70 likes | 350 Views
DIAN ROMADHINA, 4101402014 PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 29 SEMARANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH. Identitas Mahasiswa.
E N D
DIAN ROMADHINA, 4101402014PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 29 SEMARANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH
Identitas Mahasiswa • - NAMA : DIAN ROMADHINA - NIM : 4101402014 - PRODI : Pendidikan Matematika - JURUSAN : Matematika - FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - EMAIL : dianroma_84 pada domain plasa.com - PEMBIMBING 1 : - PEMBIMBING 2 : - TGL UJIAN : 2007-04-10
Judul • PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 29 SEMARANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH
Abstrak • Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan soal cerita siswa kelas IX SMP Negeri 29 Semarang yang masih perlu ditingkatkan. Menyelesaikan soal cerita membutuhkan kemampuan untuk memahami apa yang dimaksud dalam soal tersebut sehingga siswa dapat menemukan jawaban yang benar (kemampuan bernalar siswa) dan membutuhkan kemampuan untuk menyatakan apa yang terdapat pada soal ke dalam model matematika serta memberikan alasan yang benar dari soal yang diberikan (kemampuan berkomunikasi siswa). Kemampuan bernalar dan berkomunikasi matematik dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan model pembelajaran pemecahan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematik terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung siswa kelas IX SMP Negeri 29 Semarang melalui model pembelajaran pemecahan masalah dan untuk mengetahui berapa persen besar pengaruh kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematik terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung siswa kelas IX SMP Negeri 29 Semarang melalui model pembelajaran pemecahan masalah. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswa kelas IXA, IXB, dan IXC SMP Negeri 29 Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Variabel penelitian terdiri atas kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematik sebagai variabel bebas serta kemampuan menyelesaikan soal cerita sebagai variabel terikat. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar pengamatan dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis regresi. Berdasarkan analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear ganda yaitu 1 2 Yˆ = 0,0615 + 0,476 X + 0,48 X . Uji persamaan regresi linear ganda dilakukan dengan uji F dan diperoleh Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5%, sehingga persamaan regresi linear ganda berarti. Jadi persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi nilai kemampuan menyelesaikan soal cerita apabila nilai kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematik diketahui. Pada penentuan koefisien korelasi ganda diperoleh R=0,8931 dan uji signifikansi dilakukan dengan uji F, ternyata Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5%, sehingga koefisien korelasi ganda berarti. Nilai R yang positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara ketiga kemampuan tersebut dan menunjukkan pula adanya pengaruh variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematik terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung siswa kelas IX SMP Negeri 29 Semarang melalui model pembelajaran pemecahan masalah dan besar pengaruhnya adalah 79,76% (R2=79,76%). Saran dari peneliti adalah para guru matematika di SMP Negeri 29 Semarang hendaknya dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan kemampuan komunikasi matematik siswa melalui pemanfaatan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat membantu siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal cerita dengan baik dan benar.
Referensi • Anni, Catharina dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional Prinsip - Teknik – Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta. Dimyati dan Mdjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nurkancana, Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugandi, Achmad dkk. 2004. Teori Belajar. Jakarta Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Malang: IMSTEP JICA. Sumarmo, Utari. 2003. Pembelajaran Matematika Untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, makalah disajikan pada Pelatihan Guru Matematika April 2003 di Jurusan Matematika ITB. Sumarmo, Utari. 2004. Pembelajaran Keterampilan Membaca dan Berfikir Matematika Tingkat Tinggi Pada Siswa Sekolah Menengah dan Mahasiswa Calon Guru, makalah disajikan dalam rangka penelitian Hibah Pascarjana UPI tahun 2003 / 2004. Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar dan Proses pembelajaran Matematika I. Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Suyitno, Amin. 2005. Mengadopsi Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita. TIM PPPG Matematika. 2005. Materi Pembinaan Matematika SMP di Daerah. Yogyakarta: Depdiknas.
Terima Kasih • http://unnes.ac.id