420 likes | 644 Views
Sistem Informasi Penyaluran Liquefied Petroleum Gas tiga Kilogram Bersubsidi. Felix C. Joevan 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi , Sekolah Tinggi Manajemen Komputer & Teknik Komputer Surabaya, email : felix.joevan@gmail.com. Abstract.
E N D
SistemInformasiPenyaluranLiquefied Petroleum Gastiga Kilogram Bersubsidi Felix C. Joevan1) S1 / JurusanSistemInformasi, SekolahTinggiManajemenKomputer & TeknikKomputer Surabaya, email : felix.joevan@gmail.com
Abstract • Abstract :PT. Macro HusadaKaryaJati is a general contractor that become one of PERTAMINA’s partners in distributing 3 kilograms Liquefied Petroleum Gas subsidy. When doing its job the company need help to regulate distribution.
Abstract • In determining the distribution, speed and accuracy were required in determining the delivery of goods to obtain optimum benefit. Now, this determination is done manually with a rough estimate by the coordinator of Distribution who worked with the head of warehouses and coordinator of field surveyors. Moreover delivery reports must be reported to PERTAMINA daily, it is difficult for management team to collect delivery data from distribution team.
Abstract • Based on the problems faced, information system that can help the management team to report progress and help distribution team determine delivery is required. Transportation model is selected to completing calculation for determination of delivery in this distribution process. • Keyword : Transportation Model, Distribution
LatarBelakang • PeraturanPresidenRepublik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentangpenyediaan, pendistribusian, danpenetapanHargaLiquefied Petroleum Gas (LPG) tabungtiga kilogram (kg) menimbangbahwadalamrangkauntukmenjaminpenyediaandanpengadaanbahanbakardidalamnegeridanmengurangisubsidiBahanBakarMinyak (BBM) gunameringankanbebankeuangannegara, perludilakukansubstitusipenggunaanminyaktanahke LPG.
LatarBelakang • Pengaturanpenyediaan, pendistribusian, danpenetapanharga LPG tabungtiga kg dalamPeraturanPresideninimeliputiperencanaan volume penjualantahunandaribadanusaha, hargapatokandanhargajualeceransertaketentuanekspordanimpor LPG tabungtiga kg dalamrangkamengurangisubsidi BBM khususnyauntukmengalihkanpenggunaanminyaktanahbersubsidisesuaikebijakanpemerintah. (PeraturanPresidenRepublik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 pasal 2).
LatarBelakang • PenugasankepadaBadan Usaha sebagaimanadimaksuddalamPasal 5 dilakukanmelaluipenunjukanlangsungdan/ataulelang. (PeraturanMenteriEnergidanSumberDaya Mineral Nomor 021 Tahun 2007 pasal 6) Dalamhalini PT. MakroHusadaKaryaJatiditunjukmenjadisalahsatuBadan Usaha yang menyelenggarakanpenyediaandanpendistribusian LPG Tabung 3 Kilogram. • DalamProsesnyadibutuhkanlaporan – laporankepada PERTAMINA mengenaipendistribusian, terutamapada data penerimasubsidi. Data inisangatbanyaksehinggamenyulitkanjikadilakukansecara manual.
LatarBelakang • PT. MakroHusadaKaryaJatiselakusalahsatuperusahaan yang ditunjukuntukmembantuprosespendistribusianinginmengaturprosespendistribusianuntukmenghindarikecurangan – kecurangan yang mungkindilakukanpadasaatpendistribusian. PERTAMINA sebagaipemberisubsidimengharapkandistribusimeratadiseluruhwilayah Indonesia. Karenaluasnyadaerahcakupandankeadaandemografi yang berbeda – bedaditiapdaerah, perusahaaninikesulitanuntukmenentukanbiayapengiriman yang harusdialokasikansecaracepatdanakurat. Tidakhanyamasalahpenentuanbiayatetapiperusahaaninijugamengalamikesulitandalampenugasanuntukrutepengiriman yang harusdilakukan agar meminimalkanbiayakirim.
