1 / 1

34 Hadi (1991a) menyatakan rumus korelasi momen tangkar atau r xy adalah: NtXY - (£X) (£Y)

34 Hadi (1991a) menyatakan rumus korelasi momen tangkar atau r xy adalah: NtXY - (£X) (£Y). r xy = —- —r.-_-------. —. ---. v [n^X 7 - (£xff [n^Y 1 - & Y f ] Keterangan : r xv = koefisien korelasi momen tangkar £XY =jumlah perkalian skor aitem dengan skor total aitem

jabir
Download Presentation

34 Hadi (1991a) menyatakan rumus korelasi momen tangkar atau r xy adalah: NtXY - (£X) (£Y)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 34 Hadi (1991a) menyatakan rumus korelasi momen tangkar atau r xy adalah: NtXY - (£X) (£Y) r xy = —- —r.-_------- — --- v [n^X 7 - (£xff [n^Y 1 - & Y f ] Keterangan : r xv = koefisien korelasi momen tangkar £XY =jumlah perkalian skor aitem dengan skor total aitem = jumlah skor aitem ZX2 = jumlah skor aitem kuadrat "zY N jumlah skor total atau skor faktor = jumlah skor total kuadrat = cacah subjek uji coba Untuk menghindari over estimate koefisien korelasi yang telah diperoleh dari perhitungan di atas perlu dikoreksi dengan teknik korelasi part whole. Hadi (1994) menyatakan rumus korelasi bagian total adalah : (r xy) (Sby) - SBx r bt = V ( V y + V x ) - 2 (r xy) (Sby) (SBx) Keterangan : r bt r xy SB y SB x Vy Vx = koefisien korelasi antara bagian dan total = koefisien korelasi antara skor aitem dan skor total = simpang baku total = simpang baku bagian = varians total = varians bagian 2. Reliabilitas Azwar (1997), menjelaskan bahwa pada prinsipnya suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur tersebut mampu menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberi hasil yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan Suryabrata (1990) bahwa

More Related