460 likes | 1.04k Views
KARAKTERISTIK, DIVERSITAS DAN AGROFUNGSIONAL MAKROFAUNA (EPIGEIK, ENDOGEIK, ANESIK), DAN MESOFAUNA. RIZQA PERDANA SAMUEL REZA STEVIANA BAITY SONY GUMELAR TINA PRABANINGRUM UMI SARAH VETY VERIA M.S YUNIASRI DIAN. 1. MAKROFAUNA TANAH.
E N D
KARAKTERISTIK, DIVERSITAS DAN AGROFUNGSIONAL MAKROFAUNA (EPIGEIK, ENDOGEIK, ANESIK), DAN MESOFAUNA RIZQA PERDANA SAMUEL REZASTEVIANA BAITYSONY GUMELARTINA PRABANINGRUM UMI SARAHVETY VERIA M.S YUNIASRI DIAN
1. MAKROFAUNA TANAH Keberadaanmakrofaunatanahsangatberperandalamproses yang terjadidalamtanahdiantaranyaprosesdekomposisi, alirankarbon, bioturbasi, siklusunsurharadanagregasitanah
Berdasarkan kebiasaan makan dan distribusinya makrofauna dibagi menjadi EPIGEIK ANESIK ENDOGEIK
KELOMPOK EPIGEIK • Ciri-ciri umum : • Kelompok epigeik hidup dan makan serasah di permukaan tanah • mempengaruhi penghancuran dan pelepasan nutrien, tetapi tidak secara aktif mendistribusikannya
CHILOPODA EPIGEIK MAKROFAUNA KELOMPOK EPIGEIK ARACHNIDA INSECTA
A. CHILOPODA • merupakanjeniskelabang & memiilkisatu kaki dalamtiapsegmentubuhnya, bergerakcepatdanbersifatkarnivora • Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. • Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. • Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
contoh dari chilopoda : Lithobius forticatus Scolopendra morsitans. • Fungsi chilopoda : • Chilopoda berperan dalam hal penghancuran serasah untuk membentuk humus
B. ARACHNIDA • Ciri-ciri : • badan terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, thorax dan abdomen. • Alat mulut dilengkapi dengan chelicera dan pedipalpus • Arachnida mempunyai empat pasang kaki di bagian cephalothorax • hidup di dalam gua dan banyak terdapat di gua-gua Indonesia
KlasifikasiKelas arachnida dapat di kelompokkan atas 3 ordo, yaitu sebagai berikut-Ordo SpcorpionidaOrdo ini meliputi segala macam golongan kala.-Ordo AraneaeOrdo ini meliputi bangsa laba-laba.-Ordo AcarimaOrdo ini meliputi jenis laba-laba yang bersifat parasit dan merugikan manusia. Mencakupcaplakdantungau Manfaat arachnida antara lain sebagai pemangsa atau perombak serasah. Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama.
C. INSECTA Ciri-ciri : Sebagiananggotanyahidupdidaratdansebagiankecilsaja yang hidupdi air tawar. Jarangsekalihewanini yang hidupdidalam air laut. Tubuhnyaterdiriatas caput (kepala), thoraks (dada), dan abdomen (perut). Padaseranggabetinaterdapat ovipositor yang bergunauntukmenyimpantelur. Hewaninitidakmempunyaizatwarnamerah, tetapiadaseldarahdanpembuluh
Terdapat empat bentuk mulut : a )Alatmulutmenggigitpadasemut , belalang , ratap , jangkrik b) Alatmulutmenggigitdanmenjilatpadalebah c) Alatmulutmengisappadakupu-kupu d) Alatmulutmenusukdanmengisappadanyamuk
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) kelompok : a) Apterygota(tak bersayap) b) Pterygota (bersayap) Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok : a) Hemimetabola b) Holometabola.
Hemimetabola : serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna dalam daur hidupnya. Tahapannya meliputi telur > nimfa > imago. Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:1. Archyptera atau Isoptera2. Orthoptera3. Odonata4. Hemiptera5. Homoptera Holometabola : serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago)
Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo: 1. Neuroptera2. Lepidoptera3. Diptera4. Coleoptera5. Siphonoptera6. Hymenoptera
Insecta yang menguntungkan : Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera). Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori). Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman. Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan. Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
KELOMPOK ANESIC Ciri-ciri umum : Kelompok anesic mengambil serasah di permukaan tanah kemudian membawanya ke dalam tanah dan memakannya. Kelompok anesic terdiri dari annelida dan rayap
A. ANNELIDA • Annelida (dalambahasalatin, annulus = cincin) ataucacinggelangadalahkelompokcacingdengantubuhbersegmen. • Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. • Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus
Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. • Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.
