70 likes | 320 Views
WIRINDA WIRMA YUSANA, 4450405034 Struktur Mikroanatomi Insang dan Hati Ikan Komet di Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak Akibat Limbah Obyek Wisata Kolam Renang. Identitas Mahasiswa.
E N D
WIRINDA WIRMA YUSANA, 4450405034Struktur Mikroanatomi Insang dan Hati Ikan Komet di Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak Akibat Limbah Obyek Wisata Kolam Renang
Identitas Mahasiswa • - NAMA : WIRINDA WIRMA YUSANA - NIM : 4450405034 - PRODI : Biologi - JURUSAN : Biologi - FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - EMAIL : rinda_cute86 pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Ir. Nana Kariada TM., M. Si - PEMBIMBING 2 : Ir. Nur Rahayu Utami, M. Si - TGL UJIAN : 2010-09-21
Judul • Struktur Mikroanatomi Insang dan Hati Ikan Komet di Balai Benih Ikan (BBI) Siwarak Akibat Limbah Obyek Wisata Kolam Renang
Abstrak • Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah obyek wisata Tirto Argo berupa air buangan yang berasal dari obyek wisata Tirto Argo yang mengandung limbah berupa sabun dan klorin. Sabun merupakan racun bagi ikan, terutama jika kesadahan air tinggi, selain itu larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Klorin sangat beracun bagi ikan, karena jika bereaksi dengan air membentuk asam hipoklorus yang diketahui dapat merusak sel-sel protein dan sistem enzim ikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur mikroanatomi insang dan hati ikan komet (Carassius auratus auratus) akibat limbah obyek wisata kolam renang. Rancangan penelitian secara eksploratif, dengan metode pengambilan sampel secara purposive random sampling. Sampel yang digunakan adalah ikan komet yang berumur 5-6 bulan sebanyak 10 ekor, yang berasal dari kolam pemeliharaan. Variabel utama, berupa: Tingkat kerusakan organ insang dan hati ikan komet, yang hidup di kolam pemeliharaan, serta kandungan limbah obyek wisata Tirto Argo yang berasal dari saluran pembuangan limbah, kolam pengendapan dan kolam pemeliharaan. Variabel kendali, berupa: umur ikan, jenis ikan dan sampel yang digunakan.Variabel pendukung, meliputi: suhu, pH, oksigen terlarut dan karbondioksida. Untuk mendapatkan data struktur mikroanatomi insang dan hati ikan komet dilakukan pembedahan untuk diambil bagian insang dan hatinya, kemudian difiksasi dengan menggunakan formalin 10% untuk selanjutnya dibuat preparat mikroanatomi dengan metode paraffin dan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan 10 sampel insang dan hati ikan komet yang digunakan mengalami kerusakan. Kerusakan struktur mikroanatomi insang yang paling banyak ditemukan adalah edema dan fusi lamella, hyperplasia dan atropi 4 sampel dan 3 sampel mengalami nekrosis. Kerusakan mikroanatomi hati ikan komet yang paling banyak dijumpai adalah kongesti sebanyak 8 sampel dari 10 sampel yang digunakan dan 6 sampel mengalami pembengkakan sel. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil simpulan, limbah obyek wisata kolam renang mengakibatkan kerusakan mikroanatoni insang dan hati ikan komet. Kerusakan mikroanatomi insang berupa edema, hyperplasia, fusi lamella, atropi dan nekrosis, sedangkan kerusakan struktur mikroanatomi hati berupa pembengkakan sel dan kongesti.
