1 / 18

Pelajaran Dari Mendirikan Perusahaan Start-UP

Pelajaran Dari Mendirikan Perusahaan Start-UP. Lessons learned from Starting-Up Budi Rahardjo budi@indocisc.com http://budi.insan.co.id Juni 2003. Outline. Pengalaman / pelajaran Mendirikan perusahaan di Kanada Mendirikan perusahaan di Indonesia Kesimpulan. Asal mulanya.

Download Presentation

Pelajaran Dari Mendirikan Perusahaan Start-UP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pelajaran Dari Mendirikan Perusahaan Start-UP Lessons learned from Starting-Up Budi Rahardjobudi@indocisc.comhttp://budi.insan.co.idJuni 2003

  2. Outline • Pengalaman / pelajaran • Mendirikan perusahaan di Kanada • Mendirikan perusahaan di Indonesia • Kesimpulan Budi Rahardjo

  3. Asal mulanya • Mendirikan Iqra Biomedical di Kanada • Bidang: software & hardware house • Pendiri: sesama kawan yang berlatar belakang berbeda; EE, CS, Medical • Produk (rencana): • Software Expert System untuk mendiagnostik penyakit • Laparoscopy Surgical System • Modal: uang masing-masing Budi Rahardjo

  4. Pengalaman #1 • Adanya IRAP (Industrial Research Assistance Program) • Misi IRAP untuk membantu industri kecil dan menengah dalam mengembangkan kemampuan teknologi dan inovasi • Melakukan analisa awal bisnis dan teknis • Peluang bisnis & teknologi • Siapa pesaing • Pakar di Kanada/Amerika yang dapat dihubungi untuk meningkatkan kemampuan Budi Rahardjo

  5. Pengalaman #2 • Gagal, karena: • Kehabisan uang (untuk gaji programmer) • Pekerjaan molor • Komitmen pembeli tidak ada (rumah sakit tidak mau membeli) • Teknologi terlalu advanced (ahead of its time) • Biaya untuk pengujian produk di bidang medical sangat mahal Budi Rahardjo

  6. ISP: COOL • Tahun 1995 Internet terbuka untuk publik • Mendirikan Canada Overdrive Online • Bidang: Internet Service Provider • Pendiri: sesama kawan (engineers) • Produk: layanan ISP, dialup • Modal: masing-masing kemudian membuka saham untuk friends and family Budi Rahardjo

  7. Pengalaman #3 • Gagal, karena • Bisnis ISP bergantung pada teknologi yang maju pesat sehingga harus melakukan investasi terus • Ganti modem, peningkatan line speed, dll. • Bisnis sebaiknya dijalankan oleh orang yang mengerti bisnis bukan orang teknis (techie) • Bisnis harus masuk bagian dari pendidikan engineering • Ketidak cocokan pendiri, owner Budi Rahardjo

  8. Webhosting: Iscom • Webhosting mulai berkembang. Mendirikan ISCOM • Bidang: webhosting • Pendiri: kawan-kawan di Internet (cyber); mahasiswa Indonesia di luar negeri • Produk: webhosting, web programming • Modal: masing-masing Budi Rahardjo

  9. Pengalaman #4 • Gagal, karena • Bisnis hanya dijalankan oleh seorang, lainnya hanya menitipkan modal • Pasar yang dibidik (Indonesia) belum ada • Lagi-lagi, terlalu advanced • Model bisnis webhosting ternyata masih belum jelas, belum menguntungkan Budi Rahardjo

  10. Mendirikan usaha di Indonesia • Mendirikan PT Insan Komunikasi / Insan Infonesia • Bidang: Konsultan Teknologi Informasi dan hal-hal yang mirip dengan Iscom • Pendiri: keluarga • Produk: konsultansi • Modal: keluarga Budi Rahardjo

  11. Pengalaman #5 • Masih berjalan. Beberapa pelajaran • Mulai dari kecil dan bertahan Budi Rahardjo

  12. PMA: INDOCISC • Bisnis dotcom meledak (1999, 2000). Mendirikan INDOCISC • Bidang: konsultan teknologi informasi, security • Pendiri: Insan, kawan-kawan, venture capital • Produk: konsultasi security, produk security • Modal: venture capital Budi Rahardjo

  13. Pengalaman #6 • Masih berjalan. Pelajaran baik • Memfokuskan diri pada satu bidang: security • R&D merupakan komponen penting • Dekat dengan perguruan tinggi untuk mendapatkan SDM (mahasisw), teknologi, inovasi • Mahasiswa mendapatkan pengalaman (real world experience) • Perusahaan mendapatkan tenaga kerja Budi Rahardjo

  14. Perusahaan lain • Mendirikan perusahaan lain antar perusahaan: SDTI, Work IT out • Bidang: SDM IT • Pendiri: INDOCISC & partners • Servis: training, penempatan tenaga kerja • Modal: perusahan-perusahaan Budi Rahardjo

  15. Pengalaman #7 • Perusahaan lain ini gagal karena • Kurangnya orang bisnis yang menjalankan usaha tersebut • Jatuhnya bisnis dotcom (bubble bust) • Ketidak-cocokan pendiri perusahaan Budi Rahardjo

  16. Pelajaran lain • Peran perguruan tinggi masih belum optimal • Perguruan tinggi malah jadi pesaing bagi usaha kecil menengah! • Program entrepreneurship di kampus masih sekedar lip service • Belum ada laboratorium / tempat praktek • Dosen dan mahasiswa masih belum diijinkan Budi Rahardjo

  17. Pelajaran lain #2 • Peran Pemerintah masih belum optimal • Tidak ada insentif • Tidak ada potong atau keringanan pajak, padahal di tempat lain (Malaysia, Taiwan) dilakukan untuk menarik entrepreneur dan investor • Bahkan malah ditekan oleh pajak. Padahal seharusnya perusahaan baru ini dibebaskan dari pajak dahulu • Tidak ada program seperti IRAP Budi Rahardjo

  18. Kesimpulan • Banyak pengalaman baik dan buruk dalam mendirikan Start-Up • Pengalaman buruk jarang diceritakan sehingga banyak pemain baru yang terjerumus • Pemerintah belum merespon secara optimal terhadap masalah yang dihadapi oleh usaha kecil menengah Budi Rahardjo

More Related