90 likes | 357 Views
h.16 31 Agustus 2012 | No. 02 4 | Tahun I II | 16 hal . SERBANEKA. JUMAT | 31 Agustus 2012 | No. 02 4 | Tahun I I I | 16 halaman. SWARA ♥ WARGA.
E N D
h.1631 Agustus 2012 | No. 024| TahunIII | 16 hal. SERBANEKA JUMAT| 31 Agustus 2012 | No. 024| Tahun III | 16 halaman SWARA ♥ WARGA Salah satu rutinitas, kegiatan yang secara konsisten dijalankan oleh Bang Maja adalah mengajarkan baca al-Qur’an khususnya ke-pada ibu-ibu sebagai prioritas utama, dan kemudian kepada anak-anak di rumah beliau di RT 005 RW 06, Gang 4a no. 25. Sejak mulai lagi sehabis libur lebaran, ke-giatan pengajian anak-anak diawali dengan Bang Maja menceritakan kisah para nabi dengan gaya dongeng. Anak-anak mende-ngarkan sambil menikmati minuman teh hangat sekadarnya. Semua gembira dan jadi lebih semangat untuk belajar al-Qur’an ♥ Sumber : Observasi ASA 270712 • Pada Rabu 29 Agustus 2012, para fasilitator kelurahan PNPM Mandiri Perkotaan wilayah Jakarta Barat menghadiri Rapat Koordinasi. • Terlihat hadir Tim 15 Barat, yaitu : Heri Susila (Koordinator Faskel merangkap CD Senior). Normayani Mardani (Faskel Teknik), Deden Yoseph (Faskel Teknik), Fitria (Faskel Eko-nomi), Riap Windhu (Faskel Ekonomi) dan Slamet Supriyanto (Faskel CD). • Di wilayah Jakarta Barat ada 6 Tim Faskel, yaitu Tim Sepuluh Barat, Tim Sebelas Barat, Tim Duabelas Barat, Tim Tigabelas Barat, Tim Empatbelas Barat, dan Tim Limabelas Barat. • Tim Limabelas Barat mendampingi sepuluh kelurahan, enam kelurahan di Kec. Palmerah dan empat kelurahan di Kec. Grogol. • Bang Heri pernah cerita bahwa para Faskel Teknik diberi pelatihan untuk masalah pe-rumahan, terutama untuk persiapan PNPM ND (neighborhood development) yang mem-buka peluang proses perbaikan dan pem-bangunan lingkungan perumahan. PNPM ND yang bernilai 2 milyar ini diberikan dan dipercayakan pengelolaannya kepada BKM yang memenuhi kriteria ♥ • Sumber:: Kegiatan Faskel 280812 Cerita Nabi ala Dongeng Rakor Faskel Jakarta Barat BadanKeswadayaanMasyarakatJatipuloMandiri - BKMJM MEDIA BULANAN WARGA KELURAHAN JATIPULO – JAKARTA BARAT • Bulan Agustus ini diisi dengan Su-asana Ramadhan, Peringatan Ha-ri Ultah RI, Lebaran Idul Fithri dan bulan Syawal, diwarnai dengan kegiatan sosial-budaya, antara lain dengan peremajaan kepeng-urusan dan revitalisasi Penyan-tunan Anak Yatim, kegiatan Tabur Beduk Takbiran, pengajian rutin bagi anak-anak dan ibu-ibu de-ngan lebih bersemangat (ada sesi cerita kisah para nabi) ♥ Selamat Hari Raya Idul Fithri Selamat Hari Ulangtahun Bangsa dan Republik INDONESIA ke 67 SWARA ♥ WARGA
h.02 31 Agustus 2012 | No. 024| TahunIII | 16 hal. PENGANTAR REDAKSI • PROGRAM 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal. h. 15 • Proses perencanaan dengan par-tisipasi warga lokal akan mem-beri nilai lebih bagi pembangunan berkelanjutan suatu kampung, an-tara lain :rasa kebersamaan dan tanggungjawab sosial jadi lebih meningkat, demikian pula pening-katan kapabilitas warga, baik da-lam berpikir logis, maupun ber-imajinasi kreatif. • Dokumentasi PKT-MHT 2009 • Proses perencanaan diawali dengan pengkinian data dan informasi . Karena itu sangat perlu membangun ko-munikasi terbuka dengan warga ♥ • Sumber: Kunjungan Lapangan 110812 • Hal. 01 Kulit Muka : Idul Fithri & HUT Bangsa dan RI; Hal. 02 Pengantar Redaksi; Hal. 03 & 14 Lingkungan : Wajah Kampung Hadap Kali BKB; Hal 04 & 