LatarBelakang • Dari penjabarantersebutdiatasmakadibutuhkansuatusisteminformasitentangpendistribusian LPG tabungtiga kg. Sisteminformasiiniharusmampumenentukanrutepengirimandanperkiraanbiaya minimal secaracepatdanakuratsehinggaperusahaandapatbekerjasecarabaik, efektif, danefisien.
LandasanTeori • Konsep Dasar Sistem • Konsep Dasar Sistem Informasi • AnalisadanPerancanganSistem • Transportation Model • Metode Stepping Stone
Konsep Dasar Sistem • Terdapatduakelompokpendekatandidalammendefinisikansistem, yaitu yang menekankanpadaprosedurnyadan yang menekankanpadakomponenatauelemennya. Pendekatansistem yang lebihmenekankanpadaprosedursistemadalahsebagaiberikut: “Sistemadalahsuatujaringankerjadariprosedur-prosedur yang salingberhubungan, berkumpulbersama-samauntukmelakukansuatukegiatanatauuntukmenyelesaikansuatusasarantertentu.”
Konsep Dasar Sistem • Pendekatansistem yang merupakanjaringankerjadariprosedurlebihmenekankanurutan-urutanoperasididalamsistem. Prosedurdidefinisikanoleh Richard F. Neuschelsebagaiberikut: “Proseduradalahsuatuurut-urutanoperasiklerikal (tulis-menulis), biasanyamelibatkanbeberapaorangdidalamsatuataulebihdepartemen, yang diterapkanuntukmenjaminpenanganan yang seragamdaritransaksi-transaksibisnis yang terjadi.”
Konsep Dasar Sistem • Pendekatansistem yang lebihmenekankanpadaelemenataukomponennyadalammendefinisikansistem, masihmenurutNeuschel, adalahsebagaiberikut: “Sistemadalahkumpulandarielemen-elemen yang berinteraksiuntukmencapaisuatutujuantertentu.”
Konsep Dasar Sistem Informasi • Sisteminformasididefinisikanoleh Robert A. Leitchdan K. Roscoe Davis dalamJogiyanto (2005) sebagaiberikut: “Sisteminformasiadalahsuatusistemdidalamsuatuorganisasi yang mempertemukankebutuhanpengolahantransaksiharian, mendukungoperasi, bersifatmanajerialdankegiatanstrategidarisuatuorganisasidanmenyediakanpihakluartertentudenganlaporan-laporan yang diperlukan.”
AnalisadanPerancanganSistem • Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
AnalisadanPerancanganSistem • Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.
AnalisadanPerancanganSistem • Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut: • 1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah. • 2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. • 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. • 4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
AnalisadanPerancanganSistem • Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. • Menurut Kendall (2005), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Transportation Model • Transportation Model adalah kelas spesial dari linear programming yang berhubungan dengan pengiriman suatu komoditas dari sumber ke tujuan. Tujuannya adalah untuk menentukan jadwal pengiriman yang meminimalkan biaya pengiriman total disamping memenuhi batasan supply dan demand.
Transportation Model Gambar 1. Model Transportasi
Transportation Model • Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah transportasi adalah: -. Menentukan solusi feasible awal Terdapat 3 metode yang dapat digunakan, yaitu Metode pojok kiri atas (Northwest Corner), Metode biaya terkecil (Least Cost), dan Metode pendekatan Vogel’s (Vogel’s Approximation Method atau VAM). -. Menentukan solusi feasible optimal Terdapat 2 metode yang bisa digunakan, yaitu : Metode Stepping Stone, dan Metode distribusi yang dimodifikasi (MODI = Modification Distribution).