Kata Kunci • Mikroanatomi insang, hati ikan komet, limbah kolam renang
Referensi • Achmad R. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Andi. Afrianto E., dan Liviawati.1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta. Kanisius. Alifia F dan Djawad M.I. 2000. Kondisi Histologi Insang dan Organ Dalam Juvenil Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forskall) yang Tercemar Logam Timbal (Pb). Jurnal Scient dan Technologi 1 (2): 51-58. Anderson. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Anonim. 2009. Pengobatan Koi. Bandung. On line at http://www.cempakaKoiFarm.com/substance.php [diakss tanggal 21 September 2009]. Ardi. 2008. Pembenihan Ikan Mas Komet (Carassius auratus auratus). Bandung. On line at http://www.docstoc.com/docs/13480410/PEMBENIHAN-IKAN-MASKOMET-_ Carassius-auratus [diakses tanggal 20 Januari 2010]. Bevelender G & JA Ramaley . 1979. Dasar-Dasar Histologi. Terjemahan Wisnu Gunarso. 1988. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga Bond E Carl. 1979. Biology of Fishes. Philadelphia London Toronto: W. B Saunders Company. Brown VM, VV Mitrovic, and GTC Stark. 2003. Pengaruh paparan kronis dari seng pada toksisitas dari campuran deterjen dan seng. Journal Water 2 (4): 255-260. Chahaya I. 2003. Ikan Sebagai Alat Monitor Pencemaran. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan 13 (4): 247-260. Connell D.W dan G.J Miller. 1983. Terjemahan Yanti Koestoer. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Jakarta: UI Press. Daelami. 2001. Air Sumber Kehidupan. Jakarta. On line at http://www.oFish.or.id/air-sumber-kehidupan [diakses tanggal 04 Agustus 2009]. Dahlan R. 2008. Popularitas Ikan Komet Kembali Meroket. Jakarta. On line at http://www.majalahpengusaha.com/content/view.html [diakses tanggal 26 Januari 2010]. Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: UI Press. Ewusie JY. 1980. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahan Usman Tanuwidjaja. 1990. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Halang B. 2004. Toksisitas Air Limbah Deterjen Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carprio). Jurnal Bioscientiae 1 (1): 39-49. Harjono RM, Hartono A, Surya S. 1996. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Irianto A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press Junqueira LC, J Carneiro & RO Kelley. 1980. Histologi Dasar. Terjemahan Jan Tambayong. 1995. Edisi kedelapan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Lagler K. F Bordach. J. E. Miller, R. R, and Passino. D. R. M. 1977. Ichtyology. Second Edition. New York: John Wiley and Sons Laksman H.T. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta: Djambatan. Loomis T.A. 1978. Toksikologi Dasar. Terjemahan Donatus. Semarang: IKIP Semarang Press. Lu FC. 1995. Toksikologi Dasar Asas, Organ sasaran dan Penilaian Risiko. Jakarta: UI-Press. Malik I. 2008. Bahan Pembuat Sabun Mandi. Jakarta. On line at http://iwanmalik.wordpress.com/2008/12/14/bahan-pembuat-sabun-mandi.html [diakses tanggal 04 Agustus 2009]. Nurhayatun T. 2007. Pengaruh Pemberian Merkuri Klorida Terhadap Struktur Mikroanatomi Insang Ikan Mas. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Purwakusuma W. 2009. Parameter Air Karbondioksida (CO2). Jakarta. Online at http://www.oFish.or.id/Parameter-air-karbondioksida-CO2.html [diakses tanggal 20 Januari 2010]. Ressang A A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Denpasar: Bali Press. Rodrigues edson de lara and Edith Fanta. 2005. Liver Histopathology Of The Fish Brachydanio rerio Hamilton-Buchman After Acute Exposure To Sublethal Level Of The Organophospate Dimethoate 500. Revista Brasileira de Zoologia 15 (2): 441-450. Sandi E. 1994. Pengaruh Padatan Tersuspensi terhadap Tingkat Kematian dan Pertumbuhan Nener Bandeng (Chanos chanos Forskal) pada Media Uji. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Sastrawijaya. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta Suntoro S H. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara Takashima F and T Hibiyu. 1995. An Atlas of Fish Histologi Normal and Pathology Featurs. Tokyo: Kodansa Ltd. Van Dyk dan Jacobus C. 2008. Histopatologi Ikan Sebagai Alat Monitoring Untuk Kesehatan Perairan. Journal Environment Of Water Polution 5(2): 145-146. Wardana W A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi Welch P. S. 1952. Limnology. Second Edition. New York: McGraw Hill Book Company. Inc. Zonneveld N, EA Huisman, & JH Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.
Terima Kasih • http://unnes.ac.id