13 Komunitas : MCK & IPAL Komunal sebagai Aset Komunitas; Hal. 05 & 12 Dinamika Pembangunan : Pem-bangunan dengan Peranserta Warga; Hal. 06 Observasi : Rumah Tanpa Jendela; Hal. 07, 08, 09 &10 Sosial Kemasyarakatan : Jalan-jalan Tikus Kampung Kota; Hal. 11 Budaya : Indahnya Kebersamaan; Hal. 15 Program : Proses Perencanaan Bersama Warga; Hal. 16 Serbaneka : Cerita Nabi ala Dongen, dan Raker Faskel Jakarta Barat ♥♥ • Edisi akhir Agustus 2012 SWARA WARGA, yang merupakan volume ke 24 ini, ber-temakan keberdayaaan warga lokal. Keber-dayaan ini bisa dihidupkan jika masyarakat diberi kepercayaan sebagai manusia yang fithrah dan merdeka. • Dari beberapa kilas balik maupun perhatian kembali kepada hal-hal kecil disadari adanya harapan yang cukup besar untuk pemba-ngunan selanjutnya. • Hal-hal kecil yang muncul secara spontan namun berdampak positif, ternyata merupa-kan modal sosial di lokal ini, yaitu gotong royong. Ya, masih tersisa budaya gotong-royong, dan ini perlu kembali dihidupkan, jangan sampai padam oleh kesibukan urusan masing-masing. • Beberapa ulasan dan reportasi yang dimuat dalam edisi ini merupakan rangkaian cerita dan dokumentasi pembangunan dan peris-tiwa di tengah masyarakat sejak 2005 hingga 2012. • Peranserta warga lokal dalam menanggapi program pembangunan, begitu juga perhatian para pemeduli permukiman merupakan ha-rapan bagi perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih menyeluruh dan terpadu, yaitu pembangunan aspek sosial, ekonomi dan fisik lingkungan secara proporsional. • Dengan segala potensi yang digali dan pe-luang yang diciptakan, diharapkan keberlan-jutan proses pembangunan dapat berlang-sung secara sehat dan bertanggungjawab, serta tepat sasaran♥ • - Tim Redaksi - E d i t o r i a l Proses Perencanaan Bersama Warga DaftarIsi • SWARA ♥ WARGA Media BulananKel. Jatipulo, Kec. Palmerah Kota Administrasi Jakarta Barat • Pelindung. PenasehatZainudin – Koord. BKMJM PemimpinRedaksiAstajaSyawalWakilPemimpinRedaksiSulaemanSekretarisRedaksi, Sirkulasi, DistribusiSofiaBendaharaRedaksiSuharsihDjumadiRedakturEksekutifHeriSusilaRedakturUtamaAnita S ArifRedakturIsmawanto, Kurniawati Reporter Mena, Ika, AgusGunawan, Nuranto • AlamatRedaksi : Gd. KtrKelurahanJatipulo lt. 3 Jl. Turi no.30, Kel. Jatipulo – Jakarta Barat 11430 • Email: astajasyawal@yahoo.com, anita_sy_ar@yahoo.com, herisusila@ymail.com • Telp. 0818704793 / 083871632773 (AstajaSyawal) 021-92937361 / 08170026660 (HeriSusila) 087887751781 (Anita S Arif) SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA
h.1431 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 halLINGKUNGAN • LINGKUNGAN 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal.h. 03 Sambungandarihal. 03 Gang VII yang berhadapan langsung dengan jembatan gantung ini, adalah jalur yang cukup rame dilalui. Jalur ini menghubungkan • langsung pertigaan Jl. Citarum dan Jl. Tanah Abang II, Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat ke Jl. Balai Warga RW 05 Kelurahan Jatipulo, Jakarta Barat, melalui gang di atas riol kota, menyebrangi rel kereta, jembatan gantung dan Gang VII ini. • Salah satu jalan tikus yang terlihat cukup sering dilalui adalah yang terletak antara Gang VII dan Gang VIIIA RW 05. Jalan tikus ini bercabang ke selatan maupun ke utara. Yang ke selatan ada tangga menuju jalan masuk lantai atas rumah, sedang yang ke utara