Reproduksi :Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris). Klasifikasi :Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
polychaeta (cacing berambut banyak) • merupakan annelida berambut banyak • Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya • Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk
Oligochaeta (cacing berambut sedikit) • merupakan annelida berambut sedikit. • Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen • Cacing ini memakan organisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah
Hirudenia • Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya • Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput • Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Fungsi Cacing Tanah Kotoran (feses) cacingtanahmengandungbanyakbahanorganik yang tinggi, berupa N total dannitrat, Ca dan Mg yang bertukar, pH, dan % kejenuhanbasadankemampuanpenukaranbasa. Disinimembuktikanbahwacacingtanahberpengaruhbaikterhadapproduktivitastanah. Karenacacingtanahdalamsifatkimiatanahnyaberperanmenghasilkanbahanorganik, kemampuandalampertukarankation, unsur P dan K yang tersediaakanmeningkat.
B. RAYAP • Merupakan ordo Isoptera, Pada umumnya rayap mengkonsumsi pohon yang sudah mati/kering, dalam bentuk kayu, tangkai daun, tanah atau bangkai hewan. • Kelimpahan rayap juga dapat dipengaruhi oleh kandungan N total tanah dan kelembaban tanah. • Rayap merupakan makrofauna tanah yang penting peranannya pada pembentukan struktur tanah dan pendekomposisian bahan organik serta ketersediaan unsur hara.
KELOMPOK ENDOGEIK Kelompok endogeik adalah fauna tanah yang secara permanen berada di dalam tanah, serta makan bahan organik tanah atau perakaran tumbuhan. Anggota kelompok endogeik adalah cacing endogeik
A. CACING ENDOGEIK Cacing Endogeik, adalah cacing tanah yang jarang muncul dipermukaan tanah. Beberapa janis cacing endogeik menghuni rhizosfer, daerah yang dekat dengan akar tanaman. Tempat dimana cacing tanah tersebut memakan tanah yang sudah diperkaya dengan akar, bakteri, dan fungi yang membusuk menjadi warna merah muda.
PERAN MAKROFAUNA TANAH Lubang cacing tanah untuk memperlancar aerasi dan drainase tanah. Mencampur dan menggranulasikan butir-butir tanah. Mengangkut bahan organik kebagian tanah yang lebih dalam Memantapkan agregasi tanah Meningkatkan infiltrasi Sebagai penghancur sersesah Memperbaiki struktur tanah
2. MESOFAUNA TANAH Mesofauna adalah semua fauna tanah yang berukuran lebih kecil, berkisar antara 0,2 mm – 10 mm. Hidup secara bebas maupun parasit Mesofaunatanahakanmelumatbahandanmencampurkandengansisa-sisabahanorganiklainnya, sehinggamenjadifragmenberukurankecil yang siapuntukdidekomposisiolehmikrobiotanah
Mesofauna merupakan fauna tanah tak bertulang belakang yang terdiri dari : Nematoda, Arthropoda yang berupa tungau dan kutu, dan mollusca
A. NEMATODA • hewan multiseluler yang paling banyak jumlahnya di bumi dan terdapat hampir di seluruh habitat • Tubuhnya tidak bersegmen. • Tubuhnya transparan (dan tidak berwarna). • Memiliki sistem organ tubuh lengkap, yang berupa sistem pencernaan (memanjang dengan bentuk esofagus yang bervariasi) sistem ekskresi, sistem syaraf, sistem pengeluaran, dan sistem reproduksi. Tidak memiliki sistem peredaran darah.
Nematoda memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga kelestarian tanah, salah satunya adalah sebagai dekomposisi material racun atau secara istilah disebut bioremediasi. Nilai nematoda sebagai bioremediasi tanah ini sangatlah penting
Arthropoda yang termasuk mesofauna adalah tungau dan kutu Tungau ,Tubuh tungau terdiri atas kepala dan thoraks yang menyatu. Daur hidup tungau berlangsung dalam tubuh inangnya terdiri atas lima tahapan yaitu telur berbentuk lonjong seperti gelondongan, menetas menjadi larva yang mempunyai enam buah kaki yang berujung dengan cakar, protonimfa dan deutonimfa yang berkaki delapan dan bentuk dewasa yang dapat dikenal dalam satu siklus di dalam tubuh inang yang berlangsung antara 18-24 hari
Kutu : Panjang dewasa 1 - 5mm. Mereka bisa berwarna hitam, putih, kuning, lavender, merah, hijau atau emas. Sebagian berpola, burik, warna-warni, atau bahkan metalik. Selain memiliki antena dan tiga pasang kaki, springtail melompat dengan struktur silang yang tidak biasa di bagian ujung perut mereka, disebut dengan furkula.
Daur hidup : Telur berbentuk bola dan diameternya kurang-lebih 0,2 mm. Telur keluar satu-per satu atau secara berkelompok. Setelah kurang-lebih 10 hari, telur menetas menjadi anak-anak dan dalam 6 hari matang menjadi dewasa. Dewasa hidup hingga satu tahun.
C. MOLLUSCA • hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama : Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan
Cara hidup : Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit. Sistem pernapasan : Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
Reproduksi : Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa. menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, mollusca dibagi menjadi 3 : Gastropoda Pelecypoda Cephalopoda.
Fungsi Mollusca : Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica). . Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera). Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara. d. Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.