Metode Stepping Stone • Langkah-langkahmetodeStepping Stoneadalah : • Tentukanlintasanstepping stonedanperubahanbiayauntuksetiapsel yang kosongdalamtabel. • Alokasikansebanyakmungkinkeselkosong yang menghasilkanpenurunanbiayaterbesar. • Ulangilangkah 1 dan 2 sampaisemuaselkosongmemilikiperubahanbiayapositif yang mengindikasikantercapainyasolusi optimal.
METODE PENGEMBANGAN • Dalammenanganimasalahpenugasandistribusikhususnyauntukmengalokasikanpengirimanpaketsubsidiketiapdropzone, system menggunakanalgoritmatransportation model.
METODE PENGEMBANGAN Gambar 2. Document Flow distribusi LPG tiga kg bersubsidi
METODE PENGEMBANGAN • Dari Document Flow diatasdapatdilihatbahwaprosespenentuanpengirimandilakukansecara manual olehkoordinatordistribusisetelahmendapatkan data darikoordinator surveyor lapangandankepalagudang. Lalumembuatsuratperintahmengeluarkanbaranguntukgudang, dilanjutkanpembuatansuratjalanolehkepalagudang yang disertakanpadasaatpengirimanbarang. Penerimamenandatanganisuratjalansebagaitandaterimabarang. Jikabarangditerimasuratjalan yang sudahditandatanganipenerimadikembalikankekoordinatordistribusiuntukdibuatkanlaporanpengiriman, suratjalan yang kembalitanpatandatanganpenerimadikembalikankekoordinatordistribusiuntukdibuatkanlaporanbarangkembali. Team Leader membuatRekapLaporanPengirimandariLaporanPengiriman. Semuasuratjalandikalkulasiuntukmembuatrekaplaporanbiayauntukdilaporkankemanajer.
METODE PENGEMBANGAN Gambar 3 System Flow distribusi LPG tiga kg bersubsidi
METODE PENGEMBANGAN • Dalamsystem flowinidijelaskanproseskerjadistribusi LPG tiga kg bersubsidi. Berawaldarimigrasi data wilayahdan data pencacahancalonpenerimasubsididari database pencacahan. Dilanjutkandenganprosespenginputan data-data seperti: data armada, data biaya, data dropzone, data demand , data stock, data barang, dan data gudang. Dilanjutkanprosespembuatanlaporan-laporandanrekap. Alurdarisystem flowhampirsamadenganalurdocument flow, bedanyamayoritasprosesdilakukansecaraotomatisolehsistemdanterdapattambahaninformasiuntuktiapbagian yang bergunadalamkinerjanya.
Data Flow Diagram • Data Flow Diagram (DFD) Level Konteksmerupakangambaranprosesinteraksisistemdenganlingkunganeksternal. Dengandilakukanobservasidiperoleh lima entitas yang berinteraksidengansistem.
Data Flow Diagram Gambar 4. DFDLevel Konteks
Data Flow Diagram • BagianDistribusi Bagiandistribusiadalahbagian yang bertugasmengaturjalannyadistribusi, mengatur armada pengiriman, danmenganalisa data-data distribusi. • Koordinator Surveyor Lapangan KoordinatorSurveyor Lapanganmembawahibeberapa surveyor lapangan, bertugasmelakukanpencacahanataupengumpulan data calonpenerimapaketsubsidi. Padasaatpenyaluranpaketsubsidi, Koordinator Surveyor Lapanganmembantubagiandistribusiberhubungandenganperwakilanwilayahuntukmenentukan demand aktifharian.