tembus ke tapak menara sutet. • Kondisi ini menunjukkan betapa padat dan tidak tertata-nya area ini di RW 05 ini ♥ • Sumber: Observasi Lapangan 200812 Ada enam wilayah RW yang berada di sepanjang dan berbatasan dengan Kali BKB, yaitu RW 04, RW 05, RW 06, RW 07, RW 08 dan RW 10. Sebenarnya, ke enam RW ini termasuk RW kumuh, namun yang masuk • . • dalam pendampingan pemberdayaan ma-syarakat, baik PNPM Mandiri maupun Pro-gram MHT hanya empat RW pertama yang disebutkan. • Wajah kampung hadap kali ini di dominasi oleh gang-gang dan jalan tikus maupun celah antar bangunan. Untuk gang yang cukup lebar (minimal 1,2 m) pada umumnya ter-pasang gapura. • Ada berbagai kreasi (bentuk dan warna) gapura hadap kali ini. Ada satu yang cukup menonjol, yaitu gapura Gang VII pada RW 05 seperti terlihat pada foto di atas. • Bersambung ke hal. 14 Wajah Kampung (Hadap) Kali BKB Jalan Tikus Tanggul RW 05 RW 06 Jalan Tikus Tanggul RW 05 RW 10 RW 04 RW 05 Cabang Jl Tikus Tggl RW 05 RW 09 SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA RW 07 Cabang Jl Tikus Tggl RW 05
h.0431 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal. KOMUNITAS • KOMUNITAS 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal.h. 13 Sarana komunal ini pernah dioperasikan de-ngan baik dikelola bersama oleh KSM Karya Bakti, dengan adanya laporan keuangan oleh koordinator penunggu kotak retribusi, Bang • Aceng kepada Pak Astaja sebagai TPP-BKM RW 06, yang merangkap pengurus RW seksi pembangunan. Dari aset ini bisa membeli pompa dan selang kebakaran, memberi kon-tribusi renovasi gedung pertemuan. Namun setelah diambil alih kepengurusannya oleh pihak pengurus RW (cq. Bendahara), jadi tidak transparan dan kurang terurus. • Sabtu 11 Agustus, Bp. Sriprobo dan Anita sebagai pemerhati permukiman berkunjung ke Jatipulo. Salah satu tujuan kami adalah untuk melihat langsung kondisi operasional MCK dan IPAL komunal yang mulai berfungsi • Bersambung ke hal. 13 Sambungandarihal. 04 dengan baik setelah dilakukan proyek per-baikan MCK dan pembangunan IPAL ko-munal dalam PNPM Mandiri Perkotaan 2007. Kami berniat ngobrol dengan Pak Kasiran, beliau muncul dari pintu rumahnya yang menghadap lapangan di mana kami sedang ngobrol dengan Bu Jumadi. Aku kenalkan pak Sri Probo kepada Pak Kasiran dan sebaliknya. Kami lalu menanyakan tentang pengelolaan MCK Komunal RT.016 RW.06. Pak Kasiran menjelaskan, bahwa memang pengelolaan oleh pengurus RW 06, dalam hal ini, beliau selaku bendahara. Warga sekitar MCK tsb (yang mau) bergiliran menjaga selama dua minggu. Retribusi yang terkumpul dan disetorkan kepada pak Kasiran rata2 Rp 500 rb per 2minggu (tidak termasuk uang makan Rp 10 ribu sehari, yang langsung diambil oleh penjaga setiap harinya). • Dari setoran ini, Rp 200 ribu dikembalikan kepada penjaga sebagai upah jaga selama 2 minggu. Selama mengelola, Pak kasiran pernah menerima setoran paling rendah Rp 425 ribu dan paling tinggi Rp 900 ribu. Jadi, setiap bulannya ratarata pemasukan dari MCK ini untuk Kas RW 06 sejumlah Rp 600ribu. Pengeluaran untuk MCK ini sebulannya minimal Rp 350ribu untuk biaya listrik. ♥ • Sumber: Kunjungan Observasi 110822 MCK dan IPAL Komunal sebagai Aset Komunitas Mengamati air limpahan dari IPAL Komunal ke Kali BKB Kunjungan Studi Faskel wil. Barat - 2010 SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA Obrolan dgn warga sekitar MCK komunal di RT 016 RW 06
