dilarang: • Melakukan intimidasi secara terang-terangan maupun tersirat kepada sekolah/ madrasah. Hal ini penting untuk mencegah sekolah/madrasah dari keinginan untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apa pun yang diduga akan berpengaruh kepada objektivitas hasil visitasi. • Membuat perjanjian dan/atau kesepakatan sepihak atau bersama-sama dengan sekolah/madrasah yang divisitasi yang dapat mengakibatkan tidak objektifnya hasil visitasi. • Menerima apa pun dari sekolah/madrasah yang akan mempengaruhi hasil akreditasi. • Membuka kerahasiaan data dan informasi yang diperoleh, serta hasil pelaksanaan visitasi kepada pihak lain dengan berbagai alasan apa pun.
Sekolah/madrasah dilarang: • Melakukan berbagai kegiatan yang dapat menghambat proses visitasi dengan berbagai alasan apa pun. • Memanipulasi data dan informasi serta memberikan keterangan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kondisi nyata sekolah/madrasah yang menyebabkan tidak objektifnya hasil akreditasi. • Memberikan sesuatu dalam bentuk apa pun kepada asesor maupun anggota BAP-S/M secara individual atau tim yang akan berdampak pada objektivitas hasil akreditasi.