Data Flow Diagram • Managerial Managerial adalahpihak-pihak yang berhubungandenganpemimpinperusahaan. Bertugassebagaipengawaskeuangandankinerjadilapangan. • Team Leader Team Leader adalahpimpinanproyekdilapangan yang bertugasmengaturkinerjasetiapbagiandanmelaporkanprogress pengirimanke PERTAMINA • HRD Bagian HRD adalahbagiankepegawaian. Bagianiniadalahbagianpersonalia, dalamsisteminisemua data personaliadiambildaribagianini.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 5. Form Dropzone
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 6. Form Demand
HASIL DAN PEMBAHASAN \Gambar 7. Form Penugasan
HASIL DAN PEMBAHASAN • Untukmenghitungdemand, pertama-tama harusditentukanduludemanddarimasing-masingdropzone yang dilakukandi form dropzone tab detail seperti yang terlihatpadagambar 5. Nilaidemand yang digunakanpadaperhitungantransportation modeladalahdemand yang sudahaktifataudemand yang siapdikirimpadahariitu. Aktivasidemanddilakukan per wilayah RT sepertiterlihatpadagambar 6.
HASIL DAN PEMBAHASAN • Untukmenentukannilai supply dihitungdarijumlahbarang yang dapatdikirimolehsatu armada dalamsatukeberangkatanpengiriman. Jumlahkeberangkatandalamsatuhariditentukanpada form penugasanseperti yang terlihatpadagambar 7. • Setelahnilaisupply dandemand didapatkan, perhitunganmenggunakanalgoritmatransportation modeldapatdilakukansehinggadidapatkanalokasipengiriman.
KESIMPULAN • Berdasarkan implementasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : • Metodetransportation modeldapatmemberikansolusialokasidistribusiuntukpenyaluran LPG tiga kg bersubsidipada PT. Macro HusadaKaryaJati. Optimalisasibiayakirimbisadidapatkandariefisiensibiayakirim yang berasaldariefekktifitaspengiriman. • SistemInformasiPenyaluranLiquefied Petroleum Gastiga Kilogram Bersubsididapatmembantumenghasilkanlaporan-laporan yang dapatmembantukinerjadalamprosesdistribusidanmembantuentitas-entitasterkaitdalammengambilkeputusan yang mendukungprosesdistribusi. Pelaporanprogress kinerjapadapihak PERTAMINA pun menjadilebihcepatdanakurat.
SARAN • Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut: • Aplikasiinimasihbelumterintegrasisecarautuhuntuksetiapproses yang adadalamrentetan program penyaluransubsidi LPG tiga kg, akanlebihbaikjikaprosespencacahandapatdigabungkandenganprosesdistribusi. • Saatiniaplikasihanyaberfungsisebagaianalisa data dasaruntukprosesdistribusi, untukkedepannyadapatdikembangkanmenjadialat bantu dalampengambilanlebihbanyaklagikeputusan yang bersifatstrategis.
DAFTAR RUJUKAN • Hillier, F. S. dan Liebermen, G. J. 2001. Introduction to Operations Research. Singapore: McGraw-Hill. • Jogiyanto, HM. 2005. AnalisisdanDisain. Yogyakarta : Andi Offset. • Kendall, K.E., and Kendall, J.E. 2005. System Analysis and Design Sixth Edition. New Jersey: Prentice-Hall International. • Neuschel, Richard F. 1976. Management Systems for Profit and Growth. New York: McGraw-Hill.
DAFTAR RUJUKAN • PeraturanMenteriEnergidanSumberDaya Mineral Nomor 021 Tahun 2007 PenyelenggaraanPenyediaandanPendistribusian Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 kilogram. (online). (http://www.esdm.go.id /prokum/ permen/2007/permen-esdm-21-2007.pdf diaksesFebruari 2010) • PeraturanPresidenRepublik Indonesia Nomor 104 Tahun 2007 tentangPenyediaan, Pendistribusian, danPenempatanHarga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 kilogram. (online). (http://www.esdm.go.id/ prokum/perpres/2007/perpres_104_2007.pdfdiaksesFebruari 2010)
DAFTAR RUJUKAN • Taha, Hamdy A. 2003. Operations Research: An Introduction International Edition. New Jersey: Prentice-Hall International. • Subagyo, P. dkk., 1999, Dasar-Dasar Operations Research : Edisi 2. Yogyakarta: BPFE