h.12 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal. DINAMIKA PEMBANGUNAN • DINAMIKA PEMBANGUNAN 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal.h. 05 Sambungandarihal. 03 area tangkapan air hujan. Akibatnya, cepat atau lambat kesehatan masyarakat akan menurun, demikian pula kualitas lingkungan : cadangan air tanah yang bersih makin ber-kurang, peningkatan suhu udara, dan berku-rangnya pasokan oksigen. Selain itu, banyaknya ruang dan jalur sempit dan gelap membuka peluang berkembangnya penyakit sosial, bisa berupa penggunaan dan pengedaran narkoba, pelecehan seksual ter-hadap anak dan perempuan, dsb. Modal sosial, terutama kesadaran bergotong-royong, perlu direvitalisasi untuk pembangun- an selanjutnya, dengan tantangan utama masa kini, adalah populasi dan krisis spasial yang berakibat pada lingkungan alami mau-pun lingkungan sosial. Dengan peranserta seluruh warga kita te-ruskan pembangunan dengan kemampuan beradaptasi menghadapi berbagai tantangan perubahan ♥ Sumber: dok. Sie Pembangunan & TPP RW 06 th.2006, dok. PKT-MHT 2009 dan observasi 2012 Jika melihat kondisi kampung Jatipulo dan Tomangpulo di Kel. Jatipulo ini di masa lalu dan masa sekarang, patut kita beri acungan jempol bagi warganya yang cukup partisipatif. • Secara umum, kondisi fisik sarana umum, yaitu lapangan olahraga, jalan dan gedung fasos makin membaik, begitu pula sebagian rumah penduduk yang telah dibangun cukup permanen, walaupun belum tentu dengan legalitas, seperti IMB dsb. • Namun di samping hal-hal positif ini, ada hal-hal yang jika dibiarkan akan menjadi bu-merang dan menyebabkan tragedi perkota-an. Makin memadatnya bangunan secara ho-rizontal makin mengurangi ruang-ruang ter-buka untuk penerimaan cahaya matahari dan aliran udara segar, juga makin berkurangnya • Bersambung ke hal. 14 Pembangunan dengan Peranserta Warga Lapangan Gd RW 06 - 2006 Jalan Inspeksi Kali BKB 2006 Lapangan Gd RW 06 - 2009 SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA Jalan Inspeksi Kali BKB 2012
h.0631 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal. OBSERVASI • BUDAYA 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal. h. 11 Rumah Bu Ratna ini di RT.002 RW.06, kondisinya kumuh, pencahayaan alami sa-ngat kurang, begitu pula penghawaan alami. Langit-langit rumah sangat rendah sehingga Pak Sri Probo tidak bisa berdiri tegak. Kayu-kayu kusen, daun pintu dan balok-balok penyanggah lantai atas terlihat mulai lapuk dan digerogoti rayap. Bu Ratna tinggal ber-enam dengan 3 anak, 1 menantu dan 1 cucu (suami meninggal be- • bepapa tahun lalu. Rumah yang dan tanah ini peninggalan orangtua Bu Ratna, tadinya lebih besar karena termasuk bagian depan yang dindingnya menjadi satu sisi “jalan tikus” akses ke pintu ma-suk rumahnya. Tapi, kemudian bagian itu dijual sehingga rumahnya dikepung oleh rumah tetangga. Dijual karena ke-sulitan ekonomi sewaktu ibu Bu Ratna masih hidup dan sakit-sakitan, saat itu bu Ratna sudah menjanda. Suaminya meninggal mendahului ibunya, karena kecelakaan ketika sedang memperbaiki rumahnya.♥ Kegiatan Acara makan bareng seperti ini sudah sangat langka ditemukan di kota-kota besar, apalagi di DKI yang sarat dengat individualisme dimana nilai kebersamaan dan gotongroyong sudah sangat luntur. Komunitas Musholla Amaliyah di Gang IVa Kampung Tomangpulo ini masih menjaga budaya yang dibawa oleh beberapa anggota dari daerah asalnya, yaitu Rangkas Bitung, Jawa Barat. • Beberapa yang hadir : Bang Maja (Astaja), Bang Hasyim, Yanto, Diki, Iif, Weiche, Kholik, Mulus, Acong, Dillah, Opi, Santo, Asep, dan lain-lainnya. Menunya sangat sederhana, hanya nasi putih, ikan mas goreng, sambal dan lalapan, namun nik-matnya aduhai ! ♥ • http://www.facebook.com/astaja.syawal - 300812 Rumah Tanpa Jendela Indahnya Kebersamaan Sumber : Kunjungan observasi pemerhati permukiman, 110812 SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA
h.10 31 Agustus 2012 | No. 024 TahunIII | 16 hal.SOSIAL KEMASYARAKATAN • SOSIAL KEMASYARAKATAN 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 halh. 07 Sambungandarihal. 09 (Gunawan). • Ada beberapa lokasi yang cukup lurus jalan tikusnya yang menggunakan paving-block. • Pada Sabtu 11 Agustus 2012, Bp. Sri Probo sebagai pemerhati permukiman, melakukan kunjungan observasi. Bang Maja mengan-tarkan ke lokasi di RT 015 RW 05 dimana jalan tikusnya hanya selebar 50 cm ♥ • Sumber: dok. Sie Pemb. RW 06 th 2005 dan Obs 2012 Sebagai warna kampung kota pada umum-nya, tata letak bangunan yang berkembang tanpa perencanaan menyisakan ruang celah memanjang dan sempit di antara bangunan yang juga berfungsi sebagai akses ke pintu rumah yang terkepung oleh dinding-dinding rumah lainnya. Sebagian besar jalan-jalan tikus di kampung ini yang tadinya hanya tanah terbuka, pada waktu adanya PPMK di 2005, dilakukan per-kerasan, ada yang dengan pengecoran, ada juga dengan pemasangan paving block. Sisi positif pengerasan dengan pengecoran adalah permukaan jalan menjadi lebih bersih dan rata, namun ada sisi negatifnya, yaitu makin berkurangnya area tangkapan air hu-jan yang jatuh di antara atap rumah yang • hampir bersentuhan. • Lebar jalan-jalan tikus ini bervariasi antara 45 cm sampai dengan 95 cm. Ada yang dileng-kapi saluran air kecil di salah satu sisi, namun pada umumnya tanpa saluran air. • Bersambungkehal. 8 Jalan-jalan Tikus Kampung Kota SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA
h.08 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal. SOSIAL KEMASYARAKATAN • SOSIAL KEMASYARAKATAN 31 Agustus 2012 | No. 024 | TahunIII | 16 hal.h. 09 Sambungan dari hal. 07 Kegiatan pengerasan jalan-jalan tikus kam-pung ini menggunakan dana dari PPMK yang dilakukan dengan pengawasan Dekel (Dewan Kelurahan). Penggunaan dana PPMK diawali dengan per-temuan sosialisasi dan rembug di RW ma-sing-masing yang dihadiri para pengurus RW, pengurus RT dan tokoh masyarakat lainnya. Sebagai motor dan koordinator kegiatan di RW 06, adalah Sie Pembangunan. Jumlah dana yang diterima sebesar 15 juta rupiah. Digunakan untuk pengecoran jalan tikus di 9 lokasi, peninggi di 1 lokasi dan pemasangan deker (penutup saluran) di 2 lokasi. Dari jumlah itu masih tersisa 1 juta 50 ribu rupiah, yang boleh dinikmati bersama seluruh warga berupa acara syukuran. Urusan J Biaya proyek ini bisa cukup rendah karena di-dukung oleh peranserta hampir seluruh war-ga Dana dipercayakan pengelolaannya oleh warga. Dengan pendekatan ini, pembangun-an lebih tepat sasaran dan mutu bisa di-kendalikan oleh para pemanfaat, yaitu warga lokal. Namun mungkin perlu sedikit tambahan wawasan, misalnya bahwa penggunaan pa-ving block lebih ramah lingkungan. Bersambung ke hal. 10 SWARA ♥ WARGA SWARA ♥ WARGA